html
Reproduksi merupakan ciri utama makhluk hidup yang bertujuan untuk mempertahankan
kelestarian jenisnya. Reproduksi pada manusia diawali oleh peleburan sel kelamin jantan
(sperma) dengan sel kelamin betina (ovum) yang menghasilkan zigot. Berdasarkan
kepemilikan alat kelaminnya, manusia dikelompokkan menjadi organisme yang bersifat
gonochoris (satu individu memiliki satu alat kelamin).
Sistem reproduksi manusia, baik laki-laki maupun wanita, memiliki empat komponen utama
dalam sistem reproduksinya, yaitu:
2. Saluran reproduksi,
§ Alat kelamin dalam : terdiri atas testis, kelenjar aksesori dan tubulus.
image
a. Testis
Testis merupakan bagian alat kelamin yang berfungsi menghasilkan sperma dan hormon
testosteron. Di dalam testis terdapat beberapa bagian sebagai berikut.
1) Tubulus seminiferus : saluran berkelok-kelok tempat pembentukan sperma (terjadi
spermatogenesis).
b. Skrotum
Merupakan sebuah kantung yang berfungsi untuk menjaga agar suhu testis di bawah suhu
tubuh atau tidak jauh di bawah suhu tubuh. Ketika udara di luar skrotum rendah, skrotum
akan mendekat pada tubuh (mengerut) supaya testis mendapat suhu lebih tinggi. Sebaliknya,
jika suhu normal, skrotum akan menjauhi tubuh supaya suhu testis tidak terlalu tinggi. Hal ini
disebabkan karena spermatogenesis tidak berlangsung baik pada suhu tubuh normal manusia
( ).
c. Vas deferens
Berfungsi menyalurkan sperma menuju uretra (saluran air seni yang juga sebagai saluran
ejakulasi sperma). Di bagian ujungnya terdapat ampula, yang merupakan pelebaran saluran
ini, fungsinya sebagai muara dari kantong semen (vesica seminalis).
d. Epididimis
Sebuah saluran berkelok-kelok yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pematangan
sperma.
e. Uretra
Uretra merupakan saluran sperma. Uretra berfungsi membawa sperma ke luar tubuh.
f. Tubulus recti
g. Penis
Penis merupakan alat kopulasi. Kopulasi merupakan peristiwa masuknya penis ke dalam
vagina untuk melakukan reproduksi (menyalurkan sel sperma).
h. Kelenjar tambahan
2) Kelenjar prostat
Menghasilkan cairan berwarna putih susu yang bersifat basa (cairan ini berfungsi untuk
melindungi sperma dari suasana asam yang membahayakan sperma saat berada di dalam
vagina sehingga sperma dapat bergerak aktif.
§ Alat kelamin luar (eksternal), meliputi klitoris, labia mayora dan labia minora, lubang
saluran kencing, lubang vagina, fundus (lipatan paha).
§ Alat kelamin dalam (internal), meliputi sepasang ovarium (gonad), tuba fallopi (oviduk),
dan uterus (rahim).
image
Sepasang ovarium terdapat di rongga perut dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum) dan
hormon (estrogen dan progesteron). Proses pembentukan ovum di ovarium bersiklus selama
30 hari sekali dan disebut oogenesis,. Sel telur yang sudah matang akan dikeluarkan dari
ovarium. Peristiwa ini disebut ovulasi.
c. Rahim (uterus)
Organ ini berbentuk seperti kantong dan berfungsi sebagai tempat implantasi embrio (ovum
yang dibuahi sperma akan menjadi embrio). Dinding rahim tersusun atas tiga lapis jaringan,
yaitu lapisan luar (serosa), lapisan tengah (myometrium) dan lapisan dalam (endometrium).
Pada saat ovulasi, dinding rahim menebal. Namun jika tidak terjadi pembuahan, maka
dinding rahim yang seharusnya menjadi tempat melekat (implan) embrio akan meluruh.
Peristiwa ini disebut menstruasi.
1) Tahap menstruasi; tahap dikeluarkannya dinding rahim dari dalam tubuh karena kurangnya
kadar hormon progesteron.
2) Tahap praovulasi ; masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium karena
dipicu oleh hormon estrogen.
4) Tahap pascaovulasi ; masa kemunduran sel telur jika tidak terjadi pembuahan. Tahap ini
terjadi penambahan junlah hormon progesteron sehingga dinding rahim menebal. Jika tidak
terjadi pembuahan maka dinding sel akan meluruh, disebabkan berkurangnya hormon
progesteron.
d. Vagina
Merupakan alat kopulasi wanita sekaligus jalan keluarnya janin dari dalam rahim ke dunia.
Selain sebagai organ kelamin, vagina juga berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan dinding
endometrium yang meluruh saat menstruasi.
Sel sperma dan sel telur memiliki tahap pembentukan yang berbeda dengan sel tubuh. Sel
kelamin terbentuk melalui pembelahan meiosis. Selama pembelahan, setiap sel membelah
dua kali berturut-turut sehingga membentuk empat sel anakan. Satu spermatosit akan
membentuk empat sperma matang. Sedangkan pada sel telur, satu oosit akan membentuk satu
ovum fungsional yang ukurannya lebih besar dari tiga ovum disfungsional lainnya. Ukuran
sel telur jauh lebih besar dari sel sperma, oleh karena itu saat akan terjadi pembuahan ribuan
sel sperma berebut uuntuk bisa membuahi sebuah sel telur saja.
image
Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis dan pembentukan sel telur (ovum)
disebut oogenesis.
§ Spermatogenesis
image
§ Oogenesis
image
Fertilisasi merupakan peristiwa meleburnya gamet jantan (sperma) dengan gamet betina
(ovum) menghasilkan zigot. Pada peristiwa ini, sel telur hanya akan dibuahi oleh satu sel
sperma. Dengan fertilisasi, bersatu pula materi genetik pembawa sifat dari dua individu. Sifat
induk jantan akan berpadu dengan sifat induk betina. Zigot yang terbentuk akan berkembang
menjadi embrio.
b. Morula: kumpulan sel berbentuk bola yang merupakan hasil pembelahan sel secara terus
menerus dari zigot.
c. Blastula: kumpulan sel berbentuk bola yang berongga. Rongga ini disebut blastocoel dan
semula berisi cadangan makanan.
d. Gastrula: kumpulan sel yang terdiri dari tiga lapisan (ektoderm, mesoderm dan endoderm).
Ketiga lapisan ini terbentuk dari hasil migrasi (pengkutuban) sel-sel blastula.
Ketika embrio menempel (implantasi) ke rahim, akan terbentuk plasenta dan tiga sistem
membran yang terdiri dari :
image
a. Fase menstruasi: hormon yang berpengaruh adalah estrogen dan progresteron yang
berfungsi menebalkan endometrium. Saat menstruasi, hormon ini mengalami reduksi dan
dinding endometrium robek dan meluruh.
b. Fase praovulasi: hormon yang berperan adalah FSH dan LH yang merangsang sel-sel
folikel menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
a. Estrogen dan progesteron sampai bulan ke-4 untuk menjaga penebalan dinding uterus dan
menjaga kebutuhan zigot.
a. KB susuk, suntik dan pil, bekerja dengan menghambat atau menghentikan secara hormonal
terjadinya ovulasi dengan sintetik progestin dan estrogen.
b. Diafragma atau spiral (IUD) bagi perempuan untuk menghambat bertemunya spema
dengan ovum secara mekanik, bagi laki-laki menggunakan kondom.
c. Spermatisida, jeli, buih, atau vaginal doushe untuk mencegah bertemunya sperma dan sel
telur .
d. Sterilisasi, yaitu vasektomi pada laki-laki (pemotongan saluran sperma) dan tubektomi
pada perempuan (pemutusan saluran telur).
e. Kalender, yaitu hubungan kelamin dilakukan pada waktu hari-hari dimana wanita sedang
tidak dalam masa subur.
http://www.artikelmateri.com/2016/08/sistem-reproduksi-pada-manusia-lengkap-9-xi-
organ.html
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam.
a. Penis (zakar) adalah alat kelamin luar pada pria. Penis berfungsi untuk memasukkan
sperma ke dalam alat kelamin wanita melalui pertemuan keduanya (Kopulasi). Penis
merupakan organ yang tersusun atas otot yang dapat tegang dan dilapisi oleh lapisan kulit
tipis. Proses tegangnya penis disebut Ereksi, hal ini dikarenakan adanya rangsangan yang
membuat pembuluh darah pada penis terisi. Setelah di sunat (khitan) kulit tipis (preputium)
yang melapisi glan penis akan dipotong.
Penis Juga memiliki fungsi untuk ejakulasi, yaitu mengeluarkan sperma melalui uretra
(saluran dalam penis), selama ejakulasi otot-otot pada kandung kemih akan mengkerut, untuk
mencegah sperma masuk ke kandung kemih, oleh karena itu kita tidak bisa kencing sambil
Glan Penis, bagian kepala yang apabila telah dikhitan tidak dilapisi kulit
Batang (corpus) Penis
Pangkal Penis
b. Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai tempat
bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot
polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum
dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan
menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya
pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
Testis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk oval yang terletak di dalam skrotum. Testis
berjumlah sepasang dan berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan
hormon seks testosteron. Testis terletak di dalam skrotum yang merupakan organ berugae
(memiliki lipatan kulit), berfungsu untuk menjaga suhu testis agar spermatogenesis dapat
tetap berlangsung. Jika Suhu rendah (dingin) maka skrotum akan berkerut dan mendekat ke
arah tubuh, sedangkan jika suhu tinggi, maka skrotum akan mengendur, menjauh dari tubuh.
Tempat pembentukan sperma dalam testis adalah tubulus seminiferus. Kemudian terdapat
pintalan-pintalan tubulus seminiferus yang terdapat di dalam ruang testis yang disebut
lobulus testis, satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis.
b. Epididimis
Epididimis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk saluran berkelok – kelok yang terletak
di dalam skrotum, diluar testis. Epididimis berbentuk seperti huruf C. Epididimis berfungsi
sperma tidak memiliki kemampuan untuk bergerak dan belum subur, namun setelah
epididimis menjalankan fungsinya, sperma sudah subur dan mampu bergerak walaupun
belum sempurna. Setelah dari epididimis sperma akan masuk ke vas (duktus) deferens, lalu
Vas Deferens adalah saluran berbentuk tabung yang berfungsi untuk menyalurkan sperma ke
vesikula seminalis dan sebagai tempat penampungan sperma. Dalam proses pematangan dan
penyimpanan sperma, duktus deferens ini mendorong sperma dengan gerak peristaltik lambat
menuju vesikula seminalis. Sedangkan saat ejakulasi, gerakan yang dilakukan cepat dan kuat
d. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin adalah organ – organ kelamin dalam pria yang berfungsi untuk
menghasilkan cairan tempat berenangnya sperma, dan cairan ini akan menjaga sperma tetap
hidup dengan cara menetralisir asam, karena cairan itu bersifat basa. Dalam bahasa sehari –
hari cairan ini kita kenal dengan air mani, sedangkan dalam bahasa ilmiah dikenal dengan
nama semen. Dalam 1 ml air mani, terdapat sekitar 60 – 100 juta sel sperma. Normalnya
semen memiliki pH 7,2 dengan volume 3-5 ml, dan berwarna putih susu sampai kekuning –
kuningan serta sedikit kental. Berikut adalah organ yang termasuk ke dalam kelenjar
kelamin :
Vesikula Seminalis (Kantung air mani), yaitu organ berupa saluran berbentuk
tabung berjumlah sepasang di kanan dan kiri tubuh. Vesikula Seminalis memiliki
panjang sekitar 5 – 10 cm. Vesikula Seminalis berfungsi untuk mensekresikan cairan
bersifat basa y (pH 7,3) mukus, vitamin, fruktosa (sebagai nutrisi bagi sperma),
protein, enzim, dan prostaglandin. Cairan dari vesikula seminalis ini merupakan 60%
dari seluruh volume semen. Vesikula Seminalis akan menyatu dengan vas deferens
dan kelenjar prostat untuk membentuk saluran ejakulasi.
Kelenjar Prostat, yaitu organ yang berada di bawah kandung kemih yang berfungsi
untuk mensekresikan cairan berwarna putih keabu-abuan yang bersifat basa. Cairan
ini disekresikan ke dalam saluran ejakulasi dan menyumbangkan sekitar 30% dari
seluruh volume semen. Cairan kelenjar prostat akan bersatu dengan cairan dari
vesikula seminalis dan akan menjadi tempat hidup dan bergeraknya sperma. Cairan
yang disekresikan organ ini terdiri atas fosfolipid, asam sitrat (untuk nutrisi) dan juga
antikoagulan.
Kelenjar Bulbouretra (Cowpery), yaitu kelenjar berjumlah sepasang yang berfungsi
untuk menghasilkan cairan lendir bersifat basa ke dalam saluran ejakulasi. Kelenjar
ini terletak di bawah kelenjar prostat. Cairan yang dihasilkan oleh kelenjar
Bulbouretra ini keluar sebelum ejakulasi, dan dalam agama islam disebut mazi yang
merupakan najis dan cara mensucikannya sama seperti mencucui kencing.
Proses Spermatogenesis
sebelumnya dikatakan bahwa sperma dihasilkan oleh testis. Spermatogenis terjadi di tubulus
seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut terdapat sel sperma, yang disebut spermatogonium.
primer seterusnya akan membelah secara meiosis I untuk menghasilkan dua spermatosit
sekunder yang haploid. Kemudian setiap spermatosit sekunder akan membelah secara
meiosis II untuk menghasilkan dua spermatid yang hapolid. Sel-sel spermatid akan
Secara garis besar alat reproduksi wanita terbagi kedalam dua kelompok, yaitu Alat
kemaluan (simfisis pubis). Bagian ini disusun oleh jaringan lemak dengan sedikit jaringan
ikat. Mons Veneris juga sering dikenal dengan nama gunung venus, ketika dewasa bagian
mons veneris akan ditutupi oleh rambut – rambut kemaluan dan membentuk pola seperti
segitiga terbalik.
Seperti namanya, Bagian ini berbentuk seperti bibir. Labia Mayora merupakan bagian
lanjutan dari mons veneris yang berbentuk lonjok, menuju ke bawah dan bersatu membentuk
perineum. Bagian Luar dari Labia Mayor disusun oleh jaringan lemak, kelenjar keringat, dan
saat dewasa biasanya ditutupi oleh rambut – rambut kemaluan yang merupakan rambut dari
mons veneris. Sedangkan selaput lemak yang tidak berambut, namun memiliki banyak ujung
Labia Minora merupakan organ berbentuk lipatan yang terdapat di dalam Labia Mayora. Alat
ini tidak memiliki rambut, tersusun atas jaringan lemak, dan memiliki banyak pembuluh
darah sehingga dapat membesar saat gairah seks bertambah. Bibir Kecil Kemaluan ini
mengelilingi Orifisium Vagina (lubang Kemaluan). Labia Minora analog dengan Kulit
d. Klitoris
Klitoris adalah organ bersifat erektil yang sangat sensitif terhadap rangsangan saat hubungan
seksual. Klitoris memiliki banyak pembuluh darah dan terdapat banyak ujung saraf padanya,
oleh karena itu Organ ini sangat sensitif dan bersifat erektil. Klitoris Analog dengan Penis
e. Vestibulum
Vestibulum adalah rongga pada kemaluan yang dibatasi oleh labia minora pada sisi kiri dan
kanan, dibatasi oleh klitoris pada bagian atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua labia minora
Masing – Masing Dua Lubang Saluran Kelenjar Bartholini dan Skene (Kelenjar ini
masuknya penis)
robek sehingga dapat dijadikan salah satu aspek untuk menilai keperawanan. Normalnya
Himen memiliki satu lubang agak besar yang berbentuk seperti lingkaran. Himen merupakan
tempat keluarnya cairan atau darah saat menstruasi. Saat Melakukan hubungan seks untuk
pertama kalinya himen biasanya akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan
hanya akan tertinggal sisa – sisa himen yang disebut caruncula Hymenalis (caruncula
mirtiformis).
dunia luar. Vagina memiliki panjang sekitar 8 – 10 cm, terletak antara kandung kemih dan
rektum, memiliki dinding yang berlipat – lipat, lapisan terluarnya merupakan selaput lendir,
lapisan tengahnya tersusun atas otot-otot, dan lapisan paling dalam berupa jaringan ikat yang
berserat. Vagina berfungsi sebagai jalan lahir, sebagai sarana dalam hubungan seksual dan
Otot pada vagina merupakan otot yang berasal dari sphingter ani dan levator ani (Otot
anus/dubur), sehingga otot ini dapat dikendalikan dan dilatih. Vagina tidak mempunyai
kelenjar yang dapat menghasilkan cairan, tetapi cairan yang selalu membasahinya berasal
b. Uterus (Rahim)
Uterus adalah organ berongga yang berbentuk seperti buah pir dengan berat sekitar 30 gram,
dan tersusun atas lapisan – lapisan otot. Ruang pada rahim (Uterus) ini berbentuk segitiga
dengan bagian atas yang lebih lebar. Fungsinya adalah sebagai tempat tumbuh dan
berkembangnya janin. Otot pada uterus bersifat elastis sehingga dapat menyesuaikan dan
Pada bagian uterus terdapat Endometrium ( dinding rahim) yang terdiri dari sel –sel epitel
dan membatasi uterus. Lapisan endometrium ini akan menebal pada saat ovulasi dan akan
meluruh pada saat menstruasi. Untuk mempertahankan posisinya uterus disangga oleh
Korpus Uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti segitiga pada bagian atas
Serviks uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti silinder
Fundus Uteri, yaitu bagian korpus yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi
Pada saat persalinan, rahim merupakan jalan lahir yang penting karena ototnya mampu
mendorong janin untuk keluar, serta otot uterus dapat menutupi pembuluh darah untuk
mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. Setelah proses persalinan, rahim akan
Tuba Fallopi (Oviduk) adalah organ yang menghubungkan Uterus (Rahim) dengan Indung
Telur (Ovarium). Tuba Fallopi (Oviduk) juga sering disebut saluran telur karena bentuknya
seperti saluran. Organ ini berjumlah dua buah dengan panjang 8 – 20 cm. Tuba Fallopi
berfungsi untuk :
Sebagai saluran spermatozoa dan ovum
Penangkap ovum
Bisa menjadi tempat pembuahan (fertilisasi)
Sebagai tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampu masuk ke bagian
dalam Uterus (Rahim).
1. Infundibulum, yaitu bagian berbentuk seperti corong yang terletak di pangkal dan
memiliki Fimbriae. Fimbriae berfungsi untuk menangkap ovum
2. Pars ampularis, yaitu bagian agak lebar yang merupakan tempat bertemunya ovum
dengan sperma (Pembuahan/fertilisasi)
3. Pars Ismika, yaitu bagian tengah tuba yang sempit
4. Pars Interstitialis, yaitu bagian tuba yang letaknya dekat dengan uterus.
Ovarium adalah kelenjar reproduksi utama pada wanita yang berfungsi untuk menghasilkan
ovum (Sel telur) dan penghasil hormon seks utama. Ovarium berbentuk oval, dengan panjang
2,5 – 4 cm. Terdapat sepasang Ovarium yang terletak di kanan dan kiri, dan dihubungkan
dengan rahim oleh tuba fallopi. Umumnya setiap Ovarium pada wanita yang telah pubertas
memiliki 300.000-an, dan sebagian besar sel telus ini mengalami kegagalan pematangan,
rusak atau mati, sehingga benih sehat yang ada sekitar 300 - 400-an benih telur dan 1 ovum
dikeluarkan setiap 28 hari oleh ovarium kiri dan kanan secara bergantian melalui proses
menstruasi, sehingga saat benih telur habis, terjadilah menopause . Ovarium juga
menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam proses Menstruasi.
Proses Oogenesis
Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di ovarium. Pembentukan ovum
diawali dengan pembelahan mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium yang
diploid. Setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel. Keseluruhan struktur ini disebut folikel
primer. Ketika folikel tumbuh, oosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan satu
oosit sekunder dan badan kutub. Oosit sekunder kemudian berkembang menjadi ovum
Oogenesis
Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbai-
rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum
yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum
tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan banyak
Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh menebal dan
banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi
gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen
dan progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.
Perkembangan embrio:
2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan, jari
3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran
4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah
lengkap.
embrio usia 16 minggu
5. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio
mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi sebagai
berikut.
D. Siklus Menstruasi
Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding
sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan
menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh,
kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik,
jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu
siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari.
Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri
1. Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum
menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan
progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya
endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5
hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
2. Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon pembebas
FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel dan
menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi
untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
3. Fase ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14.
Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang
siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum
menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit
sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon
progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika
endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika
tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya
sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah.
https://www.youtube.com/watch?v=3SLuHIONqzU
https://www.youtube.com/watch?v=n8h4mrMBZXM
Hymen Imperforata adalah hymen (selaput dara) yang menutupi seluruh bagian introitus
vagina sehingga tidak terdapat lubang vagina sama sekali. Biasanya pada wanita dengan
hymen imperforata akan memiliki keluhan tidak keluar darah haid dan timbul nyeri di perut
bagian bawah. Nyeri yang timbul pada perut bagian bawah ini biasanya datang secara
periodic (setiap waktu haid). Darah haid yang tidak keluar pada hymen imperforata
disebabkan karena lubang vagina nya tertutup oleh selaput hymen, sehingga darah bertumpuk
didalam vagina dan menyebabkan nyeri setiap waktu haid. Penanganan pasien hymen
imperforata adalah dengan merobek hymen tersebut, dan biasanya setelah dirobek akan
keluar darah yang sangat banyak.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Frank H. Netter MD yang termuat dalam buku
The Human Sexuality, bentuk dari selaput dara ini terbagi menjadi 4 bentuk, yaitu:
1. Annual hymen, bentuk selaput dara ini melingkari penuh lubang vagina.
2. Septate hymen, bentuk selaput dara ini ditandai dengan beberapa lubang yang terbuka.
3. Cibriform hymen, bentuk selaput dara ini ditandai dengan beberapa lubang yang terbuka,
tapi lubang ini lebih kecil dan jumlahnya lebih banyak.
4. Introitus, pada perempuan yang sangat berpengalaman dalam hubungan seksual bisa saja
lubang selaputnya membesar, namun masih menyisakan jaringan selaput dara.