Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

PEKERJAAN GEOLISTRIK AIR TANAH


LOKASI PT. CLARIANT ADSORBENTS INDONESIA
KAMPUNG NEGLASARI, LENGKONG, SUKABUMI

Oleh :
Ismono
PT. DGEA PRAMUDITA Engineering Consultant

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Kebutuhan air untuk keperluan perumahan maupun industri saat ini sangat besar
sehingga diperlukan penyediaan air yang besar pula. Untuk kebutuhan tersebut diharapkan
sebagian besar akan dapat dipenuhi dari sumber air tanah dengan pembuatan sumur bor.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, perencanaan pengembangan sumur bor perlu
ditunjang dengan pendugaan geolistrik terhadap lokasi proyek.

I.2. Tujuan Penyelidikan


Penyelidikan pendugaan geolistrik bertujuan untuk mengetahui keberadaan lapisan
batuan yang berfungsi sebagai akuifer, dimana hasil pendugaan geolistrik ini akan memberikan
gambaran tentang keadaan lapisan batuan bawah permukaan tanah seperti ketebalan,
kedalaman, serta penyebaran lapisan batuan sehingga nantinya akan membantu perencanaan
lokasi dan kedalaman sumur bor.

I.3. Metoda Penyelidikan


 Dalam melakukan interpretasi dan menganalisa potensi Air Bawah Tanah daerah
penyelidikan dengan cara beberapa tahap, yaitu:

Proposal Survey Geolistrik Air Tanah, PT. Clariant Adsorbent Indonesia Hal 1
Tahap pertama :
 Mengevaluasi peta geologi, peta hidrogeologi, peta rupabumi serta mengidentifikasi
kondisi airtanah baik dari sumber mata air maupun dari sumur penduduk.

Tahap kedua :
 Dengan melakukan praduga geolistrik metode resistivity untuk mengetahui susunan
formasi tanah yang mampu menyimpan dan sebagai media pembawa air (akuifer).
 Praduga geolistrik inilah yang menjadi studi yang tepat dan akurat untuk mengetahui
penyebaran airtanah dan menentukan titik sumur bor dilokasi penyelidikan.

I.4. Peralatan yang digunakan


Adapun peralatan yang digunakan dalam penyelidikan ini adalah sebagai berikut :
 Peralatan geolistrik Resistivity meter NANIURA NRD 22 HF.
 Elektroda arus yang terbuat dari logam atau stainless steel, elektroda potensial
porous pot Cu-CuSO4
 Kabel
 Kamera digital
 Alat komunikasi / Handy Talky
 Kompas
 GPS (koordinat)
 Palu atau martil dan alat penunjang lainnya.

Proposal Survey Geolistrik Air Tanah, PT. Clariant Adsorbent Indonesia Hal 2
GEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI

II.1 Geologi Daerah Penyelidikan


Secara vertikal maupun lateral, satuan batuan yang menyusun daerah Lengkong
adalah:
Formasi Jampang, t.d batupasir, batulempung dan breksi vulkanik sedimen
Formasi Beser, t.d breksi vulkanik
Formasi Ciletuh, batu lempung dan batupasir (gambar 1).

Gambar 1. Peta Geologi daerah studi

II.2 Hidrogeologi
Bila dikaitkan dengan geologi regional maka hidrogeologi atau muka air tanah
daerah penyelidikan berkaitan dengan kondisi batuan yang terbentuk di sekitar daerah ini.
Kondisi hidrogeologi, umumnya berkaitan erat dengan sistem akuifer tertentu.

Hasil pengamatan hidrologi setempat, tampak jenis batuan yang dapat bertindak
sebagai akuifer (lapisan pembawa air) yang produktif terutama dari Tufa pasiran dan pasir yang
termasuk ke dalam sistem akuifer dengan aliran melalui ruang antar butir. Daerah ini termasuk
daerah Akuifer produktif rendah , setempat berarti. ( Umumnya keterusan sangat rendah ;

Proposal Survey Geolistrik Air Tanah, PT. Clariant Adsorbent Indonesia Hal 3
setempat airtanah dangkal dalam jumlah terbatas dapat di peroleh di lembah – lembah atau
pada zona pelapukan ).

PENYELIDIKAN CARA TAHANAN JENIS


III.1 Dasar Teori
Penyelidikan geolistrik dilakukan atas dasar sifat fisika batuan terhadap arus listrik,
dimana setiap jenis batuan yang berbeda akan mempunyai harga tahanan jenis yang berbeda
pula. Hal ini tergantung pada beberapa faktor, diantaranya umur batuan, kandungan elektrolit,
kepadatan batuan, jumlah mineral yang dikandungnya, porositas, permeabilitas dan lain
sebagainya.
Berdasarkan hal tersebut di atas apabila arus listrik searah (Direct Current) dialirkan ke
dalam tanah melalui 2 (dua) elektroda arus A dan B, maka akan timbul beda potensial antara
kedua elektroda arus tersebut. Beda potensial ini kemudian diukur oleh pesawat penerima
(receiver) dalam satuan miliVolt.
Dalam penyelidikan geolistrik ini telah digunakan susunan elektroda dengan
menggunakan susunan aturan Schlumberger dimana kedua elektroda potensial MN selalu
ditempatkan diantara 2 buah elektroda arus (Gambar 2).

Gambar 2. Susunan elektroda menurut aturan Schlumberger

Proposal Survey Geolistrik Air Tanah, PT. Clariant Adsorbent Indonesia Hal 4
Pada setiap pengukuran, elektroda arus AB selalu dipindahkan sesuai dengan jarak yang telah
ditentukan, sedangkan elektroda potensial MN hanya bisa dipindahkan pada jarak-jarak
tertentu dengan syarat bahwa jarak MN/2 1/5 jarak AB/2.
Oleh karena jarak elektroda selalu berubah pada setiap pengukuran, maka Hukum Ohm
yang digunakan sebagai dasar setiap penyelidikan geolistrik dalam memperoleh harga tahanan
jenis semu harus dikalikan dengan faktor jaraknya (K-Factor). Sehingga rumus untuk
memperoleh harga tahanan jenis semu dapat ditulis sebagai berikut :
a = .{(AB/2)2 - (MN/2)2}/MN.V/I
dapat ditulis juga sebagai : ∂a = K.IV
dimana :
a = Tahanan jenis semu
K = Konstanta faktor geometrik,
(K = .{ (AB/2)2 - (MN/2)2 }/MN)
V = Beda potensial yang diukur (volt)
I = Besar arus yang digunakan (Ampere)
AB = Jarak elektroda arus AB (meter)
MN = Jarak elektroda potensial MN (meter)

Proposal Survey Geolistrik Air Tanah, PT. Clariant Adsorbent Indonesia Hal 5
HASIL PENAFSIRAN
Untuk mendapat gambaran yang jelas mengenai keadaan lapisan batuan dibawah tanah
secara vertikal yang dianggap sebagai akuifer pembawa air, maka dapat dibuat gambar
penampang tegak tahanan jenis masing-masing titik duga geolistrik.
Contoh penampang tahanan jenis yang menunjukkan lapisan akuifer pembawa air.

Gambar 3. Contoh hasil interpretasi penampang resistivity

Proposal Survey Geolistrik Air Tanah, PT. Clariant Adsorbent Indonesia Hal 6
USULAN ANGGARAN BIAYA :
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
PEKERJAAN GEOLISTRIK UNTUK AIR TANAH
LOKASI NEGLASARI, LENGKONG, SUKABUMI SELATAN

Jumlah titik : 8
Waktu : 2 hari kerja lapangan, 7 hari interpretasi dan laporan

No Uraian Volume Harga (Rp) Jumlah (Rp)


1 Persiapan data ls - 5,000,000.00
2 Transport 2 2,500,000.00 5,000,000.00
3 Akomodasi 2 2,000,000.00 4,000,000.00
4 Operasional geolistrik 8 7,000,000.00 56,000,000.00
5 Laporan ls 10,000,000.00 10,000,000.00
80,000,000.00
ppn 10 % 8,000,000.00
88,000,000.00
Terhitung : Delapan puluh delapan juta rupiah.

Demikian proposal ini disampaikan untuk dapat dipertimbangkan.


Terima kasih.

Proposal Survey Geolistrik Air Tanah, PT. Clariant Adsorbent Indonesia Hal 7

Anda mungkin juga menyukai