NIM : 2280190030
SIFAT Daring/Online
KALIMAT TERJEMAH
نحن نصوم رمضان املبارك Kami sedang berpuasa pada bulan ramadan yang
penuh berkah
أنت تلعب أمام البيت Kamu (laki-laki) sedang bermain di depan rumah
هو يدرس الفقه فى املعهد Dia (laki-laki) sedang belajar fiqih di pondok
ّ
املسلمون يصلون التراويح و الوتر فى Orang-orang muslim itu sedang melaksanakan
solat tarawih dan witir di masjid
املسجد
3. Deskrifsikan perbedaan pendapat tentang hukum musik dalam Islam? Sertakan dalil dan
argumentasi masing-masing pendapat tersebut!
JAWAB :
Para ulama sepakat hukum musik adalah haram selama ada tiga hal yang
menyertainya. Pertama, musik menjadi haram jika mengandung unsur kemungkaran
maupun kemaksiatan. Ulama mempermasalahkan sisi kemaksiatan yang melekat pada
musik tersebut sehingga musik pun menjadi haram. Bentuk kemaksiatan pada musik bisa
ada di lirik atau alunan lagunya sendiri. Misalnya bila lagu tersebut mengajak berbuat
kemaksiatan. Musik juga mengandung kemaksiatan jika umpamanya irama lagu yang
dinyanyikan seperti musik ritual peribadatan agama tertentu. Dalam kondisi ini musik
menjadharam, sebab, seorang Muslim dilarang meniru ritual ibadah agama lain.
Kemaksiatan lain yang melekat pada musik bisa juga ada pada orang yang menyanyikan.
Misalnya dia menampilkan aurat padahal syariat Islam memerintahkan untuk menutup aurat.
Atau, si penyanyi melakukan gerakan-gerakan tidak senonoh dan melampaui batas. Jadi
pada intinya, jika suatu musik mengandung kemaksiatan, hukumnya haram.
Kedua, haramnya musik lantaran terdapat fitnah yang berarti keburukan di
dalamnya. Artinya, jika musik itu bisa membuat seorang muslim jatuh pada keburukan,
dosa, dan menimbulkan fitnah, maka haram mendengarkannya. Ketiga, musik menjadi
haram bila membuat orang yang mendengarnya meninggalkan kewajiban sebagai Muslim.
Seorang Muslim punya kewajiban yang harus dilakukan sebagai hamba Allah. Dan segala
hal yang menghalanginya melakukan kewajiban itu wajib dihindari. Kendati demikian,
Kitab Tafsir at-Thabari memberi penjelasan dalam kajiannya terhadap surat luqman ayat 6.
Allah SWT berfirman :
ٓ
ٌ َذابٌ ُّم ِهSSَكَ لَهُ ْم عSSِ ُز ًوا ۚ أُ ۟و ٰلَئSSُ َذهَا هSSر ِع ْل ٍم َويَتَّ ِخS
ين ِ Sبِي ِل ٱهَّلل ِ بِ َغ ْيS َّل عَن َسS ُض ِ ِديSS َو ْٱل َحSSْت َِرى لَهSSاس َمن يَ ْش
ِ ث لِي ِ ََّو ِمنَ ٱلن
"Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna
untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan
Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan".
Kitab Tafsir at-Thabari mengutip pendapat Abdullah bin Mas'ud dan Abdullah
bin Abbas untuk menafsirkan ayat tersebut. Menurut dua Sahabat Nabi SAW itu, diksi
lahwun pada ayat tersebut berarti musik, nyanyian dan mendengarkannya. Kitab Tafsir Ibnu
Katsir juga menguatkannya, dengan menyebutkan bahwa, "Ketika Allah SWT menjelaskan
keadaan orang-orang yang berbahagia, mereka adalah yang mendapatkan petunjuk dari
Kitab Allah SWT dan mengambil manfaat dari mendengarkannya". Kemudian, masih dalam
Tafsir Ibnu Katsir, Allah SWT juga menjelaskan tentang keadaan orang yang merugi dan
sengsara (asyqiya) yaitu yang menolak mengambil manfaat dari mendengarkan ayat-ayat
Allah SWT, dan menerima untuk mendengarkan suara seruling, nyanyi-nyanyian dan juga
alat musik. Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas adalah Sahabat Nabi SAW yang mengharamkan
musik. Salah satu dalil yang mengharamkan musik yaitu hadis riwayat Imam al-Bukhari.
Nabi Muhammad bersabda, "Akan ada dari umatku suatu kaum yang menghalalkan zina,
sutera, khamar dan alat musik". Diksi alat musik yang digunakan dalam hadis itu adalah
ma'azif, kata jamak, yang mengacu pada alat musik yang dipukul. Zarkasih memaparkan,
ma'azif pada zaman sekarang mungkin dapat diserupakan dengan gendang. Jika ada yang
menghalalkannya, berarti asalnya itu memang haram. Dan Nabi Muhammad mengingatkan
soal itu agar umatnya mawas diri. Sedangkan Sahabat Nabi yang membolehkan musik salah
satunya adalah Abdullah bin Zubair.
Menurut al-Ghazali, adanya izin kepada Aisyah menunjukkan bolehnya
menyanyi. Adapun larangan yang ada, ia harus dilihat konteksnya. Ulama-ulama yang
melarang musik menamainya sebagai alat al-malahi (alat-alat yang melalaikan dari
kewajiban/sesuatu yang penting). Dalam konteks inilah musik menjadi haram atau makruh.
Tetapi, jika musik mendorong kepada sesuatu yang baik, maka ia dianjurkan. Lagu-lagu
berbahasa Arab sekali pun, atau yang berirama kasidah, dapat saja menjadi haram bila
mengandung kalimat yang tidak wajar atau mengundang rangsangan kemungkaran.
Almarhum Mahmud Syaltut, mantan pemimpin tertinggi al-Azhar Mesir, dalam
fatwanya menegaskan bahwa para ahli hukum Islam telah sepakat tentang bolehnya
nyanyian guna membangkitkan kerinduan melaksanakan haji, semangat bertempur, serta
dalam peristiwa-peristiwa gembira, seperti lebaran, perkawinan, dan sebagainya. Adapun
selain itu, memang diperselisihkan. Tetapi semua alasan untuk melarangnya selama tidak
menimbulkan dampak negative tidak dapat dibenarkan.
4. Tulislah Dalil Al-Qur’an tentang proses penciptaan manusia? Sertakan Hadis Nabi
Muhammad SAW sebagai Bayan Taqrir (Penguat)
JAWAB :
Penjelasan ini terdapat pada Qs. Al-Mukminun ayat (12)-(16), yaitu sebagai berikut :
ْ ُّا النSSَ) ثُ َّم خَ لَ ْقن13( ار َم ِكي ٍن
ةSSَا ْال َعلَقSSَةً فَخَ لَ ْقنSَةَ َعلَقSَطف ٍ َرSَةً فِي قSَطف ْ ُاهُ نSSَ) ثُ َّم َج َع ْلن12( ين ٍ اللَ ٍة ِم ْن ِطSَولَقَ ْد خَ لَ ْقنَا اإل ْن َسانَ ِم ْن ُس
َكSSِ َد َذلS) ثُ َّم إِنَّ ُك ْم بَ ْع14( َ الِقِينSنُ ْال َخSا َركَ هَّللا ُ أَحْ َسSSَ َر فَتَبSا آ َخSSًُمضْ َغةً فَ َخلَ ْقنَا ْال ُمضْ َغةَ ِعظَا ًما فَ َك َسوْ نَا ْال ِعظَا َم لَحْ ًما ثُ َّم أَ ْن َشأْنَاهُ خَ ْلق
16( َ) ثُ َّم إِنَّ ُك ْم يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة تُ ْب َعثُون15( َلَ َميِّتُون
Artinya :
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
Hilang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Mahasucilah Allah, Pencipta yang paling baik. Kemudian
sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.
ِ S إِ َّن أَ َح َد ُك ْم لَيَ ْع َم ُل بِ َع َم،ُ فَ َوهللاِ الَّ ِذيْ الَ إِلَهَ ُغ ْي ُره، َو َشقِ ٌّي أَوْ َس ِع ْي ٌد، َو َع َملِ ِه، َوأَ َجلِ ِه،ب ِر ْزقِ ِه
لS ِ بِ َك ْت:ت ٍ َوي ُْؤ َم ُر بِأَرْ بَ ِع َكلِ َما،الرُّ وْ َح
ِ S ُل بِ َع َمS َد ُك ْم لَيَ ْع َمS َوإِ َّن أَ َح،ار فَيَ ْد ُخلُهَا
لS ِ َّق َعلَ ْي ِه ْال ِكتَابُ فَيَ ْع َم ُل بِ َع َم ِل أَ ْه ِل الن ٌ أَ ْه ِل ْال َجنَّ ِة َحتَّى َما يَ ُكوْ نُ بَ ْينَهُ َوبَ ْينَهَا إِالَّ ِذ َرا
ُ ِع فَيَ ْسب
ِ َر َواهُ ْالبُ َخ. فَيَ ْع َم ُل بِ َع َم ِل أَ ْه ِل ْال َجنَّ ِة فَيَ ْد ُخلُهَا، ُق َعلَ ْي ِه ْال ِكتَاب
اريُّ َو ُم ْسلِ ٌم ِ َّأَ ْه ِل الن
ٌ ار َحتَّى َما يَ ُكوْ نُ بَ ْينَهُ َوبَ ْينَهَا إِالَّ ِذ َرا
ُ ِع فَيَ ْسب
Para ulama telah lama menelusuri Al-Quran dan Hadits dan menyimpulkan minimal
ada empat kriteria yang harus dimiliki oleh seseorang sebagai syarat untuk menjadi
pemimpin. Semuanya terkumpul di dalam empat sifat yang dimiliki oleh para nabi/rasul
sebagai pemimpin umatnya, yaitu: (1) Shidiq yaitu jujur, kebenaran dan kesungguhan dalam
bersikap, berucap dan bertindak di dalam melaksanakan tugasnya, (2) Amanah, yaitu
kepercayaan yang menjadikan dia memelihara dan menjaga sebaik-baiknya apa yang
diamanahkan kepadanya, baik dari orang-orang yang dipimpinnya, terlebih lagi dari Allah
SWT, (3) Fathonah, yaitu kecerdasan, cakap, dan handal yang melahirkan kemampuan
menghadapi dan menanggulangi persoalan yang muncul, (4) Tabligh, yaitu penyampaian
secara jujur dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang diambilnya (akuntabilitas dan
transparansi). Selain ke empat sifat diatas, perlu diketahui pula syarat pemimpin dalam Islam
lainnya seperti yang dijabarkan berikut ini:
c. Laki-Laki
Dalam Al-qur’an surat An nisaa’ (4) :34 dijelaskan bahwa laki laki adalah
pemimpin dari kaum wanita.“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita,
oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang
lain (perempuan)…”. Selain itu rasullulah SAW pun bersabda: “Tidak akan beruntung
suatu kaum yang menyerahkan urusan (kepemimpinan) mereka kepada seorang
wanita.” (HR Al-Bukhari).
Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada
kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya (Al Qashas 28: 26).
i. Berlemah Lembut
Doa Rasullullah: “Ya Allah, barangsiapa mengurus satu perkara umatku lalu ia
mempersulitnya, maka persulitlah ia, dan barang siapa yang mengurus satu perkara
umatku lalu ia berlemah lembut kepada mereka, maka berlemah lembutlah kepadanya”
j. Tegas dan bukan Peragu
a. Tasawwuf Akhlaki merupakan tasawuf yang berfokus pada perbaikan akhlak dan
budi pekerti, berupaya mewujudkan perilaku yang baik (Mahmudah) serta
menghindarkan diri dari sifat-sifat tercela (Mazmumah). Tasawuf akhlaki ini
disebut juga dengan tasawuf sunni, dikembangkan oleh para ulama salaf as-salih
dengan menerapkan metode-metode tertentu. Menurut para sufi, pengembangan
tasawuf akhlaki dibangun sebagai dasar latihan kerohanian dengan tujuan
mensucikan hati dan mengendalikan hawa nafsu sampai ke titik terendah.
Sehingga nantinya tidak akan ada penghalang yang membatasi manusia dengan
Tuhannya. Untuk mempermudah dalam mewujudkan ajaran tasawuf akhlaki ini,
para sufi menyusun beberapa tahapan sistem meliputi takhalli, tahalli, dan tajalli.
Adapun tokoh-tokoh sufi yang mengembangkan ini adalah Hasan Al-Basari, Al-
Muhasibi, Al-Qusyairi, dan Al-Ghazali.
b. Tasawwuf ‘Amali lebih menekankan terhadap cara-cara mendekatkan diri kepada
Allah SWT, baik melalui amalan lahiriah maupun batiniah. Di samping itu, ada
juga yang berpendapat bahwa tasawuf amali adalah ajaran yang dianut oleh
pengikut tarekat (ashhâbut turuq), yang meliputi menjauhi sifaf-sifat tercela,
mengutamakan mujâhadah, menghadap Allah dengan bersungguh-sungguh dan
memutuskan hubungan dengan lainnya. Apabila dilihat dari sudut amalan dan
ilmu yang dipelajari, terdapat 4 aspek yang harus dipelajari dalam aliran tasawuf
amali, yaitu syaria’t, thariqat, dan ma’rifat. Dalam ajaran tasawuf amali sendiri,
terdapat tokoh-tokoh yang berperan cukup penting diantaranya adalah Hasan Al-
Basri, Rabi’ah al-Adawiyah dan Dzun Nun Al-misri
c. Tasawwuf Falsafi adalah kajian terhadap tuhan, manusia dan sebagainya yang
menggunakan motode rasio atau akal. Tasawuf ini merupakan hasil dari
pemikiran-peminkiran para tokoh-tokoh yang diungkapkan dengan bahasa
filosofis.Tasawuf ini tidak bisa dikatakan sebagai Tasawuf yang murni karena
telah menggunakan pendekatan fikiran dan rasio, namun juga tidak bisa dikatakan
filsafat seutuhnya karena didasarkan pada rasa. Dengan kata lain Tasawuf Falsafi
merupakan penggabungan antara rasa dan rasio. Ada 4 objek dari kajian Tasawuf
Falsafi ini yaitu latihan yang bersifat kebatinan atau rohaniyah dengan
menggunakan rasa, intuisi dengan dan introspsesi diri dengan tingkatan maqam,
hal dan rasa, kajian tentang hakekat dari sifat-sifat tuhan, malaikat,arsy, kursy,
wahyu, kenabian, roh, hakekat dari alam ghaib dan yang nyata serta susunan
kosmos dan penciptaannya, peristiwa yang luar, dan pengungkapan teory dengan
istilah yang filosofis. Adapun tokoh-tokoh dalam tasawuf falsafi ini yaitu Ibnu
‘Arabi, Al Jilli, Ibnu Sab’in.
7. Uraikan menurut pendapat saudara tentang seni lukis, pahat dan patung! Kuatkan dengan
Hadis Nabi Muhammad SAW
JAWAB :
Segala bentuk patung atau lukisan benda bernyawa adalah haram. Tidak ada
bedanya antara patung yang dibuat meniru jasad orang muslim atau kafir, semuanya sama
haramnya. Akan tetapi membuat patung orang kafir itu lebih haram lagi, karena di situ
terkumpul dua bentuk keburukan; keburukan membuat patung, dan keburukan
mengagungkan orang kafir. Berikut ini rincian persoalan haramnya patung dan monumen :
1. Persoalan membuat patung, tidak berhenti hanya sekedar sebagai persoalan fikih saja,
tetapi berlanjut sampai pada persoalan aqidah. Karena Allah lah yang hanya memiliki
kekhususan untuk menciptakan makhluk-Nya dengan bentuk yang terbaik. Melukis (atau
mematung) berarti upaya meniru ciptaan Allah. Masalah ini juga berkaitan dengan akidah
dari sisi bahwa terkadang patung-patung itu menjadi sesembahan selain Allah. Di antara
buktinya adalah bahwa membentuk makhluk itu adalah perbuatan Allah Ta'ala adalah dalil-
dalil berikut:
"Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Rabbmu
Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan
menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia
menyusun tubuhmu." (QS. Al-Infithaar (6-8)
Dari Aisyah Ummul Mukminin, Ummu Habibah dan Ummu Salamah
menyebutkan tentang gereja yang pernah mereka lihat di Habasyah. Di dalamnya terdapat
berbagai lukisan. Mereka menceritakannya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka
beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kebiasaan orang-orang seperti mereka,
apabila ada salah di antara mereka yang meninggal dunia, akan mereka dirikan masjid di
atas kuburan mereka, lalu mereka buat lukisan-lukisan tersebut. Mereka adalah sejahat-
jahatnya makhluk di sisi Allah di Hari Kiamat .
3. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengancam orang yang memiliki lukisan benda
hidup agar tidak memasukkannya ke dalam rumah. Beliau menyebutkan dosa-dosa akibat
perbuatan tersebut, serta kebaikan yang hilang karena keberadaan lukisan tersebut. Di antara
dalil-dalilnya:
Dari Abu Thalhah diriwayatkan bahwa ia berkata: Aku pernah mendengar
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya para malaikat itu tidak
akan masuk rumah yang di dalamnya ada anjing atau lukisan benda hidup." HR. Al-Bukhari
(3053) dan Muslim (2106).
4. Membuat lukisan termasuk jalan yang menghantarkan kepada perbuatan syirik. Karena
perbuatan syirik itu dimulai dengan penghormatan terhadap gambar atau lukisan tersebut,
terutama dengan sedikitnya ilmu, atau bahkan tanpa ilmu sama sekali. Di antara dalilnya
adalah:
JAWAB :
Tujuan wakaf adalah memberikan sebagian atau seluruh harta benda kepada golongan
tertentu atau ahli yang sudah ditunjuk yang digunakan untuk kepentingan umum atau untuk
masyarakat secara luas. Berikut ini adalah manfaat wakaf yang dilihat secara umum :
مع النّجاح