Anda di halaman 1dari 30

KEMENTERIAN RISET DAN

TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI PADANG

LAPORAN
PRAKTEK OTOMASI KELISTRIKAN GEDUNG DAN TENAGA

KONVEYOR BERTINGKAT
OLEH:

NAMA : M. RIZKI
No. BP / No. ABSEN : 1701024018/18
KELAS : 3A – PLN
TANGGAL DARING : 03 Juni 2020
TANGGAL PENYERAHAN : 11 Juni 2020
DOSEN : 1. Junaidi Asrul, S.ST., MT

2. Herisajani, ST., M.Kom

3. Akbar Abadi, S.T., M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PADANG
T.A 2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pada zaman sekarang dimana listrik merupakan salah satu kebutuhan


utama yang sangat penting hampir di semua aspek kehidupan, sehingga membuat
beberapa tempat yang membutuhkan supply listrik terus menerus seperti sektor
industri dan bandara sangat bergantung terhadap supply listrik yang kontinyu.
Dan juga membuat perlatan yang dapat dikontrol dalam satu-kesatuan yang
mudah diakses dan di kontrol merupakan salah satu kebutuhan yang wajib untuk
saat ini.

Dengan berkembangnya zaman kebutuhan akan peralatan yang


mempermudah pekerjaan manusia sangat dibutuhkan. Salah satunya dalam
industri kita dapat memindahkan barang dengan secara otomatis. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan alat yang dinamakan konveyor yang digerakkan
dengan motor.

Dengan menggunakan PLC sebagai otak penggerak motor yang mana


dapat bergerak secara otomatis dan juga dapat menghemat penggunaan listrik
dimana motor tidak selalu menyala dengan penerapan penggunaan sensor.

Konveyor ini dapat mempermudah pekerjaan manusia dalam pekerjaan


memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lainnya.

Maka dari itu pembuatan rangkaian konveyor dengan menggunakan


PLC ini sangat dibutuhkan di dunia industri dalam mempermudah dan efisiensi
pekerjaan di bidang industri itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
 Bagaimana membuat sistem industri menggunakan peralatan konveyor.
 Bagaimana konveyor yang dirangkaian dapat di atur dalam satu kotak panel

C. Batasan Masalah

Merancang dan merangkai suatu sistem industri dengan konveyor yang


dapat bekerja secara otomatis baik secara konvensional maupun menggunakan
PLC.

D. Tujuan

Diharapkan agar mahasiswa dapat melakukan perangkaian sistem industri


dengan konveyor baik secara konvensional maupun menggunakan PLC sesuai
dengan gambar rancangan yang telah dibuat.
a. Tujuan internal
 Sebagai tugas akhir pada mata kuliah pratikum bengkel otomasi
kelistrikan.
 Menyelesaikan mata kuliah tentang otomasi listrik industr yang
ada pada semester VI ini.
b. Tujuan eksternal
 Sebagai acuan dalam pembuatan sistem industri dengan konveyor
di masyarakat.
 Sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja atau industri.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. PLC

Perangkat keras PLC pada dasarnya tersusun dari empat komponen utama
berikut: Prosesor, Power supply, Memori dan Modul Input/Output. Secara
fungsional interaksi antara ke-empat komponen penyusun PLC ini dapat
diilustrasikan pada gambar 2.1 berikut:

Sistem input/output diskret pada dasarnya merupakan antarmuka yang


mengkoneksikan central processing unit (CPU) dengan peralatan input/output
luar. Lewat sensor-sensor yang terhubung dengan modul ini, PLC mengindra
besaran-besaran fisik (posisi,gerakan, level, arus, tegangan) yang terasosiasi
dengan sebuah proses atau mesin. Berdasarkan status dari input dan program yang
tersimpan di memori PLC, CPU mengontrol perangkat luar yang terhubung
dengan modul output seperti diperlihatkan kembali pada gambar 3.1 dibawah ini:
Dengan perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak PLC yang
begitu luar biasa, Dewasa ini hampir semua PLC praktis yang beredar dipasaran
telah dilengkapi dengan berbagai instruksi yang sangat beragam. Jenis instruksi
pada PLC ini pada dasarnya dapat kita katagorikan kedalam beberapa kelompok
berikut ini:

 Kelompok instruksi dasar : instruksi – instruksi yang termasuk katagori ini


merupakan instruksi dasar logika, seperti NOT, AND, dll.
 Kelompok instruksi Perbandingan (Comparison): instruksi-instruksi yang
termasuk katagori ini berkaitan dengan operasi-operasi perbanding.
 Kelompok instruksi Timer/Counter: Instruksi-instruksi yang berkaitan
dengan operasi timer dan counter
 Kelompok instruksi Aritmatika: instruksi-instruksi untuk operasi aritmatika
 Kelompok instruksi operasi Logika: Instruksi-instruksi untuk mengeksekusi
operasi-operasi logika
 Kelompok instruksi Rotasi/Geser : Instruksi-instruksi yang berkaitan dengan
operasi penggeseran dan rotasi data
 Kelompok instruksi Konversi: Instruksi-instruksi yang berkaitan dengan
pengubahan tipe data
 Kelompok instruksi Manipulasi Data: Instruksi-instruksi yang berkaitan
dengan manipulasi data
 Kelompok instruksi Transfer Data: Instruksi-instruksi yang berkaitan dengan
transfer, penyalinan, dan pertukaran data
 Kelompok instruksi Lompat/Interupsi: Instruksi-instruksi yang berkaitan
dengan operasi lompat dan interupsi.
 Kelompok instruksi Sistem: Instruksi-instruksi yang berkaitan dengan
deteksi kesalahan
 Kelompok instruksi Komunikasi: Instruksi-instruksi yang berkaitan dengan
pertukaran data dengan perangkat luar lewat komunikasi serial
Secara khusus kita akan membahas komponen-komponen soft PLC seperti
timer, counter internal serta fungsi penting lain yang banyak digunakan dalam
aplikasi sistem kontrol sekuensial di industri. Karena nama-nama fungsi yang
berkaitan dengan komponen-komponen tersebut sangat spesifik untuk setiap
vendor PLC, maka untuk memudahkan pembahasan, dalam bab ini penjelasannya
akan mengacu pada salah satu merk PLC saja yaitu PLC produk dari LG dan
sebagai bahan perbandingan, disini akan diberikan juga instruksi padanannya
dalam format PLC OMRON dalam box catatan (jika ada). Untuk mempercepat
pemahaman tentang materi ini, maka sebaiknya kita mencoba memprogramnya
secara langsung dalam perangkat lunak pemrograman PLC merk LG yaitu KGL
PLC CPM 2A
PLC adalah sisstem elektronik yang beroperasi secara digital dan didesain
untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini mengunakan memori
yang dapat di program.
Struktur PLC CPM2A
Beberapa bagian dalam memori PLC Omron CPM2A memiliki fungsi fungsi
khusus. Masing masing lokasi memori memiliki ukuran 16 bit atau 1 word.
Beberapa membentuk daerah masing masing daerah inilah yang membentuk
fungsi fungsi khusus.

1. Daerah IR

Bagian memori ini digunakan untuk menyimpan status keluaran dan masukan
PLC. Beberapa bit berhubungan lansung dengan terminal masukan dan keluaran
PLC (terimnal sekrup). Untuk CPM2A masing masing bit IR000 berhubungan
lansung dengan terminal maskan, misalnya IR000.00 behubungan lansung dengan
terminal masukan ke-1, dan begitu seterusnya.

Daerah IR terbagi atas 3 macam area:

- area masukan (input area)


- area keluaran (output area)
- area kerja (work area)

B. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


1. Kabel
a. Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.
Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif
murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air
(NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.

b. Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga


serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan
fleksibelitas yang tinggi.

2. Terminal Strip

Terminal Strip adalah suatu alat listrik yang terbuat dari bahan campuran
yang digunakan untuk menghubungkan pada suatu instalasi listrik, pemasangan
alat listrik ini menggunakan cara system tertutup.

Gambar Terminal Trip


3. Panel

A. Panel

Panel adalah sebuah komponen litrik untuk mengalirkan tenaga listrik dan
penempatan komponen-komponen listrik yang bersifat pengontrolan semi
otomatis dan otomatis.

 Panel Daya

Panel daya adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan daya atau


tenaga listrik dari pusat gardu listrik ke panel distribusi.

 Panel Distribusi Daya

Adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari panel


daya ke beban instalasi tenaga dan instalasi tegangan.

Fungsi Panel yaitu :

1. Sebagi penghubung

2. Sebagai pemutus

3. Sebagai pembagi

4. Sebagai pengaman

5. Sebagai Pengontrol.

Panel dibagi menjadi dua yaitu :

 Panel Listrik

 Panel Kontrol

Faktor-faktor dalam pemasangan dan penempatan panel :


1. Mudah dilayani dan aman.

2. Dipasang pada tempat yang mudah dicapai.

3. Didepan panel ruangannya ruangannya harus bebas.

4. Penel tidak ditempatkan pada tempat yang lembab.

Faktor-faktor yang dipenuhi oleh sebuah panel yaitu :

1. Semua penghantar dan kabel harus disusun rapi.

2. Semua bagian yang bertegangan harus dilindung.

3. Mudah diperluas jika diperlukan.

4. Mempunyai keandalan yang tinggi.

Kontruksi panel harus kuat, dibuat dari bahan yang tidak mudah terbakar
dan tahan terhadap pengaruh kelembaban.

Gambar contoh Panel

Pintu panel dibuat untuk melindungi peralatan-peralatan yang ada di


dalam kotak panel secara keseluruhan. Bahan yang digunakan untuk membuat
pintu panel sama dengan untuk membuat kotak panel yang tidak mudah terbakar.
4. Tombol Tekan
Alat ini befungsi sebagai pemberi sinyal masukan pada rangkaian listrik,
ketika / selama bagian knopnya ditekan maka alat ini akan bekerja sehingga
kontak-kontaknya akan terhubung untuk jenis normally open dan akan terlepas
untuk jenis normally close, dan sebaliknya ketika knopnya dilepas kembali maka
kebalikan dari sebelumnya, untuk membuktikannya pada terminalnya bisa
digunakan alat ukur tester / ohm meter. pada umumnya pemakaian terminal jenis
NO digunakan untuk menghidupkan rangkaian dan terminal jenis NC digunakan
untuk mematikan rangkaian, namun semuanya tergantung dari kebutuhan.

Gambar Tombol tekan dan simbolnya

Selain alat-alat diatas, adapun alat-alat yang digunakan untuk mengerjakan


suatu instalasi listrik, antara lain :

1. Tang Pengupas

Gambar Tang Pengupas


Berfungsi untuk mengupas kabel atau kawat penghantar yang akan
digunakan untuk penyambungan.

2. Tang Buaya
Gambar Tang Buaya
Berfungsi untuk menjepit dan memotong kabel saja.

3. Tang Pemotong

Gambar Tang Pemotong

Berfungsi untuk memotong kabel atau kawat penghantar dengan ukuran


sesuai dengan benda kerja.

4. Tang Kombinasi

Gambar Tang Kombinasi

Berfungsi untuk menjepit, memotong dan memuntir benda yang akan


dikerjakan seperti kabel atau kawat yang digunakan pada instalasi penerangan.

5. Tang Pembulat
Gambar Tang Pembulat

Berfungsi untuk membulatkan kabel atau kawat penghantar misalkan


pembuatan mata itik.

6. Obeng minus dan Obeng Plus.

Gambar Obeng minus dan Obeng Plus

Berfungsi untuk memutar atau mengencangkan dan mengendurkan skrup /


baut yang digunakan untuk menempelkan benda pada papan kerja.
7. Ragum

Gambar 2.18.10 Ragum

Digunakan untuk menjepit benda kerja agar lebih mudah dalam


melaksanakan kerja terhadap benda kerja, kalau pada instalasi digunakan untuk
meluruskan kabel.

8. Mistar Baja.

Gambar Mistar Baja

Mistar baja yaitu alat yang digunakan untuk mengukur benda kerja dengan
menunjukkan perbandingan langsung antara pengukur dengan benda kerja yang
diukur. Alat ini terbuat dari bahan baja putih halus dan luntur serta anti karat.
Guna kelenturan mistar adalah untuk memudahkan mengukur panjang benda yang
lengkung.
BAB III

PEMBAHASAN

DESKIPSI KERJA LADDER

 Ketika PB ON (I:00.0) ditekan maka rangkaian akan menyala sekaligus


motor 3 (O:10.00) dan ketika PB OFF (I:00.1) lagi maka rangkaian akan
mati
 Ketika Benda mengenai sensor 3 (I:00.2) maka motor 2 (O:10.01) akan
menyala
 Ketika benda mengenai sensor 2 (I:00.3) motor 1 (O:10.02) dan
mematikan motor 2 (O:10.01) dalam waktu 5 detik.
 Ketika benda mengenai sensor 1 (I:00.4) motor 1 (O:10.02) akan mati.
TABEL INPUT DAN OUTPUT DEVICE

Input Device Output Device


Peralatan Alamat Peralatan Alamat
Pb_ON 0.00 Rangkaian ON dan 10.00
Motor 3 ON
PB_OFF 0.01 Motor 2 ON 10.01
Sensor_1 0.04 Motor 1 ON 10.02
Sensor_2 0.03 Indikator OFF 10.03
Sensor_3 0.02

TIMING CHART
PB ON

Motor 3

Sensor 3

Motor 2

Sensor 2

Motor 1

Sensor 1

PB OFF

SINGLE LINE DAYA

K1 K2 K3

MOTOR MOTOR MOTOR


1 2 3
PENGAWATAN

PLN

COM 00 01 02 03 04 05 06 07

OMRON
COM 00 COM 01 02 COM 03 04 05 COM 06

1 2 A 1 2 A 1 2 A
1 3 5 1 3 5 1 3 5
3 1 1 3 1 1 3 1 1

L L L N N L L L N N L L L N N
1 2 3 O C 1 2 3 O C 1 2 3 O C

KM 1 KM 2 KM 3

MAIN MAIN MAIN

N N N N N N
2 4 6 2 4 6 2 4 6
O C O C O C

T T T 1 2 A T T T 1 2 A T T T 1 2 A
1 2 3 4 2 2 1 2 3 4 2 2 1 2 3 4 2 2

NETRAL
DESIGN PANEL

DALAM PANEL

COM 00 01 02 03 04 05 06 07

ON

OFF
OMRON
COM 00 COM 01 02 COM 03 04 05 COM 06
ON OFF

ON OFF
LANGKAH PERCOBAAN

1. Rancang Ladder Diagramnya


2. Transferkan ladder diagram ke Kode Mnemonik
3. Mentranfser program dari PC ke PLC dan lakukan pengujian
kerja ladder diagram
4. Rancang CX-designer sesuai desian sendiri.
Keadaan panel belum beroperasi
Keadaan panel beroperasi dan Motor 3 menyala
Keadaan Motor 2 dan 3 Menyala
Keadaan Motor 1 dan 3 Menyala dan Motor 2 Mati setelah 5 detik Motor 3
Menyala
SINGLE LINE INSTALASI

In d ikat or OFF
Mo tor 3

PLC Mo tor 2

Mo tor 1

In d ikat or ON
PLN

DESAIN
ANALISA DESKRIPSI KERJA PROGRAM

Dari praktikum, pertama membuat program seperti gambar diatas lalu


menguji program ke PLC dengan menguhubungkan langsung PC dengan PLC
yang telah dirangkai sesuai Rangkaian Pengawatan.

Cara kerja program adalah anak kontak dengan alamat 0.00 merupakan PB
ON dengan PB OFF 0.01 yang berfungsi sebagai aktivisasi dan mematikan
rangkaian yang mana untuk menghidupkan coil internal relay dengan kondisi NO
yang beralamatkan 200.00 dan pada PB ON dipasangkan sebuah anak kontak
relay internal yang dipasang secara paralel yang berguna sebagai penguncian
untuk coil internal relay.

Pada saat rangkaian menyala motor 3 (10.00) akan langsung menyala


untuk menggerakkan konveyor 3 dari gudang ke konveyor 2, dan pada saat Sensor
3 (0.03) terkena benda motor 2 (10.01) akan menggerakkan konveyor 2 bekerja
memindahkan barang dari konveyor 3 ke konveyor 1, sensor 3 dihubungkan
dengan IR 200.01 sebagai relay tambahan

Pada saat Sensor 2 (0.04) terkena benda, motor 1 (10.02) akan


menggerakkan konveyor 1 bekerja memindahkan barang dari konveyor 2 ke
lokasi terakhir dan juga motor 2 (10.01) yang sebagai penggerak konveyor 2 akan
mati dalam waktu 5 detik (atau sesuai dengan setting) dengan menggunakan
Timer (T000), sensor 3 dihubungkan dengan IR 200.03 sebagai relay tambahan

Pada saat Sensor 1 (0.04) terkena benda motor 1 (10.02) akan berhenti
bekerja yang menandakan benda sudah sampai pada tujuan akhir, sensor 3
dihubungkan dengan IR 200.04 sebagai relay tambahan

Rangkaian ini bekerja looping yang mana setiap sensor terkena benda akan
bekerja tanpa harus direset ulang kembali.
Berikut gambar Cx-Designer :

Dari praktikum yang telah dilaksanakan dengan menghubungkan


langsung antara PC dengan PLC, ada acara lain untuk mengimputkan program
dengan menggunakan console, penggunaan console dengan mengimputkan code
mnemonic secara berurutan sesuai step yang ada pada gambar dibawah ini, dan
setelah selesai menginputkan satu step program lalu menekan write pada console
dan menginputkan step selanjutnya, setelah selesai menginputkan semua code lalu
menekan FUN dan 01 dan pindahkan kunci yang awalnya pada program ke RUN.

Berikut code Mnemonic


BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Dari percobaan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Penggunaan konveyor ini dapat mempermudah pekerjaan insutri yang mana


kita bisa memindahkan suatu benda tanpa bantuan manusia dan dengan beban
yang juga bisa lebih dengan satu rangkaian sederhana saja

2. Penggunaan PLC untuk pekerjaan industry memiliki dampak yang besar,


begitu juga dalam segi pemakaian rumahan yang mana dapat mengelola
penggunaan listrik dan juga mempermudah pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai