dikatakan mengiyakan apa yang di kehendaki tuannya
(belanda dan jepang). Melalui segala cara, para penjajah, khususnya belanda, menerapkan birokrasi rasional - legal terhadap masyarakat indonesia.
Setelah era penjajahan belanda dan jepang, pola
budaya patrimonial muncul kembali di indonesia. Hal ini lebih disebabkan karena pola tersebut sudah khas dan turun menurun sejak zaman dulu.Birokrasi rasional – legal yang diwariskan oleh belanda terbukti tidak mampu bertahan secara ekonomi.