PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu organisasi sekolah pasti terdapat system dan struktur organisasi.
Dalam bab XV pasal 49 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989disebutkan bahwa
pengelolaan system pendidikan nasional adalah tanggung jawab menteri Pendidikan dan
Kebudayaan. Pasal 50 menyebutkan bahwa pengelolaan satuan dan kegiatan pendidikan
diselenggarakan oleh pemerintah, selain oleh menteri pendidikan dan kebudayaan, juga
menteri lain yang menyelenggarakan satuan pendidikan yang bersangkutan.
Dalam pelaksanaan tugas pengelolaan ini menteri mempunyai aparat
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pemahaman tentang system dan srtruktur
organisasi sekolah ini sangat penting karena dapat membantu mahasiswa untuk
mengetahui proses, tingkat dan mekanisme pengambilan keputusan pendidikan serta
mengetahui alut komunikasi dalam sisitem pendidikan nasional. Apa saja sistem dan
struktur organisasi sekolah akan kami bahas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian system dan struktur organisasi sekolah ?
2. Apa saja unsur-unsur dalam depdikbud ?
3. Apa itu LPTK ?
C. Tujuan
1. Untuk menambah pengetahuan tentang sistem dan struktur organisasi sekolah.
2. Mengetahui apa saja system dan struktur organisasi tersebut.
3. Sebagai bahan pembelajaran agar dapat diterapkan serta dikembangkan dalam
kehidupan bermasyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem dan Struktur Organisasi sekolah
1. Menteri
2. Sekretariat jenderal
3. Inspektorat Jenderal
Tugas pokok inspektorat jenderal diatur dalam keputusan Mendikbud No.
0145/0/1979. Inspektorat jenderal merupakan satuan pengawasan yang dipimpin oleh
inspektur jenderal.
Tugas pokok inspektur jenderal adalah melakuakn pengawasan dalam
lingkungan departemen terhadap pelaksanaan tugas, baik tugas yang bersifat rutin
maupun tugas pembangunan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, inspektorat jenderal mempunyai fungsi:
Memeriksa setiap unsur di lingkungan departemen mencakup bidang administrasi
umum, keuangan, hasil-hasil fisik dari pelaksanaan proyek pembangunan dan lain-
lain.
Menguji serta menilai hasil laporan berkala dari setiap unsur di lingkungan
departemen atas petunjuk menteri.
Mengusut kebenaran laporan di bidang administrasi atau keuangan yang dilakukan
oleh unsur di lingkungan departemen.
a. Tingkat Provinsi
Kantor Wilayah Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi mempunyai
fungsi diantaranya sebagai berikut :
Membina dan mengurus pendidikan dasar serta usaha wajib belajar
Membina dan mengurus pendidikan menengah umum.
Membina dan mengurus pendidikan menengah kejuruan.
Membina dan mengurus pendidikan guru.
Membina dan mengurus pendidikan masyarakat.
Membina dan mengurus kegiatan pembinaan generasi muda termasuk
pembinaan kesiswaan.
Membina dan mengurus keolahragaan.
Membina dan mengurus kesenian.
Membina dan mengurus permuseuman, keperbukalaan, dan peninggalan
nasional.
Membina dan mengurus kesejarahan dan nilai tradisional.
Membina penghayatan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Membarikan layanan teknis dan administratif kepada semua unsur
dilingkungan kantor wilayah.
b. Tingkat Kabupaten/Kota
Kantor Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kotamadya
mempunyai fungsi sebagai berikut :
Membina dan mengurus taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah luar biasa
dan usaha wajib belajar.
Membina dan mengurus pendidikan masyarakat, kegiatamn pembinaan
generasi muda termasuk pembinaan kegiatan kesiswaan dan keolahragaan.
Membina dan mengurus kegiatan pengembangan kebudayaan.
Memberikan layanan teknis dan administratif kepada semua unsur di
lingkungan Kantor Depertemen Pendidikaan dan Kebudayaan
Kabupaten/Kotamadya.
c. Tingkat Kecamatan
Kantor Depertemen Pendiddikan dan Kebudayaan Kecamatan mempunyai tugas
melakukan sebagian tugas kantor Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten/Kotamadya di kecamatan yang bersangkutan. Untuk menyeleggarakan
tugas tersebut maka Depertemen Pendidikn dan Kebudayaan Kecamatan
mempunyai fungsi sebagai berikut :
Membina dan mengurus taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah luar biasa
dan usaha wajib belajar.
Membina dan mengurus pendidikan masyarakat, kegiatamn pembinaan
generasi muda termasuk pembinaan kegiatan kesiswaan dan keolahragaan.
Membina dan mengurus kegiatan pengembangan kebudayaan.
Melakukan urusan tata usaha dan keuangan, pengumpulan data dan statistik
kepegawaian dan perlengkapan di lingkungan kanto Depertemen pendidikan
dan Kebudayaan.
d. Tingkat Sekolah
Unsur-unsur yang terdapat dalam organisasi sekolah adalah :
1) Unsur kepemimpinan
Unsur kepemimpinan di sekolah terdiri dari kepala sekoalh dan wakil kepala
sekolah. Adapun tugas kepala sekolah adalah:
Merencanakan, menyusun, membimbing,dan mengawasi kegiatan administrasi
pendidikan sesuai dengan kebikjakan yang telah ditetapkan.
Mengintegrasi dan mengkoordinasi kegiatan dari unit-unit kerja yang ada
dilingkungan sekolah.
Menjalin hubungan dan kerja sama dengan orang tua siswa, lembaga-lembaga
pemerintah dan masyarakat.
Melaporkan pelaksanaan dan hasil-hasil pelaksanaan kegaiatan admnistrasi di
sekolah kepada atasannya langsung. Sedangkan tugas wakil kepala sekolah
antara lain adalah membantu kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya
sehari-hari dam mewakili kepala sekolah apabila kepala sekolah berhalangan.
2) Unsur tata usaha
Kegiatan tata usaha ini antara lain meliputi pekejaan surat-menyurat dan
kearsipan,pelaksanaan pengusulan pegawai, pengurusan kenaikan pangkat,
kesejahteraan pegawai.
3) Unsur urusan
Unsur urusan merupakan bgian dari organisasi sekolah yang dijabat oleh guru,
tugasnya adalah membantu penyelenggaraan kegiatan administrasi pendidikan
sekolah dalam bidang-bidang pengajaran,kesiswaan, bimbingan dan
penyuluhan, pengabdian dan kurikuler.
4) Unsur instalasi
Instalasi membantu kegiatan administrasi pendidikan disekolah dengan jalan
menyediakan layanan penunjang kegiatan belajar-mengajar disekolah. Unsur
instalasi ini meliputi perpustakaaan, laboratorium, bengkel kerja (workshop)
sera asrama.
5) Unsur pelaksana
Unsur pelaksana secara langsung melaksanakan proses belajar-mengajar
disekolah. Unsur pelaksana ini meliputi ketua jurusan, guru bidang studi, guru
kelas dn wali kelas.
6) Siswa Siswa merupakan fokus kegiatan layanan disekolah. Dikatakan
demikian karena semua kegiatan yang dilakukan oleh setiap unsur dalam
organissasi sekolah bermuara pada siswa sebagai peserta didik.
.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem pendidikan di Indonesia merupaka system yang sangat besar dan kompleks.
Berfungsiya system ini diatur dalam Undang-Undang No 2 Tahun 1998 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Salah satu wahana yang sangat menentukan berfungsinya sistem
ini adalah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Untuk menyelenggarakan hal tersebut, depdikbud mempunyai unsur-unsur yaitu
menteri, sekretariat jenderal, direktorat jenderal, badan penelitian dan pengembangan
pendidikan dan kebudayaan, pusat-pusat bidang khusus dan instansi vertical di wilayah.
Pengetahuan ini sangat penting bagi seorang calon guru. Lebih lanjut seorang calon
guru juga harus dipersiapkan untuk mengemban tugas sebagai tenaga kependidikan.
Penyiapan ini dilakukan antara lain dengan memperbaiki pendidikan dalam jabatannya.
Jika sudah terjadi, maka pendidikan dapat memenuhi sasaran, baik sasaran relevansi,
mutu, jumlah dan efisiensi.
B. SARAN
Dalam hal ini penulis menyarankan agar sistem pendidikan di Indonesia dapat
ditingkatkan lagi dan seluruh aparat yang bersangkutan bisa menjalankan tugasnya
dengan sebaik mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Akmali, Ridha. 2010. Tugas Pokok dan Fungsi Pengelola Sekolah.
[online] HYPERLINK
“http://ridhaacmal.blogspot.com/” http://ridhaacmal.blogspot.com. [7 mei 2012]
Radieta, Uman. 2011. Sistem dan Organisasi Sekolah. [online] HYPERLINK
“http://umanradieta.blogspot.com/” http://umanradieta.blogspot.com. [7 Mei
2012]
Soetjipto. 2004. Frofesi Keguruan. jakarta: Rineka Cipta