BAB I
PENDAHULUAN
membutuhkan zat gizi, untuk itu perlu penyiapan makanan yang mencukupi
kebutuhan gizi. Peran orang tua dalam membantu proses pertumbuhan dan
lingkungan yang sehat, hal ini menyangkut dengan keadaan bersih, rapi dan
Pada balita dengan asupan gizi kurang selama ini lebih banyak
menjadi buruk lagi status gizinya karena pola asuh keluarga yang belum
perorangan yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan akan zat gizi
masih didominasi oleh keadaan kurang gizi seperti anemia besi, gangguan
1
2
akibat kurang yodium, kurang vitamin A dan kurang energi protein (KEP)
(Supariasa, 2006).
2011 didapatkan 4.699.699 bayi dan status gizi berdasarkan berat badan per
umur (BB/U) untuk gizi buruk (4,9%), gizi kurang (13,0%), gizi baik (76,2%)
dan gizi lebih (5,8%). Sedangkan jumlah bayi di Jawa Timur didapatkan
574.745 bayi dan status gizi bayi didapatkan data untuk gizi buruk (4,8%),
gizi kurang (12,3%), gizi baik (75,3%) dan gizi lebih (7,6%). (Depkes RI,
2012). Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
pertumbuhan 87.343 balita di posyandu bahwa balita dengan status gizi lebih
1,38% balita dan balita status gizi kurang 1,86% dan balita status gizi buruk
studi pendahuluan yang peneliti lakukan didapatkan data dari 10 balita yang
berumur 1-5 tahun diantaranya 5 gizi normal , 3 gizi kurang ,2 gizi buruk.
Indonesia, dan masih terdapat balita yang terancam gizi buruk yang
keberadaanya terbesar di pelosok tanah air. Ada 3 faktor yang utama yang
daya beli keluarga.Kedua pola asuh gizi keluarga yaitu kemampuan untuk
Ibu (ASI) eksklusif dan pemberian makanan pendmping ASI dan ketiga akses
pengetahuan orang tua akan bahan makanan yang benar sehingga asupan gizi
makan (Solihin,2003).
bagi status gizi anaknya, terutama pada anak balita yang rentan terjadi
kurangnya gizi. Penyebab terjadinya masalah gizi adalah pola asuh gizi, jarak
(Notoatmodjo, 2003).
mengatasi asupan gizi kurang pada balita dengan melihat peran keluarga
Banyuwangi”.
Banyuwangi”.
banyuwangi.
Kabupaten Banyuwangi.
Banyuwangi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-
tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam
keluarga, yaitu:
7
8
kesehatan.
keluarga inti.
fungsi keluarga:
9
ibu.
pensiunan.
3. Fungsi Reproduksi
4. Fungsi Ekonomi
sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal
tidak terjadi.
Kesehatan Keluarga.
anak akan sering sakit. Kalau anak sering menderita sakit maka
Keluarga.
biofisik.
1) Antropometri
2) Klinis
3) Biokimia
4) Biofisik
gelap.
2) Statistik Vital
18
3) Faktor Ekologi
menjadi 5 yaitu: gizi lebih, gizi baik, gizi sedang,gizi kurang dan
( Supriasa,2006)
memilih angka yang sama dengan median atau nilai tengah dari
ini anak akan mudah terserang penyakit dan kurang nafsu makan
satu anak akan terbagi dengan anak yang lain yang sama-
ibu hamil lagi maka bukan saja perhatian ibu terhadap anak
22
4) Sanitasi Lingkungan
(Soetjiningsih,2002).
5) Pelayanan Kesehatan
bulan.
Zat gizi adalah zat kimia yang terdapat dalam makanan yang
Anak berusia satu sampai lima tahun yang lazim disebut balita
(Supariasa,2006).
difisiensi gizi (energi dan protein) yang paling berat dan meluas
Status sehat atau sakit para anggota keluarga dan keluarga saling
dari status sehat atau sakit keluarga saling mempengaruhi atau sangat
yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap Kg berat
terhadap penyakit.
27
BAB III
Gizi Kurang
( warna kuning )
Tindakan-Tindakan Keluarga Dalam Upaya
Meningkatkan Kesehatan Pada Balita Gizi Buruk BGM=
( Bawah garis merah )
1. Mengenal Masalah Kesehatan Keluaraga
2. Memutuskan Tindakan Kesehatan Yang Tepat Bagi
Keluarga
3. Merawat Keluarga Yang Mengalami Gangguan
Kesehatan
Keterangan:
4. Memodifikasi Lingkungan Keluarga Untuk
Menjamin Kesehatan
: variabel yang diteliti
5. Memanfaatkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Gambar 3.1 :
27
28
BAB IV
METODE PENELITIAN
telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penutupan peneliti pada
bahwa variasi sautu variabel diikuti oleh variasi variable yang lain
(Nursalam,2011).
independen dan dependen hanya satu kali, pada satu saat (Nursalam, 2011).
29
30
Populasi :
Semua balita berusia 1-3 tahun yang berkunjung di Wilayah KerjaPuskesmas
Kertosari sejumlah 49
Sampel :
Semua balita berusia 1-3 tahun yang berkunjung di Wilayah KerjaPuskesmas
Kertosari sejumlah 49
Hasil penelitian
Laporan penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah Semua balita yang berusia 1-3
49 balita.
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian balita yang berusia 1-3
1) Kriteria inklusi
(Nursalam, 2011).
penimbangan .
32
c. Ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun yang terdaftar dan
2) Kriteria eksklusi
(Nursalam, 2011).
Hydrocepalus, Autis.
(Sugiyono,2009)
4.4.1 Variabel
(Sugiyono,2003).
keluarga.
(Alimul.H, 2007 ).
fasilitas
pelayanan
kesehatan
dengan
sumber daya.
Variabel Keseimbangan berdasarkan Observasi • Nilai
Dependen: antara massa buku standar ( KMS) gizi baik
Status gizi tubuh atau berat WHO-NCHS. =hijau
pada Balita badan balita
• Nilai
gizi
kurang=
kuning
• Nilai
gizi
buruk
BGM=
(Bawah
Garis
Merah)
Kab. Banyuwangi
1. Birokrasi perijinan
sebagai berikut:
kepada respoden
responden
penelitian .
pergunakan.
Dalam penelitian ini peneliti memilih uji statistik Chi square x².
4.6.4.1 Coding
Jawaban Ya :3
Jawaban Kadang-Kadang :2
Jawaban Tidak :1
4.6.4.2 Scoring
Baik : 21-30
Cukup : 11-21
Kurang : ≤ 10
4.6.4.3 Tabulating
38
Keperawatan Keluarga
Status Gizi
Baik
Cukup
Kurang
Total
X² = k
Ʃ ( fo –fh )²
i=1
fh
39
Keterangan :
juga sebaliknya, bila X²(hitung )< X² df = (b-1) (k-1) maka Ho diterima dan
Ha ditolak.
Perumusan hipotesa :
Tolak Ha diterima Ho bila X²(hitung )> X² (table) yang artinya Tidak ada
berbentuk ordinal.
kuesioner tersebut.
diantaranya:
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr.Calon responden
Di –
Tempat
mengisi kuesioner yang saya sediakan dengan kejujuran dan apa adanya. Jawaban
Peneliti
NOPIYANTI
Banyuwangi 2015
Dan juga mengaharapkan tanggapan dan jawaban yang diberikan sesuai dengan
Tanggal :
Tanda tangan :
No. Responden :
LEMBAR KUESIONER
KELUARGA
44
Nama ( inisial) :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Penghasilan :
KADANG
1 Apakah keluarga selalu memperhatikan
perkembanganbalita
2 Apakah keluarga selalu menimbang balita
jika sakit
6 Apakah keluarga mengerti cara merawat balita yang
sakit
7 Apakah keluarga sebelum makan selalu cuci tangan
hari
yang ada
45
JUMLAH
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Almatsier, S., Soetardjo, S., & Soekatri, M., (2011). Gizi Seimbang dalam daur
kehidupan. Jakarta: Pustaka Utama.
Arikunto, S., 2002. ProsedurPenelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
46
Rineka Cipta
Aziz,Alimul H.2007. Metodologi Penelitian Teknik Analisa Data. Jakarta:
Salemba Medika
Bengoa, 2002. Penilaan Status Gizi Secara Antropometri. Bagian Proyek
Pendidikan Akademi Gizi. Jakarta
Depkes RI, 1999. Petunjuk Teknis Pemantauan Status Gizi (PSG) Anak Balita
Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Jakarta
Dewa, 2005. Penilaian Status Gizi, Jakarta: EGC
Desi, 2013. Kebutuhan seimbang balita, remaja, dan usia reprokduktif. Stikim.
Jakarta
Efendi, F. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas. Jakarta: Salemba Medika
Friedman, M. M. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga: riset, teori, praktek
(5thed). Jakarta: EGC
Moehji,S.2003.Ilmu Gizi 2: Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta: Papas Sinar
Sinanti
Notoatmodjo, 2005. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam, 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:
Pedoman Skrips, Tesis ,dan Instrumen Penelitian Keperawatan.
Jakarta. Salemba Medika
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam, 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Proverawati, A., & Wati, E. K.,2011. Ilmu gizi untuk keperawatan & gizi
kesehatan Yogyakarta: Nuha Medika.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2010).Fundamental of nursing, buku 1ed. 7. Jakarta:
EGC.
Sediaoetama, 2000. Ilmu Gizi II. Jakarta: Dian Rakyat
Soetjiningsih 2002. Tumbuh kembang Anak dan remaja. Jakarta: Sagung seto
Sugiyono. 2003. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dan Praktik. Jakarta:
EGC
47