Anda di halaman 1dari 3

No.

Dokumen : FM - UPBM - 04 - 01
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI Revisi : 00
FAKULTAS TEKNIK Tgl Eff : 15 Jan 2014
Jl. Jend. Gatot Subroto Km 4,5 Medan
Panitia Ujian Akhir Semester (UAS)

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP T.A 2019/2020


Mata Kuliah : Stabilitas dan Kehandalan Program Studi : Teknik Elektrro
Hari/Tanggal : Semester/Waktu : Dosen
Penguji : Dino Erivianto Sifat Ujian : Kode
Kelas : No. Hp. Dosen : 0812-6002-5678

1. Jelaskan Apa Yang Di Maksud Dengan Kestabilan Suatu Sistem Tenaga Listrik Dan Apa
Saja Kreteria Yang Perlu Diperhatikan Dalam Suatu Sistem Tenaga Listrik........?

2. Apa Perbedaan Antara Gangguan Sementara (Temporer) Dengan Gangguan Permanen


Dan Mungkinkah Gangguan Sementara Menjadi Gangguan Permanen (Jelaskan Menurut
Pendapat saudara)....?

3. Jelaksan menurut pendapat saudara tentang kesetimbangan beban dan pembangkit ?

NB :
a. Jawaban dikumpul paling lama minggu depan tanggal 13 Juni 2020
b. Kirim ke email dinoerivianto@gmail.com dengan subjeck UTS Stabilitas dan
kehandalan serta kode kelas

SELAMAT UJIAN DAN SUKSES !!!


JAWABAN UTS : STABILITAS DAN KEHANDALAN

NAMA : M SAID CAN ARITONANG


NPM : 1614210461
KELAS : VII KK II E J/S
MATA KULIAH : STABILITAS DAN KEHANDALAN
PROGRAM STUDI : TEKNIK ELEKTRO
DOSEN PENGUJI : DINO ERIVIANTO

1. Kestabilan sistem tenaga listrik adalah sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga kondisi
operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi
normal ketika terjadi gangguan.
Kriteria yang perlu diperhatikan dalam suatu sistem Tenaga listrik adalah : Reliability, Quality,
Stability.
a.Raliability adalah kemampuan suatu sistem untuk menyalurkan daya atau
energi secara terus menerus.
b.Quality adalah kemampuan sistem tenaga listrik untuk menghasilkan
besaran-besaran standart yang ditetapkan untuk tegangan dan frekuensi.
c.Stability adalah kemampuan dari sistem untuk kembali bekerja secara
normal setelah mengalami suatu gangguan.
2. Gangguan Temporer, gangguan ini dapat hilang dan membaik dengan sendirinya, atau bisa
diperbaiki dengan hanya memutuskan beberapa bagian yang terganggu saja. Bila tak juga
kunjung membaik, maka gangguan tersebut dapat berubah menjadi permanen. Gangguan
Permanen, gangguan seperti ini biasanya membutuhkan beberapa tindakan perbaikan lebih
lanjut untuk menyingkirkan gangguan yang ada tersebut.
Pada gangguan yang terjadi secara temporer, maka setiap peralatan atau saluran yang
terganggu tadi, bisa dengan segera dioperasikan secara normal kembali, sementara untuk
gangguan yang bersifat permanen, biasanya akan terdapat beberapa kerusakan yang cukup
parah, sehingga sistem tenaga listrik akan bisa dioperasikan kembali jika ada beberapa
komponen yang diperbaiki ataupun diganti kembali.
3. Kesetimbangan beban dan pembangkit pada saat daya nyata yang dibangkitkan > daya nyata
yang dikonsumsi beban dan frekuensi > 50 hertz dan Mengurangi daya (MW) yang
dibangkitkan, agar frekuensi kembali ke 50 hertz. jika kebutuhan beban konsumen lebih besar
dari beban pembangkitan yang beroperasi maka frekuesi system akan turun, maka jika seperti
itu dilakukan pengaturan frekuesnsi dengan mengatur beban di pembangkit , dengan
menaikkan beban atau pun smengoperasikan pembangkit yang standby, sampai tercapai
kesetimbangan beban dan pembangkit.

Anda mungkin juga menyukai