Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH PENGGUNAAN LABORATORIUM PEMASARAN TERHADAP

HASIL KOMPETENSI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TATA NIAGA DI


SMK NEGERI 2 NGANJUK
(Studi pada siswa kelas XI Tata Niaga pada Standar Kompetensi Mempersiapkan
dan Mengoperasikan Peralatan Transaksi)

Risa Heriyati Utami dan Tri Sudarwanto

Prodi Pendidikan Tata Niaga, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Surabaya

e-mail : risaheriyati@ymail.com

Abstract

The learning process can not be separated from facilities and infrastructure in the
school specially on the learning activities in SMK prepare students to enter the world of
mid. With the laboratory, then the results of students competence will increase. This
study aims to describe of using laboratoy skill and know the influence of using
laboratory skills on the results of students competence marketing program. The
population in this study is students in a class XI of Marketing Program in SMKN 2
Nganjuk, the size of the sample used in this study was 68 respondents. Data analysis
tools used in this study is a simple regression analysis and data collection questionnaire
and value of report cards for competency standards prepare and operate equipment
transactions. Based on the R Square resulting value of 0,534 means that the influence of
using laboratory on the results of students competence marketing program by 53,4%,
while the remaining 46,6% are caused by the other factors. The results showed that
there was an strenght effect of the variable quality of using laboratory of the results of
students competence Marketing Program in SMKN 2 Nganjuk.

Keywords : using of marketing laboratory, the results of students competence.

Abstrak

Proses pembelajaran tidak pernah terlepas dari sarana dan prasarana yang ada di sekolah
khususnya kegiatan pembelajaran di SMK yang mempersiapkan siswanya untuk
memasuki dunia kerja tingkat menengah. Dengan adanya laboratorium pemasaran,
maka hasil kompetensi siswa akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan penggunaan laboratorium pemasaran SMK Negeri 2 Nganjuk dan
mengetahui pengaruhnya terhadap hasil kompetensi siswa. Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah siswa kelas XI Tata Niaga di SMKN 2 Nganjuk, maka
besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 68 orang responden. Alat
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana serta
angket dan nilai raport semester ganjil (satu) untuk standar kompetensi mempersiapkan
dan mengoperasikan peralatan transaksi sebagai alat pengumpulan data responden.
Berdasarkan nilai R Square yang dihasilkan sebesar 0,534 artinya pengaruh penggunaan
laboratorium pemasaran terhadap hasil kompetensi siswa sebesar 53,4% sedangkan
sisanya 46,6% dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel yang diteliti. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat dari variabel penggunaan
laboratorium pemasaran terhadap hasil kompetensi siswa program keahlian Tata Niaga
di SMKN 2 Nganjuk.

Kata Kunci : Penggunaan Laboratorium Pemasaran, Hasil Kompetensi Siswa


mata diklat yang didapatkan siswa di

PENDAHULUAN sekolah.
SMKN 2 Nganjuk merupakan salah
UU. RI Tahun 2003 tentang Sistem
satu institusi yang memfasilitasi proses
Pendidikan Nasional menyebutkan
pembelajaran dengan baik dalam rangka
bahwa pendidikan kejuruan merupakan
menghasilkan lulusan yang berkualitas.
pendidikan menengah yang
SMKN 2 Nganjuk terbagi menjadi 4
mempersiapkan peserta didik, terutama
Program Keahlian yaitu tata
untuk bekerja dalam bidang tertentu.
niaga/pemasaran, akuntansi, administrasi
Bentuk satuan pendidikannya adalah
perkantoran dan tata busana. Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan. Untuk
dan pelatihan yang diberikan pun
menghasilkan sumber daya manusia yang
beragam sesuai dengan program keahlian
terampil, sekolah harus menyediakan
masing-masing. Masing-masing program
fasilitas yang memadai agar peserta didik
keahlian memiliki fasilitas untuk
dapat mengaplikasikan teori yang mereka
menunjang aktivitas pembelajaran, salah
dapatkan ke dalam dunia nyata karena
satunya adalah adanya laboratorium.
sesungguhnya jenjang pendidikan di
Laboratorium pemasaran di SMK
SMK cenderung lebih banyak mengarah
Negeri 2 Nganjuk merupakan salah satu
kepada praktik langsung daripada teori.
unit produksi yang didirikan untuk tempat
Adanya sarana dan prasarana yang
praktik khusus siswa program keahlian
memadai untuk proses pembelajaran di
pemasaran. Laboratorium pemasaran di
sekolah memberikan kontribusi terhadap
SMK Negeri 2 Nganjuk memiliki
pencapaian kompetensi yang diharapkan.
beberapa peralatan yang digunakan untuk
Mulyasa (2005 : 37-38) menyebutkan
menunjang kegiatan pembelajaran
kompetensi merupakan perpaduan dari
diantaranya cash register, monitor LCD,
pengetahuan, keterampilan, nilai dan
dekstop komputer, kipas angin,
sikap yang direfleksikan dalam kegiatan
timbangan manual, timbangan elektronik,
berpikir dan bertindak. Dalam hal ini
kalkulator elektronik, komputer, etalase,
kompetensi berhubungan langsung
lemari, labelling, kain display, manekin,
dengan hasil belajar yang diperoleh dari
meja dan kursi.
Kegiatan praktikum di dalam 10. Timbangan 1 Unit
Digital (Merk
laboratorium merupakan aplikasi dari
Digi)
teori yang dipelajari pada setiap mata 11. Timbangan digital 5 unit
diklat produktif jurusan pemasaran 12. Timbangan Meja 2 Unit
(bebek)
sehingga terciptalah pencapaian 13. Kain Display 13 ptg
kompetensi yang diharapkan sesuai 14. Meja kayu 6 unit
dengan mata diklat yang bersangkutan. 15. Kursi Kayu 6 unit
Indikator penggunaan laboratorium 16. Almari 1 unit
pemasaran meliputi tata cara 17 Almari etalase 1 unit
Sumber : Daftar Inventaris Laboratorium
(pedoman/aturan) laboratorium
Pemasaran SMK Negeri 2 Nganjuk tahun
pemasaran, kondisi/keadaan laboratorium
2013
pemasaran, serta kelengkapan
Dari daftar inventaris tersebut,
laboratorium pemasaran. Berikut ini
dapat dikatakan bahwa laboratorium
adalah daftar inventaris yang ada di
SMK Negeri 2 Nganjuk memiliki
laboratorium pemasaran SMK Negeri 2
peralatan yang cukup lengkap untuk
Nganjuk yang disusun ke dalam tabel 1.1:
menunjang kegiatan praktikum penjualan
Tabel 1.1
meskipun ada beberapa peralatan yang
Daftar Inventaris Laboratorium
Pemasaran SMK Negeri 2 Nganjuk mengalami kerusakan atau berada dalam
No Nama Barang Jumlah
kondisi yang kurang baik.
1. Cash Register 3 unit
POS Penggunaan laboratorium
2. Monitor LCD 2 unit pemasaran merupakan salah satu kegiatan
3. Desktop 1 unit yang terdapat di dalam mata diklat
Komputer
4. Printer 1 unit produktif pemasaran. Mata diklat
5. Printing 2 unit produktif merupakan mata diklat yang
Calculator diberikan untuk membekali siswa agar
6. Kipas angin stand 2 unit
memiliki kompetensi kerja sesuai dengan
7. Manekin 4 unit
8. Cash register 2 unit program keahlian masing-masing.
elektronik sharp Adapun mata diklat produktif pemasaran
9. Cash register 1 unit
Casio yang diberikan untuk siswa kelas XI Tata
Niaga adalah mata diklat Kompetensi Berdasarkan latar belakang di atas,
Kejuruan dengan beberapa standar
penulis ingin mengetahui pengaruh
kompetensi diantaranya melaksanakan
penggunaan laboratorium pemasaran
penagihan pembayaran, melakukan
penyerahan/pengiriman produk, terhadap hasil kompetensi siswa program
melakukan proses administrasi transaksi,
keahlian tata niaga. Untuk mengkaji
melaksanakan konfirmasi keputusan
permasalahan tersebut, maka penulis
pelanggan serta mempersiapkan dan
mengoperasikan peralatan transaksi. tuangkan dalam bentuk penelitian dengan
Namun tidak semua dari standar
judul : “Pengaruh Penggunaan
kompetensi tersebut memanfaatkan
Laboratorium Pemasaran terhadap
fasilitas laboratorium pemasaran. Salah
satu standar kompetensi yang Hasil Kompetensi Siswa Program
memanfaatkan penggunaan laboratorium
Keahlian Tata Niaga di SMK Negeri 2
pemasaran adalah mempersiapkan dan
Nganjuk”.
mengoperasikan peralatan transaksi.
Kesesuaian dan kemampuan siswa
Rumusan Masalah
dalam penggunaan laboratorium
pemasaran pada mata diklat kompetensi Berdasarkan uraian latar belakang

kejuruan dengan standar kompetensi dan identifikasi masalah di atas, maka

mempersiapkan dan mengoperasikan dapat dibuat rumusan masalah adalah

peralatan transaksi menjadi hal yang perlu sebagai berikut :

untuk diperhatikan. Keberhasilan 1. Bagaimana penggunaan

pencapaian kompetensi siswa pada mata laboratorium pemasaran di SMK


diklat ini baik dari program normatif,
Negeri 2 Nganjuk?
adaptif dan produktif ditentukan dari
kesiapan dan kemampuan mereka dalam 2. Bagaimana pengaruh penggunaan

mengoperasikan peralatan transaksi yang laboratorium pemasaran terhadap


terdapat di dalam laboratorium
hasil kompetensi siswa program
pemasaran.
keahlian Tata Niaga di SMK secara tidak langsung menunjang
pelaksanaan proses pendidikan di
Negeri 2 Nganjuk pada mata
sekolah.Sedangkan konsumen
diklat mempersiapkan dan
organisasi meliputi organisasi
mengoperasikan peralatan bisnis, yayasan, kantor, dan
lembaga lainnya. Jenis konsumen
transaksi?
organisasi membeli produk dan jasa
Tujuan
untuk menjalankan kegiatan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
organisasinya (tidak dikonsumsi
1. Mendeskripsikan penggunaan
sendiri).
Laboratorium Pemasaran di SMK
b. Pengertian Laboratorium
Negeri 2 Nganjuk.
Wikipedia Bahasa Indonesia,
2. Mengetahui pengaruh penggunaan
ensiklopedia bebas mendefinisikan
Laboratorium Pemasaran terhadap
laboratorium adalah :
hasil kompetensi siswa program
Laboratorium (disingkat lab)
keahlian Tata Niaga di SMK Negeri adalah tempat riset ilmiah,
eksperimen, pengukuran
2 Nganjuk.
ataupun pelatihan ilmiah
KAJIAN PUSTAKA dilakukan. Laboratorium
biasanya dibuat untuk
1. Arti Penting Laboratorium di SMK
memungkinkan dilakukannya
kegiatan-kegiatan tersebut
a. Sarana dan Prasarana
secara terkendali.
Bafadal (2004:2) mendefinisikan Laboratorium pemasaran juga bisa
sarana dan prasarana pendidikan disebut sebagai laboratorium
adalah : sumber belajar. Menurut
Sarana pendidikan adalah semua Depdikbud dalam sumber belajar
perangkat peralatan, bahan, dan adalah Sumber Belajar adalah
perabot yang secara langsung segala sesuatu baik direncanakan
digunakan dalam proses pendidikan maupun yang menurut sifatnya
di sekolah. dapat dimanfaatkan untuk
Prasarana pendidikan adalah semua membantu proses belajar
perangkat kelengkapan dasar yang mengajar." Berdasarkan pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa e. Perlengkapan pada
laboratorium penjualan adalah
Laboratorium
sarana dan tempat untuk
Christiani (2001) menyebutkan
mendukung proses pembelajaran
yang didalamnya terkait dengan bahwa perlengkapan laboratorium
pengembangan keterampilan siswa
terdiri dari beberapa komponen
dalam bidang ritel / penjualan.
dalam penggunaannya, yang dapat
c. Jenis-jenis Laboratorium
disarikan adalah :
Menurut Tjokrodiharjo (1993:5)
ditinjau dari aspek pendidikan, 1. Tata cara penggunaan
laboratorium dapat
laboratorium, dapat diukur
dikelompokkan menjadi dua jenis
dengan :
yaitu :
1. Laboratorium pendidikan a. Jadwal penggunaan
2. Laboratorium non pendidikan
laboratorium
d. Fungsi dan Peran
b. Buku pedoman penggunaan
Laboratorium
laboratorium
Tjokrodiharjo menyebutkan
c. Tata tertib penggunaan
beberapa fungsi laboratorium
laboratorium
pendidikan yaitu :
2. Kondisi/keadaan alat
1. Laboratorium sebagai sumber
laboratorium dapat dikur
belajar
dengan :
2. Laboratorium sebagai metode
a. Kelengkapan alat praktik
pendidikan
b. Kebersihan ruang
3. Laboratorium sebagai
laboratorium
prasarana pendidikan
c. Kenyamanan ruang  Pembagian kelompok

laboratorium  Aturan selama praktikum

d. Keamanan ruang  Tahapan sebelum praktikum

laboratorium  Tahapan inti praktikum

e. Perawatan alat peraga di  Tahapan sesudah praktikum


dalam laboratorium 2. Kondisi/keadaan laboratorium
3. Intensitas penggunaan pemasaran, sub indikatornya
4. Kemampuan menggunakan meliputi:
perlengkapan laboratorium  Kebersihan ruang
5. Peran perlengkapan laboratorium
laboratorium pemasaran pada
 Kenyamanan ruang
mata diklat produktif laboratorium
f. Indikator Penggunaan
 Keamanan ruang
Laboratorium Pemasaran
laboratorium
Berdasarkan SOP (Standart
 Perawatan alat peraga di
Operational Prochedure) yang
dalam laboratorium
dibuat oleh SMK Negeri 2
 Laboratorium memiliki
Nganjuk meliputi :
ruang yang cukup luas
1. Tata cara (pedoman/aturan)
3. Kelengkapan laboratorium
laboratorium pemasaran, sub
pemasaran, sub indikatornya
indikatornya meliputi :
meliputi :
 Jadwal penggunaan

laboratorium pemasaran
 Kelengkapan alat-alat dalam sekolah. Standar Kompetensi

laboratorium dilaksanakan agar sekolah:

 Kesesuaian alat peraga 1. Memiliki organisasi kerja dan

dengan kebutuhan praktik rancangan tugas.

 Alat-alat peraga di dalam 2. Meninjau kembali tingkat

laboratorium memiliki mutu klasifikasi pegawai yang ada.

yang baik dan memenuhi 3. Mengidentifikasi kebutuhan

standard. pelatihan.

4. Mengklasifikasikan tugas dan


2. Kompetensi Pada Siswa
pekerjaan baru.
a. Menurut Mulyasa (2005 : 37 – Permendiknas nomor 22 tahun
38), 2006 yang diakses pada
Kompetensi merupakan (http:bsnpindonesia.org/id/wpco
perpaduan dari pengetahuan, ntent/uploads/isi/Permen_22_20
keterampilan, nilai, dan sikap 0.pdf) menyebutkan bahwa
yang direfleksikan dalam kompetensi sebagai
kebiasaan berpikir dan bertindak. substansi/materi pendidikan dan
b. Standar Kompetensi pelatihan (Diklat) diorganisasi
Standar Kompetensi merupakan dan dikelompokkan menjadi
acuan awal dari segala unit berbagai mata Diklat/substansi/
kompetensi yang mesti dipatuhi materi Diklat Jenis mata Diklat
oleh seluruh staf dan siswa di yang telah dirumuskan, dalam

pelaksanaannya dipilah menjadi :


a. Kelompok Normatif harus dimiliki oleh seorang tenaga

b. Kelompok Adaptif penjual yang diuraikan pada mata diklat

c. Kelompok Produktif ini.

3. Diskripsi Standar Kompetensi METODE PENELITIAN

Mempersiapkan dan Mengoperasikan Sugiyono (2010:6) menyatakan


metode penelitian pendidikan dapat
Peralatan Transaksi
diartikan sebagai cara ilmiah untuk
Kompetensi umum yang ada pada
mendapatkan data yang valid dengan
program keahlian pemasaran atau tata tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,
dan dibuktikan suatu pengetahuan
niaga terdiri dari unit kompetensi yang
tertentu sehingga pada gilirannya dapat
menjadi prasayarat untuk bekerja di
digunakan untuk memahami,
sektor penjualan umum. Salah satu memecahkan, dan mengantisipasi
masalah dalam bidang pendidikan. Jenis
kompetensi umum dimaksud adalah
penelitian ini adalah deskriptif dengan
menyiapkan dan mengoperasikan
pendekatan penelitian kuantitatif
peralatan transaksi di lokasi penjualan. Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XI TN 1 dan XI TN 2
Pada standar kompetensi ini juga
program keahlian Tata Niaga di SMK
akan diuraikan tentang bagaimana cara
Negeri 2 Nganjuk yang berjumlah 68
perawatan/ pemeliharaan secara preventif siswa. Sedangkan teknik pengambilan
sampel pada penelitian ini adalah
untuk alat-alat penjualan, karena
nonprobability sampling Adapun
pemeliharaan preventif jauh lebih baik
sampling yang digunakan adalah
daripada pemeliharaan untuk memulihkan sampling jenuh. Sampling jenuh adalah
teknik penentuan sampel bila semua
kerusakan yang timbul secara tidak
anggota populasi digunakan sebagai
menentu (remedial maintenance). Semua
sampel. Jadi sampel pada penelitian ini
itu merupakan pengetahuan umum yang adalah siswa kelas XI TN 1 dan XI TN 2
program keahlian Tata Niaga dengan Persamaan umum regresi linier sederhana
mengambil nilai rapor semester satu
adalah :
(ganjil) pada standar kompetensi
Y = a + bX
mempersiapkan dan mengoperasikan
peralatan transaksi.
Teknik analisis yang digunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk menguji instrumen penelitian
Berdasarkan hasil observasi yang
dalam penelitian ini adalah uji Validitas
dilakukan dengan kepala laboratorium
dan Reabilitas yang dilakukan pada
pemasaran dan guru mata diklat yang
semua butir pernyataan angket untuk
bersangkutan, didapatkan hasil bahwa
memberikan gambaran apakah angket
penggunaan laboratorium pemasaran
tersebut layak digunakan dalam penelitian
terbagi menjadi tiga tahapan yaitu
ini. Hasil pengujian validitas instrumen
tahapan sebelum praktikum, tahapan inti
dengan signifikansi yang diperoleh
praktikum, dan tahapan sesudah
sebesar 0,000. Nilai signifikansi lebih
praktikum. Laboratorium pemasaran
kecil dari taraf signifikansi 0,05 sehingga
SMK Negeri 2 Nganjuk mempunyai luas
dapat disimpulkan bahwa semua
sebesar 7x9 meter. Laboratorium ini
instrumen pada penelitian ini sudah valid.
digunakan oleh siswa/siswi program
Sedangkan untuk hasil uji reliabilitas
keahlian pemasaran atau tata niaga untuk
nilainya lebih dari 0,6 yaitu 0,759
mata diklat kompetensi kejuruan. Berikut
sehingga dapat dikatakan angket yang
ini adalah penjelasan untuk setiap tahapan
penulis sebarkan adalah reliabel atau
penggunaan laboratorium pemasaran
layak digunakan.
setelah peneliti melakukan observasi :
Pada penelitian ini, peneliti
a. Tahapan sebelum praktikum
menggunakan analisis regresi linier
sederhana. Regresi sederhana didasarkan Pada tahap ini sebelum siswa

pada hubungan fungsional ataupun kausal melakukan praktik di laboratorium


satu variabel independen dengan satu
pemasaran, siswa diberi penjelasan
variabel dependen.
oleh guru mata diklat yang
bersangkutan tentang teori yang akan c. Tahapan sesudah praktikum

dipraktikkan di dalam laboratorium. Guru memberikan tugas kepada

Setelah guru memberikan teori siswa untuk membuat laporan

kepada siswa, siswa mempraktikkan tentang apa saja yang telah dilakukan

teori tersebut di dalam laboratorium. selama kegiatan praktikum

Siswa diwajibkan untuk berlangsung. Laporan ini disusun

mempersiapkan segala peralatan oleh masing-masing individu dalam

yang akan digunakan pada saat setiap kelompok kemudian laporan

melakukan praktikum di dalam diserahkan kepada guru pembimbing

laboratorium. atau guru mata diklat yang

b. Tahapan inti praktikum bersangkutan. Kemudian guru

Tiap kelompok terdiri dari 8-9 siswa. mengulas kembali tentang kegiatan

Pada saat melakukan praktikum, praktikum yang telah dilakukan.

siswa dituntut untuk mempraktikkan Setelah selesai kegiatan praktikum,

teori yang telah dijelaskan siswa diwajibkan merapikan seluruh

sebelumnya dengan didampingi oleh peralatan yang telah digunakan dan

guru pembimbing atau guru mata tetap menjaga kebersihan

diklat yang bersangkutan. Selama laboratorium.

kegiatan praktikum berlangsung, Penggunaan laboratorium

siswa diwajibkan untuk menaati dilakukan setiap satu kali dalam

peraturan yang telah ditetapkan dan seminggu. Laboratorium pemasaran

menjaga seluruh peralatan yang dilengkapi dengan peralatan-

terdapat di dalam laboratorium. peralatan yang menunjang kegiatan


pembelajaran transaksi penjualan. mencetak hasil kerja yang

Berikut ini merupakan daftar dilakukan oleh komputer.

inventaris laboratorium pemasaran 5. Printing Calculator alat yang

yang disertai dengan fungsinya : digunakan untuk mencetak print

1. Cash register adalah peralatan out harga barang setelah

elektronik yang digunakan untuk berbelanja.

menghitung dan mencatat 6. Kipas angin yang berfungsi

traksaksi penjualan dilengkapi sebagai pendingin atau penyejuk

dengan laci untuk menyimpan ruangan.

uang. 7. Manekin yang berfungsi untuk

2. Monitor LCD adalah peralatan memajang pakaian atau contoh

elektronik yang berfungsi untuk display pakaian.

menampilkan perintah kerja 8. Timbangan Digital adalah

yang berhubungan dengan proses peralatan elektronik yang

komputerisasi. berfungsi untuk menghitung

3. Dekstop komputer adalah muatan suatu barang.

peralatan elektronik yang 9. Timbangan Meja adalah

berfungsi untuk mengerjakan peralatan penjualan yang

perintah yang berhubungan berfungsi untuk menghitung

dengan komputerisasi. muatan suatu barang.

4. Printer adalah peralatan 10. Kain display digunakan pada

elektronik yang berfungsi untuk saat membuat display produk.


11. Meja kayu berfungsi sebagai Dari hasil tersebut diperoleh persamaan :

tempat untuk meletakkan


Y = 15,934 + 0,807 X
peralatan transaksi penjualan.
Nilai konstanta adalah 15,934 hal ini
12. Kursi kayu berfungsi sebagai
berarti bahwa tanpa adanya pengaruh
tempat duduk siswa ataupun
variabel bebas yaitu penggunaan
guru.
laboratorium pemasaran (X), maka nilai
13. Almari digunakan untuk
variabel terikat hasil kompetensi siswa
menyimpan arsip-arsip tentang
(Y) sebesar 15,934. Jadi tanpa adanya
jurusan pemasaran.
penggunaan laboratorium pemasaran,
14. Almari etalase digunakan untuk
maka hasil kompetensi siswa masih dapat
menyimpan barang-barang yang
terbentuk. Hal ini dikarenakan ada faktor
digunakan digunakan saat
lain di luar variabel yang diteliti seperti
menyusun display produk.
siswa mengamati orang-orang yang

Berikut adalah hasil persamaan regresi bekerja di toko atau swalayan, siswa

sederhana dari perhitungan SPSS : memahami teori yang diberikan oleh

guru, siswa melakukan praktik di luar


Unstandardized
Coefficients kelas misalnya di Koperasi Sekolah dan

Model B Std. Error sebagainya.


1 (Cons
15.934 7.015 Nilai 0,807 X merupakan koefisiensi
tant)
X .807 .093 regresi yang menunjukkan bahwa jika
a. Dependent
nilai variabel penggunaan laboratorium
Variable: y
pemasaran (X) ditingkatkan satu satuan
maka akan menyebabkan peningkatan kompetensi siswa (Y) adalah sebesar

nilai dari variabel terikat yaitu hasil 0,534 atau 53,4% sedangkan sisanya

kompetensi siswa (Y) sebesar 0,807 46,6% dipengaruhi oleh variabel lain

satuan. Jadi apabila penggunaan selain variabel yang diteliti.

laboratorium pemasaran ditingkatkan, Nilai pada standart coefficient untuk

maka hasil kompetensi siswa juga akan variabel penggunaan laboratorium

meningkat. pemasaran (X) sebesar 0,730

Pada penelitian ini juga didapat hasil menghasilkan t hitung = 8,688 didukung

koefisisen determinasi uji regresi pula dengan nilai signifikansi t= 0,000 <

sederhana. Koefisien korelasi (R) = 0,730 0,05 atau 5% sehingga diputuskan untuk

menunjukkan hubungan yang kuat antara menolak Ho dan menerima Ha. Jadi

variabel penggunaan laboratorium disimpulkan bahwa penggunaan

pemasaran (X) terhadap variabel hasil laboratorium pemasaran berpengaruh

kompetensi siswa (Y). Arah hubungannya signifikan terhadap hasil kompetensi

positif artinya apabila penggunaan siswa.

laboratorium pemasaran ditingkatkan Penggunaan laboratorium pemasaran

maka hasil kompetensi siswa cenderung memberikan pengaruh yang kuat terhadap

meningkat. hasil kompetensi siswa. Hal ini

Koefisien determinasi (R2) atau R. disebabkan faktor dari laboratorium

Square = 0,534. Hal ini mempunyai arti pemasaran itu sendiri. Kelengkapan alat-

bahwa pengaruh variabel independen alat di dalam laboratorium sangat

penggunaan laboratorium pemasaran (X) mendukung kegiatan pembelajaran

terhadap variabel dependen hasil mempersiapkan dan mengoperasikan


peralatan transaksi. Sebelum melakukan sesuai standar. Siswa juga lebih sering

kegiatan praktikum, guru terlebih dahulu memanfaatkan fasilitas laboratorium

memberikan pengarahan kepada siswa. pemasaran untuk kegiatan pembelajaran

Guru juga selalu mendampingi selama mempersiapkan dan mengoperasikan

melakukan praktikum. Kegiatan peralatan transaksi daripada menata

praktikum yang dilakukan siswa sesuai produk. Dengan proses belajar mengajar

dengan petunjuk guru yang yang ditunjang oleh adanya fasilitas maka

bersangkutan.Kegiatan praktikum juga prestasi belajar siswa dapat dicapai

dapat menambah keterampilan siswa dengan optimal.

dalam mengoperasikan peralatan PENUTUP


Simpulan
transaksi penjualan.
Berdasarkan pembahasan dan hasil
Ada dua kegiatan pembelajaran yang
penelitian, maka dapat disimpulkan
memanfaatkan peralatan di dalam
bahwa :
laboratorium yaitu menata produk dan
1. Penggunaan laboratorium
mempersiapkan dan mengoperasikan
pemasaran untuk kegiatan
peralatan transaksi. Namun relevansi
praktikum dibagi melalui tiga
penggunaan laboratorium pemasaran
tahap yaitu tahap sebelum
lebih cenderung kepada mempersiapkan
praktikum, tahap inti praktikum
dan mengoperasikan peralatan transaksi.
dan tahap sesudah praktikum.
Hal ini bisa dilihat dari kelengkapan
2. Penggunaan laboratorium
peralatan transaksi penjualan di dalam
pemasaran memberikan pengaruh
laboratorium. Masing-masing peralatan
yang kuat terhadap hasil
tersebut memiliki kualitas yang baik dan
kompetensi siswa kelas XI Tata 3. Sebaiknya ada petugas khusus

Niaga di SMK Negeri 2 Nganjuk laboratorium yang mendampingi

yang diambil dari nilai rapor pada kegiatan praktikum siswa.

standar kompetensi 4. Jadwal penggunaan laboratorium

mempersiapkan dan perlu ditingkatkan lagi paling

mengoperasikan peralatan tidak lebih dari satu kali dalam

transaksi. seminggu agar hasil yang

didapatkan lebih optimal.

DAFTAR PUSTAKA
Bafadal. 2004. Manajemen Perlengkapan
Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara
Saran
Cristiani, Irra. 2011. Manajemen
Berdasarkan pembahasan dan hasil Kesekretariatan Untuk SMK dan
Praktisi. Jakarta : Prestasi Pustaka
penelitian, maka dapat disarankan
Departemen Pendidikan Nasional. (2004).
Kualitas Guru. Diunduh di
beberapa hal sebagai berikut :
(http://edukasi.kompasiana.com)
diakses 12 Maret 2014.
1. Sebaiknya jumlah anggota
kelompok dikurangi maksimal dua Minarti, Sri. 2011. Manajemen Sekolah
Mengelola Lembaga Pendidikan
siswa atau satu siswa Secara Mandiri. Jogjakarta :Ar-
mempraktikkan satu jenis Ruzz Media
Mulyasa, 2005. Kurikulum yang
peralatan transaksi. Disempurnakan : Pengembangan
2. Sebaiknya ruang laboratorium Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar. Bandung :
diperluas lagi agar memberikan Remaja Rosdakarya.
kenyamanan pada saat kegiatan
Mulyasa, 2007. Manajemen Berbasis
pembelajaran dan cukup untuk Sekolah. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
menampung siswa satu kelas
Nusyera, Debbie Ahmad. 2013.
Hubungan Antara Intensitas
Penggunaan Fasilitas Menunjang Kesiapan Siswa
Laboratorium Komputer dan Melaksanakan Praktek Kerja
Motivasi Belajar dengan Hasil Lapangan. Skripsi. Surakarta :
Belajar Teknologi Informasi dan Universitas Sebelas Maret
Komunikasi (TIK) kelas XI Teknik Surakarta.
Komputer dan Jaringan di SMKN
2 Depok Sleman Tahun Ajaran Wikipedia Bahasa Indonesia,
2012/2013. ensiklopedia bebas. Diunduh di
(http://eprints.uny.ac.id/10401/1/j (www.wikipedia.com) diakses
urnal.pdf) diakses 14 Maret 2014. pada 21 Januari 2014

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional


nomor 22 tahun 2006. Diunduh di
(http:bsnpindonesia.org/id/wpcont
ent/uploads/isi/Permen_22_200.p
df) diakses tanggal 21 Januari
2014.
Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia no.
03 tahun 2010. Diunduh di
(www.menpan.go.id/jdih/permen-
kepmen/permenpan-file/280-
perpempan-2010-no-003) diakses
tanggal 21 Januari 2014.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta
Tjokrodiharjo,Soegijo. 1993. Organisasi
dan Manajemen Laboratorium
Pendidikan. Surabaya : Unipress.
Undang-undang RI No.20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Diunduh di
(www.hukumonline.com) diakses
pada 21 Desember 2013.
Wardani, Tyas Kusuma. 2010. Peran
Laboratorium Penjualan Dalam

Anda mungkin juga menyukai