Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Seseorang dikatakan lansia ialah apabila berusia 60 tahun atau lebih, karena

faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik secara

jasmani, rohani maupun sosial (Nugroho, 2012).

Secara umum, seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 65

tahun ke atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut

dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh

untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang

ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan

terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan

daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara

individual (Efendi, 2009).

Berdasarkan data proyeksi penduduk, diperkirakan tahun 2017 terdapat

23,66 juta jiwa penduduk lansia di Indonesia (9,03%). Diprediksi jumlah

penduduk lansia tahun 2020 (27,08 juta), tahun 2025 (33,69 juta), tahun 2030

(40,95 juta) dan tahun 2035 (48,19 juta. Sebagian besar penduduk lansia

penduduk lansia mengalami sakit tidak lebih dari seminggu, yaitu lama sakit

1-3 hari sebesar 36,44% dan 4-7 hari sebesar 35,05%. Sementara itu, peduduk

lansia yang menderita sakit lebih dari tiga minggu mas ih cukup besar

(14,5%). ). Didaerah Sumatera Barat memiliki jumlah lansia sebanyak 9,25%

dari total populasi (KEMENKES RI, 2017). Secara global pada tahun 2013
proporsi dari populasi penduduk berusia dari lebih 60 tahun adalah 11,7% dari

total populasi dunia dan diperkirakan dari jumlah tersebut akan terus

meningkat seiring dengan peningkatan usia harapan hidup. Usia harapan hidup

di sumbar pada tahun 2011 adalah 69,76% (Dinas Kesehatan Provinsi

Sumatera Barat 2013).

Kesiapan Meningkatkan Manajemen Kesehatan adalah Pola pengaturan dan

pengintegrasian ke dalam kehidupan sehari – hari suatu regimen terapeutik untuk

pengobatan penyakit dan sekuelanya yang dapat ditingkatkan. Dalam hal ini

penulis memfokuskan data pada lansia dengan penyakit asma bronkial berjumlah

sebanyak 5 lansia dengan presentase 9,61% dari total populasi.

Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi

kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan, dan kesejahteraan

sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan

dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Dermawan & Rusdi, 2013).

Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami

kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan

diri secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan, dan

BAB/BAK (toileting) (Fitria,2012).

Data yang didapatkan dari petugas di PSTW Kasih Sayang Ibu, ditemukan

jumlah lansia dengan gangguan defisit perawatan diri adalah sebanyak 55,75%

dari total populasi 52 lansia yang berada di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar.

Berdasarkan masalah diatas penulis tertarik melakukan asuhan keperawatan

kelompok pada lansia di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis akan melakukan

asuhan keperawatan kelompok pada lansia di PSTW Kasih Sayang Ibu

Batusangkar.

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Mahasiswa mampu memahami dan melakukan asuhan keperawatan kelompok

pada lansia di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar.

2. Tujuan khusus

a. Melakukan pengkajian pada seluruh lansia di PSTW Kasih Sayang Ibu

Batusangkar.

b. Merumuskan dan menegakkan merumuskan diagnosa keperawatan pada

lansia di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar.

c. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada lansia di PSTW Kasih

Sayang Ibu Batusangkar.

d. Melakukan intervensi dengan menggunakan evidence based practice

berbasis jurnal ilmiah

e. Melaksanakan implementasi keperawatan pada lansia di PSTW Kasih

Sayang Ibu Batusangkar.

f. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada lansia di PSTW Kasih

Sayang Ibu Batusangkar.


D. Manfaat

1. Bagi lansia

Meningkatkan status kesehatan lansia dan melakukan perawatan pada

lansia yang sehat maupun sakit

2. Bagi PSTW Kasih Ibu Batusangkar

Memberikan informasi mengenai evidence base terbaru tentang perawatan

lansia dengan peyakit tertentu dan melakukan evaluasi kualitas PSTW

Kasih Ibu Batusangkar

3. Bagi mahasiswa

Sebagai sarana dan menambah ilmu pengetahuan tentang asuhan

keperawatan kelompok pada lansia di PSTW Kasih Sayang Ibu

Batusangkar.

Anda mungkin juga menyukai