Anda di halaman 1dari 12

Alur dan Tatalaksana COVID-19

Brigjen TNI (Pur.) Alexander K. Ginting S, Sp.P, FCCP

Sosialisasi Teknologi Telemedisin


30 Mei 2020
PERKEMBANGAN
GLOBAL COVID-19
TERDAMPAK
INDONESIA
29 MEI 2020 | 16.00 WIB

KASUS TERKONFIRMASI
GLOBAL

5.593.631
KASUS TERKONFIRMASI
INDONESIA

25.216
SEMBUH MENINGGAL

6.42 1.520
ODP PDP 10 PROVINSI | JAKARTA | JAWA TIMUR | JAWA BARAT | SULAWESI SELATAN
| JAWA TENGAH | SUMATERA SELATAN | KALIMANTAN
49.212 12.499 TERTINGGI SELATAN | BANTEN | PAPUA | NTB |
DEFINISI OPERASIONAL
ORANG Seseorang yang tidak bergejala namun memiliki kontak erat dengan kasus konfirmasi
OTG TANPA
GEJALA
COVID-19

Memiliki kriteria demam/batuk/pilek/sakit tenggorokan. Memiliki riwayat perjalanan


ORANG
ODP DALAM
PEMANTAUAN
atau tinggal di wilayah yg melaporkan transmisi lokal atau ada riwayat kontak dengan
kasus konfirmasi COVID-19

PASIEN Memiliki kriteria demam/batuk/pilek/sakit tenggorokan/ sesak napas/pneumonia.


PDP DALAM Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di wilayah yg melaporkan transmisi lokal atau
PEMANTAUAN ada riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, dan membutuhkan perawatan
di Rumah Sakit

Seseorang yang memiliki gejala sesuai dengan COVID-19, namun hasil pemeriksaan
PROBABLE laboratoriumnya tidak dapat disimpulkan

Pasien terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan tes positif melalui pemeriksaan
KASUS PCR.
KONFIRMASI
DEFINISI KASUS
1. Tanpa gejala: Kondisi ini merupakan kondisi teringan. Pasien tidak ditemukan gejala.
2. Ringan/tidak berkomplikasi: Pasien dengan infeksi saluran napas oleh virus tidak berkomplikasi dengan
gejala tidak spesifik seperti demam, lemah, batuk (dengan atau tanpa produksi sputum),anoreksia,
malaise, nyeri otot, sakit tenggorokan, sesak ringan, kongesti hidung, sakit kepala. Meskipun jarang,
pasien dapat dengan keluhan diare, mual atau muntah. Pasien usia tua dan immunocompromised gejala
atipikal.
3. Sedang / Moderat: Pasien remaja atau dewasa dengan pneumonia tetapi tidak ada tanda pneumonia
berat dan tidak membutuhkan suplementasi oksigen Atau Anak-anak dengan pneumonia tidak berat
dengan keluhan batuk atau sulit bernapas disertai napas cepat.
4. Berat /Pneumonia Berat: Pasien remaja atau dewasa dengan demam atau dalam pengawasan infeksi
saluran napas/pneumonia, ditambah satu dari: frekuensi napas > 30 x/menit, distress pernapasan berat,
atau saturasi oksigen (SpO2) < 300. Atau Pasien anak dengan batuk atau kesulitan bernapas, ditambah
setidaknya satu dari berikut ini: sianosis sentral atau SpO2 5 tahun, ≥30x/menit.
5. Kritis: Pasien dengan gagal napas, Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), syok sepsis dan/atau
multiple organ failure.
DIAGNOSTIK
• Untuk mengetahui seseorang positif COVID-19 maka diperlukan pemeriksaan laboratorium
salah satunya dengan metode Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR)
• Selain PCR, Indonesia mulai menggunakan Tes Cepat Molekuler atau TCM untuk menunjang
kemampuan pemeriksaan.
• Adapun pemeriksaan dengan Rapid test Antibodi atau Rapid Test Antigen dapat dilakukan
hanya sebagai screening awal dan hasilnya perlu dikonfirmasi kembali menggunakan PCR
ALOGARITMA PEMERIKSAAN PERLUASAN JEJARING LABORATORIUM

SE MENKES NO 234 TAHUN 2020

111
JEJARING LAB
DI SELURUH
INDONESIA

Laboratorium litbangkes sebagai


Laboratorium Pusat Rujukan Nasional
KARANTINA
SESUAI KONDISI
DAN STATUS
PASIEN
TATALAKSANA PASIEN COVID-19: PASIEN TERKONFIRMASI
(Rekomendasi PDPI)
TANPA GEJALA GEJALA SEDANG
• Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari • Rujuk ke Rumah Sakit/ Rumah Sakit Darurat, seperti Wisma Atlet
• Diberi edukasi apa yang harus dilakukan (leaflet untuk dibawa ke rumah) • Isolasi di Rumah Sakit/ Rumah Sakit Darurat, seperti Wisma Atlet selama 14
• Vitamin C, 3 x 1 tablet (untuk 14 hari) hari
• Pasien mengukur suhu tubuh 2 kali sehari, pagi dan malam hari • Vitamin C diberikan secara Intravena (IV) selama perawatan
• Pasien dipantau melalui telepon oleh petugas FKTP • Klorokuin fosfat, 2 x 500 mg (untuk 5 hari) ATAU Hidroksiklorokuin dosis 1x
• Kontrol di FKTP setelah 14 hari untuk pemantauan klinis 400 mg (untuk 5 hari)
• Azitromisin, 1 x 500 mg (untuk 3 hari)
• Antivirus : Oseltamivir, 2 x 75 mg ATAU Favipiravir (Avigan) loading dose 2x
1600 mg hari ke-1 dan selanjutnya 2 x 600mg (hari ke 2-5)
• Simtomatis (Parasetamol dan lain-lain)

GEJALA RINGAN GEJALA BERAT


• Ditangani oleh FKTP, contohnya Puskesmas, sebagai pasien rawat jalan • Isolasi di ruang isolasi Rumah Sakit Rujukan
• Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari • Diberikan obat-obatan rejimen COVID-19 : - Klorokuin fosfat, 2 x 500 mg
• Diberi edukasi apa yang harus dilakukan (leaflet untuk dibawa ke rumah) perhari (hari ke 1-3) dilanjutkan 2 x 250 mg (hari ke 4-10) ATAU
• Vitamin C, 3 x 1 tablet (untuk 14 hari) Hidroksiklorokuin dosis 1x 400 mg (untuk 5 hari) - Azitromisin, 1 x 500 mg
• Klorokuin fosfat, 2 x 500 mg (untuk 5 hari) ATAU Hidroksiklorokuin,1x 400 (untuk 3 hari) - Antivirus : Oseltamivir, 2 x 75 mg ATAU Favipiravir (Avigan)
mg (untuk 5 hari) Azitromisin, 1 x 500 mg (untuk 3 hari) loading dose 2x 1600 mg hari ke-1 dan selanjutnya 2 x 600mg (hari ke 2-5) -
• Simtomatis (Parasetamol dan lain-lain). Vitamin C diberikan secara Intravena (IV) selama perawatan
• Bila diperlukan dapat diberikan Antivirus : Oseltamivir, 2 x 75 mg ATAU • Diberikan obat suportif lainnya
Favipiravir (Avigan), 2 x 600mg (untuk 5 hari) Kontrol di FKTP setelah 14 • Pengobatan komorbid yang ada
hari untuk pemantauan klinis • Monitor yang ketat agar tidak jatuh ke gagal napas yang memerlukan
ventilator mekanik
TATALAKSANA PASIEN COVID-19: PASIEN BELUM/TIDAK TERKONFIRMASI
(Rekomendasi PDPI)

TANPA GEJALA
• Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari
• Diberi edukasi apa yang harus dilakukan (leaflet untuk dibawa ke rumah)
• Vitamin C, 3 x 1 tablet

GEJALA RINGAN
• Pemeriksaan Hematologi lengkap di FKTP, contohnya Puskesmas
✓ Pemeriksaan yang disarankan terdiri dari hematologi rutin, hitung
jenis leukosit, dan laju endap darah
• Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari
• Vitamin C, 3 x 1 tablet, serta obat-obat simtomatis

GEJALA SEDANG-BERAT
• Pemeriksaan Hematologi lengkap di FKTP, contohnya Puskesmas
• Pemeriksaan foto toraks
• Rujuk ke Rumah Sakit Rujukan
• Pikirkan kemungkinan diagnosis lain
TERAPI PASIEN COVID-19

Sampai saat ini tidak ada pengobatan


spesifik anti-COVID-19 untuk pasien
dalam pengawasan atau konfirmasi
COVID-19.

Yang perlu diperhatikan


• Pengobatan dilakukan untuk mengobati klinis pasien bukan untuk
mengobati PCR atau Rapid
• Lakukan pemantauan ketat pasien dengan gejala klinis yang
mengalami perburukan seperti gagal napas, sepsis dan lakukan
intervensi perawatan suportif secepat mungkin.
• Pahami pasien yang memiliki komorbid untuk menyesuaikan
pengobatan dan penilaian prognosisnya
Protokol Kesehatan
Protokol Kesehatan Beberapa protokol kesehatan terkait COVID-19 sudah diterbitkan, antara lain:
1. Protokol Isolasi diri sendiri dalam penanganan COVID-19
2. Protokol Penanganan COVID-19 terdiri dari:
3. Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja
4. Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Bidang Keolahragaan
5. Protokol di Tempat-Tempat Umum terdiri dari:
6. Protokol Repatriasi WNA yang Menjadi Pasien Suspek dan/atau Terpapar Positif COVID-19
7. Protokol Repatriasi WNA yang di Rawat di Rumah Sakit oleh Sebab Penyakit Lainnya
8. Protokol Pemulangan Jenazah WNA yang Positif COVID-19
9. Protokol Karantina Diri Sendiri (Self Quarantine), Karantina Rumah (Home Quarantine), Karantina
Rumah Sakit (Hospital Quarantine), Karantina Wilayah (Area Quarantine), dan Isolasi Mandiri (Self
Isolation)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai