Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Keperawatan Volume 10 No 2, Hal 130 - 137, September 2018 ISSN 2085-1049 (Cetak)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal ISSN 2549-8118 (Online)


Jurnal Keperawatan Volume 10 No 2, Hal 130 - 137, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

MODEL INTERVENSI ZIKIR UNTUK MEMPERBAIKI KECERDASAN


EMOSIONAL DAN SPIRITUAL PADA PERAWAT
Rita Kartikasari1, Suharto Taat Putra2, Agus Suwandono3, Sudiro3, Rifki Muslim3, Amin Syukur4
1
Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung Semarang
2
Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga Surabaya
3
Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang
4
Fakultas Usuludin, Universitas Islam Negeri Semarang
Rita.kartika.sari@gmail.com

ABSTRAK
Intervensi stressor dapat menurunkan sampai 70 % gangguan malpraktek rumah sakit pada 22 rumah
sakit. Survei Northwestern National Life melaporkan bahwa 40% karyawan dalam tingkatan stres
yang lebih tinggi di perusahaan. Dampak pada stressor 50 % mengalami penurunan pada produk
perusahaan. Stressor pada pelayanan perawat rumah sakit seperti halnya pekerjaan, lingkungan kerja,
shift kerja, perilaku organisasi. Stres mempunyai dampak pada phsyconeuroimunology, Pelayanan
keperawatan supaya meningkat lebih baik dengan pelatihan agama. Kecerdasan emosional dan
spiritual perawat meningkat dengan melakukan pelatihan keagamaan seperti zikir dalam beberapa
metode inovasi. Desain penelitian quasi exsperiment dengan times series. Pelatihan yang disampaikan
adalah 3 fase seperti zikir sirr, zikir jaher dan zikir ruh dan fi'ly. Variabel meliputi kecerdasan
emosional dan spiritual. Data dianalisis dengan uji t berpasangan, ANOVA satu arah, dan SEM
(Strukture Equation Modeling). Intervensi zikir berpengaruh pada perbaikan emosional dan spiritual
secara signifikan setelah 2 minggu intervensi, p <0,001. Intervensi zikir berpengaruh berdampak
spiritual pada aspek kepercayaan. zikir pengaruhnya untuk emosional pada aspek pengendalian diri.
Zikir melatih lebih banyak pengaruh pada spiritual dibandingkan emosional. Zikir meningkatkan
persepsi emosional dan spiritual secara signifikan setelah 2 minggu intervensi. zikir lebih didominasi
pada peningkatan spiritual dibandingkan emosional. Pelatihan zikir lebih meningkatkan kepercayaan
pada aspek spiritual, dan pengendalian diri pada aspek emosional.

Kata Kunci: Intervensi zikir, Persepsi emosional and spiritual

ZIKIR INTERVENTION MODEL TO IMPROVE EMOTIONAL AND SPIRITUAL


INTELLIGENCE ON NURSES

ABSTRACT
Stressor intervention can reduce up to 70% of hospital malpractice disorders in 22 hospitals. The
Northwestern National Life survey reports that 40% of employees are at a higher level of stress in the
company. The impact on the 50% stressor has decreased in the company's products. Stressor on
hospital nurse services such as work, work environment, work shifts, organizational behavior. Stress
has an impact on phsyconeuroimunology, nursing services to improve better with religious training.
Emotional and spiritual intelligence of nurses increases by conducting religious training such as
remembrance in several methods of innovation. Quasi exsperiment research design with times series.
The training delivered were 3 phases such as zikir sirr, zikir jaher and zikir ruh and fi'ly. Variables
include emotional and spiritual intelligence. Data were analyzed by paired t test, one-way ANOVA,
and SEM (Structure Equation Modeling). Recitation of dhikr significantly affected emotional and
spiritual improvement after 2 weeks of intervention, p <0.001. Remembrance interventions have a
spiritual impact on aspects of trust. dhikr has an emotional impact on aspects of self-control.
Recitation trains more influence on spiritual than emotional. Recitation significantly increases
emotional and spiritual perception after 2 weeks of intervention. dhikr is more dominated by spiritual
than emotional enhancement. Dhikr training enhances trust in the spiritual aspect, and self-control in
the emotional aspects.

Keywords: Intervention of remembrance, emotional and spiritual perception

130
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 2, Hal 130 - 137, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

PENDAHULUAN
Laporan NIOSH (2010) yang melakukan seseorang (Reekum dkk, 2005). Berdasarkan
survei di Northwestern National Life bahwa permasalahan - permasalahan ini, penelitian ini
40% pegawai mengalami stres kerja berat.. menguji intervensi pelatihan agama (dzikir)
Pekerja yang sering meninggalkan pekerjaan pada spiritual dan emosional. Tujuan
karena stresor sebesar 26% dan pekerja penelitian untuk menentukan perubahan dalam
terdapat 29% pekerja yang mengalami stres persepsi emosi dan spiritual dari pelatihan
ekstrim seperti mengigit jari sendiri. agama dan mengetahui jalan menuju persepsi
Berdasarkan American Psychological intervensi perawat.
Association (2009) menyebutkan bahwa
pekerjaan merupakan sumber signifikan dari METODE
stres. Survei yang sama didapatkan bahwa Desain penelitian eksperimen yang digunakan
41% mengatakan mereka biasanya merasa dengan pre post times series. Studi populasi
tegang atau stres selama bekerja. 50% mahasiswa keperawatan Universitas Islam
karyawan mengatakan kurang produktif di sultan Agung Semarang. Sampel dihitung
tempat kerja sebagai akibat dari ketegangan. dengan rumus di bawah ini:
Stresor perawat dapat berasal dari lingkungan 2𝑆𝑝2 2
kerja seperti beban kerja, suasana kerja, shift 𝑛 ≥ 2 (𝑡𝛼(2)𝑣 + 𝑡𝛽(1)𝑣 )
𝑑
kerja, iklim organisasi. Stresor direspons oleh Penelitian dengan kekuatan uji 95% dengan
otak berupa stress-perception, dan kemudian tingkat signifikan interval kepercayaan 99%.
direspons oleh sistem lain (stress response). Berdasarkan rumus dihitung 35 sampel.
Stress response berupa modulasi imunitas. Pelatihan zikir dengan 3 intervensi metode
Stress perception mempengaruhi stress respons adalah teaching, guiding and environment.
dicerminkan oleh perubahan respons imun Paket intervensi seperti zikir sirr, zikir jaher
yang menentukan kualitas imunitas individu. dan zikir ruh atau fi'ly. Pelatihan terdapat tiga
(Putra, 2011). Stressor memerlukan perubahan fase intervensi. Program intervensi pelatihan
sistem dan adaptasi pada orang terhadap reaksi telah dilakukan selama 3 minggu. Zikir Jaher
sindrom stres. Williams, S. and Cooper, CL merupakan fase pertama intervensi, zikir Sirr
(2002): Fase Alarm (peringatan), fase merupakan fase kedua intervensi, dan zikir ruh
kelelahan dan fase tahan. Fase alarm tubuh dan fi'ly intervensi ketiga. Instrumen penelitian
mencoba beradaptasi ke situasi / perubahan yang digunakan adalah kuesioner variabel
baru, kemudian tahap berikutnya akan terlihat emosional dan spiritual. Variabel emosional
respons imunologis dan tahap akhirnya seperti kesadaran diri, penilaian diri, percaya
kelelahan. Stres yang persisten mempengaruhi diri, pengendalian diri, prestasi, adaptabilitas,
kondisi dan fungsi psikologis perawat sehingga empati. variabel spiritual seperti kesadaran-
memerlukan intervensi untuk mengurangi diri, rahmat, Arti, transendensi, Kebenaran.
pengaruh stressor dan mengembalikan fungsi Data ditunjukan dengan tabel, gambar dan
psikologis sehingga dapat bekerja secara narasi. Data dianalisis dengan uji t
maksimal. Cascio (2010) menyimpulkan berpasangan, Anova satu jalur dianalisis.
bahwa gangguan neurologis berhubungan Penelitian kepercayaan interval sebanyak 95%.
dengan proses abnormal dan berasal dari
sistem motorik, komunikasi dan kondisi sosial. HASIL
Penelitian dilakukan pada perawat yang
Pengembalian fungsi dapat dilakukan oleh melaksanakan layanan perawatan di rumah
psikologi perawat meningkatkan keadaan sakit sebanyak 35 perawat. Pelatihan zikir
emosional dan spiritual pada perawat. dilakukan selama 3 minggu meliputi 3 fase
Perbaikan emosional dan spiritual dapat administrasi. Metode ini meliputi teaching,
dilakukan melalui pelatihan perawat yang guiding and environment. Berdasarkan hasil
religius seperti halya dhikr dengan berbagai menurut perubahan emosional dan spiritual
metode inovatif pemberian pelatihan. Spiritual seperti yang ditunjukkan pada tabel 1. Tabel 1
diyakini memengaruhi seseorang untuk menunjukkan bahwa di minggu pertama
memberikan kekuatan. Kehidupan seseorang pelatihan pasca dzikir pada indikator
terbentuk dari keyakinan dan kepercayaan emosional tidak ada perbedaan yang signifikan
spiritual akan memberikan bimbingan dalam p => 0,05. Indikator korelasi erat dengan
mengatasi dan masalah dalam kehidupan
131
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 2, Hal 130 - 137, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

emosi adalah penerimaan. Intervensi di fase 2 setiap indikator p = <0,001. Pada minggu ke 3
memiliki signifikan untuk semua indikator setelah pelatihan ada perbedaan yang
seperti Kesadaran Diri, Penilaian diri, signifikan p = <0,001. Melihat indikator
kepercayaan diri, Pengendalian diri, Prestasi, kesadaran rohani, rahmat, makna, dan
Adaptabilitas, Empati. Pada minggu 2 setelah kelebihan kebenaran seperti yang ditunjukkan
pelatihan ada perbedaan yang signifikan untuk pada tabel 2.

Tabel 1.
Perbedaan emosional pada perawat Sesudah dan Setelah intervensi (n=35)
Situasi Emosi Sebelum SetelahPelatihan SetelahPelatihan SetelahPelatihan
intervensi ( I week ) ( 2 week ) ( 3 week)
Mean±SD Mean±SD P Mean±SD P Mean±SD P
Kesadaran Diri 1.65±0.46 1.67±0.47 0.320 2.20±0.23 0.000 2.35±0.35 0.000
Penilaian Diri 1.61±0.35 1.63±0.36 0.083 2.26±0.16 0.000 2.36±0.23 0.000
Kepercayaan Diri 1.62±0.39 1.62±0.39 1.00 2.19±0.20 0.000 2.33±0.33 0.000
Pengendalian diri 1.62±0.34 1.63±0.35 0.160 2.17±0.18 0.000 2.30±0.32 0.000
Adaptabilitas 1.60±0.39 1.61±0.41 0.160 2.19±0.24 0.000 2.32±0.37 0.000
Pencapaian 1.61±0.40 1.64±0.43 0.057 2.24±0.22 0.000 2.38±0.27 0.000
Empati 1.63±0.41 1.64±0.41 0.160 2.42±0.16 0.000 2.49±0.21 0.000
Emosional 1.62±0.36 1.63±0.37 0.610 2.25±0.13 0.000 2.37±0.13 0.000

Tabel. 2
Perbedaan spiritual perawat sebelum dan sesudah intervensi pada minggu pertama, kedua dan ketiga
intervensi (n=35)
Situasi Emosi Sebelum Setelah Pelatihan SetelahPelatihan SetelahPelatihan
intervensi ( I week ) ( 2 week ) ( 3 week)
Mean±SD Mean±SD P Mean±SD P Mean±SD P
Self- 1.64±0.36 1.66±0.37 0.083 2.40±0.13 0.000 2.55±0.15 0.000
Awareness
Grace 1.62±0.37 1.63±0.37 0.324 2.43±0.14 0.000 2.61±0.13 0.000
Meaning 1.60±0.36 1.63±0.36 0.238 2.44±0.15 0.000 2.60±0.13 0.000
Transcend 1.62±0.36 1.64±0.37 0.441 2.45±0.19 0.000 2.68±0.13 0.000
ence
Truth 1.63±0.35 1.66±0.36 0.183 2.49±0.15 0.000 2.72±0.14 0.000
Spiritualy 1.62±0.36 1.65±0.35 0.260 2.44±0.12 0.000 2.63±0.12 0.000
Tabel 2. menunjukkan bahwa intervensi tabel 2 menyimpulkan bahwa intervensi
minggu pertama tidak ada perbedaan yang minggu pertama tidak ada perbedaan yang
signifikan sebelum dan sesudah intervensi p signifikan untuk semua indikator emosi, tetapi
=> 0,05. Intervensi minggu kedua memiliki setelah minggu kedua terdapat perbedaan yang
perbedaan yang signifikan antara sebelum dan signifikan untuk semua indikator p = 0,0001.
sesudah intervensi untuk semua indikator Indikator tertinggi adalah kebenaran.Tren
(Kesadaran Diri, rahmat, Arti, Transendensi, peningkatan emosional dan spiritual untuk
Kebenaran) p = <= 0,0001. Indikator yang perawat di Rumah Sakit Sultang Agung
paling tinggi adalah kebenaran. Berdasarkan ditunjukkan di bawah ini:

2
1
1.5 0.82
Spiritual
1
0.63 0.76
0.5
0 0.02
0.01
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3

Gambar 1.

Tren emosional and spiritual meningkat pada Perawat di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang
132
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 2, Hal 130 - 137, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Emosi dan kecenderungan spiritual terjadi dibandingkan emosional. Terjadi peningkatan


peningkatan setelah intervensi pelatihan dzikir. terutama antara periode intervensi pertama
Peningkatan tertinggi untuk aspek spiritual. hingga kedua. Berdasarkan model yang
Gambar 1 menyimpulkan bahwa pelatihan dianalisis untuk respon persepsi ditunjukkan
dzikir lebih meningkat pada spiritual pada gambar 2 di bawah ini:

Gambar 2.
Hasil model pelatihan pada persepsi emosional dan spiritual perawat

Petunjuk :
S1 = Kesadaran S4 = Transendensi E2 = Penilaian diri E5 = Adaptasi/Penyesuaian
diri diri
S2 = Rahmat S5 = kebenaran E3 = Kepercayaan E6 = Peneriamaan diri
diri
S3 = Arti E1 = Kesadaran Diri E4 = Pengendalian E7 = Empati
diri

Gambar 2 menunjukkan bahwa pelatihann arogan, tamak, iri, dan mengeluh. Hasil studi
zikir jaher semakin meningkatkan penilaian konsisten dengan Sokka dan Deeper (2002)
diri melalui peningkatan kesadaran diri. bahwa kecerdasan emosi adalah penerimaan,
Pelatihan zikir Sirr lebih meningkatkan interpretasi, dan reaksi orang yang lain. Hal
penilaian diri melalui peningkatan kesadaran yang sama diungkapkan Carmichael (2005)
diri. Pelatihan dzikir ruh dan Fi'ly lebih yang menyatakan kecerdasan emosional adalah
meningkatkan aspek emosional terutama untuk proses spesifik informasi intelijen yang
indikator pengendalian diri melalui mencakup kemampuan untuk menghasilkan
peningkatan kebenaran. dan mengekspresikan emosi diri kepada orang
lain, pengaturan emosi, dan emosi untuk
PEMBAHASAN mencapai tujuan.
Penelitian menunjukkan bahwa pelatihan zikir
merubah secara signifikan antara pra dan pasca Materi pelatihan zikir seperti mengucapkan
intervensi pada pelatihan dzikir. Materi kalimat kepada tuhan menyebabkan respon
pelatihan dzikir adalah pengaruh Emosional yang kuat dalam hati manusia dimanifestasikan
melalui persepsi kognitif manusia, sehingga dalam rasa syukur. Adanya rasa syukur dalam
orang dapat mengendalikan emosi dalam hati manusia dapat mempengaruhi proses
kehidupan sehari. Respon emosional dapat pemurnian emosi manusia. Proses pemurnian
direfleksikan dalam perilaku seperti syirik, emosi manusia bisa melalui kognitif manusia.

133
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 2, Hal 130 - 137, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Cognitif manusia mentransmisikan energi dari Keadaan yang mengarah pada peningkatan
dimensi jiwa manusia seperti ruhaniyah, dominan untuk indikator kesadaran diri
aqliyah, dan naluriah dimensinya. dibandingkan dengan indikator lainnya.

Intervensi pelatihan zikir secara signifikan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan


berkontribusi pada aspek emosional melalui bahwa peningkatan emosional dan spiritual
empati. Kondisi ini dapat menyebabkan zikir secara signifikan terjadi setelah 2 minggu
yang dilakukan melalui indra manusia seperti pelatihan. Kondisi ini menyebabkan keadaan
lidah, mulut dan bibir yang memuliakan nama rentang persepsi dalam memperoleh informasi
Tuhan selama pelatihan. Intervensi zikir melalui tahapan proses seleksi bahwa
tersebut disebabkan proses respon kognitif informasi yang diperoleh adalah informasi
naluri manusia yang diwujudkan dalam tidak secara langsung mempengaruhi keadaan
empati, selain itu aktivitas zikir yang dilakukan emosi dan spiritual. Selama informasi yang
secara langsung mempengaruhi perubahan diperoleh dalam proses seleksi diperlukan
aspek emosi khususnya empati. berbagai informasi untuk pengambilan
keputusan yang dilakukan. Keadaan ini
Empati adalah suatu kondisi yang melibatkan merupakan tahapan proses aktivasi emosional
pemahaman pengalaman batin dan perspektif dan spiritual sebagai respon kognitif terhadap
yang dikombinasikan dengan kemampuan informasi yang didapat selama pelatihan.
komunikasi. Penyediaan Komunikasi dalam
intervensi difokuskan pada komunikasi antara Keadaan emosi dan spiritual telah meningkat
manusia dan Tuhan. Adanya komunikasi secara signifikan setelah minggu ke-2 yang
antara manusia dan Tuhan dapat disebabkan disebabkan oleh mekanisme adaptasi fisiologis
intervensi melalui metode intervensi yang meliputi alarm perubahan fase
lingkungan yang diterapkan, sehingga orang (peringatan), resistensi, dan kelelahan. Fase
yang mendirikan lingkungan yang seolah olah alarm, respon kognitif terhadap kehadiran
berkomunikasi dengan Tuhan. Hasil studi informasi baru diterima pada minggu pertama
konsisten dengan Grove et al., (2014) bahwa pelatihan. Pelatihan minggu pertama tidak
prinsip tindakan empati terkait dengan mengalami perubahan signifikan. Perubahan
besarnya empati kognitif, empati emosional signifikan terjadi setelah minggu ke-2 dan ke-3
dan keterampilan sosial. Yang, K dan Yang, J dari perubahan. Situasi ini dapat dijelaskan
(2013) menyebutkan bahwa empati adalah sebuah mekanisme pada fase transfer informasi
atribut kognitif yang melibatkan pemahaman setelah minggu ke-2. Williams, S. dan Cooper,
tentang pengalaman batin dan perspektif. C.L. (2002) yang menyatakan bahwa setiap
Smith (2006) menyimpulkan bahwa hubungan stressor membutuhkan perubahan dan sistem
antara pemahaman dan pemikiran adalah basis adaptasi orang yang beradaptasi dengan reaksi
berbagi emosi dari evolusi manusia. Empati stress syndrome secara umum, ada tiga fase
kognitif dan keberadaan empati emosional adaptasi termasuk alarm (peringatan), fase
merupakan faktor pelengkap. Keberadaan, ketahanan dan kelelahan.
kelengkapan dan keseimbangan antara empati
kognitif dan empati emosional yang Pelatihan yang dilakukan pada subjek lebih
menyebabkan keseimbangan empati pada berdampak pada indikator kebenaran. Kondisi
manusia. ini disebabkan oleh materi pelatihan seperti
“tauhid”. Materi Tauhid dapat dipengaruhi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minggu respon kognitif dan emosional sehingga
pertama indikator lebih meningkat untuk memformat kebenaran sebuah keputusan yang
kesadaran diri emosional dan indikator diperoleh selama pelatihan. Sejajar antara
spiritual untuk kesadaran diri dan kebenaran. kognitif dan emosional disebabkan oleh
Kondisi ini menyebabkan intervensi material perhatian (perhatian). Harmoni pada perhatian
seperti ruhaniyah dan tauhid. Materi Tauhid menyebabkan proses seleksi, pengendalian,
dan Ruhaniyah menyebabkan proses kognitif kognitif neuroscience dan kesadaran yang
yang mengarah pada respon persepsi meyakini kebenaran Tuhan.
emosional. Tanggapan persepsi emosional
yang dipaksakan selama proses pelatihan Hasil penelitian konsisten dengan Solso et al.,
mengarah pada kesadaran diri pada subjek. (2002) ada 5 keadaan perhatian yang dapat
134
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 2, Hal 130 - 137, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

diilustrasikan seperti pemprosesan kapasitas penerimaan mekanisme informasi yang


dan selektivitas, Pengendalian, pemprosesan ditafsirkan atau dirasakan secara kognitif.
otomatis, kognitif neuroscience dan kesadaran.
Reekum et al, (2005) bahwa spiritual Solso dkk., (2002) informasi selama pelatihan
mempengaruhi orang yang menyakini yang dipahami dalam periode paparan
memberikan kekuatan. Kehidupan seseorang mengacu pada rentang persepsi (rentang
terbentuk dari keyakinan dan keyakinan perseptual), yang merupakan komponen awal
spiritual yang akan memberi pada pengatasian dari pemrosesan informasi. Pada manusia yaitu
dan penyelesaian masalah dalam kehidupan rangsangan, dan sejumlah besar rangsangan
sehari. berada dalam jangkauan deteksi sistem
sensorik. Perubahan kesadaran manusia
Pelatihan zikir Jaher lebih potensial untuk menyebabkan periode pengajaran melalui jalur
meningkatkan penilaian diri melalui kognitif, afektif (akal) melalui jalur bimbingan
peningkatan kesadaran diri. Kondisi ini dan perilaku melalui lingkungan. Studi
disebabkan oleh materi yang diberikan pada menunjukkan bahwa environtment lebih
intervensi minggu pertama tentang cenderung mendominasi perubahan kesadaran
"muasabah". Situasi ini dilihat dari skor rerata diri. Metode environtment telah memfokuskan
hasil pelatihan terbesar dalam aspek untuk gerakan fisik dan teknik pernapasan.
lingkungan untuk “muasabah”. Kegiatan Gerakan fisik dan teknik pernapasan
“Muasabah” menekankan pemberian zikir menyebabkan subjek mudah diaplikasikan
lisan dengan mengatakan kalimat disebut dalam aktivitas kehidupan sehari-hari sehingga
Tuhan dengan pedoman dan prosedur dzikir. menjadi kebiasaan perilaku. Terdapatanya
Aktivitas zikir jaher dilakukan dengan perilaku kebiasaan mempengaruhi pikiran
penekanan pada dzikir dengan pola verbal, bawah sadar manusia yang menyebabkan
pola pernapasan dan posisi dzikir. Adanya pola proses persepsi. Berdasarkan penelitian
dan posisi dzikir menyebabkan subjeknya sebelumnya oleh Anis Matta yang membentuk
memahami makna zikir jaher yang telah manusia dirumuskan sebagai berikut: "Awal
dilakukan. Hasil penelitian konsisten dengan dari keberadaan nilai-nilai seseorang diserap
konsep Islam yang dikemukakan oleh M. Iqbal dari berbagai sumber, maka nilainya
(1982) yang menyatakan bahwa proses membentuk pola pikir seseorang yang keluar
pembentukan karakter manusia dengan dalam bentuk pernyataan visi keseluruhan".
kesadaran diri, diikuti oleh "takhalli" dan Bahan selama Intervensi mengarah pada reaksi
"tahalli". Berdasarkan kerangka psikologi spiritual melalui kesadaran diri, hal ini dapat
disimpulkan bahwa tiga tahapan untuk proses dilihat dari peningkatan skor kesadaran diri
manusia sebagai berikut dimulai dengan pada minggu pertama pelatihan, Malikah
memikirkan dirinya, mengamati diri sendiri (2013) proses perubahan kesadaran dapat
(introspeksi) dan "penilaian diri", dan berakhir dilihat dari pendekatan psikologis yang
dengan pembentengan diri. Berdasarkan menyatakan bahwa pusat kendali manusia
pandangan agama dan psikologi Islam menjadikan prinsip dengan dua pusat yaitu
menyimpulkan bahwa penyediaan materi otak dan hati nurani. Pada manusia umumnya,
dzikir jaher lebih banyak perubahan dalam otak adalah peran penting pengendalian
komponen spiritual dari kesadaran diri terkait manusia. Realitasnya banyak pekerjaan yang
mengarah pada penilaian diri. Perubahan dilakukan oleh otak untuk menjaga kedekatan
Kesadaran diri yang disebabkan oleh subjek manusia dengan Tuhan.
selama pelatihan melalui "muasabah",
sholawat. Itu mempengaruhi pikiran manusia Proses kognitif dihadapkan dengan tiga tingkat
sehingga elemen agama manusia yang pemahaman yang "tahu, mengerti, dan sadar".
tertanam mengalir ke pikiran bawah sadar Solso dkk., (2002) rangsangan indra pada
manusia. Unsur-unsur aliran spiritual / religius seseorang dapat berkembang menjadi suatu
dalam pikiran manusia kemudian dirasakan persepsi. Pengolahan sensorik sesuai
kognisi dalam pikiran manusia dapat dilihat pengetahuan tentang dunia, sesuai budaya,
dari skor rata-rata perubahan pada peningkatan harapan, bahkan disesuaikan untuk orang yang
spiritual dalam indikator kesadaran manusia. bersama kita. Pencapaian pemahaman tentang
Perubahan persepsi kognitif menyebabkan bagaimana pengetahuan diwakili di otak dan
bagaimana aktivasi otak memanifestasikan
135
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 2, Hal 130 - 137, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

dirinya dalam pengalaman psikologis adalah environtment menunjukkan bahwa skor


target utama ilmu saraf kognitif. Solso dkk., didominasi bila dibandingkan dengan teaching
(2002) menyimpulkan: 1). Studi aktivasi otak dan guiding. Zikir ruh dan fi'ly menekankan
menunjukkan bahwa area otak yang terlibat aspek-aspek yang melibatkan zikir lisan dan
dalam tugas kognitif yang berbeda berbeda. 2). batin yang diwujudkan dalam kegiatan sehari-
Tugas dan visi citra visual melibatkan proses hari diucapkan dalam doa yang khusu '. Itu
yang terkait lokasi di otak. 3). Tugas menyebabkan reaksi spiritual terutama dalam
memerlukan pengetahuan visual yang aspek kebenaran. Reaksi spiritual disebabkan
membayangkan bahwa mengaktifkan bagian reaksi emosional terutama pada pengendalian
otak berkaitan dengan ingatan dan visualisasi. diri.
4). Tugas membutuhkan lebih banyak energi
proses daripada tugas perseptual. Penelitian sebelumnya Roux, L., (2013)
menyebutkan bahwa cara orang berpikir dapat
Kesadaran diri pada subjek menyebabkan mempengaruhi bagaimana perasaan mereka
respon batin dalam merumuskan penilaian dan bagaimana seseorang berperilaku. Konsep
materi yang diterima selama pelatihan. Ini metakognisi Preisseisen (1985) menyebutkan
menyebabkan intervensi minggu kedua bahwa berdasarkan kognitif adalah
pelatihan lebih cenderung meningkat dalam keterampilan dalam mengelola dan
aspek kesadaran diri yang mengarah pada mengendalikan proses berpikir. Keterampilan
penilaian diri pada subjek. Ini ditunjukkan dalam membimbing dengan strategi kognitif
pada skor rerata indikator kesadaran diri. untuk memecahkan masalah, membuat
Kesadaran diri meningkat menyebabkan keputusan, berpikir kritis, dan berpikir kreatif.
penilaian diri subjek yang domain kognitif Hasil studi memberikan informasi yang
psikologis yang diperoleh melalui perhatian, mengajarkan, membimbing dan metode
memori, imajinasi, berpikir dan memecahkan lingkungan secara efektif untuk meningkatkan
masalah. keadaan emosional dan spiritual. Intervensi
dengan metode teachjing, guiding dan
Materi pelatihan yang diterima menunjukkan providing environtment terfokus pada proses
peningkatan skor rerata teaching, guiding dan perubahan persepsi kognitif yang subjek tidak
providing environtment yang memberikan hanya mendapatkan rangsangan tetapi
interpretasi kognitif melalui berbagai interaksi perubahan persepsi positip pada materi
yang terjadi pada subyek kognitif melalui dilakukan selama pelatihan. Substansi cara
memori, imajinasi dan kecerdasan. Collins pendekatan pada pelatihan mengarah pada
(1996) mengatakan bahwa domain kognitif perubahan respons emosional dan spiritual. Itu
perhatian, ingatan, imajinasi, kecerdasan, bisa dilihat setelah 2 minggu pelatihan.
penalaran dan pemecahan masalah, bahasa,
persepsi, pengenalan pola. Perubahan SIMPULAN DAN SARAN
psikologi kognitif dapat melalui berbagai cara Simpulan
seperti halnya kecerdasan, perubahan memori, Pelatihan zikir secara signifikan meningkatkan
perubahan perhatian, perubahan persepsi, persepsi emosional dan spiritual perawat
perubahan bahasa dan perubahan pengenalan setelah 2 minggu pelatihan. 2). Pelatihan zikir
pola. lebih dominan meningkatkan persepsi spiritual
dibandingkan persepsi emosional. 3). zikir ruh
Kesadaran diri yang disebabkan penilaian diri dan fi'ly lebih berpengaruh pada persepsi aspek
yang terkait sendiri untuk tindakan sebelumnya spiritual terutama aspek kebenaran dan
harus dilakukan. Subyek mulai mengenali emosional terutama pada aspek pengendalian
kejadian sebelumnya yang telah terjadi diri.
sehingga subjek sadar akan apa yang telah
terjadi sebelumnya. dengan kesadarannya Saran
menyebabkan subjek mampu menilai dirinya Perawat disarankan dapat melakukan pelatihan
sendiri. Pelatihan dzikir ruh dan fi'ly zikir secara kontinuitas karena terbukti dapat
mempengaruhi emosional terutama lebih meningkatkan kepercayaan pada aspek
pengendalian diri melalui spiritual terutama spiritual, dan pengendalian diri pada aspek
untuk aspek kebenaran. Kondisi itu disebabkan emosional.
oleh penyediaan materi pelatihan, Metode
136
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 2, Hal 130 - 137, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

DAFTAR PUSTAKA Ostmann, J., & Biddle, D., (2012) How to


Cascio, C.J. (2010) Somatosensory processing Build the Ideal Nurse Hiring
in neurodevelopmental disorders J Assessment, Boston, Massachusetts,
Neurodevelop Disord (2010) 2:62–69, 2012.
DOI 10.1007/s11689-010-9046-3
Putra, S.T (2011) Psikoneuroimunologi
Gelsema, T., Maes, S., & Akerboom, S. (n.d.) Medicine, Ed-2, Airlangga University
(2005). Determinants of Job Stress in Press.
the nursing Profession : a, 13–36.
Reekum, R., Stuss, D.T., Ostrander, L., (2005)
Grove, R., Baillie, A., Allison, C., Baron- Apathy: Why Care? J Neuropsychiatry
Cohen, S., and Hoekstra, Rs.A., (2014) Clin Neurosci 17:1, Winter 2005
The latent structure of cognitive and http://neuro.psychiatryonline.org.
emotional empathy in individuals with
autism, first-degree relatives and typical Roux, L., (2013) Destructive Thinking within
individuals Molecular Autism 2014, Religion: A Psycho-Pastoral Approach,
5:42, Copyright © 2013 Stellenbosch
University, All right reserved,
Klemenc-Ketis, Z and Kersnik, J., (2011) Stellenbosch University .
Using movies to teach professionalism
to medical students, BMC Medical Smith, A (2006) Cognitive Empathy And
Education 2011, 11:60, Emotional Empathy in Human Behavior
and Evolution, The Psychological
National Institute for Occupational Safety and Record, 2006, 56, 3-21.
Health (NIOSH) (2010) Stress at Work,
U.S. DEPARTMENT OF HEALTH Yang, K and Yang, J (2013) A study of the
AND HUMAN SERVICES, Public effect of a visual arts-based program on
Health Service, Centers for Disease the scores of Jefferson scale for
Control and Prevention, National physician empathy, BMC Medical
Institute for Occupational Safety and Education 2013, 13:142,
Health, No. 99–101

137

Anda mungkin juga menyukai