Anda di halaman 1dari 31

Fakutas Keperawatan dan Kebidanan

Universitas Prima Indonesia


Program Studi D-III &S-1 Keperawatan

FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK

Nama Mahasiswa :
Nim :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji / Pembimbing :
Perasat : PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
NO KEGIATAN NILAI
0 1 2
Persiapan
1. 1. Meja pemeriksaan
2. Lampu sorot, lampu senter
3. Stetoskop, jam tangan ( ada jarum detiknya )
4. Handscoen
5. Alat tulis
6. Pita centimeter
7. Termometer ( axila, oral, rectum )
8. Timbangan bayi
9. Tongue spatel
10. Sarung tangan
11. Bengkok
12. Jangka panggul
13. Lembar pengkajian
14. Alat tulis
Orientasi
2. Mengucapkan salam
3. Memperkenalkan diri
4. Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan minta persetujuan orang
tua
5. Menyatakan kontrak waktu
Pelaksanaan
6. Mencuci tangan sesuai prosedur, mengeringkan tangan dan
memakai sarung tangan
7. Memastikan pencahayaan yang bayi baik dan bayi dalam
keadaan hangat
8. Melakukan penilaian APGAR SCORE pada menit pertama
meliputi :
a. Appearance ( warna )
Mengobservasi tampilan bayi, apakah seluruh tubuh
berwarna merah muda ( 2 ), apakah tubuh berwarna merah
muda, tetapi ekstremitas biru ( 1 ), atau seluruh tubuh pucat
/ biru ( 0 )
b. Pulse ( denyut jantung )
Menghitung frekuensi denyut jantung dengan palpasi
umbilicus atau meraba bagian atas dada bayi dengan dua
jari di bagian apeks jantung. Hitung selama 6 detik,
kemudian dikalikan 10. Tentukan apakah frekuensi denyut
jantung lebih dari 100 ( 2 ), kurang dari 100 ( 1 ), atau tidak
ada denyutan ( 0 )
Bayi yang berwarna merah muda cenderung memiliki
frekuensi denyut jantung lebih dari 100
c. Grimace ( respon terhadap rangsang )
Memeriksa respon bayi terhadap stimulus, antara lain rasa
haus, sentuhan, tindakan resusitasi / penghisapan lendir.
Tentukan apakah bayi menangis ( 2 ), mencoba menangis,
tetapi hanya dapat merintih ( 1 ), atau tidak ada respon
sama sekali ( 0 )
d. Activity ( tonus otot )
Mengobservasi banyaknya aktivitas dan tingkat fleksi dari
ekstremitas. Apakah bayi bergerak aktif dan fleksi
ekstremitas baim ( 2 ), ekstremitas sedikit fleksi ( 1 ), bayi
lemas ( 0 )
e. Respiratory effort ( usaha bernafas )\
Mengobservasi usaha nafas bayi, apakah bayi menangis
kuat ( 2 ), pernafasan lambat dan tidak teratur ( 1 ), tidak
ada pernfasan sama sekali ( 0 )
( * penialaian diulangi pada menit ke 5 dan 10 )

9. Memeriksa rambut bayi, meliputi : banyaknya, warna dan


adanya lanugo pada bahu dan punggung
10. Memeriksa kepala bayi, dengan meraba sepanjang garis sutura
dan fontanella, meliputi : adanya moulase, caput succedaneum,
cephal haematoma, keadaan fontanella anterior dan posterior
Sutura kepala meliputi : sutura sagitalis, coronaria, frontalis,
lamboidea. Diameter kepala meliputi : sub occipito – bregmatika:
9,5, sub occipito – frontal : 11, fronto – occipito :12, occipito –
mento : 13,5, sub mento – bregmatika : 9,5. Lingkar kepala
meliputi : circumferentia sub occipito – bregmatika : 32 cm,
circumferentia occipito – fronto : 34, circumferentia occipito –
mento : 35 cm
11. Memeriksa bentuk wajah, apakah simetris, ukuran dan posisi
mata, hidung, mulut, dagu dan telinga.
12.  Memeriksa kondisi mata dengan menggoyangkan kepala
secara perlahan sehingga mata bayi terbuka
 Memastikan kedua mata ada, kaji ukuran dan bentuknya,
strabismus atau tidak,epichantus melebar atau tidak, kondisi
pupil dan korneaa, serta apakah , ada palpebrae,
perdarahan konjungtiva dan pengeluaran cairan
13.  Memeriksa telinga bayi, memastikan jumlah tulang rawan
telinga cukup dengan menggerakkan daun telinga ke depan,
apakah bisa kembali ke posisi semula
 Memastikan bentuk dan posisi telinga, apakah sempurna,
dengan membuat garis khayal dari bagian luar kantus mata
secara horizontal kearah telinga, ujung atas daun telinga
harus terletak di garis ini
 Memastikan apakah lubang telinga pasien, apakah ada kulit
tambahan
 Menilai adanya gangguan pendengaran dengan
membunyikan bel atau suara, apakah ada reflex terkejut
14.  Memeriksa hidung bayi, meliputi : bentuk dan lebar hidung.
Pada bayi cukup bulan lebar hidung lebih dari 2,5 cm
 Memeriksa pola pernafasan, apakah melalui hidung atau
mulut, apakah ada gerakan cuping hidung saat bernafas,
apakah ada secret mukopurulent atau perdarahan
15.  Memeriksa bentuk dan besar mulut, apakah simetris
 Memeriksa bagian dalam mulut ( lebih baik pada saat bayi
menangis atau dengan menekan dagu bayi agar mulut
membuka ), apakah ada sumbing pada bibir dan langit –
langit
 Memeriksa apakah ada bercak putih pada mukosa mulut,
gusi, palatum dan sepanjang frenulum
 Memeriksa lidah, meliputi : warna, kemampuan reflex
menghisap
16.  Memeriksa leher, meliputi atas bentuk dan panjang
pendeknya, apakah ada keterbatasan gerakan dengan
mengamati, apakah bayi dapat menggerakkan kepala ke
kanan dan kiri
 Palpasi leher dengan menggerakkan jari ke sekeliling leher
untuk mengidentifikasi adanya pembengkakan, pembentukan
selaput kulit dan lipatan kulit yang berlebihan
17.  Meraba seluruh klavikula menggunakan jari telunjuk untuk
memastikan keutuhannya, terutama pada bayi yang lahir
dengan presentasi bokong atau distosia bahu
18.  Meluruskan kedua lengan bayi ke bawah dan
membandingkan keduanya, apakah sama panjang
 Memeriksa gerakan lengan dengan cara mengusap lengan
bawah, apakah lengan bebas bergerak dan gerakan spontan
 Hitung jumlah jari dan periksa adanya penyelaputan diantara
jari, apakah ada sindaktil atau polidaktil. Periksa telapak
tangan dan jumlah garis tangan, periksa kuku – kuku, adakah
paronisia.
 Lingkar lengan atas : 11 - 14 cm
19.  Memeriksa dada untuk menilai adanya kelainan bentuk,
kesimetrisan gerakan dada saat bernafas, adanya retraksi
sternum atau interkostal saat inspirasi. Lingkar dada : 30–33
cm
 Memeriksa payudara, meliputi : pembesaran, putting susu,
areola, adakah putting susu tambahan dan pengeluaran air
susu
 Perhatikan pola pernafasan dan gerakan kepala saat bayi
bernafasan
 Palpasi denyut apical ( usia kurang dari 4 tahun teraba pada
interspasium ke 4, kearah kiri garis midklavikula )
 Auskultasi dada dengan difragma/bel stetoskop yang kecil,
meliputi :
o Frekuensi denyut jantung
o Bunyi pernafasan
o Identifikasi hernia difragmatika ( apabila ada bising usus
pada daerah dada )
20.  Inspeksi bentuk abdomen, gerakan saat bernafas
 Palpasi perlahan apakahada hepatosplenomegali. Umumnya
hepar teraba 2-3 cm di bawah arcus kosta kiri
 Palpasi ginjal, dengan posisi telentang, tungkai dilipat. Batas
ginjal dapat diraba setinggi umbilicus di antara garis tengah
perut dan tepi perut. Bagian ginjal dapat diraba 2-3 cm.
identifikasi adanya pembesaran ginjal
 Inpeksi tali pusat. Normalnya terdapat 2 arteri berdinding
tebal dan satu vena berdinding tipis. Identifikasi perdarahan
tali pusat
21. Memeriksa genetalia
 Perempuan : apakah labia minora tertutup labia mayora.
Rentangkan kedua labia mayora untuk memastikan adanya
klitoris, orifisium uretra dan vagina, apakah terpisah/menyatu,
adakah secret mucus dari vagina
 Laki – laki : panjang penis ( normal 3-4 cm, lebar 1-1,3 cm ),
posisi lubang uretra. Apakah ada hipospadia atau epispadia.
Preputium tidak boleh ditarik karena melekat dengan batang
penis dan penarikan pada usia ini bisa menyebabkan fimosis.
Palpasi skrotum perlahan untuk memastikan terdapat dua
testis.
22. Memeriksa tungkai, untuk mengkaji kesimetrisan, ukuran, bentuk
dan posturnya. Periksa panjang kedua kaki dengan meluruskan
keduanya dan membandingkan. Kedua tungkai harus bisa
bergerak bebas. Apakah ada kelainan posisi kaki yang
diakibatkan deformitas anatomi ( memutar ke dalam, ke luar, ke
atas, atau ke bawah ). Apakah ada edema kaki. Hitung juga
jumlah jari – jari kaki dan penyelaputan di antara jari, adakah
sidaktil atau polidaktili
23. Memeriksa kulit selama pemeriksaan berlangsung. Catat
warnanya, adakah ruam, bercak, tanda lahir, memar dan
pembengkakan. Memeriksa adanya verniks kaseosa dan lanugo
24.  Memeriksa tulang belakang. Posisi bayi tengkurap, satu
tangan menyangga kepala bayi, jari tangan yang lain
menyusuri sepanjang tulang belakang untuk mengkaji
kurvatura kolumna vertebra, mencari adanya kelainan seperti
skoliosis, meningokel, spina bifida, pembengkakan, lesung,
bercak kecil berambut.
 Secara perlahan membuka lipatan bokong, cari adanya
lesung/sinus, pastikan adanya sfingter ani. Apakah ada
atresia ani. Pastikan mekoneum keluar dalam waktu 24 jam.
Apabila dalam 48 jam mekoneum belum keluar,
kemungkinan ada mekoneum plug syndrome, megakolon
atau obstruksi saluran pencernaan.
25. Memeriksa urine dan mekoneum untuk menilai kepatenan ginjal
dan saluran gastrointestinal bagian bawah
26. Observasi lain yang mungkin diperlukan antara lain :
pemeriksaan refleks, pengukuran lingkar kepala ( LK ) 33 – 35
cm, Berat badan ( BB ) 2500 – 4000 kg, Panjang badan ( PB )
48 – 50 cm, Lingkar lengan atas ( LILA ) 11 – 14 cm
Evaluasi
27 Merapikan kembali pakaian bayi
28. Membereskan alat
29. Mencuci tangan
Terminasi
30. Mendiskusikan hasil pemeriksaan kepada orang tua bayi
31. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

Keterangan : Medan, ………………… 20

1 = Tidak dilakukan sama sekali Dosen Penguji


2 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
3 = Dilakukan dengan sempurna
------------------------------------

Jumlah total
Nilai = ------------------ x 100
Jumlahbobot
Fakutas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Prima Indonesia
Program Studi D-III &S-1 Keperawatan

FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK

Nama Mahasiswa :
Nim :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji / Pembimbing :
Perasat : PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAK
NO KEGIATAN NILAI
0 1 2
Persiapan
1. 1. Meja pemeriksaan
2. Lampu sorot, lampu senter
3. Stetoskop, jam tangan ( ada jarum detiknya )
4. Handscoen
5. Alat tulis
Orientasi
2. Mengucapkan salam
3. Memperkenalkan diri
4. Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan minta persetujuan orang
tua
5. Menyatakan kontrak waktu
Pelaksanaan
6. Mencuci tangan sesuai prosedur, mengeringkan tangan dan
memakai sarung tangan
7. Memastikan pencahayaan yang bayi baik dan bayi dalam
keadaan hangat
8. Memeriksa keadaan umum ( status kesadaran )
a. Penilaian secara kualitatif diperoleh nilai antara lain :
composmentis ( sadar penuh dan respon cukup terhadap
stimulus yang diberikan ), apatis ( acuh tak acuh terhadap
keadaan sekitar ), somnolen ( kesadaran lebih rendah, anak
tampak mengantuk, selalu ingin tidur, tidak responsive
terhadap rangsangan ringan dan masih memberikan respon
pada rangsangan yang kuat ), sopor ( anak tidak memberikan
respon ringan maupun sedang, tetapi masih memberikan
sedikit respon pada rangsangan yang kuat, ditandai refleks
pupil terhadap cahaya yang masih positif ), koma ( anak tidak
dapat bereaksi terhadap stimulus apa pun, refleks pupil
terhadap cahaya ada ), delirium ( tingkat kesadaran paling
bawah, disorientasi, sangat iritatif, kacau, salah persepsi
terhadap rangsangan sensorik
b. Penilaian secara kuantitatif dapat diukur dengan penilaian
skala koma Glasglow rangsang( Glasglow Coma Scale ), nilai
koma di bawah 10 dan penilaiannya sebagai berikut :
1) Membuka mata: spontan ( 4 ), dengan diajak bicara ( 3 ),
dengan rangsangan nyeri ( 2 ), tidak membuka ( 1 )
2) Respon verbal : sadar dan orientasi ada (5), berbicara
tanpa kacau (4), berkata tanpa arti (3), hanya
mengerang (2), tidak ada suara (1)
3) Respon motorik: sesuai perintah (6), terhadap
rangsangan nyeri timbul gerakan normal (5), terhadap
rangsangan nyeri fleksi cepat dan abduksi bahu (4),
terhadap rangsangan nyeri fleksi lengan dan adduksi
bahu (3), terhadap rangsangan nyeri ekstensis lengan
dan adduksi, endorotasi bahu, pronasi lengan bawah (2),
terhadap rangsangan nyeri tidak ada gerakan ( 1 )
Untuk menentukan nilai kesadaran dengan menjumlahkan
masing – masing aspek penilaian, yaitu : membuka mata +
respon verbal + respon motorik
9. Memeriksa keadaan umum ( status gizi )
Penlaian dapat dilakukan dengan pemeriksaan antropometrik,
meliputi pemeriksaan berat badan, panjang badan, lingkar
lengan atas, pemeriksaan klinis dan laboratorium. Hasil
pemeriksaan dapat digunakan untuk menentukan apakah anak
mengalami gizi baik, cukup atau kurang.
10. Memeriksa keadaan umum ( tanda – tanda vital )
a. Pemeriksaan nadi, seharusnya dilakukan pada saat tidur
atau istirahat dan disertai dengan pemeriksaan denyut
jantung untuk mengetahui adanya pulsus deficit.
Pemeriksaan nadi ini bertujuan untuk menilai kecepatan dan
frekuensi nadi, irama dan kualitas nadi
b. Pemeriksaan tekanan darah, harus mencantumkan posisi
atau keadaan anak pada saat dilakukan pemeriksaan,
apakah tidur, duduk, berbaring atau menangis. Pemeriksaan
atau tidak langsung, dengan menggunakan tensimeter.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai adanya kelainan
pada system kardiovaskuler
c. Pemeriksaan pernafasan, dilakukan dengan menilai
frekuensi, irama, kedalaman, dan tipe atau pola pernafasan
d. Pemeriksaan suhu, dapat dilakukan melalui rectal, aksila
dan oral untuk menilai kesimbangan suhu tubuh dan
membantu menentukan diagnose dini suatu penyakit.
11. Memeriksa kulit, nilai pigmentasi, adanya sianosis, ikterus,
eczema, pucat, purpura, eritema, makula, papula, vesikula,
pustule, ulkus, turgor kulit, kelembaban kulit, tekstur kulit dan
edema
12. Memeriksa kuku, dengan inspeksi warna, bentuk dan keadaan
kuku
13. Memeriksa rambut, untuk menilai warna, kelebatan, distribusi
dan karakteristik lain.
14. Memeriksa kelenjar getah bening, dengan melakukan palpasi
daerah leher atau inguinal
15. Memeriksa kepala, menilai lingkar kepala dan ubun – ubun
16. Memeriksa wajah, menilai kesimetrisan wajah, adakah paralisis
wajah, dan pembengkakan.
17. Memeriksa mata, menilai visus, keadaan palpebra, kelenjar
lakrimalis, duktus nasolakrimalis, sclera, kornea, pupil, lensa dan
bola mata.
18. Memeriksa telinga, menilai telinga bagian luar, yaitu bentuk,
besar dan posisi daun telinga, lubang telinga, membrane
tympani, pembesaran daerah mastoid dan fungsi pendengaran.
19. Memeriksa hidung, menilai kelainan bentuk, adanya epistaksis
20. Memeriksa mulut, adakah trismus, halitosis, labioskisis, edema
dan peradangan gusi, kelainan pada lidah, ukuran dan adanya
tremor lidah, keadaan gigi dan pengeluaran saliva
21. Memeriksa faring, menilai adanya hyperemia, edema, abses dan
adanya pseudo membran
22. Memeriksa laring, adanya obstruksi disertai stridor, batuk dan
suara serak
23. Memeriksa leher, menilai tekanan vena jugularis, massa pada
leher dan pembesaran kelenjar thyroid.
24. Memeriksa dada, untuk menilai bentuk dan besar dada,
kesimetrisan, gerakan dada, deformitas penonjolan,
pembengkakan, dan kelaian lain.
a. Payudara, menilai perkembangan dan kelainan payudara
anak, adanya ginekomastia patologis, galaktore sebelum
pubebrtas.
b. Paru, inspeksi pengembangan paru saat bernafas, adakah
kelaian patologis, palpasi kesimetrisan, fremitus dan
krepitasi, perkusi langsung dan tidak langsung untuk
mengidentifikasi suara paru, dan auskultasi untuk menilai
suara nafas dasar dan tambahan.
c. Jantung, dengan cara inspeksi, palpasi denyut apical, detak
pulmonal, dan getaran bising. Perkusi pembesaran jantung,
auskultasi suara jantung meliputi suara jantung, irama dan
bising.
25. Memeriksa abdomen, dengan inspeksi ukuran dan bentuk,
auskultasi peristaltic usus dan suara bising, palpasi dinding
abdomen, nyeri tekan, pembesaran organ dan perkusi abdomen.
Auskultasi didahulukan, agar tidak terpengaruh stimulasi dari
luar, antara lain palpasi dan perkusi. Periksa organ hati, ginjal
dan lambung. Pemerikksaan dilanjutkan ke organ lain seperti
anus dan rectum.
26. Memeriksa genetalia, laki – laki perhatikan ukuran dan bentuk
penis, testis, kelainan lubang urethra dan peradangan testis dan
skrotum. Perempuan adakah epispadia, tanda seks sekunder
dan pengeluaran cairan.
27. Memeriksa tulang belakang, inspeksi adanya kelainan,
kelemahan dan nyeri pada tulang belakang.
28. Memeriksa ekstremitas. Periksa tulang, otot dan sendi, jari
tubuh, nyeri tekan, gaya berjalan, ataksia, spasme otot, paralisis,
atropine / hipertropi otot, kontraktur dan lain – lain.
29. Memeriksa status neurologis,
a. Inspeksi kelainan neurologis seperti kejang, tremor,
twitching, korea, parese, paralisis, displegia, paraplegia,
tetraplegia, hemiparase, hemiplegic.
b. Memeriksa refleks superficial, tendon dan patologis
c. Memeriksa tanda meningeal, Brudzinski I dan II
d. Memeriksa kekuatan dan tonus otot.
Evaluasi
30. Merapikan kembali pakaian anak
31. Membereskan alat
32. Mencuci tangan
Terminasi
33. Mendiskusikan hasil pemeriksaan kepada orangtua anak
34. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.

Keterangan : Medan, ………………… 20

0. = Tidak dilakukan sama sekali Dosen Penguji

1. = Dilakukan tetapi tidak sempurna

2. = Dilakukan dengan sempurna

------------------------------------

Jumlah total
Nilai = ------------------ x 100
64
Fakutas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Prima Indonesia
Program Studi D-III &S-1 Keperawatan

FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK

Nama Mahasiswa :
Nim :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji / Pembimbing :
Perasat : PEMERIKSAAN REFLEKS FISIOLOGIS BAYI BARU LAHIR
NO KEGIATAN NILAI
0 1 2
Persiapan
1. 1. Meja pemeriksaan
2. Lampu sorot, lampu senter
3. Handscoen
4. Alat tulis
Orientasi
2. Mengucapkan salam
3. Memperkenalkan diri
4. Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan minta persetujuan orang
tua
5. Menyatakan kontrak waktu
Pelaksanaan
6. Mencuci tangan sesuai prosedur, mengeringkan tangan dan
memakai sarung tangan
7. Memastikan pencahayaan yang baik dan bayi dalam keadaan
hangat
8. REFLEKS GLABELLA
Melakukan ketukan berulang – ulang di dahi bayi, batang hidung
atau maksila bayi baru lahir yang matanya sedang terbuka.
Respon : mata bayi akan berkedip sebagai respon pada 4 -5
ketukan pertama
Kedipan yang terus terjadi menunjukkan adanya gangguan
ekstrapiramidal
9. REFLEKS MATA BONEKA
Menolehkan kepala bayi baru lahir ke satu sisi kemudian
ditegakkan kembali.
Respon : mata bayi akan terbuka lebar
Tidak ada respon : kelainan pada batang otak

10. REFLEKS BLINKING ( menetap )


Memberikan kilatan cahaya atau hembusan udara.
Respon : bayi akan menutup kedua matanya
Tidak ada respon : kelainan pada syaraf di otak
11. REFLEKS ROOTING ( menghilang usia 3-4 bulan, ada yang
menetap sampai usia 1 tahun )
Menyentuh pipi atau ujung mulut
Respon : bayi akan menolehkan kepla menuju sesuatu yang
menyentuh pipi ujung mulutnya, mencari objek dengan
menggerakkan kepala terus menerus dan gerakan berkurang
setelah objek ditemukan. Mulut bayi akan membuka dan
melakukan gerakan seperti orang menghisap.
Tidak ada respon : bayi premature atau ada kelaianan neurologis
atau bayi telah diberi minum.
12. REFLEKS SUCKING ( menghilang usia 3-4 bulan )
Menyentuhkan/ memasukkan objek pada mulut bayi hingga
menyentuh langit – langit bayi.
Respon : bayi langsung melakukan gerakan menghisap
Tidak ada respon : kelainan saluran pernafasan dan mulut
termasuk langit – langit.
13. REFLEKS SWALLOWING
(menghilang usia 3-4 bulan, dapat menetap sampai usia 1 tahun)
Memberi minum bayi
Respon : bayi menelan, dan umumnya menyertai refleks
menghisap tanpa menyebabkan bayi tersedak, batuk atau
muntah.
Tidak ada respon : prematuritas atau defek neurologis
14. REFLEKS TONIC ASIMETRIS
( mudah terlihat usia 2 bulan, menghilang usia 3-4 bulan )
Bayi ditelentangkan, kemudian kepala dimiringkan ke salah satu
sisi tubuh, misalnya ke kiri.
Respon : bayi akan menghadap ke sisi kiri, lengan dan kaki pada
sisi itu akan lurus, sedangkan lengan dan tungkainya akan
berada dalam posisi fleksi ( tampak seperti pemain angar / the
fencer pose )
Respon yang menetap lebih dari 7 bulan kemungkinan ada
kelainan otak
15. REFLEKS TONIC NECK ( menghilang usia 2-3 bulan )
Bayi ditelentangkan, menarik bayi kearah mendekati perut
dengan memegang kedua tangannya.
Respon : bayi berusaha mempertahankan leher untuk tetap
tegak.
Tidak ada respon : prematuritas atau kelemahan tonus otot leher
dan kontur punggung.

16. REFLEKS MORO ( menghilang usia 3-6 bulan )


Bayi ditelentangkan, buat suara hentakan dengan tiba – tiba
pada permukaan tersebut.
Respon : bayi terkejut lalu melengkungkan punggung,
menjatuhkan kepala, menangkupkan kedua lengan dan kakinya
ke tengah badan.
Tidak ada respon :kerusakan system syaraf. Respon asimetris :
cidera karena trauma persalinan : fraktur klavikula, fraktur
humeri, cidera fleksus brakhialis
17. REFLEKS PALMAR GRASPING
( melemah usia 3-4 bulan, menghilang usia 1 tahun )
Menyentuh telapak tangan bayi atau menempatkan jari
pemeriksa pada telapak tangan.
Respon : jari – jari mengenggam jari pemeriksa.
Tidak ada respon / respon menetap : kelainan syaraf
18. REFLEKS MAGNET ( menghilang usia 3-6 bulan )
Bayi ditelentangkan, agak fleksikan kedua tangkai bawah dan
beri tekanan pada telapak kaki bayi
Respon : kedua tungkai bawah ekstensi melawan tekanan
pemeriksa
Tidak ada respon : kerusakan / malformasi medulla spinalis
19. REFLEKS STEPPING / WALKING ( menghilang usia 3 – 4
bulan )
Tubuh bayi diangkat dan diposisikan berdiri di atas permukaan
lantai, telapak kaki menapak di lantai
Respon : kaki bayi menjejak – jejak seperti akan berjalan dan
posisi tubuh condong ke depan
Tidak ada respon : kelainan pada motorik kasar
20. REFLEKS BABINSKI ( menghilang usia 1 tahun )
Menyentuh telapak kaki bayi
Respon : jari – jari akan menyebar / membuka.
Tidak ada respon : periksa neurologis. Menetap : kelainan syaraf
otak
21. REFLEKS PLANTAR ( berkurang usia 8 bulan, menghilang usia
1 tahun )
Menyentuh pangkal jari kaki bayi
Respon : jari – jari bayi berkerut rapat
Tidak ada respon : kelainan syaraf pusat
22. REFLEKS GALANT ( menghilang usia 4 -6 bulan )
Bayi ditegkurapkan pada permukaan datar, goreskan jari kearah
bawah sekitar 4 – 5 cm lateral terhadap tulang belakang, mula –
mula pada satu sisi kemudian sisi yang lain.
Respon : tubuh fleksi dan pelvis diayunkan ke arah sisi yang
terstimulasi
Tidak ada respon / menetap : kelainan system syaraf

23. REFLEKS SWIMMING ( menghilang usia 4-6 bulan )


Bayi ditengkurapkan di atas permukaan air
Respon : bayi akan mulai menggerakkan tangannya seperti
dayung dan kakinya menendang – nendang seperti gerakan
berenang. ( ingat : tetap berbahaya meletakkan bayi pada air 
belajar berenang usia minimal 3 tahun )
Tidak ada respon : premature atau gangguan motorik kasar
Evaluasi
24. Merapikan kembali pakaian bayi
25. Membereskan alat
26. Mencuci tangan
Terminasi
27. Mendiskusikan hasil pemeriksaan kepada orang tua bayi
28. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.

Keterangan : Medan, ………………… 20

0. = Tidak dilakukan sama sekali Dosen Penguji

1. = Dilakukan tetapi tidak sempurna

2. = Dilakukan dengan sempurna

------------------------------------

Jumlah total
Nilai = ------------------ x 100
56
Fakutas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Prima Indonesia
Program Studi D-III &S-1 Keperawatan

FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK

Nama Mahasiswa :
Nim :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji / Pembimbing :
Perasat : MEMANDIKAN TUBUH BAYI DENGAN AIR BERSIH DAN
SABUN
NO KEGIATAN NILAI
0 1 2
Persiapan
1. 1. Pakaian bayi yang lengkap dan bersih
2. Handuk
3. Perlak
4. Timbangan bayi
5. Sabun
6. Waslap
7. Air hangat dalam tempatnya
8. Obat – obatan untuk tali pusat ( NaCl )
9. Kapas
10. Talk k/p
11. Bengkok
12. Mangkok steril
13. Kapas lidi
14. Ember mandi bayi
15. Gayung
16. Pinset anatomis
17. Obat tetes mata ( Tetracyline )
18. Termometer
19. Tisue
20. kasa
Orientasi
2. Mengucapkan salam
3. Memperkenalkan diri
4. Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan minta persetujuan orang
tua
5. Menyatakan kontrak waktu
Pelaksanaan
6. Membawa alat – alat ke dekat bayi
7. Perawat mencuci tangan
8. Buka pakaian bayi, kemudian ukur suhu tubuh bayi / anak,
sambil axilla dibersihkan dengan tisu
9. Bersihkan mata dengan menggunakan kapas ( dari kantus
dalam keluar )
10. Bersihkan lubang hidung dengan kapas lidi
11. Bersihkan telinga dengan menggunakan kapas lidi
12. Bersihkan mulut dengan menggunakan kasa steril
13. Bersihkan seluruh lipatan – lipatan ( leher, jari/kuku, tangan, kaki
paha dan alat kelamin ) dengan kapas steril
14. Timbang berat badan bayi / anak ( N : 2500 – 4.000 kg )
15. Muka di lap dengan waslap tidak bersabun
16. Kepala di sabun dengan menggunakan waslap dibasahi dengan
sabun
17. Gosok pada kepala, lengan, badan dan perut, punggung, bokong
dan kaki
18. Angkat kepala anak dan diletakkan di lengan kiri, tangan kanan
dibawah bokong anak setelah itu masukkan dalam bak mandi
19. Kepala dibersihkan dengan tangan kanan, jangan mengenai
muka bayi / anak, badan, an, badan, dan kaki dikeringkan
punggung dan bokong
20. Angkat bayi diletakkan di atas handuk
21. Muka, kepala, tangan, badan, dan kaki dikeringkan dengan
handuk
22. Setelah kering anak di tutup dengan handuk, tali pusat yang
basah diganti dan di bungkus dengan kain steril dan Na Cl
23. Badan di beri talk, pada lipatan – lipatan, hati – hati jangan
mengenai tali pusat
24. Pakaian dikenakan, anak di bungkus lalu di letakkan lagi di
tempat tidur
Evaluasi
25. Merapikan alat – alat
26. Mencuci tangan

Keterangan : Medan, ………………… 20

0 = Tidak dilakukan sama sekali Dosen Penguji

1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna

------------------------------------

Jumlah total
Nilai = ------------------ x 100
Jumlahbobot
Fakutas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Prima Indonesia
Program Studi D-III &S-1 Keperawatan

FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK

Nama Mahasiswa :
Nim :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji / Pembimbing :
Perasat : Tepid Sponging (kompres air hangat / menurunkan demam)

Defenisi : Melakukan kompres dengan air hangat untuk menurunkan demam

Tujuan : Menurunkan demam

NO KEGIATAN NILAI
0 1 2
Persiapan
1. 1. Baskom mandi
2. Air hangat
3 Termometer
4. Selimut mandi
5. Waslap
6. Sarung tangan
Orientasi
2. Mengucapkan salam
3. Memperkenalkan diri
4. Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan minta persetujuan orang
tua
5. Menyatakan kontrak waktu
Pelaksanaan
6. Tutup tirai atau pintu ruangan
7. Perawat mencuci tangan
8. Pasang sarung tangan
9. Ukur suhu dan nadi bayi / anak
10. Letakkan bantal tahan air di bawah klien dan lepaskan pakaian
11. Pertahankan selimut mandi di atas bagian tubuh yang tidak di
kompres.
12. Periksa suhu air
13. Celupkan waslap ke dalam baskom dan letakkan di bawah axilla
dan paha
14. Kompres ekstremitas selama 5 menit setelah itu periksa respon
klien
15. Keringkan ekstremitas dan kaji ulang nadi dan suhu. Observasi
respon bayi / anak terhadap terapi
16. Kompres ekstremitas lain, punggung dan bokong setiap 5 menit
17. Ganti air dan kompres pada bagian axilla dan lipat paha sesuai
kebutuhan
18. Bila suhu tubuh turun sedikit diatas normal ( 38 °C ) hentikan
prosedur
19. Keringkan ekstremitas dan bagian tubuh secara menyeluruh
Evaluasi dan Terminasi
20 Mendiskusikan hasil pemeriksaan kepada orang tua bayi
21 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.
22 Merapikan alat
23 Perawat mencuci tangan
Keterangan : Medan, ………………… 20

0 = Tidak dilakukan sama sekali Dosen Penguji

1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna

------------------------------------

Jumlah total
Nilai = ------------------ x 100
Jumlahbobot
Fakutas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Prima Indonesia
Program Studi D-III &S-1 Keperawatan

FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK

Nama Mahasiswa :
Nim :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji / Pembimbing :
Perasat : PEMERIKSAAN VITAL SIGN
NO KEGIATAN NILAI
0 1 2
Persiapan
1. 1. Tempat tidur
2. Termometer aksila (yang dapat mengukur suhu sampai 35°C )
3. Termometer rectal (yang dapat mengukur suhu sampai 25°C )
4. Larutan clorin 0,5 % dan air DTT
5. Tissue
6. Jam tangan dengan jarum detik
7. Spigmomanometer, ( panjang manset ≥100% LLA, lebar 75% LLA )
8. Pembalut elastis ( elastic verband )
9. Bengkok
10. Alat tulis
Orientasi
2. Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan minta persetujuan orang tua
3. Mencuci tangan sesuai prosedur dan mengeringkannya
4. Memastikan pencahayaan yang baik dan bayi dalam keadaan hangat
5. Mendekatkan alat ke pasien
Pelaksanaan dan Evaluasi

PENGUKURAN TEKANAN DARAH BAYI DAN ANAK

< 3 TAHUN ( METODE FLUSH )

6. Menempatkan bayi dalam posisi berbaring dengan lengan


rileks, sedikit menekuk pada siku dan bebas dari tekanan
pakaian. Bila bayi habis menangis, beri waktu istirahat minimal
5 menit
7. Menempatkan spigmometer, membuka aliran air raksa,
mengecek saluran pipa dan meletakkan manometer secara
vertical
8. Memasang manset melingakari lengan atas dengan karet
manset pada daerah medical secara rapi dan tidak terlalu ketat,
kira – kira setinggi jantung
9. Melilitkan pembalut elastic di sekitar lengan yang ditinggikan,
diawali dari arah jari – jari ke spasium antecubiti
10. Mengembangkan manset sampai tekanan di atas sistolik yang
diperkirakan
11. Melepaskan pembalut dan meletakkan lengan bayi disamping
tubuhnya
12. Membiarkan tekanan turun dengan perlahan sampai lengan
bawah, tangan dan jari – jari kembali berwarna kemrahan
13. Membaca hasil pada spigmomanometer saat terjadi kemerahan
yang menunjukkan nilai tekanan darah antara tingkat sistolik
dan diastolic
14. Melepas manset dan menutup kembali aliran air raksa
15. Merapikan bayi
16. Membereskan alat
PENGUKURAN FREKUENSI DENYUT NADI BAYI

17. Memastikan bayi dalam keadaan tenang dan tidak menangis


18. Membuka pakaian bayi di bagian lengan
19. Meletakkan jari telunjuk dan jari tengah di atas arteri brakhialis
20. Menghitung denyut nadi selama 60 detik dan memperhatikan
volume, keteraturan serta mengobservasi keadaaan umum bayi
21. Merapikan kembali baju bayi dan menyerahkan kembali kepada
orangtuanya
22. Membereskan alat

PENGUKURAN FREKUESI PERNAFASAN BAYI

23. Memastikan bayi dalam keadaan tenang dan tidak menangis


24. Membuka pakaian bayi di bagian dada dan abdomen
25. Mengobservasi dan mendenarkan pernafasan bayi
26. Menghitung frekuensi pernafasan selama satu menit ( bila
pernafasan tidak teratur ). Bila pernafasan teratur, menghitung
frekuensi pernfasan selama setengah menit, kemudian hasilnya
dkalikan dua.
27. Merapikan kembali baju bayi dan menyerahkan kembali kepada
orang tuanya
28. Membereskan alat

PENGUKURAN SUHU TUBUH BAYI ( AKSILA )

29. Memastikan thermometer dalam kondisi bersih


30 Meletakkan bayi dalam posisi teyilentang
31. Memastikan air raksa pada thermometer berada pada titik
terendah ( di bawah 35 °C ). Bila belum, turunkan air raksa
dengan mengibaskan lengan yang memegangka thermometer
bersumbu pada pergelangan tangan
32. Melonggarkan baju bayi agar aksila dapat terjangkau, bayi tidak
boleh kedinginan
33. Meletakkan termometer pada apeks fossa aksilaris dan
rapatkan lengan ke badan bayi selama minimal 5 menit
34. Melepas teermometer dan membaca hasil pengukuran. Bila
suhu terlalu rendah untuk dicatat dengan thermometer ini
( kurang dari 35 °C ), ukur suhu rectal
35. Basuh thermometer dengan larutan clorin 0,5% sesudah
digunakan
36. Merapikan kembali baju bayi dan menyerahkan kembali kepada
orangtuanya
37. Mengeringakan thermometer dengan kertas tissue
38. Menurunkan air raksa dalam termometer
39. Membereskan alat

PENGUKURAN SUHU TUBUH BAYI ( REKTAL )

“ Hanya dilakukan apabila suhu tubuh bayi terlalu rendah untuk pengukuran di aksila “

40. Memastikan termometer dalam kondisi bersih


41. Meletakkan bayi dalam posisi telentang
42. Memastikan air raksa pada termometer berada pada titik
terendah ( di bawa 25°C ). Bila belum, turunkan air raksa
dengan mengibaskn lengan yang memegang termometer
bersumbu pada pergelangan tangan
43. Membuka popok bayi agar rectum dapat terjangkau, bayi tidak
boleh kedinginan
44. Member pelumas pada termometer dengan pelumas berbasis
air
45. Memegang termometer di antara ibu jari dan jari telunjuk tangan
kanan, meletakkan termometer di dalam rectum paling dalam 2
cm dan pertahankan minimal selama minimal 3 menit.
46. Melepas termometer dan membaca hasil pengukuran
47. Basuh termometer dengan larutan clorin 0,5% sesudah
digunakan
48. Merapikan kembali baju bayi dan menyerahkan kembali kepada
orangtuanya
49. Mengeringkan termometer dengan kertas tissue
50. Menurunkan air raksa dalam thermometer
51. Membereskan alat
52. Mencuci tangan
Terminasi
53. Mendiskusikan hasil pemeriksaan kepada orangtua bayi
54. Mendokumentasikan seluruh hasil pemeriksaan

Keterangan : Medan, ………………… 20

0. = Tidak dilakukan sama sekali Dosen Penguji

1. = Dilakukan tetapi tidak sempurna

2. = Dilakukan dengan sempurna

------------------------------------

Jumlah total
Nilai = ------------------ x 100
Jumlahbobot
Fakutas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Prima Indonesia
Program Studi D-III &S-1 Keperawatan

FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK

Nama Mahasiswa :
Nim :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji / Pembimbing :
Perasat : PEMBERIAN IMUNISASI BCG
NO KEGIATAN NILAI
0 1 2
Persiapan
1. Memeriksa catatan riwayat kesehatan bayi
2. Menyiapkan alat :
Handscoon, termos vaksin berisi : ampul vaksin kering BCG,
pelarut vaksin BCG 4 ml; gergaji ampul; spuit 5 cc; spuit
tuberculin ( jarum ukuran 25 atau 27, panjang 10 mm ); kapas
lembab ( dibasahi air matang ); tissue; bengkok
Observasi
3. Mengucapkan salam
4. Memperkenalkan diri
5. Menjelaskan tujuan pertemuan dan imunisasi BCG
6. Menyatakan kontrak waktu
Pelaksanaan
7. Mencuci tangan sesuia prosedur, mengeringkan tangan dan
memakai sarung tangan
8. Membuka ampul yang berisi BCG
9. Melarutkan BCG dengan NaCl 0.9o% sebanyak 4 ml
10. Mengisi spuit dengan vaksin BCG sebanyak 0,05 ml ( isi 0,06 ml,
kurangi 0,01 ml ketika mengeluarkan udara dari spuit )*
11. Mengatur posisi bayi
12. Menyiapkan bagian yang akan diinjeksi, yaitu 1/3 bagian lengan
kanan atas
13. Membersihkan lengan dengan kapas yang telah dibasahi
dengan air matang *
14. Memegang lengan tangan kanan anak dengan tangan kiri
sehingga lengan kita berada di bawah lengan anak
15. Melingkari jari – jari untuk merengangkan kulit bayi
16. Memegang spuit dengan tangan kanan, lubang jarum
menghadap ke atas, sudut 15°*
17. Meletakkan spuit hamper sejajar dengan lengan bayi
18. Memasukkan ujung jarum ke dalam kulit, mengusahakan sedikit
mungkin melukai kulit ( injeksi intrakutan )
19. Meletakkan ibu jari tangan kiri pada ujung barel, memegang
pangkal barel di antara jari telunjuk dan jari tengah, lalu
mendorong piston dengan ibu jari tangan kanan.
20. Menarik jarum setelah vaksin habis, tidak melakukan masase,
hanya mnegusap bekas injeksi dengan kapas jika ada darah
yang keluar pada bekas suntikan
Evaluasi
21. Bila vaksinasi BCG tepat, maka akan timbul benjolan di kulit
yang mendatar dengn kulit kelihatan pucat dan pori – pori jelas*
22. Merapikan bayi
23. Mencuci tangan
Terminasi
24. Memberikan penjelasan pada orangtua sehubungan hasil
imunisasi, efek samping dan perawatan setelah imunisasi
25. Memberikan penjelasan kepada orangtua tentang jadwal
imunisasi selanjutnya
26. Merapikan alat – alat ( vaksin BCG yang telah direncanakan,
harus dibuang dalam 8 jam )
27. Melakukan dokumentasi asuhan yang telah dilakukan
TOTAL
Keterangan : Medan, ………………… 20

1 = Tidak dilakukan sama sekali Dosen Penguji


2 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
3 = Dilakukan dengan sempurna

------------------------------------

Jumlah total
Nilai = ------------------ x 100
Jumlahbobot
Fakutas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Prima Indonesia
Program Studi D-III &S-1 Keperawatan

FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK

Nama Mahasiswa :
Nim :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji / Pembimbing :
Perasat : PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B
NO KEGIATAN NILAI
0 1 2
Persiapan
1. Memeriksa catatan riwayat kesehatan bayi
2. Menyiapkan alat :
Handscoon, termos vaksin berisi : vaksin Hepatitis B inuject;
kapas desinfektan, bengkok
Observasi
3. Mengucapkan salam
4. Memperkenalkan diri
5. Menjelaskan tujuan pertemuan dan imunisasi BCG
6. Menyatakan kontrak waktu
Pelaksanaan
7. Mencuci tangan sesuia prosedur, mengeringkan tangan dan
memakai sarung tangan
8. Membuka kemasan vaksin Hepatitis B Ujiject dan menyiapkan
vaksin dengan cara memutar tutup spuit dan menekan sehingga
terdengar bunyi klik ( tanpa membuka tutup spuit ).
9. Mengatur posisi bayi : bayi dipangku ibunya di sisi sebelah kiri,
tangan kanan bayi melingkar ke badan ibu. Tangan kiri ibu
merangkul bayi, menyanagga kepala, bahu dan memegang sisi
luar tangan kiri bayi, tangan kanan memegang kaki bayi dengan
kuat
10. Menyiapkan bagian yang akan diinjeksi, yaitu : muskulus
quadriceps ( vastus lateralis ) di bagian antero – lateral paha kiri,
dengan cara :
Menarik garis yang menghubungkan trochanter mayor dan
condyllus lateralis. Tempat penyuntikan adalah : batas 1/3
bagian atas dan tengah pada garis tersebut.
11. Membersihkan lokasi penyuntikan dengan kapas desinfektan
12. Mendorong ujung penutup jarum vaksin*
13. Menekan kulit sekitar tempat penyuntikan dengan ibu jari dan
telunjuk
14. Menusukkan jarum sampai seluruh jarum tidak terlihat pada
tempat penyuntikan dengan sudut 80-90° dan melakukannya
dengan cepat ( injeksi intra muscular )*
15. Menarik jarum setelah vaksin habis sambil menekan lokasi
penyuntikan dengan kapas
( untuk suntikan multiple, berikan pada ekstremitas berbeda )
Evaluasi
16. Mengamati kondisi umum bayi
17. Merapikan bayi
18. Mencuci tangan
Terminasi
19 Memberikan penjelasan pada orangtua sehubungan hasil
imunisasi selanjutnya
20. Memberikan penjelasan kepada orangtua tentang jadwal
imunisasi selanjutnya
21. Merapikan alat – alat
22. Melakukan dokumentasi asuhan yang telah dilakukan
TOTAL
Keterangan : Medan, ………………… 20

1 = Tidak dilakukan sama sekali Dosen Penguji


2 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
3 = Dilakukan dengan sempurna

------------------------------------

Jumlah total
Nilai = ------------------ x 100
44
Fakutas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Prima Indonesia
Program Studi D-III &S-1 Keperawatan

FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK

Nama Mahasiswa :
Nim :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji / Pembimbing :
Perasat : PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK
NO KEGIATAN NILAI
0 1 2
Persiapan
1. Memeriksa catatan riwayat kesehatan bayi
2. Menyiapkan alat :
Handscoon, termos vaksin berisi : flakon vaksin campak dan
pelarut vaksin campak, gergaji ampul, spuit 5 cc, spuit 3 cc,
jarum nomor 23, tissue, kapas desinfektan, bengkok
Orientasi
3. Mengucapkan salam
4. Memperkenalkan diri
5. Menjelaskan tujuan pertemuan dan imunisasi campak
6. Menyatakan kontrak waktu
Pelaksanaan
7. Mencuci tangan sesuai prosedur, mengeringkan tangan dan
memakai sarung tangan
8. Membuka ampul pelarut vaksin campak
9. Melarutkan vaksin campak dengan pelarutnya sebanyak 5 ml
10. Mengisi spuit dengan vaksin campak sebanyak 0,6 ml dan
mengganti jarum dengan jarum yang baru*
Mengeluarkan udara dari spuit, sehingga vaksin dalam spuit
hanya 0,5 ml*
Apabila menggunakan spuit soloshoot, isi spuit dengan vaksin
ayi sampai 0,5 ml sampai terdengar bunyi klik. Jarum tidak perlu
diganti dan tidak perlu mngeluarkan udara dari spuit
11. Mengatur posisi bayi : bayi dipangku ibunya di sisi sebelah kiri,
tangan kanan bayi melingkar ke badan ibu. Tangan kiri ibu
merangkul bayi, menyangga kepala, bahu dan memegang sisi
luar tangan kiri, tangan kanan memegang kaki bayi dengan kuat
12. Menyiapkan bagian yang akan diinjeksi 1/3 bagian lateral lengan
kiri atas
13. Membersihkan lengan dengan kapas desinfektan
14. Menjepitkan / mencubit tebal lengan yang akan disuntik
15. Menusukkan jarum ke dalam kulit yang dijepit dengan sudut 45°
terhadap lengan ( injeksi subkutan dalam )*
16. Menarik piston sedikit untuk memastikan jarum tidak masuk
pembuluh darah*
Apabila terdapat darah, buang dan ulangi dengan suntikan baru
17. Mendorong pangkal piston dengan ibu jari tangan kanan
18. Menarik jarum setelah vaksin habis sambil menekan lokasi
penyuntikan dengan kapas
( untuk suntikan multiple, berikan pada ekstremitas berbeda )
Evaluasi
19. Mengamati kondisi umum bayi
20. Merapikan bayi
21. Mencuci tangan
Terminasi
22. Memberikan penjelasan pada orangtua sehubungan hasil
imunisasi, efek samping dan obat penurun panas untuk
mengantisipasi efek samping berupa panas
23. Memberikan penjelasan kepada orangtua tentang jadwal
imunisasi selanjutnya
24. Merapikan alat – alat
25. Melakukan dokumentasi asuhan yang telah dilakukan
Keterangan : Medan, ………………… 20

1 = Tidak dilakukan sama sekali Dosen Penguji


2 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
3 = Dilakukan dengan sempurna

------------------------------------

Jumlah total
Nilai = ------------------ x 100
50
Fakutas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Prima Indonesia
Program Studi D-III &S-1 Keperawatan

FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK

Nama Mahasiswa :
Nim :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji / Pembimbing :
Perasat : PEMBERIAN INJEKSI VITAMIN K1
NO KEGIATAN NILAI
0 1 2
Persiapan
1. Memeriksa catatan riwayat kesehatan bayi
2. Menyiapkan alat :
Bak instrument berisi : Ampul vitamin K1 ; spuit 1 cc, kapas
desinfektan, bengkok
Orientasi
3. Mengucapkan salam
4. Memperkenalkan diri
5. Menjelaskan tujuan pertemuan dan prosedur tindakan kepada
orang tua bayi
Pelaksanaan
6. Mencuci tangan sesuai prosedur, mengeringkan tangan dan
memakai sarung tangan
7. Mengisi spuit dengan vitamin K1 sebanyak 1 ml ( isi\ 1,1 ml,
kurangi 0,1 ml ketika mengeluarkan udara dari spuit ) *
8. Mengatur posisi bayi : bayi telentang, tangan kiri memegang kaki
bayi dengan kuat
9. Menyiapkan bagian yang akan diinjeksi, yaitu : muskulus
quadriceps ( vastus lateralis ) di bagian antero – lateral paha,
dengan cara :
Menarik garis yang menghubungkan trochanter mayor dan
condyllus lateralis. Tempat penyuntikan adalah : batas 1/3
bagian atas dan tengah pada garis tersebut.
10. Membersihkan lokasi penyuntikkan dengan kapas desinfektan
11. Menekan kulit sekitar tempat penyuntikan dengan ibu jari dan
telunjuk
12. Menusukkan jarum pada tempat penyuntikkan dengan sudut 80-
90° dan melakukan dengan cepat ( injeksi intra muscular )*
13. Menarik piston sedikit untuk memastikan jarum tidak masuk
pembuluh darah*
Apabila terdapat darah, buang dan ulangi dengan suntikan baru
14. Mendorong pangkal piston dengan ibu jari tangan kanan
15. Menarik jarum setelah obat habis sambil menekan lokasi
penyuntikan dengan kapas
( untuk suntikan multiple, berikan pada ekstremitas berbeda )
Evaluasi dan Terminasi
16. Mengamati kondisi umum bayi
17. Merapikan bayi dan menyerahkan kembali kepada orang tua
18. Mencuci tangan
19. Merapikan alat – alat
20. Melakukan dokumentasi asuhan yang telah dilakukan
TOTAL
Keterangan : Medan, ………………… 20

0. = Tidak dilakukan sama sekali Dosen Penguji

1. = Dilakukan tetapi tidak sempurna

2. = Dilakukan dengan sempurna

------------------------------------

Jumlah total
Nilai = ------------------ x 100
40
Fakutas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Prima Indonesia
Program Studi D-III &S-1 Keperawatan

FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK

Nama Mahasiswa :
Nim :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji / Pembimbing :
Perasat : PEMBERIAN OBAT BERUPA SALEP MATA PADA BAYI
NO KEGIATAN NILAI
0 1 2
Persiapan
1. Memeriksa catatan riwayat kesehatan bayi
2. Menyiapkan alat :
Bak instrument berisi : salep mata dalam tube, kom, beberisi
kapas air hangat, sarung tangan, bengkok, penutup mata bila
perlu
Orientasi
3. Mengucapkan salam
4. Memperkenalkan diri
5. Menjelaskan tujuan pertemuan dan imunisasi campak
Pelaksanaan
6. Mendekatkan alat
7. Mencuci tangan sesuai prosedur, mengeringkan tangan dan
memakai sarung tangan
8. Mengatur posisi bayi : bayi telentang, leher sedikit ekstensi
9. Membersihkan mata dari dalam kea rah luar dengan kapas air
hangat
10. Memegang salep mata dan memposisikan tangan di atas pinggir
kelopak mata. Menarik kelopak mata bawah dan memencet tube
sehingga salep mengalir tipis sepanjang tepi dalam kelopak mata
bawah ( pada konjuntiva )
11. Menarik kelopak mata atas dan memencet tube sehingga salep
mengalir tipis sepanjang tepi dalam kelopak mata atas ( pada
konjungtiva )
12. Memejamkan mata bayi dan menggosok kelopak mata perlahan
dengan gerakan sirkuler menggunakan kapas
13. Bila terdapat kelebihan obat pada kelopak mata, usap perlahan
dari arah dalam keluar menggunakan kapas air hangat
14. Bila bayi membutuhkan penutup mata, pasang penutup mata
yang bersih pada mata yang sakit. Plester tanpa memberikan
tekanan pada mata.
Evaluasi dan Terminasi
15. Mengamati kondisi umum bayi
16. Merapikan bayi dan menyerahkan kembali kepada orangtua
17. Merapikan alat
18. Mencuci tangan
19. Melakukan dokumentasi asuhan yang telah dilakukan

Keterangan : Medan, ………………… 20


0. = Tidak dilakukan sama sekali Dosen Penguji
1. = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2. = Dilakukan dengan sempurna

------------------------------------
Jumlah total
Nilai = ------------------ x 100
3
Fakutas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Prima Indonesia
Program Studi D-III &S-1 Keperawatan

FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK

Nama Mahasiswa :
Nim :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji / Pembimbing :
Perasat : RESUSITASI JANTUNG PARU PADA BAYI / ANAK

NO KEGIATAN NILAI
0 1 2
Persiapan
1. 1. Jalan nafas oral ( bila ada )
2. Ambu Bag
3. Masker kantung ( RJP )
4. Papan Kompresi dada
5. Kartu resusitasi
6. Pelindung wajah
7. Kain bedong
8. Handuk
9. Pakaian bayi yang lengkap dan bersih
10. Obat Efinefrin
11. Endo tracheal
12. Kasa
13. Bengkok
Orientasi
2 Mengucapkan salam
3 Memperkenalkan diri
4 Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan meminta persetujuan
orang tua
5. Menyatakan kontrak waktu
Pelaksanaan
6. Membawa alat – alat ke dekat bayi
7. Perawat mencuci tangan
Pelaksanaan
8. Pengkajian
a. Perhatikan warna kulit dan pernafasan bayi untuk melihat
apakah warna tersebut normal
b. Perhatikan bayi untuk menentukan apakah ia masih
bernafas
c. Perhatikan apakah dada bayi bergerak
d. Tempatkan telinga anda di dekat hidung dan mulut bayi dan
dengarkan aliran udara
e. Jentikkan kaki bayi bila ada perubahan warna kulit atau bila
bayi tidak bernafas
f. Mulailah RJP jika bayi tetap tidak bernafas setelah kakinya
dijentikkan
g. Bila ada oran lain bersama anda, minta orang tersebut
menghubungi nomor telepon darurat untuk mendapat
bantuan
9. Jalan Nafas ( Airway )
a. Tempatkan bayi telentang diatas permukaan keras
b. Posisikan kepala dengan tepat dan buka jalan nafas dengan
menempatkan tangan pada dahi dan tangan dibawah tulang
rahang bawah dekat bagian tengah dagu. Kemudian angkat
dan sedikit tengadahkan kepala ke arah belakang sehingga
posisi hidung mengarah ke atap
c. Bila anda melihat adanya benda asing, muntahan atau
mukus, anda harus membersihkan mulut anak sebelum
memberikan mulut anak sebelum memberikan napas buatan.
d. Hilangkan mucus, muntahan, benda asing dengan
memasukkan jari telunjuk anda dan gerakkan jari melewati
dari bagian belakang tenggorokan kearah anda dengan
memiringkan kepala anak.
e. Bila mulut sudah bersih, posisikan kembali kepala bayi dan
observasi dada bayi untuk menentukan apakah bayi sudah
mulai beernapas. Tempatkan telinga anda di dekat mulut
bayi, perhatikan, dengarkan dan rasakan napas bayi selama
3 sampai 5 detik.
10. Pernafasan ( Breathing )
a. Bila pernapasan belum juga terjadi, anda harus mulai
memberikan napas buatan pada bayi
b. Buka mulut anda dengan lebar. Tutupi hidung dan mulut bayi
dengan mulut anda. Bila bayi besar, tutup mulutnya dengan
mulut anda dan tekan hidungnya dengan ibu jari dan jari
telunjuk.
c. Berikan dua kali napas lambat, kira-kira 1 sampai 1 ½ detik
lamanya, berhenti diantaranya untuk menghirup udara.
Setiap napas yang diberikan harus cukup untuk membuat
dada bayi meninggi.
11. Sirkulasi ( Circulation )
a. Setelah memberikan dua kali napas buatan dan melihat
adanya peninggian dada, tetapi bayi belum juga bernapas
sendiri, periksalah nadinya
b. Letakkan telunjuk dan jari tengah anda di bagian dalam siku
bayi di sisi yang paling dekat dengan tubuh. Rasakan ada
tidaknya nadi selama 5 sampai 10 detik.
c. Bila nadi ada tetapi napas tidak ada, tindakan penyelamatan
pernapasan harus dilakukan sampai bayi bernapas. Untuk
bayi, frekuensinya harus 1 x napas setiap 3 detik, atau 20 x
napas per menit.
d. Bila nadi tidak ada, mulai kompresi dada
e. Cari posisi yang tepat untuk kompresi dada. Gambar garis
imajinasi yang menghubungkan kedua putting bayi. Sambil
memegang kepala bayi pada posisi yang tepat. Tempatkan
dua jari dengan jarak satu jari di bawah garis imajinasi pada
tulang dada.
f. Dengan telunjuk dan jari tengah, tekan lurus ke bawah pada
tulang dada 1,25 cm sampai 2,5 cm. Ulangi hal ini sebanyak
30 kali. Berhenti dan berikan bayi 2 kali napas setelah 30
kompresi. Agar tidak terlalu cepat, hitung 1 dan 2 dan 3 ...30
di pikiran anda.
g. Setelah 2-4 siklus ( 1 siklus = 30 kompresi 2 napas ),
berhenti dan periksa nadi selama 5 detik
h. RJP dapat dihentikan jika :
 Bayi mulai bernapas dan frekuensi jantung kembali
normal
 Anda digantikan dengan seseorang yang dapat
melakukan RJP
i. Bila bayi mulai bernapas sendiri dan tidak ada cedera yang
dicurigai, tempat bayi pada posisi miring dengan kepala
bersandar pada lengan dan ujung kaki sedikit menekuk
Evaluasi dan Terminasi
12. Mengamati kondisi umum bayi
13. Merapikan alat
14. Mencuci tangan
15. Melakukan dokumentasi asuhan yang telah dilakukan

Keterangan : Medan, ………………… 20

1 = Tidak dilakukan sama sekali Dosen Penguji


2 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
4 = Dilakukan dengan sempurna
------------------------------------

Jumlah total
Nilai = ------------------ x 100
Jumlahbobot
Fakutas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Prima Indonesia
Program Studi D-III &S-1 Keperawatan

FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK

Nama Mahasiswa :
Nim :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji / Pembimbing :
Perasat : MENOLONG PASIEN BAYI / ANAK DENGAN KEJANG

NO KEGIATAN NILAI
0 1 2
Persiapan
1. 1. Pembuka mulut
2. Spatel lidah
3. Pengisap lendir siap pakai
4. Peralatan pemberian oksigen lengkap, siap pakai
5. Perangkat untuk melakukan kompres ( air biasa )
6. Termometer dan tensimeter
7. Senter
8. Persiapan alat suntik dan spuit gliserin
9. Pakaian bayi yang lengkap dan bersih dan alat tenun
10. Obat anti kejang ( suntik dan anus ) diazepam,
phenobarbital dan stesolid
11. Mangkok kecil, tissue, vaselin
12. Kasa ( membasahi mata )
13. Pinset
14. Kapas cebok
15. Niebeken
Orientasi
2 Mengucapkan salam
3 Memperkenalkan diri
4 Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan meminta persetujuan
orang tua
5. Menyatakan kontrak waktu
Pelaksanaan
6. Membawa alat – alat ke dekat bayi
7. Perawat mencuci tangan
8. Baringkan pasien dengan posisi horizontal, kepala dimiringkan
dan ekstensi
9. Pasang spatel lidah, yang telah dibungkus kain kasa
10. Bebaskan jalan nafas dari segala hambatan jalan menghisap
lendir
11. Berikan oksigen
12. Ukur suhu badan, nadi dan pernafasan
13. Bila suhu badan tinggi berikan kompres
14. Bila perlu, berikan obat anti kejang sesuai program pengobatan
15. Perhatikan keadaan kejang : sifat dan lamanya
16. Observasi keadaan umum dan reaksi selanjutnya
17. Bila anak sudah sadar, berikan minum air hangat yang manis
dan bila pakaian basah diganti
Evaluasi dan Terminasi
18. Merapikan bayi/ anak
19. Merapikan alat
20. Mencuci tangan
21. Melakukan dokumentasi asuhan yang telah dilakukan dan catat
jumlah makanan dan cairan yang diberikan
Keterangan : Medan, ………………… 20

1 = Tidak dilakukan sama sekali Dosen Penguji


2 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
-----------------------------------
Jumlah total
Nilai = ------------------ x 100
Jumlahbobot
Fakutas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Prima Indonesia
Program Studi D-III &S-1 Keperawatan

FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK

Nama Mahasiswa :
Nim :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji / Pembimbing :
Perasat : MEMBERI MAKANAN PADA BAYI/ ANAK MELALUI
SELANG PENDUGA LAMBUNG/ NGT

NO KEGIATAN NILAI
0 1 2
Persiapan
1. Alat
Baki Beralas:
1. NGT dengan ukuran sesuai kebutuhan, dimasukkan dalam
mangkok berisi air matang/ hangat (dalam tempatnya)
2. Corong/ Spuit 10-20 cc
3. Pengalas
4. Nierbeken
5. Plester dan gunting
6. Steteskop
7. Kom berisi air
8. Jelly
9. Pinset anatomi
10. Kain kassa
11. Hanscoon
12. Makanan cair da hangat sesuai kebutuhan
13. Air teh/ air matang pada tempatnya
14. Obat yang di cairkan bila perlu
15. Kapas lidi pembersih hidung
Orientasi
2 Mengucapkan salam
3 Memperkenalkan diri
4 Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan meminta persetujuan
orang tua
5. Menyatakan kontrak waktu
Pelaksanaan
6. Membawa alat – alat ke dekat bayi /anak
7. Perawat mencuci tangan
8. Perawat pasang hanscoon
9. Baringkan pasien dengan posisi horizontal dan ekstensi,
dibedong bila perlu
10. Pasang pengalas diatas dada bayi/anak
11. Ukur panjang NGT dari titik tengan antara pusat dan titik
tertinggi dari tulang iga bagian bawah (epigastrium ke daun
telinga dank e hidung selanjutnya diberi tanda.
12. Pangkal NGT ddilipat/ ditutup
13. Ujung NGT diolesi dengan jeli memakai kain kassa
14. Masukkan perlahan NGT dengan pinset anatomi sambil
membimbing/ memperhatikan keadaan umum anak, sampai
batas yang diberikan tanda
15. Memeriksa apakah NGT betul-betul masuk dalam lambung
dengan cara:
- Menghisap cairan lambung dengan spuit
- Memasukkan udara kedalam lambung 2-3 cc dengan spuit,
sambil didengar dengan stetoskop, bila didengar bunyi
letupan berarti posisi NGT sudah tepat
- Masukkan ujung NGT kedalam Kom berisi air bila tidak ada
gelembung berarti posisi sudah tepat
16. Udara dihisap kembali
17. Pangkal NGT ditutup lalu difiksasi
18. Corong/ Spuit dipasang pada pangkal NGT
19. Berikan kenyamanan pada anak selama pemberian makan
20. Berikan air hangat dengan spuit 2-5 cc
21. Setelah selesai memberikan makan posisikan anak dengan
posisi semi fowler dan kepala dimiringkan. Apabila pada bayi
dilakukan tepukan pada punggung lalu dimiringkan
Evaluasi dan Terminasi
22. Mengamati kondisi umum bayi/anak
23. Merapikan bayi/ anak
24. Merapikan alat
25. Mencuci tangan
26. Melakukan dokumentasi asuhan yang telah dilakukan dan catat
jumlah makanan dan cairan yang diberikan

Keterangan :

Medan, ………………… 20

1 = Tidak dilakukan sama sekali Dosen Penguji


2 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna

------------------------------------

Jumlah total
Nilai = ------------------ x 100
Jumlah bobot

Anda mungkin juga menyukai