TURBIN KAPLAN
Diajukan sebagai persyaratan dalam menyelesaikan Studi mata Kuliah
Program Komputasi dan Pengantar Teknologi Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa
Dosen Pengampu:
Oleh, S.T., M.T.
Oleh:
Roby Muhammad Akbar 1710631150153
Rudy Handoko 1710631150154
Sandi Akbar 1710631150156
Sekar Sari Kelana 1710631150158
Shinta Dwi Oktaviani 1710631150159
Kelompok: 6 A
LABORATORIUM PRODUKSI
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan
nikmat kesehatan baik jasmani maupun rohaniah kepada kita semua sehingga
penyusunan Laporan Praktikum Uji Prestasi Mesin dapat selesai dengan tepat
waktu. Dalam hal ini kami juga tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada
:
1. Bapak DR. Maman Suryaman, M.M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik.
2. Bapak Oleh, S.T., M.T. Selaku Kaprodi Teknik Mesin.
3. Bapak Oleh, S.T., M.T. selaku Dosen Mata Kuliah Praktikum Uji Prestasi
Mesin.
4. Keluarga dan teman-teman kami yang telah memberikan semangat dalam
penyusunan laporan ini.
Laporan Praktikum Uji Prestasi Mesin ini diajukan sebagai salah satu syarat
kelulusan Program Studi Teknik Mesin S1 di Universitas Singaperbangsa
Karawang. Dalam penyusunan Laporan Praktikum ini, pastinya banyak terdapat
kesalahan baik isi maupun cara penulisannya, oleh sebab itu, kami sebagai
penyusun sangat mengharapkan saran dan kritikan yang dapat menyempurnakan
Laporan Praktikum Uji Prestasi Mesin ini.
Kelompok 6 A
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
1. Mengetahui cara pengujian Turbin Kaplan.
2. Mencari karakteristik dan unjuk kerja dari turbin kaplan antara lain:
a. Karakteristik kapasitas keluaran turbin yaitu daya keluaran pada
kecepatan putar poros dan head yang konstan
b. Karakteristik efisiensi turbin pada kecepatan putar poros optimum dan
head konstan (kurva efisiensi-kapasitas atau berubah-ubah/kurva iso-
efisiensi).
1
Gambar 1. Grafik turbin berdasarkan head
Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa turbin kaplan adalah turbin
yang beroperasi pada head yang rendah dengan kapasitas aliran yang tinggi
atau bahkan beroperasi pada kapasitas yang sangat rendah. Hal ini karena
sudu-sudu turbin kaplan dapat diatur secara manual atau otomatis untuk
merespon perubahan kapasitas. Turbin pelton adalah turbin yang beroperasi
pada head tinggi dengan kapasitas yang rendah. Untuk turbin francis
mempunyai karakteristik yang berbeda dengan yang lainnya yaitu dapat
beroperasi pada head yang rendah atau beroperasi pada head yang tinggi.
Pemilihan turbin kebanyakan didasarkan pada head air yang didapatkan dan
kurang lebih pada rata-rata alirannya.Turbin Kaplan baik digunakan untuk
semua jenis debit dan head, efisiensinya baik dalam segala kondisi aliran.
Aplikasi penggunaan turbin berdasarkan tinggi head yang didapatkan adalah
sebagai berikut ini:
a. Turbin Kaplan: 2 < H < 100 meter
b. Turbin Francis: 5 < H < 500 meter
c. Turbin Pelton: H < 30 meter
d. Turbin Banki: 2 < H < 200 meter
2
B. Jenis Turbin Air
Turbin air dapat digolongkan menjadi dua yaitu turbin air berdasarkan
model aliran air masuk runner dan berdasarkan bentuknya. Berikut ini akan
diuraikan klasifikasi jenis turbin air.
Berdasarkan Arah Aliran
Berdasaran model aliran air masuk runner, maka turbin air dapat dibagi
menjadi tiga tipe yaitu:
a. Aliran Aksial
Pada turbin ini air masuk runner dan keluar runner sejajar dengan poros
runner, Turbin Kaplan atau Propeller adalah salah satu contoh dari tipe
turbin ini. Turbin aliran aksial adalah turbin yang paling banyak digunakan
dengan menggunakan fluida kompresibel.
b. Aliran Radial
Pola aliran radial terbagi atas sentripetasl dan sentrifugal. Pola aliran
sentrifugal adalah pola aliran yang menyebar dari suatu puncak. Pola seperti
ini terdapat pada daerah yang berbentuk kerucut atau gunung api. Pola aliran
radial sentripetal merupakan pola aliran yang arahnya mengumpul menuju
suatu pusat. Pola seperti ini terdapat pada suatu daerah yang berbentuk
cekung atau basin.
c. Aliran Berubah
Aliran berubah beraturan (gradually varied flow), terjadi jika parameter
hidrolis (kecepatan, tampang basah) berubah secara progresif dari satu
tampang ke tampang yang lain. Apabila di ujung hilir saluran terdapat
bendung maka akan terjadi profil muka air pembendungan dimana
kecepatan aliran akan berkurang (diperlambat), sedangkan apabila terdapat
terjunan maka profil aliran akan menurun dan kecepatan akan bertambah
(dipercepat) contoh aliran pada sungai. Aliran berubah cepat (rapidly varied
flow), terjadi jika parameter hidraulis berubah secara mendadak (saluran
transisi), loncat air, terjunan, aliran melalui bangunan pelimpah dan pintu
air.
3
Berdasarkan Daya
a. Mini Mikrohidro
Mini Mikorohidro merupakan turbin yang mengalirkan daya atau energi
yang kecil. Turbin ini tergolong teknologi tepat guna. Contoh nyata dari
mini mikrohidro adalah kincir air. Sebelum adanya mesin generator, kincir
air digunakan untuk membuat sistem irigrasi perairan di persawahan.
b. Mikrohidro
Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik
yang mengunakan energi air. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai
sumber daya (resources) penghasil listrik adalah memiliki kapasitas aliran
dan ketinggian tertentu dari instalasi. Semakin besar kapasitas aliran
maupun ketinggiannya dari istalasi maka semakin besar energi yang bisa
dimanfaatkanuntuk menghasilkan energi listrik. Istilah mikrohidro terdiri
dari mikro artinya kecil sedangkan hidro artinya air. Mikrohidro
menghasilkan daya lebih rendah, sekitar 100 W. Secara teknis, Mikrohidro
memiliki tiga komponen utama yaitu air (sumber energi), turbin dan
generator.
Air yang mengalir dengan kapasitas tertentu disalurkan dari ketinggian
tertentu menuju rumah turbin. Di rumah turbintersebut air akan menumbuk
turbin sehingga menimbulkan energi mekanik berupa berputarnya poros
turbin. Poros yang berputar tersebut kemudian ditransmisikan ke generator
dengan mengunakan kopling. Dari generator akan dihaslikan energi listrik
yang akan masuk ke sistem kontrol arus listrik sebelum dialirkan ke
rumahrumah atau keperluan lainnya (beban). Begitulah secara ringkas
proses Mikrohidro merubah energi aliran dan ketinggian air menjadi energi
listrik.
c. Minihidro
Sedangkan untuk minihidro daya keluarannya berkisar antara 100 sampai
5000 W. Prinsip kerja dari minihidro hampir sama seperti mikrohidro, akan
tetapi daya yang dihasilkan berbeda, sehingga disebut minihidro.
d. Turbin Hydropower
4
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) tergolong dari turbin hydropower.
Dikarenakan tenaga yang dihasilkan diatas 20 MW setiap unit. PLTA adalah
pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk
menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa
disebut sebagai hidroelektrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini
adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga
kinetik dari air.
C. Turbin Kaplan dan Propeller
Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi aliran aksial.
Turbin ini tersusun dari propeller seperti pada perahu. Propeller tersebut
biasanya mempunyai tiga hingga enam sudu. Gambar 2. merupakan
bentuk dari turbin Kaplan.
5
tahun. Dan aliran sungai tersebut bisa diatur dengan memakai bendungan.
Makin besar kapasitas air yang mengalir pada saat air tinggi, akan makin
tinggi air jatuh yang bisa dimamfaatkan, karena tinggi permukaan air atas
adalah konstan sedangkan air kelebihan pada permukaan air bawah akan
naik.
Turbin yang bekerja pada kondisi tinggi air jauh yang berubah-ubah
mempunyai kerugian, karena dalam perencanaan sudu turbin telah
disesuaikan bahwa perpindahan energi yang baik hanya terjadi pada titik
normal yaitu pada kondisi perbandingan kecepatan dan tekanan yang
tertentu. Bila terjadi penyimpangan yang besar baik ke atas maupun ke
bawah, seperti yang terdapat pada pusat tenaga listrik sungai, randamen roda
baling-balingnya turbin cepat atau lambat akan turun. Keuntungan turbin
baling-baling dibandingkan dengan turbin francis adalah kecepatan
putarnya bisa dipilih lebih tinggi, dengan demikian roda turbin bisa dikopel
langsung dengan langsung dengan generator dan ukurannyapun lebih kecil.
Roda Jalan Turbin Kaplan : Kontruksi Dan Keadaan Aliran Air
Konstruksinya bisa dibedakan, sampai dengan alat pengarah pada
hakekatnya sama dengan turbin francis dan pada leher poros terdapat sekitar
4 sampai 8 buah kipas sudu yang dapat diputar.
6
Kipas sudu pada gambar Diatas ini sama seperti baling-baling atau sayap
pesawat terbang yaitu membawa aliran dengan belokan yang hanya sedikit.
Bila untuk pesawat terbang maksudnya adalah supaya dari gaya dorong
yang ada bisa didapatkan gaya ke atas, dengan tahanan yang sedikit
mungkin. Tetapi pada turbin kaplan maksudnya adalah untuk mendapatkan
gaya tangensial yang bisa menghasilkan torsi pada pada poros.
7
BAB 2
INSTALASI PENGUJIAN
Turbin air yang diuji ini merupakan turbin Kaplan dengan poros
horisontal. Momen keluaran turbin diukur dengan dinamometer rem yang
terpasang di ujung poros turbin. Besarnya ditentukan dari perbedaan posisi
seimbang pegas. Posisi nol pegas harus ditentukan sebelum pengujian
dilakukan. Daya turbin ditentukan dari momen keluaran dan putaran poros
yang diukur dengan tachometer. Daya poros turbin dapat diatur dengan
mengubah sudut sudu-sudu turbin dan guide vane. Daya turbin diatur oleh
sejumlah guide vane yang dapat digerakkan dengan batang tangan. Laju
aliran air dapat dihitung dengan mengukur perbedaan tekanan. Instalasi
8
pengujian dapat dilihat pada Gambar 1. Sejumlah katup terpasang pada
instalasi dapat digunakan untuk mengatur arah aliran air.
Dalam pengoperasian turbin Kaplan untuk pengujian ini, beberapa hal
yang perlu diperhatikan adalah:
a. Operasi turbin harus selalu dilakukan dengan “maju” (daya membesar).
b. Beban momen turbin diperbesar dengan mengatur beban pada pegas rem.
c. Selisih tekanan pada sisi isap dan sisi masuk turbin dapat dibaca pada
manometer pipa “U”.
9
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 ALAT DAN BAHAN
Alat Turbin Kaplam yang digunakan untuk praktikum adalah venturimeter.
Laju aliran fluida dikur dengan mengukur beda tekanan pada venturimeter.
Gambar 4. memperlihatkan sebuah venturimeter secara skematis.
1 2
h2
h1
Hv
Hg
H O
Venturi meter adalah salah satu bentuk alat ukur aliran yang dapat
digunakan pada berbagai bidang. Sebenarnya, alat atau instrumen untuk
mengukur aliran fluida ada beberapa macam. Antara lain adalah Orifice Flow
10
Meter, Flow Nozzle, Elbow Meter, Pitot Tube & Annubar, dan lain
sebagainya. Lebih tepatnya, venturimeter adalah gabungan dari venturi
effect dengan alat ukur tekanan Efek venturi terjadi pada sebuah aliran fluida
yang mengalami kenaikan velocity seiring dengan penurunan luas penampang
aliran, hal tersebut diiringi juga dengan terjadinya penurunan tekanan statis
(static pressure) fluida tersebut. Hal tersebut sesuai dengan hukum aliran fluida
dinamik, kecepatan aliran fluida harus naik apabila terdapat restriksi
pada pipa untuk memenuhi Hukum Kontinuitas, sedangkan besar
tekanan harus turun untuk memenuhi Hukum Konservasi Mekanika Energi.
1 1
𝜌𝑔𝑧1 + 𝜌𝑣1 2 + 𝑝1 = 𝜌𝑔𝑧2 + 𝜌𝑣2 2 + 𝑝2
2 2
11
Perbedaan tekanan ini dapat diukur dengan melihatperbedaan ketinggian pada
pipa U yang diisi air raksa. Dengan demikian, perbedaan kecepatan tersebut
dapat diketahui.
1 1
∆𝑝 = 𝜌𝐻2𝑂 𝑣2 2 − 𝜌𝐻2𝑂 𝑣1 2 = 𝜌𝐻𝑔 𝑔𝐻𝑉
2 2
2
1 2 1 2 𝜌𝐻𝑔
𝑄 (( ) − ( ) ) = 2 𝑔𝐻𝑉
𝐴2 𝐴1 𝜌𝐻2𝑂
𝑄 𝜌𝐻𝑔
√(𝐴1 2 − 𝐴2 2 ) = √2𝑔𝐻𝑉
𝐴2 𝐴1 𝜌𝐻2𝑂
𝑄 𝜌𝐻𝑔
𝜋 √(𝐷1 4 − 𝐷2 4 ) = √2𝑔𝐻𝑉
(𝐷 𝐷 )2 𝜌𝐻2𝑂
4 2 1
𝜋
(𝐷2 𝐷1 )2 𝜌𝐻𝑔
𝑄= 4
√2𝑔𝐻𝑉
𝜌𝐻2𝑂
√(𝐷1 4 − 𝐷2 4 )
12
venturimeter, dan head statik pada bagian masukan ke turbin dan keluaran
dari turbin.
Semua langkah di atas dilakukan kembali untuk posisi sudut sudu
pengarah (guide vane) yang berbeda. Percobaan dilakukan pada beberapa
sudut sudu pengarah, yaitu, -200, 00, dan 200.
13
BAB 4
PERHITUNGAN
4.2 PERHITUNGAN
a. Perhitungan Head Turbin yang Tersedia (HT)
200
𝐻𝑇 = 12,6 ∙ ∆𝐻𝑠𝑡 + ∆𝑧 = 12,6 ∙ + 0,5 = 3,02𝑚
1000
𝛾𝐻𝑔
2
𝜋𝐷2 𝐷1 √ 2 2𝑔𝐻𝑉 ( − 1)
𝛾𝐻2𝑂
𝑄=
4 𝐷1 4 − 𝐷2 4
300 133416
𝜋0,082 0,122 √2 ∙ 9,81 1000 ( 9810 − 1)
=
4 0,124 − 0,084
𝑚3
𝑄 = 0,0467
𝑠
c. Perhitungan Daya yang Tersedia (Na)
14
d. Perhitungan Kecepatan Sudut Putaran (ω)
f. Efisiensi (η)
𝑁𝑝
𝜂= × 100% = 21,9%
𝑁𝑎
Q T
α n ω Hventury Hst Ht Na Np η
[m3/s] [Nm]
3040 318.35 120 140 2.264 0.035 0.0 767.06 0.00 0.00%
2918 305.57 140 140 2.264 0.037 0.5 828.52 152.79 18.44%
-20 2644 276.88 160 160 2.516 0.040 1.0 984.32 276.88 28.13%
2432 254.68 180 190 2.894 0.042 1.5 1200.88 382.02 31.81%
2035 213.10 220 240 3.524 0.047 2.0 1616.63 426.21 26.36%
2979 311.96 120 120 2.012 0.035 0.0 681.68 0.00 0.00%
2765 289.55 120 130 2.138 0.035 0.5 724.37 144.78 19.99%
0 2602 272.48 140 160 2.516 0.037 1.0 920.74 272.48 29.59%
2246 235.20 180 180 2.768 0.042 1.5 1148.59 352.80 30.72%
2235 234.05 200 200 3.02 0.045 2.0 1320.95 468.10 35.44%
2844 297.82 120 130 2.138 0.035 0.0 724.37 0.00 0.00%
2646 277.09 140 140 2.264 0.037 0.5 828.52 138.54 16.72%
20 2387 249.97 160 170 2.642 0.040 1.0 1033.61 249.97 24.18%
2001 209.54 200 200 3.020 0.045 1.5 1320.95 314.32 23.79%
1839 192.58 220 220 3.272 0.047 2.0 1501.03 385.16 25.66%
15
4.4 HASIL PERHITUNGAN
1. Kurva Karakteristik
a. Kurva Np – n
Kurva Np - n
500.00
Np [Watt] 400.00
300.00
alpha = -20
200.00
alpha = 0
100.00
alpha = +20
0.00
1700 2200 2700 3200
n [rpm]
b. Kurva T – n
Kurva T - n
2.5
2.0
T [Nm]
1.5
Series1
1.0
Series2
0.5
Series3
0.0
1700 2200 2700 3200
n [rpm]
c. Kurva η – n
Kurva η - n
0.40
0.30
efisiensi
16
Quadratic Curve Fitting
40
alpha = -20
alpha = 0
alpha = 20
35
30
25
efisiensi [%]
20
15
10
0
1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400 2600 2800 3000 3200
n [rpm]
d. Kurva Np – Q
Kurva Np - Q
500
400
Np [Watt]
300
alpha = -20
200
alpha = 0
100 alpha = 20
0
0.03 0.035 0.04 0.045 0.05
Q [m3/s]
17
e. Kurva T – Q
Kurva T - Q
2.5
2.0
1.5
T [Nm]
alpha = -20
1.0 alpha = 0
0.5 alpha = 20
0.0
0.03 0.035 0.04 0.045 0.05
Q [m3/s]
f. Kurva Q – n
Kurva Q - n
0.05
y = -1E-05x + 0.0706
R² = 0.9894
y = -1E-05x + 0.0686
Q [m3/s]
y = -1E-05x + 0.0732
R² = 0.9107
0.03
1500 2000 2500 3000
n [rpm]
18
g. Kurva Isoefisiensi terhadap Kapasitas
Kurva Isoefisiensi
8.3
8.2
8.1
8
HT [m]
Efisiensi 5%
7.6
0.093 0.095 0.097 0.099 0.101 0.103
Q [m^3/s]
2. Analisis
Dari hasil pengukuran dapat daimbil kesimpulan tentang karakteristik
Turbin Kaplan. Kesimpulan ini diambil dengan melihat kecenderungan (trend)
tiap-tiap kurva karena data yang diperoleh memiliki sebaran. Sebaran ini
disebabkan oleh hal-hal berikut:
a. Salah satu sudu turbin sudah rusak sehingga sudutnya sudah tidak dapat
diatur lagi.
b. Pada pengukuran tekanan, faktor rugi-rugi gesekan diasumsikan tidak ada.
19
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
Berikut ini adalah kesimpulan yang dapat diambil dari hasil percobaan.
1. Daya turbin menurun jika kecepatan putarnya meningkat.
2. Torsi yang dihasilkan turbin menurun jika kecepatan putarnya meningkat.
3. Efisiensi memiliki kecenderungan bernilai kuadratik terhadap kecepatan
putar turbin.
4. Daya turbin meningkat jika debit alirannya meningkat.
5. Torsi yang dihasilkan turbin meningkat jika debitnya meningkat.
6. Debit aliran menurun jika kecepatan putar meningkat.
7. Efisiensi maksimum yang tercapai adalah sekitar 35%. Hal ini sesuai
dengan literatur yang menyatakan bahwa efisiensi turbin berkisar antara
30-40%.
20