Anda di halaman 1dari 6

BAB III

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data secara sederhana ialah metodde penelitan sosial


ataupun eksakta yang dilakukan untuk memberikan pandangan dalam analisi data-
data penelitian. Analisis inni kemudian mampu menjadi riset lebih berkualitas dan
dianggap layak untuk di publikasikan secara umum.

Adapun pengertian teknik pengumupulan data menurut para ahli salah


satunya dijelaskan oleh Sugiyono (2013), yang diungkapkan bahwa teknik
pengambilan data merupakan prioritas utama yang memiliki nilai strategis dalam
penelitian, hal ini diungkapkan lantaran tujuan penelitian ialah mendapatkan data-
data, baik primer ataupun sekunder.

3.1.1 Jenis Teknik Pengumpulan Data


Karakteristik yang ada di dalam teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini terbagi menjadi berbagai jenis, antara lain sebagai berikut:

1. Kualitatif
Jenis pertama ialah metode penelitian kualitatif yakni penelitian yang
dilakukan dengan teknik pengambilan data melalui wawancara serta
observasi mendalam kepada responden secara langsung melalui
serangkaian pertanyaan yang telah dipersiapkan.

2. Kuantitatif
Pengertian penelitian kuantitatif adalah jenis pengumpulan data yang
dilakukan dengan perhitungan angka-angka numeric, misalnya
menggunakan perhitungan 1 sampai 10.

Dari dua jenis teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, kemudian
banyak pihak yang penjabaran daripada jenis tersebut. Pihak yang melakukan
kajian guna mendapatkan hasil riset yang sempurna sehingga dapat
dipertanggungjawabkan dalam secara keilmuan. Oleh karenanya langkah-langkah
yang digunakan dalam pengumpulan data ini antara lain adalah sebagai berikut:

1. Observasi
Observasi merupakan salah satu langkah dalam pengambilan data yang
sering dipergunakan. Observasi ini berkaitan erat dengan dengan tatacara
penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung dalam kehidupan
masyarakat tanpa menggunakan perantara.
2. Wawancara
Seorang peneliti bias mendapatkan data penelitian dengan mneggunakan
wawancara. Pengertian wawancara sendiri ialah metode penelitian yang
dilakukan dengan terjun langsung pada masyarakat dengan menyiapkan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan antara penelitian dan hasil yang
diharapkan.
3. Dokumentasi
Teknik lainya yang berkaitan erat dengan pengambilan data ialah dengan
tatacara dokumentasi. Dokumentasi dilakukan dengan menyiapkan
rekaman atau mengambil gambar (foto) bukti dalam dokumentasi ini
kemudian bias menjadi salah satu sumber penelitian yang mampu
meningkatkan kepercayaan.
4. Polling
Polling adalah salah satu metode pengumpulan data yang bias
dipergunakan untuk mendapatkan hasil penelitian. Polling ini berkaitan
erat dengan tatacara terjun diantara subjek penelitian dengan memberikan
sejumlah pertanyaan dan jawaban. Metode yang sering kali dipergunakan
secara online
5. Studi literatur
Teknik pengumpulan data yang terakhir ialah dengan tatacara mencari
informasi dari wawancara dengan penelitian terdahulu, kemudian dari
semuanya dijadikan sebagai landasan teori yang menentukan hasil
penelitian. Tatacara ini lebih banyak dipergunakan untuk jenis karya tulis
ilmiah, seperti essay, penyusunan makalah, dan lain sebagainya.
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah observasi secara langsung dan wawancara yang dilakukan terhadap pekerja
di UD Glumpang Jepara.

3.1.2 Pengumpulan Data


Pada peneliatan kali ini kami meneliti pada UD Glumpang Jepara yaitu
sebuah usaha dagang mebel jepara khusus kayu jati, berlokasi di Jln. Medan-
Banda Aceh, Desa Blang Pulo.
UD Glumpang Jepara ingin membuat 1 produk baru yaitu lemari pajangan,
mereka memiliki 3 pilihan yaitu lemari pajangan, lemari baju dan mimbar mesjid.
Mereka optimis 75% produk baru ini akan laku terjual dengan penjualan 40 juta,
jika produk tidak laku makan akan rugi 15 juta. Namun jika memproduksi lemari
baju dan mimbar mesjid probabilitas laris adalah 80% dengan tingkat penjualan
untuk lemari baju sebesar 30 juta jika laris dan merugi jika tidak laris 25 juta.
Mimbar mesjid tingkat penjualan sebesar 45 juta jika laris dan merugi 20 juta.
Adapun data-data yang di dapat pada UD.Glumpang Jepara dapat di lihat
pada Gambar 3.1 sebagai berikut:

Laris 0,75
Lemari pajangan 40
Tidak Laris 0,25
-15
Laris 0,8
Lemari baju 30
Tidak Laris 0,2
-25

Laris 0,8
45
mimbar
Tidak Laris 0,2
-20

Gambar 3.1 Data-Data UD Glumpang Jepara Menggunakan Pohon


Keputusan
BAB IV
PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengolahan Data


UD Glumpang Jepara ingin membuat 1 produk baru yaitu lemari pajangan,
mereka memiliki 3 pilihan yaitu lemari pajangan, lemari baju dan mimbar mesjid.
Mereka optimis 75% produk baru ini akan laku terjual dengan penjualan 40 juta,
jika produk tidak laku makan akan rugi 15 juta. Namun jika memproduksi lemari
baju dan mimbar mesjid probabilitas laris adalah 80% dengan tingkat penjualan
untuk lemari baju sebesar 30 juta jika laris dan merugi jika tidak laris 25 juta.
Mimbar mesjid tingkat penjualan sebesar 45 juta jika laris dan merugi 20 juta.

Diketahui:
Lemari Pajangan : LP
Lemari Baju : LB
Mimbar Mesjid : MM
Adapun data-data yang di dapat dari UD Glumpang Jepara adalah dapat
dilihat pada Tabel 4.1 sebaga berikut:
|Tabel 4.1 Data-Data Pada UD Glumpang Jepara
Alternatif Laris Tidak Laris
LP 40 -15

LB 30 -25

MM 45 -20

1. Kriteria Maksimax
Maximax =
LP = 40

LB = 30

MM = 45

Jadi pada kriteria maksimax alternatif yang dipilih adalah MM atau


Mimbar Mesjid dengan Pay-off 45 Juta.
2. Kriteria Maksimin
Maksimin =
LP = -15
LB = -25
MM = -20
Jadi pada metode maksimin alternatif yang dipilih adalah LP atau Lemari
Pakaian dengan Pay-off -15 Juta.
3. Kriteria Laplace
LP = 1/3 (40) + 1/3 (-15)
= 13,33 – 5
= 8,33
LB = 1/3 (30) + 1/3 (-25)
= 10 – 8,33
= 1,67
MM = 1/3 (45) + 1/3 (-20)
= 15 – 6,67
= 8,33
Jadi pada kriteria laplace alternatif yang dipilih adalah Lemari Pajangan
atau Mimbar Mesjid dengan Pay-Off tertinggi yaitu 8,33 Juta.
4. Kriteria Hurwicz
optimisme = 75% atau 0,75 dan pesimisme = 1 – 0,75 = 0,25
optimisme = 80% atau 0,8 dan pesimisme = 1 – 0,8 = 0,2
LP = 40(0,75) + (-15)(0,25) = 26,25
LB = 30(0,8) + (-25)(0,2) = 19
MM = 45(0,8) + (-20)(0,2) = 32
Berdasarkan Pay-Off terbesar pada kriteria harwitz alternatif yang dipilih
adalah Mimbar Mesjid dengan Pay-Off yaitu 32 Juta.
5. Kriteria Regret
Tabel 4.2 Kreteria Regret
Alternatif Laris Tidak Laris
LP 45 – 40 = 5 -15 – (-15) = 0

LB 45 – 30 = 15 -15 – (-25) = 10

MM 45 – 45 = 0 -15 – (-20) = 5

Berdasarkan kriteria regret alternatif yang dipilih adalah LB atau Lemari


Baju dengan Pay-Off 15 Juta.

Kriteria Maksimax = MM
Kriteria Maksimin = LP
Kriteria Laplace = LP atau MM
Kriteria Hurwicz = MM
Kriteria Regret = LB

Berdasarkan semua kriteria 50% memilih MM (Mimbar Mesjid) 30%


memilih LP (Lemari Pajangan) dan 20% memilih LB (Lemari Baju)

Jadi alternatif yang dipilih adalah MM atau Mimbar Mesjid.

Anda mungkin juga menyukai