Oleh :
Ismono
PT. DGEA PRAMUDITA Engineering Consultant
PENDAHULUAN
Proposal Survey Geolistrik Air Tanah, PT. Clariant Adsorbent Indonesia Hal 1
Tahap pertama :
Mengevaluasi peta geologi, peta hidrogeologi, peta rupabumi serta mengidentifikasi
kondisi airtanah baik dari sumber mata air maupun dari sumur penduduk.
Tahap kedua :
Dengan melakukan praduga geolistrik metode resistivity untuk mengetahui susunan
formasi tanah yang mampu menyimpan dan sebagai media pembawa air (akuifer).
Praduga geolistrik inilah yang menjadi studi yang tepat dan akurat untuk mengetahui
penyebaran airtanah dan menentukan titik sumur bor dilokasi penyelidikan.
Proposal Survey Geolistrik Air Tanah, PT. Clariant Adsorbent Indonesia Hal 2
GEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI
II.2 Hidrogeologi
Bila dikaitkan dengan geologi regional maka hidrogeologi atau muka air tanah
daerah penyelidikan berkaitan dengan kondisi batuan yang terbentuk di sekitar daerah ini.
Kondisi hidrogeologi, umumnya berkaitan erat dengan sistem akuifer tertentu.
Hasil pengamatan hidrologi setempat, tampak jenis batuan yang dapat bertindak
sebagai akuifer (lapisan pembawa air) yang produktif terutama dari Tufa pasiran dan pasir yang
termasuk ke dalam sistem akuifer dengan aliran melalui ruang antar butir. Daerah ini termasuk
daerah Akuifer produktif rendah , setempat berarti. ( Umumnya keterusan sangat rendah ;
Proposal Survey Geolistrik Air Tanah, PT. Clariant Adsorbent Indonesia Hal 3
setempat airtanah dangkal dalam jumlah terbatas dapat di peroleh di lembah – lembah atau
pada zona pelapukan ).
Proposal Survey Geolistrik Air Tanah, PT. Clariant Adsorbent Indonesia Hal 4
Pada setiap pengukuran, elektroda arus AB selalu dipindahkan sesuai dengan jarak yang telah
ditentukan, sedangkan elektroda potensial MN hanya bisa dipindahkan pada jarak-jarak
tertentu dengan syarat bahwa jarak MN/2 1/5 jarak AB/2.
Oleh karena jarak elektroda selalu berubah pada setiap pengukuran, maka Hukum Ohm
yang digunakan sebagai dasar setiap penyelidikan geolistrik dalam memperoleh harga tahanan
jenis semu harus dikalikan dengan faktor jaraknya (K-Factor). Sehingga rumus untuk
memperoleh harga tahanan jenis semu dapat ditulis sebagai berikut :
a = .{(AB/2)2 - (MN/2)2}/MN.V/I
dapat ditulis juga sebagai : ∂a = K.IV
dimana :
a = Tahanan jenis semu
K = Konstanta faktor geometrik,
(K = .{ (AB/2)2 - (MN/2)2 }/MN)
V = Beda potensial yang diukur (volt)
I = Besar arus yang digunakan (Ampere)
AB = Jarak elektroda arus AB (meter)
MN = Jarak elektroda potensial MN (meter)
Proposal Survey Geolistrik Air Tanah, PT. Clariant Adsorbent Indonesia Hal 5
HASIL PENAFSIRAN
Untuk mendapat gambaran yang jelas mengenai keadaan lapisan batuan dibawah tanah
secara vertikal yang dianggap sebagai akuifer pembawa air, maka dapat dibuat gambar
penampang tegak tahanan jenis masing-masing titik duga geolistrik.
Contoh penampang tahanan jenis yang menunjukkan lapisan akuifer pembawa air.
Proposal Survey Geolistrik Air Tanah, PT. Clariant Adsorbent Indonesia Hal 6
USULAN ANGGARAN BIAYA :
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
PEKERJAAN GEOLISTRIK UNTUK AIR TANAH
LOKASI NEGLASARI, LENGKONG, SUKABUMI SELATAN
Jumlah titik : 8
Waktu : 2 hari kerja lapangan, 7 hari interpretasi dan laporan
Proposal Survey Geolistrik Air Tanah, PT. Clariant Adsorbent Indonesia Hal 7