Anda di halaman 1dari 10

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN

DALAM KURIKULUM 2013 DAN DAMPAKNYA


DI SEKOLAH MENENGAH TINGKAT ATAS NEGERI SAMPANG

IMPLEMENTATION OF PLACEMENT AND DISTRIBUTION SERVICES


IN THE CURRICULUM OF 2013 AND THEIR IMPACT
AT STATE SENIOR HIGH SCHOOL OF SAMPANG

Annisa Ulfiandari
Prodi BK, FIP, UNESA, annisa_ulfi@yahoo.co.id
Denok Setiawati., S.Pd., M.Pd., Kons.
Staf Pengajar BK-FIP UNESA, destiharianto@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran dalam
kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Tingkat Atas Negeri Sampang, sampelnya yakni SMA N 1 Sampang dan
SMK N 1 Sampang. Dalam penelitian ini terdiri dari dua macam informan, yaitu informan utama yang
merupakan Koordinator BK dan Guru BK serta informan pendukung yang merupakan siswa. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara dan dokumentasi. Metode analisa data menggunakan konsep interaktif Miles dan Huberman melalui
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji kredibilitas data menggunakan triangulasi, yakni
triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran dalam kurikulum 2013 khususnya pada peminatan jurusan
program studi yang dilaksanakan di dua sekolah melalui proses dan prosedur yang berbeda-beda. Dampak yang
terjadi pada siswa yaitu lebih bertanggungjawab dan percaya diri menjalani jurusan yang menjadi pilihannya dan
sesuai dengan kemampuan, bakat, minat yang dimiliki, membangkitkan motivasi belajar siswa dengan bersaing
mengembangkan kemampuan bersama temannya dalam satu kelas, dan memiliki perencanaan untuk studi
lanjutnya setelah lulus dari sekolah. Hambatan yang terjadi yaitu keinginan siswa dan orangtua yang tidak
sejalan, kebijakan sekolah yang belum memberikan jam masuk bimbingan dan konseling di kelas, fasilitas sarana
prasarana pendukung KBM di sekolah yang kurang memadai, juga minimnya dukungan dari pihak orangtua
dalam memfasilitasi sarana kegiatan belajar siswa. Upaya yang dilakukan Guru BK dalam mengatasi hambatan
yang terjadi yaitu melakukan konseling individu bersama orangtua siswa, berkonsultasi menyampaikan
permohonan pada pimpinan sekolah mengenai pemberian jam masuk kelas, masuk kelas ketika jam kosong, juga
bekerjasama dengan Wali Kelas dalam memonitoring perkembangan dan hambatan yang dialami siswa di kelas,
berdiskusi bersama pimpinan sekolah sebagai penentu kebijakan berkaitan dengan kelengkapan sarana penunjang
KBM siswa, dan disediakannya bantuan dana yang disiapkan oleh sekolah bagi siswa yang tidak mampu.

Kata Kunci: Layanan Penempatan dan Penyaluran, Kurikulum 2013.

ABSTRACT

This research was conducted to determine the placement of service implementation and distribution of the
curriculum in 2013 at SMTA N Sampang, sample is SMA N 1 Sampang and SMK N 1 Sampang. In this research
consists of two kinds of informants, the main informant who is the Coordinator of Guidance and Counseling,
Guidance and Counseling teachers, and supporters informantsis students. This research was a qualitative
descriptive research. Data collection techniques that were used in this research is interview and documentation.
Methods of data analysis use Miles and Huberman interactive concept through data reduction, data display, and
conclusion. Credibility test data use triangulation, namely triangulation and triangulation techniques. The
results obtained through this research shows that the implementation of placement and distribution services in
the curriculum 2013, especially in the department of specialization courses are conducted in two schools through
the process and procedures vary. Impacts that occur to students that was more responsible and confident majors
undergo be chosen and in accordance with the abilities, talents, interests owned, raise students' motivation to
develop the ability to compete with a friend in one class, and has plans for continued study after graduating from
school. Barriers that happens is the desire of students and parents who are inconsistent, school policies which

536
Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran
Dalam Kurikulum 2013 dan Dampaknya di SMTA Negeri Sampang

have not provided hours of admission guidance and counseling in the classroom, teaching and learning
supporting facilities in schools were inadequate, also the lack of support from the parents in facilitating student
learning tool. Efforts are being made Guidance and Counseling teachers in overcoming obstacles that happen
was to do individual counseling with parents, consult deliver a request to the school leaders regarding the
provision of clock into class, enter the class when the empty hours, also in collaboration with the homeroom in
monitoring the progress and obstacles experienced by students in class, discussion with school leaders as policy
makers related to the completeness of teaching and learning supporting facilities of students, and the provision
RI ILQDQFLDO DVVLVWDQFH SUHSDUHG E\ WKH VFKRRO IRU VWXGHQWV ZKR FDQ¶W DIIRUG

Keywords: Placement and Distribution Services, Curriculum 2013

PENDAHULUAN menegaskan bahwa pelayanan Bimbingan dan


Konseling juga merupakan bagian integral dalam
Sesuai dengan Undang-Undang No. 20/2003, sekolah pelaksanaan kurikulum tahun 2013 oleh satuan
sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan pendidikan dalam rangka memperkuat proses
formal mempunyai peranan yang sangat penting pembelajaran yang diharapkan benar-benar
dalam usaha mendewasakan anak dan menjadikannya mengupayakan pengembangan potensi peserta didik
sebagai anggota masyarakat yang berguna. Demi secara optimal.
mensukseskan tujuan pendidikan nasional tersebut Oleh karena itu, kegiatan bimbingan dan konseling
pada setiap satuan pendidikan harus disusun harus diselenggarakan dalam bentuk kerjasama
kurikulum pendidikan. Karena salah satu kunci untuk dengan pihak-pihak sekolah untuk mencapai suatu
menentukan kualitas lulusan adalah kurikulum tujuan yang ditetapkan. Kegiatan ini harus
pendidikannya. Peranan kurikulum itu mencakup diselenggarakan secara teratur, sistematik dan terarah
seluruh kegiatan dalam pendidikan, baik dalam proses atau berencana agar benar-benar berdaya dan berhasil
pembelajaran maupun seluruh program pendidikan. guna bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa.
Kurikulum membantu untuk dapat mengetahui Pentingnya peranan bimbingan dan konseling ini juga
persoalan yang ada dalam pendidikan. Tanpa adanya dikuatkan oleh Wardati & Jauhari (2011:53) bahwa
kurikulum akan sangat sulit untuk mencapai tujuan peranan bimbingan dan konseling di dalam
pendidikan yang ditetapkan. Kurikulum tidak hanya meningkatkan mutu pendidikan terletak pada
memperhatikan perkembangan dan pembangunan bagaimana bimbingan dan konseling itu membangun
masa sekarang tetapi juga mengarahkan perhatian ke manusia yang seutuhnya dari berbagai aspek yang ada
masa depan. di dalam diri peserta didik.
Dalam dunia pendidikan perubahan kurikulum harus Dalam implementasi kurikulum 2013, kegiatan
terus menerus dilakukan untuk mewujudkan bimbingan dan konseling ditegaskan adanya daerah
masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan garapan yang disebut peminatan peserta didik, yang
diri dengan perubahan. Kurikulum yang sebelumnya mana pada tahun-tahun sebelumnya disebut dengan
diterapkan di Indonesia adalah Kurikulum Tingkat penjurusan yang dilaksanakan ketika kenaikan kelas
Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai pengganti dari XI di SMA. Peminatan untuk jenjang SMA ini
kurikulum Berbasis Kompetensi. Dan kini pada tahun dilakukan mulai kelas X sehingga pertama masuk
ajaran 2013 KTSP diperbaharui menjadi kurikulum peserta didik akan mendapatkan sembilan mata
baru yaitu kurikulum 2013. Berdasarkan Undang- pelajaran pokok ditambah dengan empat mata
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pelajaran peminatannya. Selain itu, peserta didik juga
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 9 ada dua dimensi diberikan kesempatan untuk memilih dua mata
kurikulum yang pertama adalah rencana dan pelajaran berikutnya diluar mata pelajaran
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, peminatannya.
sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan Peminatan memberikan kesempatan yang cukup luas
untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang bagi peserta didik untuk menempatkan diri pada jalur
diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/ 2014 yang lebih tepat dalam rangka penyelesaian studi
memenuhi kedua dimensi tersebut. secara terarah, sukses, dan jelas dalam arah
Dalam kurikulum terdahulu, sejak kurikulum 1975 pendidikan selanjutnya. Pelayanan arah peminatan
sampai dengan KTSP, pelayanan Bimbingan dan peserta didik merupakan upaya untuk membantu
Konseling merupakan bagian integral dari kegiatan peserta didik dalam memilih dan menjalani program
pendidikan yang mengimplementasikan kurikulum atau kegiatan studi dan mencapai hasil sesuai dengan
tersebut. Meskipun kurikulum pendidikan tiap 5 tahun kecenderungan hati atau keinginan yang cukup atau
sekali dilakukan perubahan dan apapun bentuk bahkan sangat kuat terkait dengan program
perubahannya guru BK/ Konselor tetap memegang pendidikan/ pembelajaran yang diikuti pada satuan
kendali dalam dunia pendidikan untuk membantu pendidikan dasar dan menengah. Dalam pelayanan ini
peserta didik dalam mencapai perkembangan secara peserta didik memahami potensi dan kondisi diri
optimal. Dalam hal ini, Wakil Mendikbud sendiri, memilih, dan mendalami mata pelajaran/

537
Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran
Dalam Kurikulum 2013 dan Dampaknya di SMTA Negeri Sampang

kelompok peminatan mata pelajaran, memahami dan kelompok peminatan IPS, berdasarkan keterangan
memilih arah pengembangan karir, dan menyiapkan yang diberikan Koordinator BK bahwa siswa
diri serta memilih pendidikan lanjutan dan karir menginginkan untuk pindah kelompok peminatan
sampai ke perguruan tinggi. Dalam pelayanan karena adanya keinginan/ minat siswa untuk berada di
bimbingan dan konseling upaya pelayanan ini IPS dan siswa merasa nyaman berada pada kelompok
merupakan salah satu bentuk layanan penempatan/ peminatan IPS. Kemudian, Informasi lebih lanjut
penyaluran. yang diperoleh bahwa siswa tersebut pada mulanya
Layanan penempatan dan penyaluran ini merupakan berada dalam kelompok peminatan IPA karena faktor
layanan hasil pengembangan dari pelayanan keinginan orangtua, bahkan sebenarnya siswa tersebut
bimbingan dan konseling yang mengacu pada sasaran sangat mampu dan cocok dalam segi nilai untuk
yang lebih luas sehingga perlu dilaksanakan sesuai memasuki kelompok peminatan IPA, akan tetapi tidak
dengan prosedur, khususnya oleh konselor. Jika sejalan dengan minat siswa yang menginginkan
layanan penempatan dan penyaluran dilaksanakan memasuki kelompok peminatan IPS.
sesuai dengan prosedur, maka besar kemungkinan Sementara di SMK Negeri 1 Sampang melalui hasil
keberhasilan dalam layanan akan diperoleh dan tujuan wawancara kepada Koordinator BK dan Guru BK
layanan akan tercapai. diperoleh data terdapat siswa perempuan yang berasal
Menurut Hariastuti (2008:29), menyatakan bahwa dari jurusan elektro hanya bertahan 1 bulan yang
layanan penempatan dan penyaluran merupakan salah kemudian ditempatkan pada jurusan pemasaran, hal
satu jenis layanan bimbingan dan konseling yang tersebut dilatarbelakangi karena adanya faktor gender,
dapat membantu siswa mengatasi hambatan yang mengingat pada jurusan elektro hampir mayoritas
terjadi dalam menyesuaikan diri dengan didominasi oleh siswa berjenis kelamin laki-laki,
lingkungannya. Individu ditempatkan pada yang kemudian membuat siswa tersebut merasa tidak
lingkungan yang lebih tepat agar potensi yang nyaman dan menginginkan untuk pindah ke dalam
dimiliki dapat berkembang secara optimal. Pada jurusan pemasaran. Lebih lanjut Guru BK
lingkungan atau tempat yang lebih tepat, diharapkan menyampaikan bahwa terdapat pula siswa yang
potensi siswa dapat tersalurkan dan berkembang berasal dari jurusan TGB (Teknik Gambar Bangunan)
dengan optimal. Oleh karena itu, setiap siswa pindah ke jurusan akutansi dan hanya menjalani
memperoleh kesempatan dalam mengembangkan belajar di kelas sekitar 3 bulan yang kemudian
bakat di sekolah melalui kerjasama guru bimbingan berhenti.
dan konseling dalam mendorong dan pendukung Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan
pengembangan bakat setiap siswa. tersebut, maka menarik untuk dilakukan penelitian
Sejalan dengan hal tersebut, pelayanan peminatan dalam rangka mengetahui lebih lanjut mengenai
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran
mengembangkan potensi yang dimiliki secara dalam kurikulum 2013 yang telah dilaksanakan,
optimal. mengetahui dampaknya, serta hambatan dan tindakan
Selanjutnya, Kemendikbud menyatakan bahwa yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling
fenomena saat ini dalam melanjutkan atau memilih dalam mengatasi hambatan yang terjadi pada siswa di
program studi menunjukkan bahwa peserta didik SMTA Negeri Sampang.
tamatan SMA/ MA dan SMK yang memasuki
perguruan tinggi belum didasarkan atas peminatan METODE
peserta didik yang didukung oleh potensi dan kondisi Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian
diri secara memadai sebagai modal pengembangan kualitatif dengan pendekatan deskriptif karena
potensi secara optimal, seperti kemampuan dasar penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan fakta-
umum (kecerdasan), bakat, minat, dan kondisi fisik fakta ataupun kejadian secara akurat dan sistematis
serta sosial budaya dan minat karir mereka. Para dari objek penelitian khususnya untuk memperoleh
peserta didik selama ini banyak yang memilih sekolah gambaran secara utuh mengenai pelaksanaan layanan
lanjutan didasarkan pada keinginan orang tua, penempatan dan penyaluran dalam kurikulum 2013
pertimbangan ekonomi, dan nilai hasil belajar yang dan dampaknya di SMA Negeri 1 Sampang dan SMK
telah mereka tempuh. Akibatnya, ketika berada di Negeri 1 Sampang. Penelitian ini menggunakan
SMA/ MA atau SMK, atau di perguruan tinggi, beberapa subyek sebagai pembanding dan
seringkali peserta didik mengalami kesulitan belajar, menggunakan teknik pengumpulan data melalui
sehingga tidak naik kelas, pindah jurusan/ program wawancara dan dokumentasi dalam memperoleh data
studi, pindah sekolah/ madrasah/ perguruan tinggi, yang diperlukan.
atau bahkan putus sekolah/ madrasah/ perguruan Menurut Williams (dalam Moleong, 2010:5),
tinggi. penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada
Dari hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode
peneliti pada tanggal 16 Januari 2014 melalui hasil ilmiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang
wawancara kepada Koordinator BK dan Guru BK di tertarik secara ilmiah. Senada dengan Williams,
SMA Negeri 1 Sampang terdapat beberapa siswa Sugiyono (2011:15) menyatakan bahwa metode
kelas X yang berasal dari kelompok peminatan IPA 6 penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
dan IPA 7 menginginkan untuk pindah kedalam

538
Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran
Dalam Kurikulum 2013 dan Dampaknya di SMTA Negeri Sampang

berlandaskan pada filsafat pospositivisme, digunakan macam triangulasi yaiti triangulasi sumber, triangulasi
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, teknik pengumpulan data.
dimana peneliti sebagai instrument kunci, Dalam penelitian ini terdapat satu variabel yaitu
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara layanan penempatan dan penyaluran dalam kurikulum
purposive dan snowball, teknik pengumpulan data 2013 dan dampaknya.
secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
induktif/ kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih wawancara dan dokumentasi.
menekankan makna daripada generalisasi. Noor Uji kredibilitas data dalam penelitian ini menggunakan
(2011:33), menyatakan pendekatan kualitatif adalah triangulasi teknik melalui wawancara dan dokumentasi
suatu proses penelitian dan pemahaman yang serta triangulasi sumber melalui Koordinator BK,
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu Guru BK, dan Siswa.
fenomena sosial dan masalah manusia. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan pada saat
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai
dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, pengumpulan data dalam periode tertentu dengan
situasi, peristiwa, dan kegiatan-kegiatan lain yang
menggunakan model interaktif Miles dan Huberman.
hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian
(Arikunto, 2010:3). Analisis data dilakukan secara berkelanjutan dan
Dalam menentukan subyek penelitian ini dilakukan meliputi tiga alur antara lain data reduction (Reduksi
secara purposive. Purposive sampling adalah teknik Data), data display (Penyajian Data) dan
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu drawing/verifying (Penarikan Kesimpulan).
(Sugiyono, 2011:124). Hal ini didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan khusus baik pada HASIL DAN PEMBAHASAN
pemilihan subyek dan lokasi penelitian. Berikut
Pembahasan Hasil Penelitian
adalah hal-hal yang dijadikan sebagai pertimbangan
khusus dalam penentuan lokasi penelitian dan subyek Menurut ABKIN (2013:40), proses pelaksanaan
penelitian. layanan penempatan dan penyaluran dapat
1. Lokasi Penelitian dilaksanakan dengan berbagai cara yang berbeda,
Penelitian ini dilaksanakan di beberapa sekolah negeri khususnya pada layanan peminatan dapat
di kabupaten Sampang yaitu SMA Negeri 1 Sampang dilaksanakan dengan salah satu dari dua alternatif,
dan SMK Negeri 1 Sampang, karena didasarkan pada diantaranya:
pertimbangan bahwa kedua sekolah tersebut Alternatif pertama, yaitu proses pemilihan dan
merupakan sekolah berstatus negeri di wilayah yang penetapan peminatan peserta didik bersamaan dengan
sama dan mempunyai konselor sekolah yang penerimaan peserta didik baru (PPDB). Untuk
menunjang kegiatan pelayanan bimbingan dan kelancaran proses dan ketepatan hasil kerja, maka ada
konseling di sekolah. Selain hal tersebut, SMA Negeri beberapa kegiatan yang perlu dilaksanakan oleh
1 Sampang merupakan sekolah favorit yang cukup sekolah, secara keseluruhan yaitu:
dikenal di kabupaten Sampang, oleh karena itu a. Menetapkan kuota peserta didik dan bidang
peneliti memilih SMA Negeri 1 untuk dijadikan peminatan yang akan diselenggarakan.
sebagai lokasi/ tempat diadakannya penelitian. Untuk b. Menetapkan syarat pendaftaran sebagai calon
SMK, di kabupaten Sampang terdapat dua SMK peserta didik baru.
Negeri, namun SMK Negeri 2 Sampang merupakan c. Menetapkan komponen dan kriteria peminatan
sekolah baru yang masih mempunyai anak didik belajar bagi peserta didik baru.
terbatas, maka SMK Negeri 1 Sampang dipilih d. Mengumumkan kuota, bidang peminatan belajar,
sebagai lokasi penelitian. syarat pendaftaran calon peserta didik baru, syarat
1. Subyek Penelitian pendaftaran ulang peserta didik baru, tata tertib
Pemilihan subyek penelitian didasarkan pada subyek sekolah dan waktu mulainya pembelajaran tahun
yang bersangkutan masih terlibat dalam pelaksanaan pelajaran baru kepada calon peserta didik baru atau
layanan penempatan dan penyaluran di SMA Negeri 1 masyarakat luas melalui papan pengumuman di
Sampang dan SMK Negeri 1 Sampang. Subyek sekolah, media cetak setempat, dan website
penelitian ini adalah Koordinator BK, Guru BK, dan sekolah.
siswa. Untuk setiap sekolah siswa yang menjadi e. Memfasilitasi dan menugaskan Guru BK untuk
subyek penelitian sebanyak 3 orang yang telah melaksanakan tugas program peminatan peserta
menerima peminatan kelompok mata pelajaran didik yang meliputi pemilihan dan penetapan,
(penjurusan). Berikut adalah daftar dari subyek pendampingan, pengembangan, penyaluran,
penelitian pada setiap sekolah. evaluasi, dan tindak lanjut.
Dalam penelitian ini uji kredibilitas yang digunakan Alternatif kedua, yaitu proses pemilihan dan
oleh peneliti adalah triangulasi. Triangulasi dalam penetapan peminatan peserta didik dilaksanakan pada
pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan minggu pertama awal tahun pelajaran baru setelah
data dari berbagai sumber denganberbagai cara dan calon peserta didik baru dinyatakan diterima sebagai
berbagai waktu. Dengan demikian terdapat tiga peserta didik baru. Langkah yang dilakukan meliputi:

539
Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran
Dalam Kurikulum 2013 dan Dampaknya di SMTA Negeri Sampang

a. Memberikan informasi dan orientasi tentang meminta siswa untuk melakukan daftar ulang. Dan
macam dan kuota peminatan, mekanisme, untuk selanjutnya Guru BK melakukan
komponen dan kriteria yang digunakan dalam pendampingan, pengembangan, penyaluran melalui
pemilihan/ penetapan, kriteria penetapan. kerjasama dengan Wali Kelas.
b. Menyiapkan dan menggunakan instrumen dan atau Proses pemilihan dan penetapan peminatan peserta
format peminatan untuk mengumpulkan data didik dilaksanakan oleh panitia yang dibentuk oleh
peminatan peserta didik dan orangtuanya. sekolah/ madrasah yang meliputi Kepala Sekolah,
c. Mengumpulkan data peminatan peserta didik baik Guru BK, Guru Mata Pelajaran, Wali Kelas, dan
data dokumentasi, observasi, maupun wawancara, tenaga kependidikan, dengan tugas masing-masing
serta analisis data peminatan yang terkumpul. sesuai dengan peran di kepanitiaan tersebut (ABKIN,
d. Menetapkan peminatan peserta didik berdasarkan 2013).
hasil analisis. Dalam penelitian ini pelaksana layanan peminatan
e. Melayani konsultasi peminatan bagi peserta didik memiliki kesamaan dengan yang dikemukakan diatas
dan atau orangtua. khususnya di sekolah B dilaksanakan melalui
f. Mengelompokkan rombongan belajar berdasarkan kerjasama Kepala Sekolah, Seluruh Waka, Guru BK,
peminatan peserta didik dan satuan kelas. Wali Kelas, Ketua Jurusan, dan Guru Mata Pelajaran.
Dalam penelitian ini, proses pelaksanaan layanan Sekolah A dilaksanakan melalui kerjasama panitia
penempatan dan penyaluran pada peminatan jurusan yang meliputi Kepala Sekolah, Seluruh Wakasek, dan
program studi sesuai dengan yang dikemukakan Guru BK.
diatas, pada sekolah A cenderung mengarah pada Komponen pokok yang perlu dipertimbangkan dalam
alternatif kedua, dimana pada sekolah A pelaksanaan melakukan pemilihan dan penetapan minat belajar
peminatan jurusan program studi dilaksanakan setelah secara tepat bagi peserta didik (Kemendikbud, 2013)
pelaksanaan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), dapat meliputi: Prestasi belajar peserta didik pada
diawali dengan meminta bantuan Guru BK SMP kelas VII, VIII, dan IX, Prestasi non akademik,
untuk menyampaikan informasi dan berupa piagam yang dimiliki siswa, Prestasi Ujian
mensosialisasikan kepada siswa SMP mengenai kuota Nasional (UN), Minat belajar, diperoleh dari angket
siswa baru, persyaratan memasuki sekolah A, saat pendaftaran atau pendataan, Cita-cita, Perhatian
pengenalan peminatan jurusan program studi yang orangtua, Diteksi potensi.
akan diselenggarakan di sekolah A, dan kriteria dalam Lebih lanjut ABKIN (2013:15), menyampaikan dalam
menentukan peminatan jurusan. Menyebarkan angket hal ini minimal ada 2 (dua) hal yang menjadi
minat untuk diisi oleh siswa dengan sepengetahuan pertimbangan penetapan peminatan peserta didik
dan persetujuan orangtua mereka, selanjutnya siswa yaitu pilihan peminatan dan kemampuan yang dicapai
diarahkan untuk melaksanakan placement test. Hasil peserta didik.
tes tersebut akan dianalisis dan diringking. Pada Penelitian ini, pemilihan dan penetapan
Mengumpulkan data yang digunakan sebagai bahan peminatan jurusan siswa memiliki kesesuaian dengan
pertimbangan dalam menentukan penjurusan siswa. hal yang dikemukakan diatas. Di sekolah A terdiri
Melalui pertimbangan data yang ada kemudian dari nilai UN, nilai raport SMP, prestasi non
dianalisis dan ditentukanlah banyaknya bidang akademik/ piagam, minat belajar yang diperoleh
peminatan per masing- masing jurusan yang melalui angket minat dan diteksi potensi yang
diputuskan IPA sebanyak 7 kelas, dan IPS sebanyak 3 diperoleh melalui placement test. Di sekolah B terdiri
kelas. Guru BK memberikan konsultasi bagi orangtua dari nilai raport SMP, nilai UN (ijazah dan SKHU
dan siswa. SMP), prestasi non akademik, diteksi potensi melalui
Sementara pada sekolah B cenderung mengarah pada tes tulis, praktek, dan minat belajar yang diperoleh
alternatif pertama, dimana pada sekolah B melalui interview berupa record interview, test
pelaksanaan peminatan jurusan program studi performance fisical, blangko tes minat, pernyataan
dilaksanakan saat pelaksanaan PPDB (Penerimaan perjanjian/ kontrak belajar dan pernyataan
Peserta Didik Baru), dengan langkah menentukan persetujuan orangtua bermaterai.
kuota siswa baru, persyaratan pendaftaran, ketentuan Pada dasarnya setiap peserta didik baru SMA/ MA/
dan kriteria dalam peminatan jurusan, juga penjelasan SMK (Kelas X) boleh melakukan pindah peminatan
mengenai berbagai pendidikan secara vokasional dengan catatan masih dapat terlayani
yang akan diadakan. Mengarahkan siswa untuk pembelajarannya di satuan pendidikan yang
mengisi formulir pendaftaran dan memenuhi bersangkutan sesuai dengan aturan jumlah
persyaratan yang telah ditetapkan, siswa dapat rombongan belajar satuan kelas. Layanan pemindahan
menentukan peminatan pada bidang keahlian yang peminatan dilakukan sampai maksimal minggu ke
diinginkannya. Selanjutnya, dilaksanakan peminatan tiga tahun pelajaran baru. Dan Pindah peminatan
melalui interview, tes tulis dan praktek. Menentukan dilakukan atas dasar rekomendasi Guru Mata
pembagian kelas dan penempatan peminatan siswa Pelajaran dan atau hasil konsultasi intensif antara
berdasarkan bahan pertimbangan yang ada namun peserta didik, Guru Mata Pelajaran, Wali Kelas dan
tetap memperhatikan kuota yang telah ditentukan Guru BK, serta orangtua (ABKIN, 2013).
dalam masing-masing bidang keahlian. Kemudian Pada Penelitian ini, siswa yang menginginkan pindah
mengumumkan penempatan peminatan jurusan dan peminatan jurusan memiliki kesesuaian dengan

540
Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran
Dalam Kurikulum 2013 dan Dampaknya di SMTA Negeri Sampang

ketentuan diatas. Pada sekolah A pindah peminatan bidang (IPA/ IPS) saja, sehingga dapat
jurusan dilakukan atas persetujuan orangtua dalam membangkitkan motivasi belajar siswa dengan
batasan kurun waktu selama 1 bulan setelah bersaing untuk dapat unggul di kelasnya masing-
penjurusan diumumkan, Guru BK melayani masing. Siswa menjadi semakin aktif dengan
konsultasi bagi orangtua dan siswa yang mendalami minat yang mereka pilih di awal masuk
menginginkan untuk pindah peminatan jurusan. sekolah sehingga membawa dampak pula terhadap
Untuk sekolah B pindah peminatan dilakukan Guru siswa yang telah memiliki perencanaan karier, dapat
BK dengan konsultasi kepada pimpinan sekolah mengarahkan cita-cita sesuai dengan jurusannya yang
termasuk Wakasek dan Wali Kelas. dibentuk sejak awal di sekolah, memiliki tujuan
Menurut ABKIN (2013:7), mengemukakan pelayanan jurusan untuk studi lanjut setelah lulus dari sekolah.
peminatan peserta didik secara khusus bertujuan Pada sekolah B dampak yang terjadi diantaranya
untuk menyiapkan peserta didik mampu mandiri timbul rasa percaya diri dalam diri siswa dalam
menjadi manusia dewasa yang mampu hidup di menjalani jurusan yang sesuai dengan kemampuan,
masyarakat, kemandirian tersebut didasarkan pada bakat, minat yang dimilikinya sehingga keahlian dan
kematangan pemenuhan potensi dasar, bakat, minat, keterampilan yang dimiliki dapat terlatih secara
dan keterampilan pekerjaan/ karier, memberikan optimal, siswa semakin semangat dalam berkompetisi
kesempatan peserta didik memilih dan mendalami dan bersaing mengembangkan kemampuan bersama
mata pelajaran tertentu sesuai dengan kecenderungan temannya dalam 1 kelas yang telah dikelompokkan di
dasar bakat, minat peserta didik, setamat dari SMA/ bidang yang sama, dalam hal ini siswa merasa telah
MA peserta didik dapat bekerja di bidang tertentu menemukan jati dirinya. Sementara siswa juga telah
yang masih memerlukan persiapan/ pelatihan, atau memiliki tujuan dalam mengarahkan kariernya
melanjutkan pelajaran ke perguruan tinggi dengan setelah lulus dari sekolah karena rata-rata siswa di
memasuki program studi sesuai dengan pilihan/ sekolah B telah terjun dalam dunia pekerjaan yang
pendalaman mata pelajaran sewaktu di SMA/MA. sesuai dengan bidang keahliannya, dalam hal ini
Begitu pula setamat dari SMK peserta didik dapat siswa dapat mengasah dan mengembangkan bakatnya
bekerja di bidang tertentu sesuai dengan bidang tidak hanya di sekolah, begitupula untuk interaksi
pekerjaan/ kejuruan yang telah dipelajarinya di SMK, sosial siswa tidak hanya terbatas di lingkup sekolah
atau melanjutkan pelajaran ke perguruan tinggi namun juga di lingkungan masyarakat tempatnya
dengan memasuki program studi sesuai dengan bekerja.
pilihan peminatan/ pendalaman mata pelajaran Menurut Prayitno (2004:276), banyak siswa yang
sewaktu di SMK. Lebih Lanjut ABKIN (2013:18) tidak dapat membuat rencana jurusan program studi
mengemukakan hasil proses pemilihan/ penetapan secara realistis, hanya berdasarkan atas kemauan dan
peminatan peserta didik akan menunjang kelancaran keinginan, tidak menyesuaikan dengan bakat dan
dan keberhasilan dalam belajar, dan pengembangan kemampuan yang dimilikinya, bahkan ada siswa yang
karier lebih lanjut. Disamping itu juga akan tidak mampu membuat rencana sama sekali.
menunjang perkembangan peserta didik agar secara Nursalim (2002:33), menyampaikan bahwa terdapat
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki siswa yang memilih jurusan sesuai dengan bakat
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, minat dan kemampuannya, tetapi ada juga yang
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta memilih jurusan karena ikut teman, karena gengsi,
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan sebagainya. Selanjutnya ABKIN (2013:2)
bangsa, dan negara sehingga dapat mencapai mengemukakan peserta didik selama ini memilih
perkembangan optimal yang memungkinkan peserta sekolah lanjutan banyak didasarkan pada keinginan
didik mampu mengambil pilihan dan keputusan orangtua, pertimbangan ekonomi, dan nilai hasi
secara sehat dan bertanggungjawab serta memiliki belajar yang mereka tempuh. Akibatnya setelah
daya adaptasi tinggi dan daya saing tinggi terhadap berada di SMA/ MA/ SMK mereka seringkali
dinamika kehidupan yang dihadapi. mengalami kesulitan belajar, terjerumus dalam
Menurut Prayitno (2004:273), penempatan siswa berbagai perilaku terlarang, dan masalah pribadi
secara tepat akan membawa keuntungan memberikan lainnya, sehingga tidak naik kelas, pindah jurusan/
penyesuaian dan pemeliharaan terhadap kondisi program studi, pindah satuan pendidikan, bahkan
individual siswa (kondisi fisik, mental, sosial) dan putus sekolah. Lebih lanjut ABKIN (2013:23)
dapat mengembangkan semangat belajar siswa. mengemukakan pada satuan pendidikan, pimpinan
Pada penelitian ini dampak yang ditimbulkan sekolah dapat memberikan kesempatan seluas-
terhadap siswa dari layanan penempatan dan luasnya bagi Guru BK untuk menjalankan peranannya
penyaluran dalam peminatan jurusan di sekolah A, secara tepat dalam rangka pelayanan peminatan
dan sekolah B sesuai dengan yang dikemukakan peserta didik (termasuk dalam pemberian jam BK).
diatas. Dimana pada sekolah A dampak yang Disamping itu sekolah menyediakan waktu, format,
ditimbulkan diantaranya siswa menjadi lebih dan dana serta fasilitas lain bagi keberhasilan upaya
bertanggungjawab dengan penjurusan yang menjadi arah peminatan studi peserta didik, terutama
pilihannya, siswa merasa tertantang karena dengan prasarana dan sarana fisik, sarana administrasi,
adanya peminatan siswa memperoleh kesempatan sumberdaya keuangan. diharapkan orangtua dapat
untuk dapat mendalami pelajaran tidak hanya pada 1 memberikan dorongan dan fasilitas untuk

541
Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran
Dalam Kurikulum 2013 dan Dampaknya di SMTA Negeri Sampang

pengembangan bakat/ minat/ kecenderungan peserta upaya yang dilakukan Guru BK, yaitu mendatangkan
didik secara tepat dan optimal. orangtua siswa untuk melakukan konseling individu
Sehubungan dengan hal tersebut, hambatan yang dengan mengenalkan, menjelaskan, dan memberikan
terjadi di sekolah A dan sekolah B sejalan dengan pengarahan dalam rangka meningkatkan pemahaman
yang dikemukakan diatas. Di sekolah A terjadi orangtua siswa mengenai peminatan jurusan program
hambatan, antara lain keinginan siswa dan orangtua studi yang diadakan di sekolah, harapannya keinginan
yang tidak sejalan/ orangtua cenderung otoriter, antara orangtua dan anak dapat sejalan. Guru BK
kebijakan sekolah yang belum memberikan jam masuk kelas ketika jam kosong atau saat Guru Mata
masuk bimbingan dan konseling di kelas, dan fasilitas Pelajaran berhalangan hadir, juga bekerjasama
khususnya pada sarana pendukung kegiatan belajar dengan Wali Kelas dalam memonitoring
mengajar di kelas yang masih belum lengkap. perkembangan dan hambatan yang dialami siswa di
Di sekolah B diantaranya: siswa memilih jurusan kelas. Dan Guru BK telah melakukan sharing/
terfokus pada peluang kerja yang banyak dibutuhkan berdiskusi bersama Kepala Sekolah sebagai pimpinan
setelah lulus, masih terdapat siswa titipan dari pihak sekolah dan penentu kebijakan berkaitan dengan
tertentu dan tidak memiliki kompetensi, minimnya kelengkapan sarana penunjang KBM di kelas.
dukungan dari pihak orangtua dalam memfasilitasi Sementara di sekolah B upaya yang dilakukan, antara
sarana pendukung kegiatan belajar siswa karena rata- lain melakukan konseling dengan memberikan
rata siswa berasal dari keluarga dengan ekonomi pemahaman pada diri siswa untuk dapat mengarahkan
penghasilan rata-rata kebawah, fasilitas dalam dan memilih peminatan sesuai dengan bakat dan
laboratorium khususnya pada peralatan dan bahan kompetensi yang memang ada pada dirinya. Guru BK
praktek masih terbatas, dan belum diberinya jam memberikan penjelasan kepada orangtua siswa
masuk kelas membuat Guru BK tidak dapat melalui panggilan untuk melakukan konseling.
memantau perkembangan siswa secara langsung. Sekolah telah menyediakan bantuan dana yaitu
Menurut Nursalim (2002:34), Konflik atau BKSM (Bantuan Keluarga Siswa Miskin) bagi siswa
pertentangan antar berbagai komponen pertimbangan yang tidak mampu, selain itu Ketua Jurusan di
sering terjadi dalam layanan penempatan, misalnya masing-masing program keahlian berusaha
dalam masalah penjurusan, keinginan siswa seringkali mencarikan link agar siswa mendapatkan pekerjaan
bertentangan dengan harapan orangtua serta bakat, yang sesuai dengan bidangnya dan dapat memperoleh
minat, kemampuannya, dan dalam hal ini siswa penghasilan. Guru BK sudah mendiskusikan dan
memerlukan layanan konseling. Dalam ABKIN membahas mengenai kelengkapan fasilitas sarana
(2013:20) telah dijelaskan apabila pilihan tepat, tetapi pendukung KBM siswa di sekolah. Guru BK juga
orangtua tidak menyetujuinya maka perlu dilakukan telah berkonsultasi menyampaikan permohonan pada
konseling perorangan dengan peserta didik yang pimpinan sekolah mengenai pemberian jam masuk
bersangkutan dan juga dengan orangtuanya untuk kelas, akan tetapi dirasa sulit mengingat telah
mensinkronisasikan keinginan anak dan orangtuanya. padatnya jam mengajar pada Guru Mata Pelajaran
Apabila pilihan tepat dan fasilitas pada satuan yang harus memenuhi tunjangan sertifikasi.
pendidikan tersedia, tetapi dukungan finansial tidak
ada maka perlu dilakukan konseling perorangan dan PENUTUP
layanan lain serta kegiatan pendukung yang relevan Simpulan
terhadap peserta didik dan orangtuanya untuk
Sesuai dengan hasil penelitian dan analisisnya, maka
membahas kemungkinan mencari bantuan atau
dapat disimpulkan bahwa proses pelaksanaan layanan
beapeserta didik. Dalam peranannya Guru BK
penempatan dan penyaluran dalam kurikulum 2013
hendaknya berkonsultasi dengan Kepala Satuan
khususnya pada peminatan jurusan program studi
Pendidikan tentang keseluruhan upaya pelayanan
yang telah dilaksanakan di sekolah A dan sekolah B
peminatan peserta didik dan hasil-hasil disertai
melalui proses yang berbeda-beda. Berdasarkan
dengan fasilitas yang diperlukan, membuat usulan
wawancara yang dilakukan pada sekolah A proses
dan atau surat pengantar masuk kelas atau kelompok
layanan peminatan dilaksanakan pada awal tahun
mata pelajaran pilihan. Guru BK juga berperan
pelajaran baru yaitu setelah pelaksanaan PPDB
menyelenggarakan monitoring melalui kegiatan
(Penerimaan Peserta Didik Baru) ketika calon peserta
peserta didik dalam kelas/ kelompok peminatan yang
didik baru dinyatakan diterima sebagai peserta didik
dimasuki, observasi terselenggaranya aktivitas
baru dengan prosedur yang telah ditetapkan, pada
akademik maupun vokasional dengan memperoleh
sekolah B proses layanan peminatan dilaksanakan
informasi melalui kerjasama dari Guru Mata
bersamaan dengan penerimaan peserta didik baru
Pelajaran dan Wali Kelas tentang aktivitas dan
(PPDB) dan berjalan sesuai prosedur yang telah
kemajuan peserta didik dalam menjalani kegiatan
ditetapkan di sekolah tersebut.
pelajaran pada umumnya khususnya dengan
Dampak yang ditimbulkan bagi siswa dari layanan
peminatan yang dijalani peserta didik.
penempatan dan penyaluran dalam peminatan jurusan
Demikian juga berkaitan dengan upaya yang
program studi berdasarkan wawancara yang
dilakukan Guru BK dalam mengatasi hambatan yang
dilakukan di sekolah A dan sekolah B antara lain
terjadi di sekolah A dan sekolah B sesuai dengan
siswa menjadi lebih bertanggungjawab dengan
yang dipaparkan tersebut. Dimana pada sekolah A

542
Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran
Dalam Kurikulum 2013 dan Dampaknya di SMTA Negeri Sampang

penjurusan yang menjadi pilihannya, timbul rasa Secara keseluruhan diantara kedua sekolah tersebut,
percaya diri dalam diri siswa dalam menjalani jurusan maka sekolah yang pada proses pelaksanaan layanan
yang sesuai dengan kemampuan, bakat, minat yang penempatan dan penyalurannya telah sesuai dengan
dimilikinya sehingga keahlian dan keterampilan yang kurikulum 2013 adalah sekolah A, Untuk dampak yang
dimiliki dapat terlatih secara optimal, siswa ditimbulkan siswa pada masing-masing sekolah lebih
termotivasi dan semangat dalam berkompetisi, mengarah kearah positif, sementara sekolah A memiliki
bersaing mengembangkan kemampuan bersama dampak minim dibandingkan dengan sekolah B.
temannya dalam 1 kelas yang telah dikelompokkan di Sedangkan berkaitan dengan hambatan yang paling
bidang yang sama, siswa menjadi semakin aktif banyak terjadi dan upaya/ penanganan dari Guru BK
dengan mendalami minat yang mereka pilih di awal yang paling optimal yaitu pada sekolah B.
masuk sekolah sehingga membawa dampak pula
terhadap siswa yang telah memiliki perencanaan Saran
karier, dapat mengarahkan cita-cita sesuai dengan Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Guru BK dan
jurusannya yang dibentuk sejak awal di sekolah, khususnya bagi sekolah yang dijadikan tempat untuk
memiliki tujuan jurusan untuk studi lanjut setelah penelitian. Dari hasil penelitian ini, peneliti memiliki
lulus dari sekolah. beberapa saran untuk sekolah yang dijadikan tempat
Hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan layanan penelitian. Beberapa saran tersebut diantaranya adalah:
penempatan dan penyaluran pada peminatan jurusan 1. Bagi Guru BK sekolah
program studi berdasarkan wawancara yang Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
dilakukan di sekolah A dan sekolah B, diantaranya Guru BK untuk mengetahui pentingnya melaksanakan
keinginan siswa dan orangtua yang tidak sejalan/ layanan penempatan dan penyaluran sesuai dengan
orangtua cenderung otoriter, kebijakan sekolah yang prosedur yang tepat.
belum memberikan jam masuk bimbingan dan a. Alangkah baiknya apabila Guru BK di sekolah
konseling di kelas, fasilitas sarana prasarana dapat bekerjasama dengan Guru BK di SMP/ MTs/
pendukung KBM di sekolah yang kurang memadai, Sederajat untuk memberikan rekomendasi
juga minimnya dukungan dari pihak orangtua dalam penempatan jurusan program studi siswa.
memfasilitasi sarana kegiatan belajar siswa karena b. Guru BK perlu memiliki catatan yang lengkap
rata-rata siswa di sekolah B berasal dari keluarga tentang penempatan dan penyaluran seluruh siswa
dengan penghasilan ekonomi rata-rata kebawah. asuhnya yang nantinya diperlukan untuk
Upaya yang dilakukan Guru BK dalam mengatasi merencanakan tindak lanjut dari pelaksanaan
hambatan yang terjadi berdasarkan wawancara yang layanan penempatan dan penyaluran yang
dilakukan di sekolah A dan sekolah B, antara lain: dilaksanakan.
1. Mendatangkan orangtua siswa untuk melakukan c. Guru BK tidak hanya melaksanakan layanan awal
konseling individu dengan mengenalkan, arah peminatan dengan menyediakan berbagai
menjelaskan, dan memberikan pengarahan dalam informasi seputar pelayanan arah peminatan studi
rangka meningkatkan pemahaman orangtua siswa siswa, akan tetapi juga perlu menyediakan
mengenai peminatan jurusan program studi yang instrumen dan format pengumpulan data peserta
diadakan di sekolah, harapannya keinginan antara didik, menyelenggarakan pengumpulan data dan
orangtua dan anak dapat sejalan. berbagai data tersebut direkam juga di
2. Berkonsultasi menyampaikan permohonan pada dokumentasikan dengan baik dalam bentuk
pimpinan sekolah mengenai pemberian jam masuk himpunan data.
kelas, akan tetapi dirasa sulit mengingat telah d. Sebaiknya Guru BK tidak hanya melaksanakan
padatnya jam mengajar pada Guru Mata Pelajaran monitoring akan tetapi juga perlu melakukan
yang harus memenuhi tunjangan sertifikasi. Guru adanya kegiatan evaluasi, serta melaksanakan
BK mensiasatinya dengan masuk kelas ketika jam berbagai penilaian. Keseluruhan data tersebut
kosong atau saat Guru Mata Pelajaran berhalangan dituangkan pada format yang telah disiapkan
hadir, juga bekerjasama dengan Wali Kelas dalam sebelumnya. Upaya tersebut perlu dilakukan oleh
memonitoring perkembangan dan hambatan yang Guru BK agar pelaksanaan layanan penempatan
dialami siswa di kelas. dan penyaluran pada peminatan siswa dapat
3. Melakukan sharing/ berdiskusi bersama Kepala terlayani secara tepat dan memperoleh hasil yang
Sekolah sebagai pimpinan sekolah dan penentu maksimal dengan tercapainya tujuan yang
kebijakan berkaitan dengan kelengkapan sarana diharapkan. Oleh karena itu, peran Guru BK sangat
penunjang KBM siswa. dibutuhkan dalam menentukan keberhasilan
4. Di sekolah B telah disediakan bantuan dana BKSM pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran
(Bantuan Keluarga Siswa Miskin) bagi siswa yang pada peminatan jurusan program studi siswa.
tidak mampu, selain itu Ketua Jurusan di masing- 2. Bagi peneliti lain
masing program keahlian berusaha mencarikan link Penelitian ini memaparkan mengenai proses
agar siswa mendapatkan pekerjaan yang sesuai pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran
dengan bidangnya dan dapat memperoleh dalam kurikulum 2013 khususnya pada peminatan
penghasilan. jurusan program studi, dampak, hambatan dan upaya

543
Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran
Dalam Kurikulum 2013 dan Dampaknya di SMTA Negeri Sampang

yang dilakukan. Berbagai macam proses yang


berbeda ditemukan peneliti pada penelitian ini, Rismawati, Yanis. 2008. Keefektifan Layanan
diharapkan dapat memberikan referensi bagi peneliti Penempatan dan Penyaluran Untuk
lain untuk melakukan penelitian sejenis terkait Mengembangkan Bakat dan Minat Siswa
pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran Kelas XI di SMA Negeri 1 Cerme. Skripsi
pada peminatan jurusan program studi di sekolah. tidak diterbitkan. Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Safitri, Lina. 2008. Pelaksanaan Layanan Penempatan
Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010- dan Penyaluran di SMA Negeri se-
Cetakan Keempatbelas). Jakarta: PT. Rineka Kecamatan Rungkut Surabaya. Skripsi tidak
Cipta. diterbitkan. Surabaya: Universitas Negeri
Surabaya.
Fauziah, Tri. 2010. Pelaksanaan Layanan Penempatan
dan Penyaluran Dalam Program Penjurusan Subagyo, Joko. 2006. Metodologi Penelitian dalam
Dikaitkan Dengan Kemantapan Pilihan Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Karier Siswa Kelas XI Bahasa di SMA Negeri
18 Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan. Sudrajad, Ahmad. 2013. Peminatan Siswa dalam
Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Kurikulum 2013 (online).
(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2013/02/17/Pemi
Gunawan, Yusuf. 1992. Pengantar Bimbingan dan natan-siswa-dalam-kurikulum-2013/, diakses
Konseling. Jakarta: Gramedia. pada tanggal 20 Desember 2013).

Hariastuti, Retno Tri. 2008. Dasar- Dasar Bimbingan Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan
dan Konseling. Surabaya: Unesa University (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
Press. R&D). Bandung: Alfabeta.

Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum TIM. 2013. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2013 untuk Guru BK/ Konselor: Kurikulum
2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan
Moleong, Lexy J. 2010. Metodelogi Penelitian Konseling. Jakarta: Kemendikbud.
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
TIM. 2013. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
Mulyasa. 2013. Pengembangan & Implementasi 2013 untuk Guru BK/ Konselor:
Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Implementasi Pelayanan Bimbingan dan
Rosdakarya. Konseling. Jakarta: Kemendikbud.

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, TIM. 2013. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: 2013 untuk Guru BK/ Konselor: Asesmen
Kencana Prenada Media Group. dalam Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Kemendikbud.
Nursalim, Mochamad dan Suradi. 2002. Layanan
Bimbingan dan Konseling. Surabaya: Unesa TIM. 2013. Panduan Khusus Bimbingan dan Konseling:
University Press- Anggota IKAPI. Pelayanan Arah Peminatan Peserta Didik
pada Satuan Pendidikan Dasar dan
Poerwati, LE dan Amri, Sofyan. 2013. Panduan Menengah. Jakarta: ABKIN.
Memahami Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi
Pustaka. TIM. 2013. Pedoman Peminatan Peserta Didik. Jakarta:
Kemendikbud Badan PSDMPK dan PMP.
Prayitno dan Amti, Erman. 2004. Dasar- Dasar
Bimbingan dan Konseling (Edisi Revisi). Eukaristia. Tanpa Tahun. Laporan Penelitian-
Jakarta: PT. Rineka Cipta. Pelaksanaan Layanan Penempatan dan
Penyaluran (online).
Prayitno. 2004. Layanan Penempatan dan Penyaluran. (http://animenekoi.blogspot.com/2012/02/laporan-
Padang: Universitas Negeri Padang. penelitian-pelaksanaan-layanan.html, di
posting pada hari Minggu, 26 Februari 2012,
Purwandari, Elce. 2013. Pendapat Guru Terhadap pukul 17.22).
Penerapan Kurikulum 2013 (online).
(http://www.slideshare.net/elcepurwandarie/pendapat- Wibowo, Agus. Tanpa Tahun. Layanan Penempatan
Guru-terhadap-penerapan-kurikulum-2013, dan Penyaluran (online).
diakses pada tanggal 31 Januari 2014).

544
Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran
Dalam Kurikulum 2013 dan Dampaknya di SMTA Negeri Sampang

(http://careofcounselling.blogspot.com/2011/10/layanan
-penempatan-dan penyaluran.html, di
SRVWLQJ SDGD KDUL -XP¶DW 2NWREHU
pukul 16.09).

(http://cake507.blogspot.com/2012/09/makalah-
layanan-penempatan-dan.html, di posting
pada hari Rabu, 19 September 2012, pukul
08.25)

(http://heng-ky.blogspot.com/2013/01/normal-0-false-
false-false-en-us-x-none.html, di posting
pada hari Sabtu, 12 Januari 2013, pukul
05.24)

545

Anda mungkin juga menyukai