Pada tahun 2020 menghasilkan ahli madya keperawatan yang berkarakter dan
berwawasan global, serta unggul dalam pengusaan teknologi di neurosains.
Kesehatan Reproduksi
Kelompok : 05
2. Firda Mulyani
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2017
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah “Sistem Reproduksi”
dengan tepat dan pada waktunya. Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam
penyusunan makalah ini. Namun berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman serta
bimbingan dari segala pihak, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dengan adanya
makalah ini diharapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah
pengetahuan para pembaca.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu,
kritik,saran, dan masukkan masih sangat penyusun harapkan untuk perbaikan isi makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Terjadi nya ereksi diawali oleh dilatasi arteriol-arteriol penis. Sewaktu jaringan
erektil penis terisi darah, vena mengalami tekanan dan aliran keluar terhambat
sehingga turgor organ bertambah. (Ganong, 2002)
Organ penis dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian akar atau radiks, bagian
badan dan glan penis yang berbentuk kerucut bulat. Bagian radiks penis
melekat pada ramus ischiopubis pelvis. Badan penis berbentuk bulat panjang
yang merupakan bagian utama, pada badan penis terdapat 3 jaringan kontraktil
yang dapat berkontraksi atau melembek yaitu korpus kavernosa dibagian kanan
dan kiri atas sedangkan pada bagian tengahnya disebut korpus spongiosa.
Ketiga masa kontraktil tersebut dilapisi oleh jaringan yang disebut tunika
albuginea. (Tarwoto, Aryani, & Wartonah, 2010 )
b. Epididimis
Merupakan saluran halus yang berkelok-kelok berhubungan dengan tubulus
seminiferus. Melalui duktus eferen, Fungsi epididimis yaitu mengumpulkan
sperma dari testis dan menyedikan ruang serta lingkungan untuk proses
pematangan sperma dan memproduksi semen. (Tarwoto, Aryani, & Wartonah,
2010 )
Semen atau disebut air mani diejakulasikan pada saat orgasme, mengandung
sperma dan sekresi. Volume rata-rata per ejakulat adalah 2,5 -3,5 mL setelah
beberapa hari tidak di keluarkan. ( Pearce, )
c. Vasdeferen
Sebuah saluran yang berjalan dari bagian bawah epididimis, naik di belakang
testis atau kanalis inguinalis kemudian berjalan masuk ke rongga abdomen di
belakang kandung kemih kemudian berhubungan dengan vesikula seminalis.
( Pearce, )
d. Vesikula Seminalis
Disebut kandung mani yang terletak di kanan dan kiri belakang leher kandung
kencing. ( Pearce, )
e. Ejakulatorius
Duktus ini dibentuk oleh penyatuan dari vesikula seminalis dengan duktus
deferen. Mulai dari dasar prostate dan berakhir pada utrikel prostate di uretra.
(Tarwoto, Aryani, & Wartonah, 2010 )
Terdiri dari 4 lobus yaitu lobus posterior, lateral, anterior dan medial. Kelenjar
prostat berfungsi menghasilkan cairan seperti susu yang bersifat alkali untuk
menetralisir asiditas vagina dan melindungi spermatozoa terhadap tekanan
pada uretra dan vagina, dan mengingkatkan motilitas sperma yang optimal
pada PH 6.0 sampai 6.5. (Tarwoto, Aryani, & Wartonah, 2010 )
g. Kelenjar cowpery
Merupakan kelenjar kecil yang bentuknya bundar seperti kacang polong,
berwarna kuning dan panjangnya sekitar 2.5 cm. Kelenjar ini mensekresikan
cairan basa yang mengandung mucus ke dalam uretra untuk melumasi dan
melindungi serta menambah semen. pada PH 6.0 sampai 6.5. (Tarwoto,
Aryani, & Wartonah, 2010 )
Fungsi dari labia mayora yaitu menutup dan mencegah masuknya organ pada
pulva. (Tarwoto, Aryani, & Wartonah, 2010 )
e. Klitoris
Berbentuk pendek, silindris dengan ukuran 6 x 6 mm. Temasuk organ yang
sangat erektil dan sensitif terutama pada ujung badan kliktoris. Jika wanita
terangsang seksual gland dan badan kliktoris akan membesar. Banyaknya
pembuluh darah dan saraf membuat klitoris sangat sensitif terhadap sentuhan,
suhu maupun sensasi tekanan. (Tarwoto, Aryani, & Wartonah, 2010 )
g. Perineum
Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit, terletak antara introitus
vagina dan anus. Jaringan otot ini juga menopang rongga panggul dan
menjaga panggul tetap pada tempatnya. (Tarwoto, Aryani, & Wartonah,
2010 )
Dinding vagina terdiri atas 3 lapis yaitu lapisan dalam adalah selaput lendir
( membran mukosa ) yang dilengkapi lipatan-lipatan atau rugae, sehingga
mempunyai rupa seakan-akan ditutupi papila ( selaput lendir vagina terdiri atas
sel epitel gepeng berlapis ) lapisan luar adalah lapisan berotot yang terdiri atas
selaput longitudinal dan melingkar. ( pearce, )
b. Uterus
Organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir, terletak di dalam pelvis, antara
rektum di belakang dan kandung kencing didepan. Ototnya disebut
miometrium dan selaput lendir yang melapisi sebelah dalamnya disebut
endometrium. Peritoneum menutupi sebagian besar ( tidak seluruhnya)
permukaan luar uterus. ( pearce, )
Dinding uterus tersusun oleh tiga lapisan yaitu luar perimetrium, lapisan tengah
miometrium dan lapisan dalam endomesium. (Tarwoto, Aryani, & Wartonah,
2010 )
c. Ovarium ( Indung Telur )
Kelenjar berbentuk biji buah kenari, terletak di kanan dan kiri uterus, dibawah
tuba uterina, dan terikat disebelah belakang oleh ligamentum latum uteri.
Ovarium berisi sejumlah besar ovum belum matang, yang disebut oosit primer.
( pearce, )
Ovarium terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian korteks atau kulit dan bagian
medulla. Korteks merupakan lapisan terluar, terdiri atas stroma dan folikel
ovarian yaitu unit fungsional pada ovarium yang sangat penting dari proses
oogenosit. Sedangkan medulla terdiri dari stroma, pembuluh darah, limfatik,
serabut saraf, dan otot polos. (Tarwoto, Aryani, & Wartonah, 2010 )
3. Menstruasi
a. Pengertian menstruasi
Wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulannya secara teratur
mengeluarkan darah dari alat kandungannya yang disebut menstruasi(haid).
Siklus menstruasi, selaput lendir rahim dari hari ke hari mengalami perubahan-
perubahan yang berulang, selama satu bulan mengalamai empat masa
(stadium). (Syaifudin,2001)
b. Siklus Menstruasi
1) Stadium menstruasi
Pada masa ini, endometrium terlepas dari dinding rahim disertai dengan
pendarahan. Hanya lapisan tipis yang tinggal disebut stratum basale. Ini
berlangsung selama empat hari. Dengan haid keluar darah, potongan-
potongan endometrium, dan lendir dari serviks. Darah ini tidak membeku
karna ada fermen (biokatalisator) yang mencegah pembekuan darah dan
mencairkan potongan-potongan mukosa, banyaknya pendarahan selama
haid kira-kira 50cc. (Syaifudin,2001)