Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI BANJAR TENAON DESA ALASANGKER


KECAMATAN BULELENG KABUPATEN BULELENG

Oleh :
Kadek Dio Agus Bagiartana (19089142018)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
TAHUN 2020
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI BANJAR TENAON DESA ALASANGKER
KECAMATAN BULELENG KABUPATEN BULELENG

A. PENGKAJIAN
Pengambilan sampel 1 KK, yaitu keluarga bapak K. R. Pada hari Rabu, 20 Mei 2020
pukul 14.00 wita.
1. Struktur dan sifat keluarga
Nama KK : K. R.
Jenis kelamin : laki- laki
Umur : 45 tahun
Agama : Hindu
Suku : Bali
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD
Alamat : Dusun Tenaon Desa Alasangker
Dengan jumlah anggota keluarga 6 orang, dimana istri berumur 34 tahun, pekerjaan
wiraswasta pendidikan SMP, anak pertama laki- laki berumur 20 tahun pendidikan
terakhir SMA, anak kedua perempuan berumur 17 tahun masih SMA, anak ketiga
laki-laki masih berumur 10 tahun masih SD, anak terakhir perempuan berumur 7
tahun masih SD. Tipe keluarga ini adalah keluarga inti.

Tabel 1
Distribusi penduduk berdasarkan umur
No Umur Jumlah presentase
1 0-5 0
2 6- 12 2
3 13-18 1
4 19-35 2
5 36-54 1
Jumlah 6 100%
Tabel. 2
Distribusi penduduk berdasarkan pendidikan

Pendidikan
SMP
20%

PT SMA
60% 20%

Keterangan :
 Belum sekolah 0%
 SD %
 SMP 20%
 SMA 20%
 PT 60%

2. Kebutuhan nutrisi
Cara penyajian makanan keluarga tertutup dan kebiasaan minum menggunakan air
mineral. Dalam mengelola makanan, keluarga mencuci dulu kemudian dipotong.
3. Kebutuhan istirahat dan tidur
Keluarga mempunyai kebiasaan tidur pada malam hari dan kadang – kadang tidur
siang.
4. Aktifitas dan olah raga
Keluarga senang berolah raga, hanya olah raga kecil di halaman 3 hari sekali.
5. Ekonomi
6. Sarana ekonomi yang ada diwilayah keluarga adalah pasar. Penghasilan rata-rata
keluarga setiap bulan ± dari Rp 7.000.000,00. Dan keluarga mempunyai tabungan
sekitar Rp 13.000.000,00. Keluarga mempunyai jaminan kesehatan berupa ASKES.
Penghasilan keluarga dapat mencukupi kebutuhan keluarga dan yang mengelola
keuangan adalah istri.
7. Sosial
Hubungan antara anggota keluarga dekat satu sama lain.
8. Pendidikan
Saat ini anggota keluarga tidak ada yang mengikuti pendidikan diluar pendidikan
formal. Istri memiliki ketrampilan yaitu tata boga. Pandangan keluarga terhadap
pendidikan anggota positif .
9. Psikologis
Pola komunikasi dalam keluarga terbuka, menggunakan bahasa daerah Bali dan
bahasa Indonesia.
Pola pertahanan. Mekanisme penanggulangan masalah dalam keluarga dilakukan
bersama- sama dan saling membantu mencari jalan keluar.
10. Spiritual
Keluarga taat menjalankan ibadah setiap hari.
11. Faktor lingkungan
1) Perumahan
Jenis rumah tersendiri, bangunan permanen, luas pekarangan 200 m², luas
bangunan 400 m² dan milik sendiri. Atap genteng, rumah terdapat jendela dan
lubang angin dan dibuka setiap hari. Luas jendela > dari 20 % luas lantai dengan
pencahayaan baik. Penerangan menggunakan listrik, dan lantai dari ubin. Vektor
yang banyak disekitar rumah nyamuk dan kucing sekitar 2 ekor. Kebersihan
rumah dan halaman terjaga.
2) Sumber air
Menggunakan PAM. Untuk air minum keluarga tidak menggunakan air ledeng
sebagai air minum melainkan membeli air mineral. Tempat penyimpanan air
minum tertutup menggunakan dispenser. Sumber air yang digunakan untuk
keperluan kebersihan menggunakan air PAM.
3) Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah dibuang kegot yang ada disamping rumah, kondisi got
terbuka lancar.

4) Pembuangan sampah
Cara pembuangan sampah dengan cara dibakar, dan penampungan sampah
terpelihara.
5) Kepemilikan kandang ternak
Tidak ada.
6) Pembuangan kotoran / tinja
Keluarga mempunyai tempat pembuangan tinja berupa kloset angsatrine dan
terdapat septic tank, kondisi terperlihara.
12. Komunikasi dan transportasi
Keluarga menerima informasi tentang kesehatan dari televisi, smart phone dan
penyuluhan diposyandu. Sarana transportasi yang digunakan adalah kendaraan
sendiri, dan cara keluarga pergi ke pelayanan kesehatan menggunakan naik sepeda
motor atau mobil.
13. Pelayanan kesehatan dan sosial
Selama setahun terakhir ada yang menderita sakit ISPA dan berobat ke RS. Saat ini
tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit. Keluarga merasa perlu mendapat
pengarahan, penyuluhan? Informasi kesehatan secara individu.
14. Masalah maternal/ kesehatan ibu dan kb
Saat ini tidak ada anggota keluarga yang hamil, ibu nifas, ataupun meneteki. Istri
tidak menggunakan alat kontrasepsi.
15. Bayi dan balita
Tidak ada
16. Usia sekolah
Keluarga mempunyai anak usia sekolah 2 orang yaitu umur 14 tahun dan 16 tahun.
Status gizi baik, dengan pola makan teratur, dan mendapat imunisasi booster 2x . Saat
ini tidak ada yang sakit.
17. Remaja
Didalam keluarga ada 1 anak remaja yaitu umur 20 tahun. Anak aktif ikut organisasi
di perguruan tinggi. Remaja ini sudah mengetahui usia dan fungsi reproduksi serta
penyakit menular seksual karena sudah pernah mendapat penyuluhan di sekolah
maupun perguruan tinggi. Remaja ini tidak ada yang mempunyai penyimpangan
prilaku dan tidak ada yang menderita sakit.

18. Premenopause
Tidak ada ibu yang mengalami premenopause.
19. Lansia
Di dalam keluarga tidak ada lansia.

B. Diagnosa keperawatan
1. Analisa data
Data subyektif : keluarga mengatakan salah satu anak terkadang batuk
sembarangan tanpa menutup mulut bila aktifitas berlebih.
Data obyektif : terlihat dari data dalam 1 tahun salah satu anak mengalami
ISPA dan di rawat inap di rumah sakit
2. Perumusan masalah
1) Potensial terjadinya penyakit berulang b/d kurang pengetahuan tentang etika batuk
Data yang menunjang
Data subyektif : keluarga mengatakan salah satu anak terkadang batuk
sembarangan tanpa menutup mulut bila aktifitas berlebih.
Data obyektif : terlihat dari data dalam 1 tahun salah satu anak mengalami
ISPA dan di rawat inap di rumah sakit

C. Perencanaan
1. Prioritas Diagnosa
1) Potensial terjadinya penyakit berulang b/d kurang pengetahuan tentang etika batuk
Data yang menunjang
Data subyektif : keluarga mengatakan salah satu anak terkadang batuk
sembarangan tanpa menutup mulut bila aktifitas berlebih.
Data obyektif : terlihat dari data dalam 1 tahun salah satu anak mengalami
ISPA dan di rawat inap di rumah sakit
1) Intervensi
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan komunitas 1 kali pertemuan
diharapkan mampu:
 Mengidentifikasi gangguan kesehatan.
 Memelihara lingkungan yang sehat.
 Menjaga prilaku hidup bersih dan sehat.
Sasaran : anggota masyarakat ( keluarga bapak Gusti Komang Sukarta)
Strategi : pendidikan kesehatan.
Rencana kegiatan : penyuluhan tentang Etika Batuk dirumah bapak Gusti Komang
Sukarta
Kriteria hasil : keluarga mampu :
1) Menjelaskan kembali pengertian, tujuan, dampak dan penyebab dari batuk
2) Menjelaskan kembali pencegahan Covid-19
3) Menjelaskan kembali cara etika batuk yang benar
4) Mendemontrasikan kembali etika batuk, yang benar, cuci tangan terutama
setelah menutup hidung dengan tangan saat batuk, dan cara menggunakan
masker.

D. Implementasi
Hari kamis tanggal 7 mei 2020 pukul 14.00 wita mulai dilakukan penyuluhan tentang
pentingnya etika batuk sampai pukul 14.30 wita. Dengan SAP pentingnya etika batuk
terlampir dengan menggunakan media leaflet.

E. Evaluasi
Hari kamis, tanggal 7 mei 2020 pukul 14.00 wita melakukan evaluasi :
75% (3 dari 4) jumlah anggota keluarga yang hadir mengerti dengan materi penyuluhan
dilihat dari :
a. Kepala KK dapat menjelaskan kembali pencegahan Covid-19.
b. Istri KK dapat menjelaskan kembali pengertian, penyebab batuk.
c. Kedua anak KK dapat memperagakan etika batuk yang benar, cuci tangan terutama
setelah menutup hidung dengan tangan saat batuk, dan cara menggunakan masker.
EVALUASI

1. Evaluasi Struktur
a. Mahasiswa sudah melakukan penyuluhan mandiri kepada keluarga bapak G.K.S.
b. Penyuluhan dilakukan dirumah bapak G.K.S. di Banjar Baluk 1, Desa Baluk,
Kecamatan Negara hari Kamis tanggal 7 mei 2020, pukul 14.00 wita sampai
pukul 14.30 wita selama kurang lebih 30 menit.
c. Persiapan saat penyuluhan
1) Persiapan peserta
Mahasiswa melakukan kontrak waktu dengan keluarga (istri dari KK) 1 jam
sebelum dimulainya penyuluhan.
2) Mahasiswa dan keluarga menyiapkan tempat penyuluhan di teras rumah bapak
G.K.S.
3) Persiapan alat
Mahasiswa menggunakan leaflet sebagai media penyuluhan.
d. Penyuluhan dihadiri oleh 4 orang anggota keluarga( istri, 2 orang anak, 1 orang
anak tidak bisa hadir karena keluar rumah).
e. Suasana kondusif saat penyuluhan, istri keluarga aktif setiap mahasiswa
menjelaskan.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta
Peserta antusias mendengarkan dan menyimak materi penyuluhan yang diberikan,
namun tidak ada pertanyaan dari peserta.
b. Penyaji
Penyaji mampu membawakan materi penyuluhan dengan bahasa sehari hari yang
digunakan keluarga ( Bahasa Indonesia dan Bahasa daerah Bali).
c. Media
Penyaji menggunakan leaflet yang singkat dan mudah dipahami.
3. Evaluasi hasil
75% (3 dari 4) jumlah anggota keluarga yang hadir mengerti dengan materi
penyuluhan dilihat dari :
a. Kepala KK dapat menjelaskan kembali pencegahan Covid-19.
b. Istri KK dapat menjelaskan kembali pengertian, penyebab batuk.
c. Kedua anak KK dapat memperagakan etika batuk yang benar, cuci tangan
terutama setelah menutup hidung dengan tangan saat batuk, dan cara
menggunakan masker.
NOTULEN

Hari : Kamis
Tanggal : 7 Mei 2020
Pukul : 14.00-14.30 WITA
Acara : Penyuluhan Pentingnya Etika Batuk
Tempat : Rumah bapak G. K. S
Jumlah Peserta : 4 orang
1. Pendahuluan
Penyuluhan dimulai pukul 14.00 WITA, dibuka oleh penyaji Putu Eka Angga Riantini
dengan ucapan selamat siang. Pembukaan berlangsung selama 5 menit.
2. Kerja
Materi disajikan oleh penyaji Putu Eka Angga Riantini selama 20 menit menggunakan
media leaflet. Selama penyuluhan peserta tidak ada yang meninggalkan tempat dan
mendengarkan dengan penuh perhatian, penyuluhan tidak ada pertanyaan dari peserta.
3. Penutup
4. Penyuluh mengadakan evaluasi kepada peserta penyuluhan dengan meminta peserta
untuk menjelaskan kembali materi yang telah diberikan yaitu :
a. Kepala KK dapat menjelaskan kembali pencegahan Covid-19.
b. Istri KK dapat menjelaskan kembali pengertian, penyebab batuk.
c. Kedua anak KK dapat memperagakan etika batuk yang benar, cuci tangan terutama
setelah menutup hidung dengan tangan saat batuk, dan cara menggunakan masker.

Negara, 7 Mei 2020


Notulis,

Putu Eka Angga Riantini

Anda mungkin juga menyukai