PENDAHULUAN
A. Latar belakang
a. Tujuan dari praktikum kita pada judul emulsifikasi ialah
Untuk mengetahui definisi emulsifikasi
Untuk mengetahu bahan-bahan emulsifikasi
Untuk mengetahui jenis-jenis bahan emulsifikasi
Untuk mengetahui teori terbentuknya emulsi
b. Pengertianemulsifikasi
1
mengandung air dan minyak, misalnya saus selada, margaririne dan
es krim.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar teori
3
viskositas emulsi dapat sangat bervariasi dan emulsi farmasi bisa
disiapkan sebagai cairan atau semisolid (setengah padat) (Ansel,
1989).
yang kaya akan butiran dan yang miskin akan tetesan. Secara normal
kerapatan minyak lebih rendah daripada kerapatan air, sehingga jika
tetesan minyak dan agregat tetesan meningkat, terbentuk krim. Makin
besar agregasi, makin besar ukuran tetesan dan makin besar pula
kecepatan pembentukan krim (Moechtar, 1989).
4
Semua emulsi memerlukan bahan anti mikroba karena fase air
mempermudah pertumbuhan mikroorganisme. Adanya pengawetan
sangat penting untuk emulsi minyak dalam air karena kontaminasi
fase eksternal mudah terjadi. Karena jamur dan ragi lebih sering
ditemukan daripada bakteri, lebih diperlukan yang bersifat fungistatik
atau bakteriostatik. Bakteri ternyata dapat menguraikan bahn
pengemulsi ionik dan nonionik, gliserin dan sejumlah bahan
pengemulsi alam seperti tragakan dan gom (Oktavia, 2006).
Komponen utama emulsi berupa fase disper (zat cair yang terbagi-
bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain (fase internal)); Fase
kontinyu (zat cair yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung)
dari emulsi tersebut (fase eksternal)); dan Emulgator (zat yang
digunakan dalam kestabilan emulsi). Berdasarkan macam zat cair
yang berfungsi sebagai fase internal ataupun eksternal, maka emulsi
digolongkan menjadi 2 : Emulsi tipe w/o (emulsi yang terdiri dari
butiran air yang tersebar ke dalam minyak, air berfungsi sebagai fase
internal & minyak sebagai fase eksternal) dan Emulsi tipe o/w (emulsi
yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar ke dalam air) (Ansel,
1989).
a. Emulsi gas
Emulsi gas merupakan emulsi di dalam medium pendispersi gas.
Aerosol cair seperti hairspray, asap rokok dan obat nyamuk semprot
dapat membentuk sistem koloid dengan bantuan bahan pendorong
seperti CFC. Selain itu juga mempunyai sifat seperti sol liofob yaitu
efek Tyndall, gerak Brown.
b. Emulsi cair
5
Emulsi cair merupakan emulsi di dalam medium pendispersi cair.
Emulsi cair melibatkan campuran dua zat cair yang tidak dapat saling
melarutkan jika dicampurkan yaitu zat cair polar dan zat cair non-
polar. Biasanya salah satu zat cair ini adalah air dan zat lainnya
seperti minyak. Contohnya adalah pada susu. Sifat emulsi cair yang
penting ialah: demulsifikasi dan pengenceran.
6
BAB III
METHODE KERJA
A. Prosedur kerja
a. Alat
Glass beker 150 ml : 2 buah
Pipet tetes : 1 buah
Sendok : 1 buah
Gelas ukur : 2 buah
Pot : 1 buah
b. Bahan
Tween 5%
Minyak 20%
Aquades 75%
c. Cara kerja
7 tween dan
Hasil dari campuran
minyak masukka aquadest 75%
sambil diaduk--aduk
Diamkan selama 10 menit
dan 12 jam.
B. Hail pengamatan
a. Volume sidiamentari
8
Stabilitas fisik emulsi relatif dapat terjaga lebih baik pada FIII
dengan konsetrasi emulgator campuran 12%. Hal ini dikarenakan FIII
mengandung emulgator yang dicampurkan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan FI dan FII d mana semakin tinggi konsentrasi
emulgator maka semakin tinggi pula konsentrasi emulgator yang
digunakan dalam suatu emulsi maka kemampuan dalam membentuk
lapisan pelindung juga akan samakin besar sehingga dapat menjaga
emulsi dengan baik dan stabil.
d. Hasil kerja
Pada emulsifikasi ini kami melakukan percobaan selama 2 kali
yaitu dalam waktu 30 menit dan 12 jam. Dan hasil yang kita dapatkan
sangat berbeda yaitu pada percobaan waktu 30 menit kami
mendapatkan volume tetap 80 mg sedangkan volume
Pemisah 23,5 mg. Dan dalam percobaan 12 jam kami mendapatkan
hasil dari volume tetap 85 mg dan volume pemisah 35 mg.
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Emulsifie memabantu terbentuknya emulsi dengan tiga jalan, yaitu
penurunan tegangan antara muka (stabilisasi termodinamika).
Terbentuknya film antar muka yang kaku (pelindung mekanik
terhadap koalesan), dan terbentuknya lapisan ganda listrik.
Cara kerja emulsifie adalah pembentukan lapisan di sekeliling minyak
akibat dari penurunan tegangan permukaan. Bagian non polar pada
emulsifier akan berintraksi dengan air.
Jenis-jenis emulsifikasi ada dua yaitu emulsi gas dan emulsi cair.
Teori terbentuknya emulsi ada empat yaitu: teori tegangan
permukaan, teori orientasi bentuk baji, teori film plastik, dan teori
lapisan rangkap.
B. Saran
Diharakan agar alat-alatnya diperbanyak sehingga praktikum bisa
terjalankan dengan baik, lancar.
Mungkin bisa dipercepat waktu mulainya praktikum sehingga tidak
sampai larut malam dalam praktikum
10
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
UNHAS:Makassar
Negeri Gorontalo
indonesia,jakarta.
11
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui oleh
Dosen pengampuh
12