Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN SCM PADA PRODUK ENERGEN

(Makalah Management Produksi Indutri Pertanian )

Oleh

Dian Santoso Manalu


1514051070

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin ketatnya persaingan bisnis sebuah industri dalm proses pendistribusian


produknya memicu timbulnya suatu kesadaran untuk menghasilkan produk yang
murah ,cepat dan berkualitas Salah satu inovasi model bisnis jangka pendek yang
efektif digunakan untuk mengatasi masalah ini dan meningkatkan produktivitasn
yaitu adalah penggunaan model supply chain management. Menurut
(Copper,1997) Model ini muncul pada tahun 90-an dan dikenalkan oleh para
konsultan manajemen. Supply chain management dikenal sebagai sekumpulan
aktifitas (dalam bentuk entinitas/fasilitas) yang terdapat pada proses perubahan
barang dari bahan baku hingga menjadi sebuah produk. Sebagai suatu konsep
atau mekanisme penerapan scm yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas
total suatu industri atau perusahaan dalam suatu jaringan supply dengan
mengoptimalisasi waktu, lokasi dan aliran kualitas bahan. Berdasarkan
konsepnya supply chain merupakan jaringan fisik yang dibentuk meliputi
perusahaan yang terlibat dalam penyediaaan bahan baku sedangkan SCM
merupakan metode, alat, atau pendekatan pengelolaanya.

Fokusan utama dari metode SCM adalah sinkronisasi semua unit proses untuk
kepuasan pelanggan, karena indikasi utama pelanggan yaitu kepuasaan .Dalam hal
ini penerapan SCM dimasa sekarang cocok diterapkan pada industri-industri yang
memilki tujuan utama seperti diatas. Salah satuk kelebihan lain yang dimilki oleh
supply chain management yaitu mampu mengintegrasi, mengkordinasi, dan
mengontrol pergerakan bahan baku menjadi produk dan mendistribusikan kepada
konsumen dengan efektif dan efisin. Sehingga dampak positifnya bukan hanya
didapatkan oleh perusahaan berupa keuntungan berkelanjutan maupun nilai
maksimal produk yang didapatkan konsumen. Kelebihan selanjutnya yaitu
menjamin kelancaran arus barang, mengurangi inventori barang. Memurut
Nyoman(2004) manfaat dari penerapan scm dititik beratkan pada kepuasaan
pelanggan, pemanfaatan asset dan peningkatan laba.
Saat ini masyarakat menyukai gaya hidup praktis, seperti halnya sarapan saat ini
ibu rumah tangga tidak perlu repot mempersiapkan sarapan karena sudah ada
makanan siapa sedia yang lebih praktis yaitu sereal. Salah satu sereal yang beredar
dipasaran dan dikonsumsi oleh masyarakat indonesia yaitu energen. Energen
merupakan produk inovasi yang muncul sebagai inovasi pangan dan gizi, yang
merespon terhadap perkembangan ilmu, permasalahan pangan dan gizi. Energen
bukan hanya berfungsi sebagai pemenuh gizi sarapan namun juga produk yang
mendedikasikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya sarapan yang sehat
setiap hari. Energen mengandung susu dan dilengkapi sereal,telur dan kumpulan
vitamin, energen merupakan sereal yang dapat dikonsumsi saat sarapan, waktu
istirahat dan sebelum tidur. Energen memiliki 5 varian rasa yaitu rasa jagung, rasa
cokelat, rasa vanila, rasa kacang hijau, dan rasa jahe. Disamping itu, ada pula
Energen Oat Milk dengan potongan buah pisang atau buah berry asli.Varian
Energen yang terbaru adalah Energen Go Fruit, campuran cereal dengan potongan
buah asli dengan berbagai rasa yang dapat dipilih.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan tujuan dari makalahini adalah


1. Menganalisis penerapan SCM pada produk energen.
II. ISI

II.1 Konsep SCM

Secara definisi menurut Ling li (2007) scm merupakan sekumpulan aktivitas dan
keputusan yang saling terkait untuk mengintegrasikan pemasok, manufaktur,
gudang, jasa transportasi, pengecer dan konsumen secara efisien. Dengan
demikian barang dan jasa dapat didistribusikan dalam jumlah, waktu dan lokasi
yang tepat untuk meminimumkan biaya demi memenuhi kebutuhan konsumen.
Menurut Chopra and Meindl (2007, 20), pada dasarnya rantai pasok memiliki sifat
yang dinamis akan tetapi pada penerapnya melibatkan tiga aliran yang konstan,
yaitu aliran informasi, produk dan uang. Disamping itu, Chopra and Meindl juga
menjelaskan focus utama dari setiap rantai pasok bukan hanya untuk memenuhi
kebutuhan konsumen namun menghasilkan keuntungan.bagi perusahaan
Sementara itu, Ling Li (2007, 3) menjelaskan bahwa rantai pasok memfokuskan
pada semua aktivitas dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang di dalamnya
terdapat aliran dan konversi barang dari mulai bahan baku sampai ke konsumen
akhir dan disertai dengan aliran informasi dan uang.

Supply chain management menekankan pada penekanan lebih pada bagaimana


perusahaan memenuhi permintaan konsumen tidak hanya sekedar menyediakan
barang. Adanya metode ini mengindikasikan adanya hubungan timbal balik antara
penyedia dan pelanggan untuk menyampaikan nilai-nilai yang sangat optimal
kepada pelanggan dengan biaya yang cukup rendah namun memberikan
keuntungan supply chain secara menyeluruh (Christopher, 2011:4). Fokus dari
SCM adalah manajemen hubungan untuk menciptakan hasil dan keuntungan
optimal bagi seluruh pihak yang terdapat dalam mata rantai supply chain
management. Pada penerapann konsep manajemen rantai pasok, sedangkan
mengacu pada jaringan beberapa organisasi yang saling bekerjasama dan
berkoordinasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. fokus manajemen rantai
pasok selain yang dilakukan dalam logistik juga beberapa aktifitas lain meliputi
pemasaran, pengembangan produk baru, keuangan dan layanan konsumen .
Penerapan supply chain management membutuhkan adanya interaksi antar fungsi
pemasaran, produksi pada suatu perusahaan. Adanya penerapan metode scm pada
perusahaanan sangat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan dan penurunan
biaya yang dapat dilakukan melalui koordinasi dan kerjasama antara pengadaan
bahan baku dan pendistribusiannya. Hal ini ada kaitanya dengan kegiatan rantai
pasokan yang secara tidak langsung terkontrol dari kegiatan logistic karena pada
perkembanganya perusahaan besar maupun kecil pasti melakukan kegiatan
logistik, baik logistik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Saluran
persediaan bahan baku sampai penyaluran barang jadi, sangat membutuhkan
logistik (Siagian, 2005:6).

Untuk menjamin penerapan scm yang efektif membutuhkan pengembangan yang


dilakukan secara simultan (bersama) baik dari sisi konsumen yaitu tingkat
layananya maupun dari sisi-perusahaan dalam sebuah rantai pasok. Beberapa hal
yang harus diperhatikan dari tingkat layanan konsumen adalah tingkat pemenuhan
pesanan ketepatan, waktu pengiriman dan tingkat pengembalian produk oleh
konsumen. Sementara, dari sisi internal efisiensi, sebuah perusahaan dalam
sebuah rantai pasok memperoleh hasil yang baik dari investasi atas
persediaan,aset lainnya dan menemukan cara untuk mengurangi pengeluaran
untuk kebutuhan operasional. Atau dengan kata lain dapat mengelola rantai pasok
agar dapat responsif sekaligus efisien.

 Informasi penjadwalan
 Arus kas
 Arus pesanan

Pemasok Persediaan Perusahaan Distributor Konsumen

 Arus kredit
 Arus bahan baku

Gambar 1.1 . Supply Chain

Tujuan utama menerapkan supply chain management dimaksudkan untuk


memperkuat hubungan baik antara manufaktur dengan pemasok dan saluran
distribusinya. Sehingga manufaktur perlu menyertakan mereka baik dalam resiko
ataupun peluang bisnis dengan pembagian responbility sebagai sesama produsen.
Harapanya dengan supply chain management perusahaan akan lebih responsif dan
kapabilitasnya memungkinkan untuk memenuhi permintaan konsumen. Supply
chain management merupakan suaatu kesatuan yang utuh dan bukan berjalan
secara menyendiri sehingga akan menghasilkan sinergi. Faktor terpenting yaitu
saling berbagi informasi, oleh karena itu dalam aliran material, aliran informasi
merupakan keseluruhan elemen dalam supply chain yang perlu diperhatikan dan
integrasika

II.2 Management Bahan Baku

Pt Torabika eka semesta telah mendapat berbagai macam sertifikat dan


penghargaan untuk menunjang standar mutu yang ditetapkan. Penghargaanya
yaitu sertifikat halal dari MUI, HACCP, GMP, dan ISO 9001:2008 dan FSSC
(Food safety System certfication) 22000. Bahan baku yang diperoleh untuk
produksi energen merupakan bahan baku yang diperoleh dari supplier atau
distributor. Penerimaan bahan baku pada pemebuatan produk energen memilki
persyaratan dan penanganan barangnya. Berikut adalah bahan baku yang
diperoleh dari distributor yang bekerja sama dengan Pt mayora yaitu Whey
powder,fullcream, skim milk powder, gatram, cooca butter, valcium carbonate,
sucralose, specmat,flavor, vitamin premix, maltodextrine, gula rafimasi .

Aktivitas penerimaan bahan baku dikontrol dan dianalisa kualitasnya oleh quality
control untuk memastikan banrang yang dipesan dalam keadaan baik dan sesuai
standar yang ditetapkan perusahaan. Apabila keadaan bahan baku tidak sesuai
maka bahan baku akan direject. Bahan yang digunakan seperti susu merupakan
susu mengalami proses pasturisasi terelebih dahulu untuk menjamin keamaananya
dari bakteri patogen. Bahan baku lain seperti powder merupakan bahan baku yang
telah memilki standar mutu yaitu SNI dan berstifikat halal. Artinya produk
tersebut terjamin kehalalanya tidak mengandung bahan-bahan yang sifatnya
berbahaya dan berdampak kesehatan konsumen.

Pemasok adalah pihak yang sangat penting bagi PT Mayora indah , karena
keberlangsungan proses produksi sangat tergantung pada para supplier.PT Mayora
Memiliki hubungan kerja sama yang baik dalam jangka waktu yang panjang .
Namun, seiring dengan pertumbuhan usaha PT Mayora selalu terbuka untuk
memulai kerja sama baru dengan siapa pun yang memiliki kwalitas bahan baku
atau bahan pembungkus yang sesuai dengan kualifikasi yang
ditentukan.Kerjasama yang dilakukan oleh PT Mayora dilakukan oleh beberapa
perusahaan penyedia bahan baku mauounpenggudangan. PT. Sinar Pangan Barat,
bergerak dalam bidang penyewaan kantor dan gudang. PT. Sinar Pangan Timur,
bergerak dalam bidang penyewaan kantor dan gudang, PT. Torabika Eka
Semesta, bergerak dalam bidang pengolahan kopi dan cereal, PT. Kakao Mas
Gemilang, bergerak dalam bidang pengolahan coklat, Mayora Nederland BV,
bergerak dalam bidang keuangan. Sejak sebelum menjadi perusahaan publik pada
tahun 1990 hingga saat ini, PT. Mayora Indah juga menjalin kerjasama dengan
PT. Inbisco Niagatama Semesta selaku distributor tunggal, untuk pasar domestik

II.3 Management Proses

Berikut adalah diagram alir produk dari pembuatan Energen

Dalam proses pembuatanya dilakukan proses weighing (batching dan raw material
formulating) , dalam proses ini dilakukan penimbangan dengan kom[posisi yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. Komposisinya tidak boleh kelebihan dan
kekurangan dan dilakukan untuk mempermudah proses mixing dan wrapping.
Proses selanjutnya yaitu mixing dilakukan menggunakan Dry blending ,ribbon
blender terdiri dari palung horisontal dan agitator yang menggerakan bahan pada
arah yang berlawanan. Desain blender ini digunakan untuk pencampuran kering
seperti pencampuran sereal dan campuran minuman coklat dan minuman berenergi
lain. Proses wrapiing ini menggunakan mesin Packing Double Hopper.Mesin ini
memiliki dua buah funnel (corong) untuk meletakkan bahan baku setengah jadi
yang siap di wrapping yaitu adonan & opak (sereal). Hasil output dari proses
wrapping adalah berupa satuan renceng (10 pcs)

Pengujian mutu produk dilakukan setelah bahan baku sudah dikemas menjadi
produk. pengujian terhadap produk yang telah selesai wrapping biasanya dilakukan
setiap satu atau dua jam sekali tergantung keadaan dan situasi tertentu. Inspeksi
yang dilakukan yaitu ,Analisa Lab : kimia, fisika, mikrobiologi, V-Test (Vacum
Test) : Test kebocoran dengan standar tekanan udara sebesar 0,07 mega pascal.
Selanjutnya dilakukan uji Organoleptik meliputi Standar gramasi produk,Jika
produk dikatakan sesuai standar maka produk akan langsung di packing. Dan
apabila produk yang dikatakan tidak sesuai standar dianggap reject. Reject produk
dapat di recycle dengan memisahkan antara adonan dengan opak (sereal)
menggunakan mesin sortir otomatis. Lalu adonan kembali masuk ke proses mixing
untuk proses selanjutnya.

Produk yang telah selesai dikemas berupa rencengan selanjutnya dipacking


berdasarkan jenisnya. Packing ada dua metode yaitu manual dan otomatis. Packing
manual dilakukan oleh tenaga masusia, sedangkan packing otomatis menggunakan
tenaga mesin. Berikut Packing Manual Otomatis.Penyimpanan Finish Good.
Setelah bahan baku mengalami proses-proses tertentu, maka akan menjadi output
yaitu produk jadi atau finish good. Produk yang sudah jadi akan disimpan di
gudang finish good guna mendapatkan tempat yang aman dan segala resiko yang
dapat menyebabkan kerusakan produk. PT. Torabika Eka Semesta menggunakan
metode penyimpanan produk finish good dengan metode FIFO (First In First Out).
Produk yang pertama kali masuk makan akan menjadi yang pertarna kali keluar, hal
ini untuk mencegah terjadinya kadaluwarsa produk.

Titik kritis pada proses produksi energen yaitu incoming mataerial, mixing,
wrapping. Incoming material merupakann titik kritis karena dapat memicu bahaya
kontaminasi produk sehingga perlu dilakukan perlakuan pada bahan baku sebelum
produksi. Mixing merupaka titik kritis karena merupakan proses pencampuran
bahan baku dan bahan tambahan yang dapat menimbulkan bahaya kontaminasi
bahan pencampur. Wrapping merupakan titik kritis karena pada proses pengemasan
dapat menimbulkan kontaminasi dari udara dan bahan pengemas.

II.4 Management Produk Akhir


Proses produksi PT Mayora Indah Tbk didukung dengann jaringan distribusi yang
luas, produk PT Mayora Indah Tbk yang tersedia di seluruh Indonesia dan
beberapa negara luar negeri seperti Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam,
Singapura, Hong Kong, Arab Saudi, Australia, Afrika, Amerika dan Italia.
Energen,. Energen ada di semua supermarket di Australia. Namun hal itu
bisadilakukan karena Mayora melakukan packaging di Negara tersebut. Direktur
PT Mayora mengatakan, pengemasan dilakukan dinegara tersebut karena jika
dikemas langsung di Indonesia, akan sulit diterima pasar di sana. Jadi perusahaan
ini mengirim barang ke sana dan packaging di sana. Sama halnya dengan ekspor
energen ke Amerika Serikat. Kegiatan ekspor dari Indonesia, hanya akan
dipandang sebelah mata. Maka perusahaan mengekspornya dari Thailand.
Sehingga perusahaan tersebut mempunyai pabrik di dan gudang penyimpanan
diThailand dan kami ekspor dari sana.

Mayora telah memasuki pasar global sejak 1982. Awalnya, perusahaan produsen
permen Kopiko, biskuit Malkis, sereal Energen, dan lainnya ini bermain dulu di
panggung ASEAN. Secara bertahap Mayora kemudian merangsek pasar Afrika,
Asia, China, Eropa, dan Amerika. Pertumbuhan pangsa pasar yang pesat di tanah
air pada akhirnya semakin mendorong PT Mayora Indah Tbk untuk melakukan
bisnis bukan hanya terbatas hanya tingkat nasional saja, akan tetapi juga melakukan
ekspansi pasar ke berbagai wilayah di beberapa negara untuk mendistribusikan
produknya seeperti energen di dunia, khususnya Asia. Disamping melakukan
penjualan produk ke berbagai wilayah negara, PT Mayora Indah Tbk juga
membangun banyak fasilitas produksi seperti pabrik,gudang dan kantor-kantor
pemasaran di Asia.

Dalam meningkatkan penjualan produksinya PT Mayora,Tbk memasarkan suatu


produknya ke konsumen lewat sebuah perantara. PT Mayora Indah,Tbk mencoba
menyesuaikan saluran distribusinya dengan kebutuhan pelanggan. Saluran
distribusi ini menjadi sumber dari keunggulan bersaingnya. Sehingga PT Mayora
Indah,Tbk dapat memperoleh banyak pangsa pasar dan dapat menjangkau pasar
dengan sasaran yang tersebar luas. Sehingga dapat melayani berbagai kebutuhan
dari beberapa segmen dengan cepat dan terkendali. Seperti penjualan salah satu
merk dagang produksi PT Mayora Indah,Tbk yaitu energen. PT.Mayora Indah
menjual energen kepada konsumen segmen 1 lewat perantara rumah sakit. Untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan akan sarapan yang bergizi dan sehat dikonsumsi
ketika sakit. Pada konsumen segmen dua ,PT Mayora Indah,Tbk menjual energen
lewat perantara tempat-tempat perkantoran yang menyediakan fasilitas minuman
untuk sarapan bagi pegawainya. Saat ini, perusahaan memiliki sekitar 500
distributor di seluruh Indonesia dan di seluruh dunia.Namun,  masih memperluas
jaringan distribusi di seluruh dunia.
Penggudangan pada PT mayora Tbk terdiri dari unit administrasi, penerimaan
,penyimpanan, pengepakan, pendistribusian Pada unit Administrasi dilakukan
pencacatan bahan baku yang masuk dan keluar. Unit penerimaan dikontrol oleh
seorang QC, apabila bahan baku diterima maka diberi tanda GR (Good receive)
namun apabila ditolak maka dikembalikan ke supplier. Penymipanan material pada
gudang PT Mayora disusun sesuai dengan material dan berdasarkan rekomendasi
QC. Pengeluaran material menngunakan sisitem FEFO (first expired first out), hal-
hal tersebut dimaksudkan untuk memudahkan aktivitas dalam penggudangan dan
memudahkan dalam pencarian bahan ataupun material. Proses penggudangan
bahan baku atau jadi, pada perusahaan iberfungsi sebagai tempat penyimpanan
bahan baku serta berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang jadi yang diperoleh
dari hasil barang produksi.

Gambar 2. Proses Pemindahan Produk

Gambar 3.Tata letak Gudang


III. KESIMPULAN

kesimpulan dari yang didapatkan dari makalah ini adalah :

1. Produk energen telah menerapkan SCM


2. Titik kritis yang ditetapkan yaitu proses incoming material, mixing dan
wrapping
DAFTAR PUSTAKA

Chopra,Sunil,Meindl,Peter.2004. Supply Chain Management : Strategy, Planing,


and operation,2nd edition, Prentice-Hall .New Jersey.

Ling :Li.2007. Pearson International Edition Operation management.Eight


edition. Pearson Prentice

Pujawan, I Nyoman.2005. Supply chain management. Edisi pertama. Guna


Widya,surabaya.

Robert .S.2005. Management Rantai Pasok manufaktur Modern. Pt Gramedia


Widasrana .Jakarta

Anda mungkin juga menyukai