Anda di halaman 1dari 5

Praktikan : Aprianto

NIM : 1811050039
Kelas : 4A TLM
Tanggal Praktikum : Kamis, 23 Juli 2020
Probandus : Nn. Ella (21 tahun)/Perempuan
Nn. Aftriana (21 tahun)/Perempuan
Pemeriksaaan DBD (Demam Berdarah Dengue)
I. Tujuan
Mampu melakukan pemeriksaan deteksi antibodi IgG dan IgM pada virus Dengue dalam
serum atau plasma
II. Metode
Imunokromatografi
III. Prinsip
Bila antibodi IgM dan IgG dari virus dengue berikatan secara spesifik dengan anti human
IgM dan IgG yang terikat pada membran nitro selulosa sebagai fase padat kemudian
berikatan dengan anti dengue yang telah membentuk ikatan kompleks dengan colloidal
gold conjugates yang digunakan untuk mendeteksi antigen kemudian terjadi perubahan
warna pink pada zona test.
IV. Alat dan Bahan
A. Alat
1 Alat tulis 6. Tourniquate
2 Cup serum 7. Spuite
3 Mikropipet dan Tip Pipet 8. Tabung Vacuntainer
4 Pipet tetes 9. Centriguge
5 Timer 10. Rak Tabung
B. Bahan
1 Rapid Dengue IgG/IgM Combo Test (DBD Test Strip) 4. Kapas Alkohol
2 Diluent atau buffer 5. Tisue/ Kapas Kering
3 Sampel serum
V. Cara kerja
1 Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada suhu ruang,
2 Cassatte diletakkan pada tempat yang horizontal,
3 Serum dipipet sebanyak 2µl dengan menggunakan mikropipet, dimasukkan kedalam
sumuran cassatte yang bertanda S1,
4 Ditambahkan 2 tetes buffer, dimasukkan kedalam sumuran cassatte yang bertanda S,
kumudian didiamkan selama 15-20 menit supaya hasil lebih maksimal, namun
pembacaan tidak boleh dibaca lebih dari 20 menit,
5 Hasil yang didapatkan dicatat.

VI. Interpretasi hasil


Hasil
Interpretasi Hasil
IgG IgM
+ + Dengue Sekunder. Terjadi perubahan zona warna
pada daerah kontrol dan semua zona tes.
- + Dengue Primer. Terjadi perubahan warna pada zona
kontrol dan garis kedua (garis atas)pada zona tes.
+ - Dugaan Dengue Sekunder. Terjadi perubahan warna
pada zona kontrol dan garis kedua (garis bawah) pada
zona tes
- - Non Dengue/Primer Awal. Retest Setelah 4-7 hari.
Terjadi perubahan warna hanya pada zona kontrol.
Invalid Tidak terjadi perubahan warna pada zona kontrol,
namun terjadi perubahan warna pada zona tes.
Sampel harus diuji ulang menggunakan test card
yang baru.

VII. Hasil pemeriksaan


Probandus:
Nama : Nn. Ella (21 tahun) dan Nn. Aftriana (21 tahun)
Tanggal Praktikum : 22 Juli 2020
Hasil Pemeriksaan:

(A) (B)

Keterangan:
A. Sampel Nn. Ella (21 th)/Perempuan
Hasil: Negatif (adanya zona merah muda hanya pada zona control saja)
B. Sampel Nn. Afprina (21)/Perempuan
Hasil: Negatif (adanya zona merah muda hanya pada zona control saja)
VIII. Pembahasan
Pemeriksaan serologi Dengeu IgG/IgM, memiliki tujuan Mahasiswa mampu
melakukan pemeriksaan deteksi antibodi IgG dan IgM pada virus Dangue dalam serum
atau palsma. Metode yang digunakan praktikum kali ini metode Imunokromatografi
dengan prinsip Bila antibodi IgM dan IgG dari virus Dengeu berikatan secara spesifik
dengan anti human IgM dan IgG yang teikat pada membaran nitroselulosa sebagai fase
padat kemudian berikatan dengan antigen dengeu yang telah membentuk kompleks
dengan colloidal gold conjugates yang digunakan untuk deteksi antigen kemudian
terjsdi perubahan warna pink pada zona test (Tim Dosen, 2020).
Langkah pertama yang dilakukan dalam pemeriksaan deteksi serologi Dengeu
IgG/IgM dapat dilakukan dengan menggunakan metode Imunokromatografi dengan
cara yang cukup singkat pertama disiapakan alat dan bahan yang akan digunakan
dibiarkan dalam suhu ruang, kemudian diberi identitas pada cassatte test yang akan
digunakan harus ditempatkan secara horizontal agar lebih mudah dalam melakukan
pengamatan hasil sehingga lebih mudah dalam mengidentifikasi hasil tersebut negatif
atau pun posirif, lalu di pipet sampel sebanyak 2µl dimasukan kedalam area “S1”
dalam pemeriksan deteksi serologi Dengeu IgG/IgM lebih baik menggunakan sampel
serum darah karena dalam serum darah akan terjadi reaksi antibodi yang pertama kali
terjadi saat virus masuk kedalam tubuh.serta serum darah lebih mudah didapatkan.
Selanjutnya ditambahkan 2 tetes buffer sampel dimasukan dalam area “S” fungsi
buffer sampel dapat memisahkan derivat lain selain antige dengue lalu dibaca hasil
selama 20 menit setelah sampel dimasukkan agar serum darah tidak mengalami lisis
agar tidak terjadi invalid Perlu diperhatian dalam pembacaan hasil tidak boleh lebih
dari 20 menit sebab jika hasil dibaca lebih dari 20 menit dapat mempengaruhi hasil
sehingga tidak akurat (Tim Dosen, 2020).
Menurut Meddy setiawan, 2010 bahwa dalam pemeriksaan deteksi serologi Dengeu
IgG/IgM apabila dalams erum terdapat antibodi terhadap dengue baik dari IgG/IgM,
maka antibodi tersebut akan berkaitan dengan anti-human IgG atau IgM yang
diimbolisasi/ dilekatkan pada garis zona kontrol atau tes pada strip pemeriksaan. Anti
flavivirus monoclonal yang berlabel koloida emas akan membentuk komplek dengan
antigen dengue yang kemudian ditangkap oleh IgG atau IgM spesifik dalam serum.
Komplek ini kemudian divisualisasikan sebagai suatu garis merah muda yang
menunjukan bahwa anti dengue IgG atau IgM berada dalam serum. Hasil pemeriksaan
telah di atur sedemikian rupa apabila hasil positif terjadi perubahan warna pada zona
kontrol, zona tes IgG dan IgMdiindentifikasi infeksi sekunder akut, hasil positif pada
zona kontol dan zona tes IgM maka infeksi primer, positif pada zona kontrol dan IgG
maka teridentifikasi infeksi lampau, sedangkan Negatif hanya terwarnai pada zona
kontrol.
Menurut hasil praktikum dalam pemeriksaan deteksi serologi Dengeu IgG/IgM
pada probandus Nn. Ella 21 tahun diperoleh hasil Positif infeksi lampu dimana
terjadinya perubahan warna warna pada zona kontro dan zona tes pada IgG, indikasi
kemungkinan terjadinya infeksi lampau/ infeksi sekunder. Sedangkan pada probandus
Nn.Aftriana 21 tahun diperoleh hasil Positif infeksi lampu dimana terjadinya
perubahan warna warna pada zona kontro dan zona tes pada IgG, indikasi
kemungkinan terjadinya infeksi lampau/ infeksi sekunder. Hal ini sesuai dengan
literatur yang mengacu pada pendapat Meddy setiawan, 2010
Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus
Dengue yang disebakan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan aedes albopictus.
Yang dapet menyebabkan Infeksi Primer Dengue atau yang lebih dikenal sebagai
demam dengue dengan peningkatan akut pemeabilitas vaskuler yang mengarah
kebocoran plasma kedalam ruang ekstrakvaskuler, sehingga menimbulkan
hemokonsentrasi dan penurun tekanan darah paling umum diderita oleh pasien
Dengue. Infeksi ini ditandai dengan demam ringan tinggi hingga, sakit kepala, nyeri
otot, dan ruam kulit infekri primer dengue antibodi IgG meningkat sekitar demam hari
ke 14 (Aryu Candra, 2010).
Infeksi sukender Dengue dikenal dengan Dengue Hemorraghic Fever (DHF)
Dengue dan Shock Syndrome (DSS). infeksi ini ditandai dengan demam tinggi dengan
kejadian hemoragik (pendarahn) dan kegagalan sirkulasi darah. Laju fatalitas pasien
dengan DSS dapat setinggi 44% ditandai dengan demam yang disertai sakit kepala,
nyeri retrobullar, nyeri punggung dan limb (break-bone-fecer), limfadenopati dan ruam
makulopaplar. Diagnosa pasien dengan Dengue di daerah endemik biasnya memiliki
infeksi sekunder pada infeksi sekunder antibodi Igg meningkat pada hari kedua ( Aryu
Candra, 2010).

IX. Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan HIV yang telah dilakukan pada probandus Nn. Ella (21
tahun) dan Nn. Afpriliana (21) tahun, dapat disimpulkan bahwa sampel serum kedua
probandus tidak mengandung antibody HIV 1 dan 2. Karena pada saat diperiksa hanya
muncul warna merah muda pada zona control saja, atau dengan kata lain ada
kemungkinan yang terjadi adalah infeksi sekunder DBD.

Anda mungkin juga menyukai