Bab Ii1
Bab Ii1
KAJIAN TEORI
1. Pengertian Masyarakat
berasal dari kata Latin socius, berarti “kawan”. Istilah masyarakat sendiri
berasal dari akar kata Arab syaraka yang berarti “ikut serta, berpartisipasi”.
sebagai satuan sosial dan suatu keteraturan yang ditemukan secara berulang-
merupakan orang yang menempati suatu wilayah baik langsung maupun tidak
12
13
a. Masyarakat modern
ketergantungan secara fungsional antara yang satu dengan yang lain dalam
modern.
sukar atau kacau kearah atau menjadi normal. Jadi masyarakat modern
14
b. Masyarakat tradisional
kritis (Dannerius Sinaga, 1988: 152). Menurut Rentelu, Pollis dan Shcaw
merupakan masyarakat yang statis tidak ada perubahan dan dinamika yang
diantaranya:
15
kolektif
lingkungan sosial manusia, rasa malu menganggu jiwa jika ada orang
16
yang satu dengan individu yang lain berada dalam kelompok itu. Tidak ada
disiplin terhadap hukum adat cukup kuat. Sosial control dan disiplin
lebih patuh terhadap hukum adat daripada negara atau hukum nasional.
2. Masyarakat Tani
a. Masyarakat Desa
manusia dalam arti yang seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan
17
atau gabungan dari kesemuanya itu dan yang sistem budaya dan sistem
wilayah kehidupan sosial ang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial
yang tertentu. Dasar dasar dari masyarakat setempat adalah lokalitas dan
yaitu manusia yang hidup bersama, bercampur untuk waktu yang cukup lama,
mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan, dan merupakan suatu
adanya tukang kayu, tukang membuat genteng dan bata, tukang bangunan,
ditandai oleh ciri-ciri, yaitu adanya interaksi, ikatan pola tingkah laku yang
khas didalam semua aspek kehidupan yang bersifat mantap dan kontinyu, dan
18
masyarakat ditandai oleh empat ciri, yaitu adanya interaksi, ikatan pola
tingkah laku yang khas didalam semua aspek kehidupan yang bersifat mantap
dan kontinyu, serta adanya rasa identtas terhadap kelompok, dimana individu
a. Manusia yang hidup bersama. Di dalam ilmu sosial tak ada ukuran yang
manusia yang harus ada. Akan tetapi, secara teoritis angka minimumnya
tidaklah sama dengan kumpulan benda-benda mati, seperti kursi, meja dan
19
yang terbesar dan mempunyai kebiasan, tradisi, sikap dan perasaan yang
(1992:73) ialah adanya sejumlah orang, tinggal dalam suatu daerah tertentu,
adanya sistem hubungan, ikatan atas dasar kepentingan bersama, tujuan dan
bekerja bersama, ikatan atas dasar unsur unsur sebelumnya, rasa solidaritas,
berikut :
20
4) Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak
prestasi).
sesuatu.
Dari uraian tersebut dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni
masyarakatnya.
21
mereka yang berprofesi sebagai petani dan tergabung dalam komunitas tani di
masyarakat tani memang sangat miskin dan rentan terhadap gejolak sekecil
Sebagian besar petani kita merupakan buruh tani dan petani gurem,
1. Pengertian pertanian
artinya lahan atau tanah dan cultura artinya memelihara atau menggarap.
Menurut A.T Mosher (1968: 19) pertanian adalah sejenis proses produksi
khas yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Bagi
22
suatu bagian usaha, dimana biaya dan penerimaan adalah penting. Tumbuhan
dari udara melalui daunnya. Diambilnya air dan hara kimia dari dalam tanah
ia membuat biji, buah, serat dan minyak yang dapat digunakan oleh manusia.
kelembaban yang tersedia serta sifat tanah. Tiap jenis tumbuhan menghendaki
23
berbagai dunia.
beras, palawija dan tanaman hortikultura. Sedangkan pertanian dalam arti luas
tubuhnya. Nasi merupakan salah satu bahan makanan pokok yang mudah
diolah, mudah disajikan, enak, lagi pula nilai energi yang terkandung di
Menurut cara tanamnya, padi dapat dibagi menjadi padi sawah dan
padi gogo. Padi sawah adalah padi yang ditanam di sawah dengan
pengairannya sepanjang musim atau setiap saat. Sedangkan padi gogo adalah
padi yang diusahakan di tanah tegalan kering secara menetap. Padi gogo
pertanian di Indonesia :
24
a. Sawah
Sawah adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan di lahan basah dan
memerlukan banyak air baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah
b. Tegalan
Tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada
pengairan air hujan, ditanami tanaman musiman atau tahunan dan terpisah
dari lingkungan dlam sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya sulit untuk
dibuat pengairan irigasi karena permukaan yang tidak rata. Pada saat
musim kemarau lahan tegalan akan kering dan sulit untuk ditumbuhi
tanaman pertanian.
c. Pekarangan
d. Ladang Berpindah
banyak lahan hasil pembukaan hutan atau semak dimana setelah beberapa
kali panen atau ditanami, maka tanah sudah tidak subur sehingga perlu
pindah ke lahan lain yang subur atau lahan yang sudah lama tidak digarap.
25
2. Pengertian Petani
penangkapan ikan) dan pemungutan hasil laut (Fadholi Hernanto, 1996: 26).
b. Petani penggarap adalah petani yang mengusahakan tanah orang lain atas
sangat menentukan hasil yang diperoleh misalkan jika bidang usaha mereka
sebagai pemilik lahan pertanian maka hasil produksi tidak akan berkurang
karena adanya biaya sewa lahan, namun jika bidang usahanya sebagai
penggarap maka ketentuan hasil produksi akan dikurangi biaya sewa lahan
karena lahan ini milik orang lain apalagi jika bidang usaha sebagai buruh tani
maka hanya memiliki upah bila ada orang (petani) yang memerlukan jasanya.
26
1. Petani yang pendapatanya rendah, yaitu kurang dari setara 240 kg beras
2. Petani yang memiliki lahan sempit, yaitu lebih kecil dari 0,25 hektar lahan
sawah di Jawa atau 0,5 hektar di luar Jawa. Bila petani tersebut juga
mempunyai lahan tegal, maka luasnya 0,5 hektar di Jawa dan 1,0 hektar di
luar Jawa
dominan dari petani kecil yaitu dilihat tingkat pendapatan yang rendah, luas
a. Petani penggarap atau buruh tani: pria dan wanita dalam batas usia
produktif (15-50 tahun), yang memiliki satu atau lebih wadah dari satuan
usaha, tetapi karena hasilnya tidak cukup menunjang kebutuhan hidup
keluarganya atau karena ingin menambaha penghasilan, bekerja kepada
petani lain, mereka yang memiliki lahan biasanya mulai memburuh setelah
menggarap lahan miliknya sendiri
b. Petani penyekap : kepala keluarga yang memiliki modal tetapi tidak cukup
memiliki wadah dari salah satu satuan usaha sehingga mengerjakan lahan
milik orang lain (tegalan atau sawah) dengan cara sewa, sewa dengan batas
waktu tidak menentu (gadai), atau bagi hasil
c. Petani pemilik-penggarap: petani yang mengelola lahannya sendiri,
adakalanya mengupah buruh tani apabila tenaga keluarganya tidak cukup
untuk mengerjakan seluruh lahan miliknya, tetapi ada juga yang
menyewakan sebagian lahan miliknya jika tidak cukup modal untuk
mengupah buruh tani
d. Petani pemilik-bukan penggarap: mereka memiliki lahan, tetapi karena
mempunyai usaha lain (pedagang, industrialis, pegawai negeri/swasta,
27
rinci yaitu petani pemilik yang mengolah lahanya sendiri, petani pemilik yang
tidak mengolah lahannya sendiri, petani yang menyewa lahan milik orang
lain dan petani yang selain menggarap lahannya sendiri, juga menjadi buruh
di tempat lain.
adat adalah himpunan peraturan tentang perilaku yang berlaku bagi orang
pribumi dan timur asing pada satu pihak yang mempunyai sanksi (karena
bersifat hukum) dan pada pihak lain berada dalam keadaan tidak
memang cocok untuk mendeskripsikan apa yang dinamakan adat recht pada
jaman tersebut bukan untuk hukum adat pada masa kini (Abdulrahman, 1984:
17-18).
kental dengan banyak tradisi dan budaya, jadi menurut beliau menyebutnya
dengan adat recht pada jamannya, akan tetapi tidak cocok bila dikaitkan
28
meskipun tidak ditetapkan oleh yang berwajib tetapi ditaati dan didukung
f. Tidak tertulis
membahas suatu tradisi yang ada di salah satu masyarakat tani di tengah-
tengah masyarakat modern. Salah satu contoh tradisi yang akan dibahas
nenek moyang para petani sudah memenuhi unsur hukum adat karena
29
masyarakat tani.
keseluruhan hidup bersama yang tersusun dari berbagai bagian dimana antara
bagian satu dengan bagian yang lain saling bertautan atau berhubungan. Tiap
hukum merupakan suatu sistem, sebagai suatu sistem yang kompleks dari
alam pikiran yang hidup dalam masyarakat yang bersendi atas dasar alam
pikiran yang berkaitan dengan unsur-unsur yang menjadi dasar corak sistem
hukum adat (I Gede A.B Wiranata 2003: 57-58). Adapun corak-corak dalam
yang harus dipelihara agar masyarakat itu tetap aman tentram bahagia dan
lain-lain. Tidak ada pembatasan antara dunia lahir dan dunia gaib serta
30
upacara religius yang bertujuan agar mendapat berkah, tidak ada halangan
b. Kebersamaan (Komunal)
manusia selalu dilihat dalam wujud kelompok, sebagai satu kesatuan yang
utuh. Individu satu dengan yang lainnya tidak dapat hidup sendiri, manusia
31
Bahkan pada suku bangsa jawa terdapat pepatah adat yang dengan tepat
menggambarkan corak komunal yaitu: dudu sanak dudu kadang, ning yen
c. Tradisional
suku Jawa adalah upacara pada malam 1 Sura. Dalam pelaksanaan upacara
32
tentu paham dengan makna, nilai serta simbol yang terkandung di dalam
dibayar dengan janji, semuanya harus disertai tindakan nyata, tidak ada
saling mencurigai satu dengan yang lainnya. Hukum adat juga sangat
1997: 140-141).
untuk bukti penegasan atau peneguhan atas apa yang akan terjadi atau
telah terjadi. Contohnya saat kita memberikan jaminan baik dalam bentuk
barang maupun uang atas sesuatu yang telah kita beli, dimana kita tidak
33
e. Tidak dikodifikasikan
Sebagian besar hukum adat merupakan hukum yang tidak tertulis, semua
menjadikan itu sebuah hukum walaupun tidak ada sebuah peraturan yang
juga yang dicatat dalam daerah, bahkan ada yang dibukukan dengan cara
dilaksanakan. Oleh karena itu, hukum adat mudah berubah, dan dapat
1992: 38).
pembagian upah menuai padi yang berdasarkan banyak sedikitnya padi yang
kepada buruh tani khususnya untuk kegiatan panen yang merupakan bagian
tertentu dari hasil panen. Panen padi merupakan aktifitas komunitas yang
dapat diikuti oleh semua atau kebanyakan anggota komunitas dan menerima
bagian tertentu dari hasil. Menurut hasil di beberapa tempat petani tidak dapat
34
bawon yang benar-benar terbuka dalam arti setiap orang diijinkan ikut
pulau jawa, dimana pemetik padi disawah orang lain akan mendapatkan
bagian hasil padi sebanyak 20 % dari padi yang berhasil dipetiknya, yang
sebagian buah yang berhasil dipetik sebetulnya tidak hanya terjadi pada
buah padi saja, tetapi terjadi juga pada buah kelapa, buah kopi, buah
cengkeh dan lain-lain. Hal ini terjadi karena memang lebih praktis untuk
daripada pemilik sawah atau pemilik kebun harus mencari uang terlebih
sistem upah seperti ini merupakan peninggalan budaya nenek moyang kita
yang masih relevan untuk dipakai sampai hari ini dan perlu dilestarikan.
35
oleh nenek moyang kita, bahwa untuk melaksanakan panen padi yang
dengan upah padi yang dinaamakan bawon. Jadi walaupun sistem bawon
merupakan adat-istiadat.
atau menuai padi itu tidak punya sawah, tetapi di waktu musim panen tiba
petani tadi akan memiliki padi seperti padi yang dimiliki oleh si pemilik
sawah.
pemilik sawah luas tidak sama, tetapi kalau si penderep atau si petani
miskin itu pada musim panen bisa mendapatkan bawon setiap hari dari
36
pemilik sawah yang luas yang lain, maka si petani miskin tadi akan cukup
rasa yang sama dengan padi yang dimakan oleh si pemilik sawah atau si
petani kaya. Selain itu gotong-royong untuk memetik padi di sawah luas
panen tiba hampir semua petani miskin akan turun ke sawah untuk bekerja
meter persegi pun petani miskin setiap panen tiba akan memiliki padi yang
berupa bawon tadi, dan bawon ini selan untuk dimakan juga bisa dijual
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lain, yaitu sandang dan papan.
Jadi dengan adanya bawon yang berupa padi, yang memang merupakan
makanan pokok orang Jawa maka salah satu kebutuhan pokok manusia