Anda di halaman 1dari 14

pertahanan tubuh, dan memperkecil kehilangan darah apabila terjadi

kerusakan pada pembuluh darah.


DARAH

Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma
darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit,
leukosit dan trombosit.1 Darah mempunyai fungsi penting dalam tubuh
yaitu fungsi transportasi. Volume darah secara keselurahan merupakan
satu per dua belas (8%) berat badan atau sekitar 5 liter pada wanita dan
5,5 liter pada pria. Hematokrit atau volume sel darah pada wanita rata-
rata 42% dan pada pria rata-rata 48%. Fungsi transportasi dari darah
adalah membawa dan menghantar nutrien dan oksigen dari usus dan
paru-paru kepada sel di seluruh tubuh dan mengangkut sisa
metabolisme ke organ-organ pembuangan. Darah juga pembawa dan
penghantar hormon-hormon dari kelenjar endokrin ke organ
sasarannya. Ia mengangkut enzim, zat bufer, elektrolit, dan berbagai zat
kimiawi untuk didistribusikan ke seluruh tubuh.

Darah merupakan jaringan ikat yang istimewa karena wujudnya


berupa cairan. Darah termasuk jaringan ikat karena memiliki
A. Karakteristik Darah :
salah satu kriteria jaringan ikat yaitu memiliki matriks
1. Jumlah, seseorang memiliki empat sampai enam liter
ekstraseluler yang berupa cairan (plasma darah).
darah dalam tubuhnya, yang bergantung pada ukuran
Darah berperan dalam homeostasis dengan fungsi sebagai tubuhnya. Sekitar 38% sampai 48% total volume darah
medium untuk membawa berbagai bahan ke dan dari sel, menyangga dalam tubuh manusia tersusun berbagai sel darah, yang
perubahan pH, mengangkut kelebihan panas ke permukaan tubuh juga disebut elemen penyusun. Sisanya, yaitu sekitar 52%
untuk dikeluarkan, selain itu darah berperan penting dalam sistem sampai 62%, merupakan plasma, bagian cair darah.

1
Evelyn C. Pearce, 2006
2. Warna darah bervariasi dari merah tua sampai merah tua a. Protein plasma mencapai 7% plasma dan merupakan
kebiruan. Hal ini dilihat dari kadar oksigen yang dibawa satu-satunya unsur pokok plasma yang tidak dapat
sel darah merah. Darah arteri tampak merah terang karena menembus membran kapilar untuk mencapai sel. Ada
mengandung kadar oksigen tinggi. Darah vena telah tiga jenis protein plasma yang utama : albumin,
memindahkan kandungan oksigennya ke jaringan globulin, fibrinogen.
sehingga memiliki warna yang lebih gelap. Hal ini bisa (1) Albumin adalah protein plasma yang terbanyak,
sangat penting dalam pengkajian sumber pendarahan. Jika sekitar 55 sampai 60%, tetapi ukurannya kecil.
warna darah merah terang, kemungkinan darah berasal Albumin disintesis dalam hati dan bertanggung
dari arteri yang terobek, dan jika warna darah merah jawab untuk tekanan osmotik koloid darah.
gelap, kemungkinan darah tersebut merupakan darah (a) Koloid adalah zat yang berdiameter 1 mm
vena. sampai 100 mm, sedangkan kristaloid adalah
3. pH, kisaran pH normal darah adalah 7, 35 sampai 7,45 zat yang berdiameter kurang dari 1 mm.
yang cenderung agak basa. Darah vena biasanya meiliki Plasma mengandung koloid dan kristaloid.
pH yang lebih rendah daripada darah arteri karena (b) Tekanan osmotik koloid (tekanan onkotik)
mengandung karbon dioksida dalam jumlah lebih besar. ditentukan berdasarkan jumlah partikel koloid
4. Viskositas, berarti pengentalan atau tahanan terhadap dalam larutan. Tekanan ini merupakan suatu
aliran darah. Darah lebih kental sekitar 3-5 kali dibanding ukuran “daya tarik” plasma terhadap difusi air
air. Viskositas darah meningkat dengan adanya sel-sel dari cairan ekstraselular yang melewati
darah dan protein plasma, dan kekentalan ini berpengaruh membran kapilar.
pada tekanan darah normal. (2) Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma
B. KOMPONEN (a) Alfa dan beta globulin disintesis di hati,
1. Plasma Darah adalah cairan bening kekuningan yang dengan fungsi utama sebagai molekul
unsur pokoknya sama dengan sitoplasma. Plasma terdiri pembawa lipid, beberapa hormon, berbagai
dari 92% air dan mengandung campuran kompleks zat substrat, dan zat penting tubuh lainnya.
organik dan anorganik.lah antibodi (b) Gamma globulin (imunoglobulin) adalah
antibodi. Ada lima jenis imunuglobulin yang
diproduksi jaringan limfoid dan berfungsi b. Setelah lahir dan selamamasa kanak-kanak, sel-sel
dalam imunitas. darah terbentuk dalam sumsum semua tulang.
(3) Fibrinogen membentuk 4% protein plasma, c. Pada orang dewasa, sel darah hanya terbentuk pada
disintesis di hati dan merupakan komponen sumsum tulang merah yang ditemukan dalam tulang
esensial dalam mekanisme pembekuan darah. membranosa seperti sternum, iga, vertebrata, dan
b. Plasma juga megandung nutrien, gas darah, elektrolit, tulang ilia girdel pelvis. Sel-sel darah yang sudah
mineral, hormon, vitamin, dan zat sisa. matang masukke sirkulasi utama dari sumsum tulang
(1) Nutrien meliputi asam amino, gula, dan lipid melalui vena rangka.
yangdiabsorbsi dari saluran pencernaan. 2. Diferensiasi sel darah. Semua sel darah diturunkan dari
(2) Gas darah meliputi oksigen, karbon dioksida, dan hemositoblas2 pada sumsum tulang, yang dibagi dan
nitrogen. dibedakan menjadi lima jenis sel, di antaranya :
(3) Elektrolit plasma meliputi ion natrium, kalium, a. Proeritroblas mengalir melalui sejumlah tahapan
magnesium, klorida, kalsium, bikarbonat, fosfat, (eritoblas basofili, eritoblas kromatofilik, normoblas,
dan ion sulfat. dan retikulosit), dan setelah matang menjadi eritrosit.
2. Sel darah, dalam tubuh manusia komposisi sel darah (1) Selama masa perkembangan, eritrosit mensintesis
berkisar 45%, yang terdiri dari beberapa jenis korpuskula. hemoglobin suatu pigmen pembawa oksigen, dan
Korpuskula darah terdiri dari : melepas organelnya. Nukleus mengecil dan
a. Eritrosit akhirnya keluar dari sel.
b. Leukosit (2) Setelah nukleus hilang, eritrosit tetap berada dalam
c. trombosit sumsum tulang selama beberapa hari sampai
C. Hematopoiesis (produk) elemen pembentuk matang dan kemudian dilepas ke dalam sirkulasi.
1. Area pembentukan b. Mieloblas merupakan asal promielosit, yang
a. Selama perkembangan embrio, hematopoiesis pertama mengalami penyimpangan dalam perkembangannya,
kali berlangsung dalam kantong kuning telur dan dan menjadi tiga jenis sel darah yang disebut granolisit
berlanjut di hati, limpa, nodus limfe, dan seluruh neutrofil, eusinofil, dan basofil.
sumsum tulang janin yang sedang berkembang. 2
Sel batang primitif
c. Limfoblas merupakan asal limfosit. Monoblas dua rantai beta yang identik, masing-masing
merupakan asal monosit. Limfosit dan monosit disebut membawa gugus hemnya.
agranulosit. (c) Hemoglobin janin (HgF) tediri dari dua rantai
d. Megakarioblas membentuk megakariosit, yang alfa dan dua rantai gamma. HgF memiliki
merupakan asal trombosit. afinitas yang sangat besar terhadap oksigen
D. Eritrosit atau Sel Darah Merah dibangdingkan HgA.
1. Karakteristik (2) Fungsi hemoglobin
a. Eritrosit merupakan diskus bikonkaf, bentuknya bulat (a) Jika hemoglobin terpajan oksigen, maka
dengan lekukan pada sentralnya dan berdiameter 7,65 molekul oksigen akan bergabung dengan
µm. rantai alfa dan beta, untuk membentuk
b. Eritrosit terbungkus dalam membran sel dengan oksihemoglobin.
permeabilitas tinggi. Membran ini ekastis dan (i) Oksihemoglobin berwarna merah terang.
fleksibel, sehingga memungkinkan eritrositmenembus Jika oksigen dilepas kejaringan, maka
kapilar (pembuluh darah kecil). hemoglobinnya disebut deoksihemoglobin
c. Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta molekul atau hemoglobin tereduksi. Hemoglobin
hemoglobin, sejenis pigmen pernapasan yang ini terlihat lebih gelap atau bahkan
mengikat oksigen. Volume hemoglobin, mencapai kebiruan, saat vena terlihat dari
sepertiga volume sel. permukaan kulit.
(1) Struktur kimia hemoglobin (ii) Setiap gram HgA membawa 1,3 ml
(a) Hemoglobin adalah molekul yang tersusun oksigen. Sekitar 97% oksigen yang
dari suatu protein hemoglobin, globin terdiri dibawa dari paru-paru bergabung dengan
dari empat rantai polipeptida yang melekat hemoglobin, sisanya yang 3% larut dalam
pada empat gugus hem yang mengandung zat plasma.
besi. Hem berperan dalam pewarnaan darah. (b) Hemoglobin berikatan dengan karbon
(b) Pada hemoglobin orang dewasa (HgA), rantai dioksida dibagian asam amino pada globin.
polipeptida nya terdiri dari dua rantai alfa dan Karbaminohemoglobin yang terbentuk hanya
memakai 20% karbon dioksida yang b. Hemoglobin sel darah merah berikatan dengan karbon
terkandung dalam darah, 80% sisanya dibawa dioksida untuk ditranspor ke paru-paru, tetapi
dalam bentuk ion bikarbonat. sebagian besar karbon dioksida yang dibawa plasma
2. Jumlah berada dalam bentuk ion bikarbonat. Suatu enzim
a. Jumlah sel darah merah pada laki-laki sehat rata-rata (karbonat anhidrase) dalam eritrosit memungkinkan
4,2 juta-5,5 juta sel per mm³. Pada perempuan sehat sel darah merah bereaksi dengan karbon dioksida
rata-rata 3,2 juta-5,2 juta sel per mm³. untuk membentuk ion bikarbonat. Ion bikarbonat
b. Hematokrit adalah persentase volume darah total berdifusi keluar dari sel darah merah dan masuk ke
yang mengandung eritrosit. Presentase ini ditentukan dalam plasma.
dengan melakukan sentrifugasi sebuah sempel darah c. Sel darah merah berperan penting dalam pengaturan
dalam tabung khusus dan mengukur kerapatan sel pH darah karena ion bikarbonat dan hemoglobin
pada bagian dasar tabung. merupakan bufer asam-basa.
(1) Hematokrit pada laki-laki berkisar 42% sampai 4. Umur dan Destruksi Eritrosit
54% dan pada perempuan 38% sampai 48%. a. Menurut buku “Anatomi dan Fisiologi” karangan
(2) Hematokrit dapat bertambah atau berkurang, Ethel Sloane, sel darah merah biasanya bersirkulasi
bergantung pada jumlah eritrosit atau faktor- selama 120 hari sebelum rapuh dan mudah pecah.
faktor yang mempengaruhi volume darah, seperti Sedangkan menurut buku “Anatomi dan Fisiologi
asupan cairan atau air yang hilang. untuk Paramedis” karangan Evelyn C. Pearce sel
(3) Kecepatan sedimentasi adalah kecepatan sel darah darah merah biasanya bersirkulasi selama 115 hari,
merah untuk sampai ke dasar tabung tanpa setelah masa sirkulasi habis sel akan menjadi usang
melalui sentrifugasi. dan dihancurkan dalam sistema retikulo-endotelial,
3. Fungsi terutama dalam limpa dan hati.
a. Sel-sel darah merah mentranspor oksigen keseluruh b. Fragmen sel darah merah yang rusak atau
jaringan melalui pengikatan hemoglobin terhadap terdisintegrasi akan mengalami fagositosis oleh
oksigen. makrofag dalam limpa, hati, sumsum tulang, dan
jaringan tubuh lain.
(1) Globin HgA terdegradasi menjadi asam amino (2) Infeksi atau kekurangan jaringan
yang kemudian akan diperbarui untuk sintesis mengakibatkan peningkatan jumlah total
protein selular. leukosit.
(2) Hem diubah menjadi biliverdin 3 dan kemudian b. Fungsi
menjadi bilirubin4 yang dilepaskan ke dalam 1) Menahan invasi oleh patogen5 melalui proses
plasma. Bilirubin diserap hati dan disekresi dalam fagositosis.
empedu. 2) Mengidentifikasi dan menghancurkan sel-sel
(3) Sebagian besar zat besi yang dilepas oleh hem kanker yang muncul di dalam tubuh
akan diambil untuk diperbarui dalam proses 3) Petugas pembersih yang membersihkan
sintesis HgA selanjutnya. “sampah” tubuh dengan memfagosit debris
yang berasal dari sel mati atau cidera, selain
itu leukosit berperan penting dalam
E. LEUKOSIT penyembuhan luka dan perbaikan jaringan.
c. Diapedesis. Leukosit mempunyai kemampuan
Leukosit atau sel darah putih, adalah unit-unit yang
untuk menembus pori-pori membran kapilar dan
dapat bergerak (mobile) dalam sistem pertahanan
masuk ke dalam jaringan.
tubuh. Imunitas mengacu pada kemampuan tubuh
d. Gerakan amuboid, dimana leukosit mampu
menahan atau mengeliminasi sel abnormal atau benda
bergerak sendiri seperti amuba. Beberapa sel
asing yang berpotensi merusak.
mampu bergerak tiga kali panjang tubuhnya

1. Karakteristik dalam satu menit.

a. Jumlah e. Kemampuan kemotaksis. Pelepasan zat kimia

(1) Jumlah normal sel darah putih adalah 7.000 oleh jaringan yang rusak menyebabkan leukosit

sampai 9.000 per mm³. bergerak mendekati (kemotaksis positif) atau


(menjauhi kemotaksis negatif) sumber zat.

3
Pigmen hijau
4
Pigmen kuning 5
mikroorganisme penyebab penyakit, misalnya bakteri dan virus
f. Fagositosis. Fagositosis merupakan garis virus, atau agens penyebab cedera
pertahanan kedua dalam tubuh terhadap agens lainnya.
infeksius. Pertahanan ini terdiri dari proses (2) Eosinofil mencapai 2% sampai 5% jumlah
penelanan dan pencernaan mikroorganisme serta sel darah putih.
toksin setelah berhasil menembus tubuh.tetapi (a) Struktur, Eosinofil memiliki granula
kemampuan ini lebih berkembang pada neutrofil sitoplasma yang kasar dan besar,
dan monosit. dengan pewarnaan orange kemerahan.
g. Rentang kehidupan, setelah leukosit diproduksi Sel ini memiliki nukleus berlobus dua,
di sumsum tulang, leukosit bertahan kurang dan berdiameter 12 µm sampai 15µm.
lebih satu hari dalam sirkulasi sebelum masuk ke (b) Fungsi
jaringan. Sel ini tetap dalam jaringan selama (i) Sebagai fagositik lemah
beberapa hari, beberapa minggu, atau beberapa (ii) Detoksikasi histamin yang
bulan, bergantung jenis leukositnya. diproduksi sel mast dan jaringan
2. Komponen Leukosit yang cedera saat inflasi
a. Granulosit, leukosit yang memiliki sitoplasma. berlangsung.
(1) Neutrofil mencapai 65% sampai 75% dari (3) Basofil, mencapai kurang dari 0,5% sampai
jumlah sel darah putih. 1% jumlah leukosit.
(a) Struktur, memiliki granula kecil (a) Struktur, Basofil memiliki sejumlah
berwarna merah muda sitoplasmanya. granula sitoplasma besar yang
Nukleusnya memiliki tiga sampai lima bentuknya tidak beraturan dan akan
lobus yang terhubungkan dengan benang berwarna keunguan sampai hitam serta
kromatin tipis. Diameternya mencapai 9 memperlihatkan nukleus berbentuk S.
µm sampai 12 µm. Diameternya sekitar 12 µm sampai
(b) Fungsi, Neutrofil sangat fagositik dan 15µm.
sangat aktif. Sel-sel ini bertugas (b) Fungsi basofil menyerupai fungsi sel
menyerang dan menghancurkan bakteri, mast. Sel ini mengandung histamin,
mungkin untuk meningkatkan aliran dikelilingi sitoplasma berwarna biru
darah ke jaringan yang cedera, dan keabuan pucat.
juga antikoagulan heparin, untuk (b) Fungsi, monosit sangat fagositik dan
membantu mencegah penggumpalan sangat aktif. Sel ini siap bermigrasi
darah intravaskular. melalui pembuluh darah. Jika monosit
b. Agranulosit, leukosit tanpa sitoplasma. telah meninggalkan aliran darah, maka
(1) Limfosit mencapai 20% sampai 25% sel ini menjadi histiosit jaringan
jumlah leukosit dalam darah. (makrofag tetap).
(a) Struktur, limfosit mengandung nukleus
Neutrofil Jumlahnya 65% -
bulat berwarna biru gelap yang
75%
dikelilingi lapisan tipis sitoplasma. Eosinofil Jumlahnya 2% - 5%
Ukurannya bervariasi, ukuran terkecil Basofil Jumlahnya 0,5% -

5 µm sampai 8 µm, ukuran terbesar 15 1%


Limfosit Jumlahnya 20% -
µm.
25%
(b) Asal dan fungsi, limfosit berasal dari Monosit Jumlahnya 3% - 8%
sel batang sumsum tulang merah, tetapi Leukosit dikerahkan ke tempat-tempat infeksi dan
melanjutkan diferensiasi dan jumlahnya pun dapat dilipat-gandakan dalam keadaan
proliferasinya dalam organ lain. Sel ini infeksi. Leukosit dapat bergerak dari pembuluh darah
berfungsi dalam reaksi imunologis. menuju jaringan, saluran limfe, dan kembali lagi ke
(2) Monosit mencapai 3% sampai 8% jumlah dalam aliran darah. Leukosit bersama-sama dengan
total leukosit. sistem makrofag jaringan (sel retikulo endotel) yaitu
(a) Struktur, monosit adalah sel darah hepar, limpa, sum-sum tulang, alveoli paru dan
terbesar, diameternya rata-rata mikroglia otak serta kelenjar getah bening. Mereka
berukuran 12 µm sampai 18 µm. semua melakukan fagositosis terhadap kuman atas
Nukleusnya besar, berbentuk seperti virus yang masuk.
telur atau seperti ginjal, yang
F. Trombosit (Keping-Keping Darah) Trombosit berfungsi dalam hemostasis (penghentian
peredaran darah),dan perbaikan pembuluh darah yang
Trombosit bukanlah suatu sel utuh tetapi
robek.
fragmen/potongan kecil sel (bergaris tengah sekitar 2-
4 µm) yang terlepas dari tepi luar suatu sel besar G. Hemostasis
(bergaris tengah sampai 60 µm) di sumsum tulang
Hemostasis adalah penghentian pendarahan dari suatu
yang dikenal sebagai megakariosit. Trombosit dibuat
pembuluh darah yang rusak. Agar terjadi pendarahan
di sum-sum tulang, paru-paru dan limpa. Ukurannya
dari pembuluh darah, harus terjadi kerusakan dinding
kecil sekitar 2-4 mikron. Umur peredarannya tidak
pembuluh tersebut, dan tekanan di dalam pembuluh
lama hanya sekitar 10 hari.
harus lebih besar daripada tekanan di luar untuk
Trombosit mempunyai kemampuan untuk mendorong darah keluar melalui kerusakan tersebut.
melakukan : Mekanisme hemostatik inheren dalam keadaan
normal mampu menambal kebocoran dan
a. Daya Aglutinasi (membeku atau menggumpal)
menghentikan pengeluaran darah melalui kerusakan
b. Daya Adesi (saling melekat)
kecil di kapiler, arteriol, dan venula. Pembuluh-
c. Daya Agregasi (berkelompok)
pembuluh kecil ini sering mengalami ruptur oleh
Dalam setiap milliliter darah pada keadaan normal trauma-trauma minor yang terjadi sehari-hari; trauma
terdapat sekitar 250.000 trombosit trombosit semacam ini adalah sumber tersering pendarahan,
3
(kisarannya 150.000-350.000/mm ). Trombosit tetap walaupun kita bahkan serig tidak menyadari bahwa
berfungsi selama sekitar sepuluh hari untuk kemudian telah terjadi kerusakan. Mekanisme hemostatik dalam
disingkirkan dari sirkulasi oleh makrofag jaringan, keadaan normal menjaga agar kehilangan darah
terutama makrofag yang terdapat di limpa dan hati, melalui trauma kecil tersebut tetap minimum.
dan diganti oleh trombosit bar yang dikeluarkan dari
Hemostasis melibatkan tiga langkah utama: (1)
sumsum tulang.
spasme vaskuler, (2) pembentukan sumbat trombosit,
dan (3) koagulasi darah. Trombosit jelas berperan
penting dalam membentuk sumbat trombosit, tetapi sel darah merah. Antigen ini, tipe A dan tipe B bereaksi
sel ini juga memberi kontribusi pada dua langkah dengan antibodi pasangannya. Yang mulai terlihat sekitar
lainnya. 2-8 bulan setelah lahir.
a. Karena reaksi antigen-antibodi menyebabkan
Trombosit berfungsi sebagai :
aglutinasi (penggumpalan) sel darah merah, maka
a. Hemostasis (pengentian aliran antigen disebut aglutinogen dan antibodi pasangannya
darah/perdarahan) disebut aglutinin.
b. Pembukan darah b. Seseorang mungkin saja tidak mewarisi tipe A

Begitu ada kerusakan dinding pembuluh darah, maupun tipe B atau hanya mewarisi salah satunya,

trombosit akan berkumpul disitu dan menutup lubang atau bahkan keduanya sekaligus.

bocoron dengan cara saling melekat, berkelompok, 2. Klasifikasi Golongan Darah ABO ditentukan berdasarkan

dan menggumpal (hemostasis) dan kemudian ada tidaknya aglutinogen (tipe A dan tipe B) yang

dilanjutkan dengan proses pembekuan darah yang ditemukan pada permukaan eritrosit dan aglutinin

akan diuraikan kemudian. (antibodi), anti A dan anti B yang ditemukan dalam
plasma darah.
Kemampuan trombosit seperti di atas dimungkinkan
a. Darah golongan A mengandung aglutinogen tipe A
karena trombosit memiliki 2 zat, yaitu Prostaglandin
dan aglutinin anti B.
dan Tromboxan yang segera dikeluarkan bila ada
b. Darah golongan B mengandung aglutinogen tipe B
kerusakan dinding pembuluh darah atau kebocoran;
dan aglutinin anti A.
zat ini juga menimbulkan efek vaskonstriksi
c. Darah golongan AB mengandung aglutinogen tipe A
pembuluh darah, sehingga aliran darah berkurang dan
dan tipe B, tetapi tidak mengandung aglutinin anti A
membantu proses pembekuan darah.
dan anti B.
H. Golongan Darah dan Tipe Darah d. Darah golongan O tidak mengandung aglutinogen
1. Sebelum lahir, molekul protein yang ditentukan secara tetapi mengandung aglutinin anti A dan anti B.
genetik disebut antigen, muncul dipermukaan membran 3. Penggolongan darah penting dilakukan sebelum tranfusi
darah karena pencampuran golongan darah yang tidak
cocok menyebabkan aglutinasi dan destruksi sel darah Dilakukan dengan golongan darah yang sama, dan hanya
merah. dalam keadaan terpaksa dapat diberikan darah dari donor
a. Dalam teknik slide biasa untuk penggolongan darah universal.
ABO, dua tetes darah yang terpisah dari orang yang
(1) Dipandang dari donor darah :
akan diperiksa golongan darahnya diletakkan pada
Golongan AB dapat memberi darah pada AB
sebuah slide mikroskop.
Golongan darah A kepada A dan AB
b. Setetes serum yang mengandung aglutinin anti A
Golongan darah B kepada B dan AB
(dari darah golongan B) diteteskan pada salah satu
Golongan darah O adalah donor umum untuk
tetes darah, sedangkan setetes serum yang
semua golongan
mengandung aglutinin anti B (dari darah golongan A)
diteteskan pada tetes darah lainnya.
(2) Dilihat dari Resipien
(1) Jika serum anti A menyebabkan aglutinasi pada
Golongan AB adalah resipien umum
tetes darah, maka individu tersebut memiliki
Golongan darah A dapat menerima dari A dan O
aglutinogen tipe A (golongan darah A).
Golongan darah B dapat menerima dari B dan O
(2) Jika serum anti Bmenyebabkan aglutinasi,
Golongan darah O dapat menerima O
individu tersebut memiliki aglutinogen tipe B
(3) Reaksi tranfusi darah disebabkan oleh aglutinasi
(golongan darah B).
sel darah merah donor.
(3) Jika kedua serum anti A dan anti B tidak
(a) Aliran darah dalam pembuluh kecil terhalang
menyebabkan aglutinasi, individu tersebut
oleh gumpalan sel.
memiliki aglutinogen tipe A dan tipe B ( golongan
(b) Hemolisis (ruptur) sel darah merah
darah AB).
menyebabkan terlepasnya hemoglobin ke
(4) Jika kedua serum anti A dan anti B tidak
dalam aliran darah.
mengakibatkan aglutinasi, maka individu tersebut
(c) Hemoglobin yang terbawa ke tubulus ginjal
tidak memiliki aglutinogen (golongan darah O)
mengendap, menutup tubulus dan
c. Tranfusi Darah
mengakibatkan ginjal tidak berfungsi.
3. Jika seseorang dengan Rh negatif diberikan darah
ber-Rh positif maka aglutinin anti-Rh akan
diproduksi. Walaupun transfusi awal biasanya tidak
membahayakan, pemberian darah Rh positif
selanjutnya akan mengakibatkan aglutinasi sel darah
merah.
4. Eritoblas fetalis atau penyakit hemofilis pada bayi
baru lahir, dapat terjadi setelah kehamilan pertama
ibu ber-Rh negatif dengan janin ber-Rh positif

I. Sistem Resus (Rhesus)


Sistem resus adalah kelompok antigen lain yang
diwariskan dalam tubuh manusia. Antigen RhD adalah
antigen terpenting dalam reaksi imunitas tubuh.
1. Jika faktor RhD ditemukan, individu yang
memilikinya disebut Rh positif dan jika faktot
tersebut tidak ditemukan maka individunya disebut
Rh negatif. Individu dengan Rh positif lebih banyak
dibandingkan yang ber-Rh negatif.
2. Sistem ini berbeda dengan sistem ABO, dimana J. Pertimbangan Klinis
individu ber-Rh negatif tidak memiliki aglutinin 1. Anemia adalah defisiensi sel darah merah atau kekurangan
anti-Rh dalam plasmanya. hemoglobin. Hal ini mengakibatkan penurunan jumlah sel
darah merah atau jumlah sel darah merah tetap normal
tetapi jumlah hemoglobinnya subnormal. Karena 2. Polisitemia adalah peningkatan jumlah sel darah merah
kemampuan darah untuk membawa oksigen berkurang, dalam sirkulasi, yang mengakibatkan peningkatan
maka individu akan terlihat pucat atau kurang tenaga. viskositas dan volume darah. Aliran darah yang mengalir
Lima jenis anemia, di antaranya : melalui pembuluh darah terhalang dan aliran kapilar darah
a. Anemia hemoragi terjadi akibat kehilangan darah tertutup.
akut. Sumsum tulang secara bertahap akan a. Polisitemia kompensatori (sekunder) dapat terjadi
memproduksi sel darah merah baru untuk kembali ke akibat hipoksia (kekurangan oksigen) karena hal
kondisi normal. berikut ini :
b. Anemia defisiensi zat besi terjadi akibat penurunan (1) Tinggal didaerah dataran tinggi dalam jangka
asupan makanan, penurunan daya absorbsi, atau waktu yang lama
kehilangan zat besi secara berlebihan. (2) Aktivitas fisik berkepanjangan
c. Anemia aplastik (sumsum tulang tidak aktif), ditandai (3) Penyakit jantung atau penyakit paru
dengan penurunan sel darah merah secara besar- b. Polisitemia vera adalah gangguan pada sumsum
besaran. Hal ini dapat terjadi karena terkena radiasi tulang.
yang berlebihan, keracunan zat kimia, atau kanker. 3. Leukemia
d. Anemia pernicious karena tidak ada vitamin B12. Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker
e. Anemia sel sabit (sickle cel anemia) adalah penyakit yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh
keturunan dimana hemoglobin yang berbeda dari sumsum tulang (bone marrow). Leukemia merupakan
hemoglobin normalnya karena penggantian salah satu sejenis kanker yang ditandai dengan proliferasi sel dararh
asam amino pada rantai polipeptida beta. Akibatnya, putih yang tidak terkendali.
sel darah merah terdistorsi menjadi bentuk sabit 4. Talasemia
dalam konsentrasi oksigen yang rendah. Sel-sel Talasemia adalah kelainan darah genetik yang disebabkan
terdistorsi ini menutup kapilar dan mengganggu aliran oleh pembentukan hemoglobin yang abnormal, yang
darah. mengarah ke anemia. Nama lain Talasemia adalah
Anemia Timur Tengah atau Hereditary Leptositosis,
suatu anemia yang diturunkan (herediter). Anemia
adalah suatu kondisi di mana darah tidak memiliki sel
darah merah yang normal. Ini adalah kelainan darah yang
menyebabkan pelemahan dan penghancuran sel-sel darah
merah.

1. Valerie C. Scanion, Tina Sanders, 2006.


Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi. College of
Mount Saint Vincent Riverdale, New York.
Penerbit Buku Kedokteran

Anda mungkin juga menyukai