Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PSIKOLOGI

PROSES BERFIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH

DOSEN PEMBIMBING:
OCTA RENI SETIAWATI,.M.Psi.,Psikolog

DISUSUN OLEH
1. AYU FARA DIANNA (1914401060)
2. CINDY RATNA DELLA (1914401074)
3. NUR TSALSABILA MOELLY (1914401057)
4. UMI NAFIAH (1914401063)
5. RACHMAT GRIYA PERMANA (1914401101)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya
lah kami dapat menyelasaikan makalah Psikologi ini.
Makalah ini kami buat bertujuan untuk memjelaskan materi tentang Berfikir dan Pemecahan
Masalah. Makalah in kami buat dengan semaksimal mungkin, walaupun masih bnyak sekali
kekurangan-kekurangan yang harus kami perbaiki. Oleh karena itu untuk memperbaiki makalah
ini kami mengharapkan saran dari teman-teman semua.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah memberikan kesempatan dan
kepercayaan kepada kelompok kami untuk menyampaikan materi ini.
                                                                                               

 
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I :    PENDAHULUAN  1


A.    Latar Belakang
B.     Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN
A.    Pengertian Berpikir
B.    Aplikasi Berfilir Deduksi dan Induksi
C.    Proses Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan

BAB III : PENUTUP


A.    KESIMPULAN
B.     SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental.
Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi
merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut plato, psikologi berarti ilmu
pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos =
ilmu pengetahuan). Pada pokoknya, psikologi itu menyibukkan diri dengan masalah kegiatan
psikis, seperti berpikir, belajar, menanggapi, mencinta, membenci dan lain-lain. Macam-macam
kegiatan psikis pada umumnya dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: 1) pengenalan atau kognisi, 2)
perasaan atau emosi, 3) kemauan atau konasi, 4) gejala campuran.
Secara umum dapat dikemukakan bahwa problem itu timbul apabila ada perbedaan atau konflik
antara keadaan satu dengan keadaan yang lain dalam rangka mencapai tujuan.

B.  TUJUAN
Tujuan kami membuat makalah ini untuk mengetahui:
1. Pengertian Berpikir
2. Aplikasi Berfilir Deduksi dan Induksi
3.  Proses Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan

  
 
 
 
 
 
 

 
BAB II
PEMBAHASAN
1.  Pengertian Berfikir
A. Berfikir
          Berfikir adalah proses tingkah laku menggunakan pikiran untuk mencari makna an
pemahaman terhadap sesuatu, membuat pertimbangan dan keputusan atau penyelesaian masalah.
Berfikir merupakan aktifitas kognitif[1] manusia yang cukup kompleks. Seseorang berfikir
biasanya karena ada suatu masalah yang sedang menimpanya, misalnya: ketika seseorang sedang
kehilangan uang, maka dia akan berfikir, membuka memorinya untuk menemukan uang yang
hilang tersebut. Berikut ini adalah pendapat para ahli tentang berfikir.
a.    Solso (1988) mengatakan bahwa berfikir merupakan proses yang menghasilkan representasi
mental yang baru melalui transformasi informasi yang melibatkan interaksi yang kompleks
antara berbagai proses mental, seperti penilaian, abstraksi, penalaran, imajinasi, dan pemecahan
masalah
b.    Mayer (1988)  mengatakan bahwa berfikir meliputi 3 komponen pokok, yaitu:
1)      Berfikir merupakan aktifitas kognitif
2)      Berfikir merupakan proses yang melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan di dalam
sistem kognitif
3)      Berfikir diarahkan dan menghasilkan perbuatan pemecahan masalah.
2.      Masalah
          Masalah adalah suatu kondisi yang memilioki potensi untuk menimbulkan kerugian atau
menghasilkan keuntungan yang luar biasa.
3.      Pemecahan Masalah
                   Pemecahan masalah tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan
akibat buruknya atau memanfaatkan peluang.
B.  Langkah – Langkah Proses Berfikir
Proses atau jalannya berpikir itu pada pokoknya ada tiga langkah, yaitu :
1. Pembentukan Pengertian
Pengertian, atau lebih tepatnya disebut pengertian logis di bentuk melalui tiga tingkatan, yaitu:
a. Menganalisis ciri-ciri dari sejumalah obyek yang sejenis. Obyek tersebut kita perhatikan unsur
– unsurnya satu demi satu, maupun membentuk pengertian manusia. Kita ambil manusia dari
berbagai bangsa lalu kita analisa ciri-ciri misalnya :
Manusia Indonesia, ciri – cirinya :
* Mahluk hidup
* Berbudi
*Berkulit sawo mateng
* Berambut hitam
* Dan sebagainya
Manusia Eropa, ciri – cirinya :
* Mahluk hidup
* Berbudi
* Berkulit Putih
* Berambut pirang atau putih
* Bermata biru terbuka
* Dan sebagainya
b. Membanding – bandingkan ciri tersebut untuk diketemukan ciri – ciri mana yang sama, mana
yang tidak sama, mana yang selalu ada dan mana yang tidak selalu ada mana yang hakiki dan
mana yang tidak hakiki.
c. Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang, ciri-ciri yang tidak hakiki, menangkap ciri-
ciri yang hakiki. Pada contoh di atas ciri – ciri yang hakiki itu ialah: Makhluk hidup yang
berbudi.
2.Pembentukan Pendapat.
Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih.
Pendapat yang dinyatakan dalam bahasa disebut kalimat, yang terdiri dari pokok kalimat atau
subyek dan sebutan atau predikat.
Selanjutnya pendapat dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu : a. Pendapat positif, yaitu
pendapat yang menyatakan keadaan sesuatu, Misalnya Sitotok itu pandai, Si Ani Rajin dan
sebagainya.b. Pendapat Negatif, Yaitu Pendapat yang menidakkan, yang secara tegas
menerangkan tentang tidak adanya seuatu sifat pada sesuatu hal : Misalnya Sitotok itu Bodoh Si
Ani Malas dan sebagainya.c. Pendapat Modalitas atau kebarangkalian, Yaitu Pendapat yang
menerangkan kebarangkalian, kemungkinan – kemungkinan sesuatu sifat pada sesuatu hal ;
misalnya hari ini mungkin hujan, Si Ali Mungkin tidak Datang. Dan sebagainya.
3.Penarikan Kesimpulan atau Pembentukan Keputusan
Keputusan adalah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-
pendapat yang telah ada. Ada 3 macam keputusan, Yaitu:
a.Keputusan induktif
yaitu keputusan yang diambil dari pendapat – pendapat khusus menuju ke satu pendapat umum.
Misalnya :
Tembaga di panaskan akan memuai
Perak di panaskan akan memuai
Besi di panaskan akan memuai
Kuningan di panaskan akan memuai Jadi (kesimpulan). Bahwa semua logam kalau dipanaskan
akan memuai (Umum)
b.Keputusan  Deduktif
Keputusan deduktif ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus , Jadi berlawanan dengan
keputusan induktif. Misalnya : Semua logam kalau dipanaskan memuai (umum), tembaga adalah
logam. Jadi (kesimpulan) : tembaga kalau dipanaskan memuai Contoh lain : Semua manusia
terkena nasib mati, Si Karto adalah manusia Jadi pada suatu hari si Karto akan mati.
c. Keputusan Analogis
Keputusan Analogis adalah Keputusan yang diperoleh dengan jalan membandingkan atau
menyesuaikan dengan pendapat-pendapat khusus yang telah ada. Misalnya : Totok anak pandai,
naik kelas (Khusus). Jadi (kesimpulan) Si Nunung anak yang pandai itu, tentu naik kelas
C.     Macam – Macam Kegiatan Berfikir
1.  Berfikir asosiatif
Berpikir asosiatif, yaitu proses berpikir di mana suatu ide merangsang timbulnya ide lain. Jalan
pikiran dalam proses berpikir asosiatif tidak ditentukan atau diarahkan sebelumnya, jadi ide-ide
timbul secara bebas. Jenis-jenis berpikir asosiatif:
Asosiasi bebas
Suatu ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain, tanpa ada batasnya. Misalnya, ide tentang
makan dapat merangsang timbulnya ide tentang restoran, dapur, nasi atau anak yang belum
sempat diberi makanan atau hal lainnya
Asosiasi terkontrol
Satu ide tertentu menimbulkan ide mengenai hal lain dalam batas-batas tertentu. Misalnya, ide
tentang membeli mobil, akan merangsang ide-ide lain tentang harganya, pajaknya,
pemeliharaannya, mereknya, atau modelnya, tetapi tidak merangsang ide tentang hal-hal lain di
luar itu seperti peraturan lalu lintas, polisi lalu lintas, mertua sering meminjam barang-barang,
piutang yang belum ditagih, dan sebagainya.
Melamun
Menghayal bebas, sebebas-bebasnya tanpa batas, juga mengenai hal-hal yang tidak realistis.
Mimpi
Ide-ide tentang berbagai hal yang timbul secara tidak disadari pada waktu tidur. Mimpi ini
kadang-kadang terlupakan pada waktu terbangun, tetapi kadang-kadang masih dapat diingat.
Berfikir artistik
Proses berpikir yang sangat subjektif. Jalan pikiran sangat dipengaruhi oleh pendapat dan
pandangan diri pribadi tanpa menghiraukan keadaan sekitar. Ini sering dilakukan oleh para
seniman dalam mencipta karya-karya seninya.
2. Berfikir terarah
Berpikir terarah, yaitu proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumya. Dan diarahkan pada
sesuatu, biasanya diarahkan pada pemecahannya persoalan. Dua macam berpikir terarah, yaitu:
Berfikir analitis
Berpikir AnalitisadalahBerpikir Konvergen (cenderung menyempit dan menujujawaban yang tun
ggal.)
Berfikr kreatif
Berpikir kreatif, yaitu berpikir untuk menentukan hubungan-hubungan baru antara berbagai hal,
menemukan pemecahan baru dari suatu soal, menemukan sistem baru, menemukan bentuk
artistik baru dan sebagainya untuk memperoleh lebih dari satu jawaban.
Dalam berpkir selalu dipergunakan simbol, yaitu sesuatu yang dapat mewakili segala hal dalam
alam pikiran. Misalnya perkataan buku adalah simbol uang mewakili benda yang terdiri dari
lembaran-lembaran kertas yang dijilid dan tertulis huruf-huruf.
Di samping kata-kata, bentuk-bentuk simbol antara laibn angka-angka dan simbol musik, mata
uang, dan sebagainya.

D.    Strategi Dalam Pemecahan Masalah


1.      Strategi Menyeluruh
Di sini persoalan dipandang sebagai suatu keseluruhan dan dipecahkan untuk keseluruhan itu.
2.      Strategi Detailistis
Di sini persoalan di bagi-bagi dalam bagian-bagian dan dipecahkan bagian demi bagian.
3.      Proses pemecahan masalah ada 5tahap, yaitu:
a.       Mengatasi dengan pemecahan yang rutin misalnya: mobil mogok, anda starter berkali-kali.
b.      Menggali memori untuk mengetahui cara apa saja yang efektif pada masa lalu.
c.         Mencoba segala kemungkinan cara yang ada, ini biasa disebut pemecahan mekanis.
d.      Menggunakan lambang-lambang verbal dan grafis untuk mengatasi masalah.
e.       Introspeksi diri, ini biasa disebut dengan Aha Erlebnis (pengalaman aha), atau insight
solution.

2.Aplikasi Berfikir Deduksi dan Induksi

A. Metode Deduksi

Metode Berpikir Deduksi


Deduksi merupakan proses pengambilan kesimpulan sebagai akibat dari alasan-alasan yang
diajukan berdasarkan hasil analisis data. Proses pengambilan kesimpulan dengan cara deduksi
didasari oleh alasan-alasan yang benar dan valid. Proses pengambilan kesimpulan berdasarkan
alasan-alasan yang valid atau dengan menguji hipotesis dengan menggunakan data empiris
disebut proses deduksi (deduction) dan metodenya disebut metode deduktif (deductive method)
dan penelitiannya disebut penelitian deduktif (deductive research). Proses deduksi selalu
digunakan pada penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif (scientific).
Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan dari keadaan-
keadaan yang umum, menemukan yang khusus dari yang umum, Deduksi adalah metode berpikir
yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan
pola berpikir yang dinamakan silogismus. Silogismus disusun dari dua buah pernyataan dan
sebuah kesimpulan. Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal
yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang
khusus.
Contoh:
1. Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah
kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan
gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
2. Semua dosen yang telah mengikuti pelatihan metodologi penelitian dapat membuat
proposal penelitian dengan baik (Premis 1).
Erlina adalah dosen yang telah mengikuti pelatihan metodologi penelitian (Premis 2).
Erlina adalah dosen yang dapat membuat proposal penelitian dengan baik (Konklusi).

B. Metode Induksi

Metode Berpikir Induksi


Induksi didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan (atau pembentukan hipotesis)
yang didasarkan pada satu atau dua fakta atau bukti-bukti. Pendekatan induksi sangat berbeda
dengan deduksi. Tidak ada hubungan yang kuat antara alasan dan konklusi. Proses pembentukan
hipotesis dan pengambilan kesimpulan berdasarkan data yang diobservasi dan dikumpulkan
terlebih dahulu disebut proses induksi (induction process) dan metodenya disebut metode
induktif (inductive method) dan penelitiannya disebut penellitian induktif (inductive research).
Dengan demikian pendekatan induksi mengumpulkan data terlebih dahulu baru hipotesis dibuat
jika diinginkan atau konklusi langsung diambil jika hipotesis tidak digunakan. Proses induksi
selalu digunakan pada penelitian dengan pendekatan kualitatif (naturalis). Penalaran induksi
merupakan proses berpikir yang berdasarkan kesimpulan umum pada kondisi khusus.
Kesimpulan menjelaskan fakta sedangkan faktanya mendukung kesimpulan.
Induksi adalah pengambilan kesimpulan secara umum dengan berdasarkan pengetahuan yang
diperoleh dari fakta-fakta khusus. Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan
dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan
difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi
adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
Contoh:
1. Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
∴ Jika dipanaskan, logam memuai.
2. Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
∴ Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup

3. Proses pemecahan Masalah dan Pengambilan keputusan

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Hasil dari aktivitas pemecahan masalah adalah solusi. Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal
yang selalu buruk adalah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, karena kita jarang mengartikan
frase mengambil keuntungan dari sebuah situasi sama halnya dengan kita mengartikan frase
memperbaiki sebuah situasi yang buruk. Kita akan memperhitungkan peraihan kesempatan ke
dalam pemecahan masalah dengan mendefinisikan masalah (problem) sebagai suatu kondisi atau
peristiwa yang merugikan atau memiliki potensi untuk merugikan bagi sebuah perusahaan atau
yang menguntungkan atau memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan. Selama proses
pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu tindakan
memilih berbagai alternatif tindakan. Keputusan adalah tindakan tertentu yang dipilih. Biasanya,
pemecahan satu masalah akan membutuhkan beberapa keputusan.
Tahapan-tahapan Pemecahan Masalah
Menurut Herbert A. Simon, pemecah masalah akan terlibat dalam empat hal:
a. Aktivitas Intelijen. Mencari kondisi-kondisi yang membutuhkan solusi di dalam lingkungan.
b. Aktivitas perancangan. Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan-
kemungkinan tindakan.
c. Aktivitas pemilihan. Memilih satu tindakan tertentu dari berbagai tindakan yang tersedia.
d. Akitivitas peninjauan. Menilai pilihan-pilihan masa lalu.

A. Pengambilan Keputusan
Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan.
Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif.
Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat
keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif
yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.
Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli,
diantaranya adalah :
1. G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang
didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
2. Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh
kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan,
penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
3. Horold dan Cyril O’Donnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah
pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu
rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat
dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
4. P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu
masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.
B. Fase Pengambilan Keputusan
1. Aktivitas intelegensia ; Proses kreatif untuk menemukan kondisi yang mengharuskan
keputusan dipilih atau tidak.
2. Aktifitas desain ; Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar aktifitas intelegensia untuk
mencapai tujuan.
Aktifitas desain meliputi :
- menemukan cara-cara/metode
- mengembangkan metode
- menganalisa tindakan yang dilakukan
3. Aktifitas pemilihan ; Memilih satu dari sekian banyak alternatif dalam pengambilan keputusan
yang ada. Pemilihan ini berdasar atas kriteria yang telah ditetapkan.
Dari tiga aktifutas tersebut diatas, dapat disimpulkan tahap pengambilan keputusan adalah :
a. Mengidentifikasi masalah utama
b. Menyusun alternatif
c. Menganalisis alternatif
d. Mengambil keputusan yang terbaik

C. Teknik Pengambilan Keputusan


1. Operational Research/Riset Operasi ; Penggunaan metode saintifik dalam analisa dan
pemecahan persoalan.
2. Linier Programming ; Riset dengan rumus matematis.
3. Gaming War Game ; Teori penentuan strategi.
4. Probability ; Teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal tidak
normal.
D. Proses Pengambilan Keputusan
Menurut G. R. Terry :
1. Merumuskan problem yang dihadapi
2. Menganalisa problem tersebut
3. Menetapkan sejumlah alternatif
4. Mengevaluasi alternatif
5. Memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan
Menurut Peter Drucer :
a. Menetapkan masalah
b. Manganalisa masalah
c. Mengembangkan alternatif
d. Mengambil keputusan yang tepat
e. Mengambil keputusan menjadi tindakan efektif

E. Bentuk bentuk pengembilan keputusan (decision making)


Pengambilan keputusan merupakan bagian terpenting dari manajer , yang dihubungkan dengan
pelaksanaan perencanaan, dalam hal memutuskan tujuan yang akan dicapai, sumber daya yang
akan dipakai, siapa yang melaksanakan, siapa yang bertanggung jawab dalam pekerjaan yang
diserahkannya dll,
Bentuk keputusan ini bisa berupa keputusan yang di program atau tidak, bisa juga di bedakan
antara keputusan yang dibuat antara kondisi kepastian , resiko dan ketidak pastian.
Keputusan terprogram yaitu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur
yang terjadi secara rutin dan berulang-ulang. contoh: penetapan gaji pegawai, prosedur
penerimaan pegawai baru, prosedur kenaikan jenjang kepegawaian dan sebagainya.
Keputusan tidak terprogram yaitu keputusan yang dibuat karena terjadinya masalah masalah
khusus atau tidak biasanya.contoh: pengalokasian sumber daya - sumber daya
organisasi,penjualan yang merosot tajam, pemakaian teknologi yang termodern,dan lain
sebagainya.
Herbert A. Simon mengemukakan teknik-teknik tradisional dan modern dalam pembuatan
keputusan yang terprogram dan tidak terprogram.
BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
          Dari pembahasan kami diatas, dapat kami simpulkan bahwa berfikir adalah proses tingkah
laku menggunakan pikiran untuk mencari makna an pemahaman terhadap sesuatu, membuat
pertimbangan dan keputusan atau penyelesaian masalah.
          Pemecahan masalah adalah tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan
akibat buruknya atau memanfaatkan peluang.  Macam – macam berfikir tebagi menjadi dua yaitu
berfikr asosiatif dan berfikir terarah. Langkah – langkah proses berfikir yaitu pembentukan
pengertian, pembentukan pendapat, dan penarikan kesimpulan atau pembentukan keputusan. Ada
dua strategi dalam pemecahan masalah yaitu strategi menyeluruh dan strategi detailistis. Selain
itu ada beberapa strategi pemecahan masalah yang sering digunakan yaitu Trial  and error,
insight solution, dan penyeleasaian mekanis.
B.  Saran        
Kami berharap, setelah apa yaung kami kemukakan, bisa diambil manfaatnya oleh semua yang
membacanya, khususnya kepada para mahasiswa dan mahasiswi INKAFA.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
DAFTAR PUSTAKA
http://www.psb-psma.org/content/blog/proses-berpikir
http://www.tugaskuliah.info/2009/06/makalah-psikologi-umum-berpikir-dan.html
http://www.psikologizone.com/pengertian-ilmu-psikologi/0651110
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Rakhmat Jalaluddin, 2005. Psikologi komunikasi. Bandung: PT remaja rosdakarya
Partanto Pius A, Al Barry M Dahlan. 2001. Kamus ilmiah populer. Surabaya: Arkola

Anda mungkin juga menyukai