Blok 10
Urogenital – 1
DISUSUN OLEH :
DANIEL RICHARDO
10–2008–080
D–4
FAKULTAS KEDOKTERAN
Universitas Kristen Krida Wacana
2009
Setelah melakukan diskusi pada PBL 1, kasus telah dibahas secara terperinci. Dan didapat
beberapa sasaran pembelajaran. Dan di dalam makalah ini akan dibahas beberapa sasaran
pembelajaran tersebut.
Struktur Makro
2 ginjal (ren) penghasil urine ; 2 ureter pembawa urine ke vesica urinaria ; vesica
urinaria/kandung kemih tempat urine dikumpulkan ; dan urethra (urethra masculina atau
1. Ren
Ginjal memiliki karakteristik berbentuk seperti kacang merah dan memiliki dua extremitas,
dua batas dan dua permukaan. Extremitas cranial dan caudal dihubungkan dengan batas
lateral yang cembung dan batas medial yang lupus. Batas medial dapat diidentiikasi dengan
bentukan oval, hillus renalis, yang terbuka ke sinus renalis. Pada hillus renalis terdapat ureter,
arteri dan vena renalis, pembuluh limfe, dan syaraf. Pada struktur ini arteri renalis berada
paling dorsal, dan vena renalis paling ventral. Syaraf dan pembuluh limfe berada dekat vena.
Kedua ginjal terletak di belakang selaput perut (retroperitoneal) berada di daerah sublumbar,
satu di samping dari aorta dan vena cava caudalis. Permukaan dorsal kedua ginjal tidak
terlalu cembung dari pada permukaan ventral. Ujung cranial setiap ginjal dibungkus oleh
Sebuah ginjal dengan potongan memanjang memberi gambaran dua daerah yang cukup jelas.
Daerah perifer yang beraspek gelap disebut korteks dan yang agak cerah disebut medulla,
berbentuk pyramid terbalik. Bagian yang paling lebar atau dasar tersusun tepat dengan tepi
dalam korteks dan apeks atau papik mengarah ke pelvis. Tiap bagian medulla yang berbentuk
pyramid dengan jaringan korteks yang membentuk tudung pada dasar serta menutup sisinya
membentuk lobus yang merupakan unit anatomi ginjal. Umumnya ginjal kanan sedikit lebih
rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis dexter yang besar.
2. Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria.
Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter merupakan saluran muscular
yang mengalirkan urine dari pelvis ginjal menuju ke vesica urinaria. Masing-masing ureter
bergerak kearah kaudal dan menumpahkan isinya ke vesica urinaria, di dekat bagian leher
yang disebut trigone dan terbentuklah suatu katup untuk mencegah arus balik urine ke ginjal.
Ureter merupakan pipa fibromuscular, yang ramping dan datar yang membawa urine dari
ginjal ke vesica urinaria. Ureter dimulai di pelvis renalis, yang menerima urine dari papila
renalis.
3. Vesika Urinaria
Merupakan organ muscular berongga yang ukuran dan posisinya tergantung pada jumlah
urine yang ada di dalamnya. Vesica urinaria yang berkontraksi didalamnya kosong,
merupakan struktur yang berdinding tebal berbentuk seperti buah pear yang terletak pada alas
pelvis. Jika vesica urinaria terisi, dindingnya menjadi tipis dan bagian terbesar akan terdesak
ke arah cranial masuk ke rongga abdominal. Peritonium menutupi bagian cranial dari vesica
urinaria tergantung pada tingkat kepenuhanya. Bagian kaudalnya, di tutupi oleh fasia pelvis.
Leher blader bersambung dengan uretra dan otot dinding vesica urinaria bagian leher tersusun
secara melingkar membentuk suatu sfingter yang mengontrol lewatnya urine masuk ke uretra.
Vesica urinaria terbagi menjadi bagian leher (cervik vesicae) yang berhubungan dengan
4. Urethra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi menyalurkan
air kemih ke luar. Urethra pelvis terentang mulai dari vesica urinaria sampai ke busur askial.
Sedangkan urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm, 3-5 cm. Sphincter urethra
terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan urethra disini hanya sebagai
saluran ekskresi.
Struktur Mikro
1. Ren
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat cortex
renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang
berwarna cokelat lebih terang dibandingkan cortex. Bagian medulla berbentuk kerucut yang
disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-
darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus.. Pelvis renalis berbentuk corong yang menerima
urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang
masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores.
Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit fungsional ginjal.
Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron terdiri dari : Glomerulus, tubulus
2. Ureter
Ureter adalah saluran tunggal yang menyalurkan urine dari pelvis renalis menuju vesika
urinaria (kantong air seni). Mukosa membentuk lipatan memanjang dengan epithel peralihan,
lapisan sel lebih tebal dari pelvis renalis. Tunika propria terdiri atas jaringan ikat dimana pada
kuda terdapat kelenjar tubulo-alveolar yang bersifat mukous, dengan lumen agak luas. Tunika
muskularis tampak lebih tebal dari pelvis renalis, terdiri dari lapis dalam yang longitudinal
dan lapis luar sirkuler, sebagian lapis luar ada yang longitudinal khususnya bagian yang
paling luar. Dekat permukaan pada vesika urinaria hanya lapis longitudinal yang nampak
jelas.
Tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah, pembuluh
limfe dan saraf, ganglia sering terdapat didekatnya. Selama urine melalui ureter komposisi
pokok tidak berubah, hanya ditambah lendir saja Dinding ureter terdiri atas beberapa lapis,
yakni:
Epithelium transisional : pada kaliks dua sampai empat lapis, pada ureter empat
Luar jaringan ikat padat tanpa papila, mengandung serabut elastis dan sedikit noduli
Kedua-dua lapisan ini menyebabkan tunika mukosa ureter dan vesika urinaria dalam
2. Tunika muskularis : otot polos sangat longgar dan saling dipisahkan oleh jaringan ikat
longgar dan anyaman serabut elastis. Otot membentuk tiga lapisan : stratum longitudinale
3. Vesica Urinaria
Merupakan kantong penampung urine dari kedua ginjal urine ditampung kemudian dibuang
1. Mukosa, memiliki epithel peralihan (transisional) yang terdiri atas lima sampai sepuluh
lapis sel pada yang kendor, apabila teregang (penuh urine) lapisan nya menjadi tiga atau
2. Propria mukosa terdiri atas jaringan ikat, pembuluh darah, saraf dan jarang terlihat
limfonodulus atau kelenjar. Pada sapi tampak otot polos tersusun longitudinal, mirip
muskularis mukosa.
3. Sub mukosa terdapat dibawahnya, terdiri atas jaringan ikat yang lebih longgar.
4. Tunika muskularis cukup tebal, tersusun oleh lapisan otot longitudinal dan sirkuler (luar),
lapis paling luar sering tersusun secara memanjang, lapisan otot tidak tampak adanya
pemisah yang jelas, sehingga sering tampak saling menjalin. Berkas otot polos di daerah
5. Lapisan paling luar atau tunika serosa, berupa jaringat ikat longgar (jaringan areoler),
4. Urethra
Berupa saluran yang menyalurkan urine dari kantong seni keluar tubuh. Pada hewan jantan
akan mengikuti penis, sedangkan pada hewan betina mengikuti vestibulum. Dinding urethra
1. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria. Mengandung
jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar urethra tetap tertutup.
3. Lapisan mukosa.
Mekanisme
Fungsi
Dalam berkemih ginjal memiliki perannan yang sangat penting dalam menghasilkan urine.
urat,kreatinin )
tubulus ginjal
5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah
1. Filtrasi
2. Reabsorpsi
3. Sekresi
1. Filtrasi
Glomerulus.
Filtrasi Glomerulus merupakan langkah pertama didalam pembentukan Urin pada manusia.
Membran Glomerulus seratus kali lipat lebih permeabel daripada kapiler-kapiler di tempat
lain. Tekanan darah kapiler glomerulus adalah gaya pendorong utama yang berperan untuk
Pada saat darah mengalir melalui glomerulus, terjadi filtrasi plasma bebas-protein
menembus kapiler glomerulus kedalam kapsul Bowman. Cairan yang difiltrasi dari
glomerulus ke dalam kapsul Bowman harus melewati 3 lapisan yang membentuk membran
glomerulus :
Secara kolektif, ketiga lapisan ini berfungsi sebagai saringan molekul halus yang menahan
sel darah merah dan protein plasma, tetapi melewatkan H2O dan zat terlarut lain yg memiliki
ukuran molekul lebih kecil. Melalui Filtrasi Glomerulus, setiap hari terbentuk rata-rata 180
liter ( sekitar 47,5 galon ) filtrat glomerulus. Pada saat filtrat mengalir melalui tubulus, zat-zat
yang bermanfaat bagi tubuh dikembalikan ke plasma kapiler peritubulus. Perpindahan bahan
bahan yang bersifat selektif dari bagian dalam tubulus ( lumen tubulus ) ke dalam darah ini
2. Reabsorpsi
Reabsorpsi ini terjadi di tubulus, reabsorpsi tubulus bersifat sangat selektif, bervariasi, dan
sangat luar biasa. Zat-zat yang direabsorpsi tidak keluar dari tubuh melalui urin, tetapi
diangkut oleh kapiler peritubulus ke sistem vena dan kemudian ke jantung untuk kembali
diedarkan. Dari 180 liter plasma yang difiltrasi setiap hari, rata-rata 178,5 liter diserap
kembali dengan 1,5 liter sisanya terus mengalir ke pelvis ginjal untuk dikeluarkan sebagai
urin. Semua konstituen plasma, kecuali protein, secara nondiskriminatif difiltrasi bersama-
1. Bahan-bahan yang akan direabsorpsi kecuali H2O harus meninggalkan cairan tubulus
2. Bahan tersebut harus berjalan melewati sitosol dari satu sisi sel tubulus ke sisi lainnya.
3. Bahan tersebut harus menyeberangi membran basolateral sel tubulus untuk masuk ke
cairan interstisium.
5. Bahan tersebut harus menembus dinding kapiler untuk masuk ke plasma darah.
Secara umum, zat-zat yang perlu disimpan oleh tubuh akan secara selektif direabsorpsi,
sedangkan zat-zat yang tidak dibutuhkan dan perlu dieliminasi akan tetap berada didalam
urin.
3. Sekresi.
Sekresi tubulus, mengacu pada perpindahan selektif zat-zat dari darah kapiler
peritubulus ke dalam lumen tubulus, merupakan rute kedua bagi zat dari darah untuk masuk
kedalam tubulus ginjal. Proses sekresi terpenting adalah sekresi H+, K+, dan ion-ion organik.
Sekresi tubulus dapat dipandang sebagai mekanisme tambahan yang meningkatkan eliminasi
zat-zat tersebut dari tubuh. Semua zat yang masuk ke cairan tubulus, baik melalui fitrasi
glomerulus maupun sekresi tubulus dan tidak direabsorpsi akan dieliminasi dalam urin
Sekresi tubulus melibatkan transportasi transepitel seperti yang dilakukan reabsorpsi tubulus,
tetapi langkah-langkahnya berlawanan arah. Seperti reabsorpsi, sekresi tubulus dapat aktif
atau pasif. Bahan yang paling penting yang disekresikan oleh tubulus adalah ion hidrogen
(H+), ion kalium (K+), serta anion dan kation organik, yang banyak diantaranya adalah
Sekresi hidrogen ginjal sangatlah penting dalam pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh.
Ion kalium adalah contoh zat yang secara selektif berpindah dengan arah berlawanan di
berbagai
bagian tubulus; zat ini secara aktif direabsorpsi di tubulusproksimal dan secara aktif disekresi
Tubulus proksimal mengandung dua jenis pembawa sekretorik yang terpisah, satu untuk
sekresi anion organik dan suatu sistem terpisah untuk sekresi kation organik.
Pemeriksaan Urin