Anda di halaman 1dari 15

SAP (Satuan Acuan Penyuluhan)

HIPERTENSI

Pokok Pembahasan / Topik : Penyuluhan Hipetensi


Sub pokok Pembahasan : Hipertensi
Sasaran : Lansi
Hari/Tanggal : Rabu,18 November 2015
Waktu/Tempat : Jam 08.00 wib, di Panti Jompo Werda
Penyaji : Mahasiswa Stikes Hangtuah
Tanjungpinang

A. Latar Belakang

Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi


merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan
masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek
maupun jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan jangka
panjang yang menyeluruh dan terpadu. Penyakit hipertensi menimbulkan
angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitasnya (kematian) yang tinggi.
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya
interaksi dari berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai
penelitian telah menghubungkan antara berbagai faktor resiko terhadap
timbulnya hipertensi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tenyata prevalensi
(angka kejadian) hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Dari
berbagai penelitian epidemiologis yang dilakukan di Indonesia

1
menunjukan 1,8-28,6% penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah
penderita hipertensi.
Hipertensi, saat ini terdapat adanya kecenderungan bahwa
masyarakat perkotaan  lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan
masyarakat pedesaan. Hal ini antara lain dihubungkan dengan adanya gaya
hidup masyarakat kota yang berhubungan dengan resiko penyakit
hipertensi seperti stress, obesitas (kegemukan), kurangnya olahraga,
merokok, alkohol, dan makan makanan yang tinggi kadar lemaknya.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami
kenaikan tekanan darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80
tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun,
kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastic

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, pasien dan keluarga
pasien diharapkan mampu :
a. Untuk mengetahui definisi hipertensi.
b. Untuk mengetahui cara mengukur tekanan darah.
c. Untuk mengetahui penyebab hipertensi.
d. Untuk mengetahui gejala yang di timbulkan.
e. Untuk mengetahui akibat dari hipertensi.
f. Untuk mengetahui pencegahan hipertensi.
g. Untuk mengetahui pengobatan hipertensi.

2. Tujuan Khusus
a. Bagaimana definisi hipertensi ?
b. Bagaimana mengukur tekanan darah ?
c. Menjelaskan penyebab hipertensi ?
d. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi ?
e. Menjelaskan akibat dari hipertensi ?

2
f. Bagaimana pencegahan hipertensi ?
g. Menjelaskan pengobatan hipertensi ?
C. Pelaksana Kegiatan
1. Topik : Hipertensi
2. Sasaran : Lansi
3. Metode : Penyuluhan Masa
4. Media/Alat : Media Elektronik dan flyer
5. Waktu/Tempat : jam 08.00 wib / panti jompo werda
6. Materi : Lembar
7. Seting Tempat :

P
P
M N F
M

F F
Ff

F F
Keterangan :

P: Penyaji

M: Moderator

N: Notulen

F: Fasilisator

3
8. Strategi Pelaksanaan

N Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu


o
1 Pembuka 1. Salam Pembuka a. Menjawab salam 10 menit
a. Perkenalan memperhatikan
b. Mengkomunikasikan tujuan berpartisipasi atif
b. Mempertahankan
2 Isi 2. Menjelaskan tentang a. Memperhatikan 15 menit
a. Pengertian Hipertensi dan mencatat
b. Mengetahui penyebab penjelasan
Hipertensi dengan cermat
c. Mengetahui tanda dan b. Menanyakan hal-
gejala Hipertensi hal yang jelas
d. Melakukan penjegahan c. Memperhatikan
Hipertensi
3 Penutup 3. Penutup a. Memperhatikan 10menit
a. Menyimpulkan materi yang b. Menjawab
telah disampaikan c. Menjawab salam
b. Evaluasi penyuluhan
dengan pertanyaan secara
lisan
c. Salam

D. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. SAP sudah siap 2 hari sebelum kegiatan
b. Alat dan tempat siap
c. Sudah di buat struktur
d. Penyaji dan peserta siap

4
2. Evaluasi Proses
a. Alat dan tempat sesuai rencana
b. Peserta mampu menyimak dan merespon

3. Evaluasi hasil
a. Peserta mampu :
1) Menjelaskan pengertian Hipertensi
2) Menjelaskan penyebab Hipertensi
3) Mengenal tanda gejala Hipertensi
4) Mengenal pencegahan Hipertensi

b. Pertanyaan:
1) Apa itu Hipertensi
2) Apaah penyebab Hipertensi
3) Apa tanda dan gejala Hipertensi
4) Apa saja pencegahan Hipertensi

PENYAKIT HIPERTENSI

A. Definisi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah meningkatnya
tekanan darah atau kekuatan menekan darah pada dinding rongga
di mana darah itu berada. Tekanan Darah Tinggi (hipertensi)

5
adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri.(Hiperartinya
Berlebihan, Tensi artinya tekanan/tegangan jadi  hipertensi adalah
Gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkankenaikan tekanan
darah diatas nilai normal.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami.
Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih
rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas
fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih
rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda,
paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam
hari.

B. Mengukur Tekanan Darah


Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka
yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka
yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik).
Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan
diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan
puluh. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami
kenaikan tekanan darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80
tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun,
kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Tekanan darah ditulis dengan dua angka, dalam bilangan satuan
mmHg (millimeter air raksa) pada alat tekanan darah/ tensi meter, yaitu
sistolik dan diastolik. Sistolik adalah angka yang tertinggi ialah tekanan
darah pada waktu jantung sedang menguncup atau sedang melakukan
kontraksi. Diastolik adalah angka yang terendah pada waktu jantung
mengembang berada di dalam akhir relaksasi.
Misalnya tekanan darah 120/ 80 mmHG artinya tekanan sistolik
120 dan tekanan diastolik 80 mmHg.
Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh :

6
1. Kekuatan kuncup jantung yang mendesak isi bilik kiri untuk
memasukkan darah ke dalam batang pembuluh nadi.
2. Tahanan dalam pembuluh nadi terhadap mengalirnya darah.
3. Saraf otonom yang terdiri dari sistem simpatikus dan para
simpatikus.

C. Klasifikasi tekanan darah


No Klasifikasi Sistolik Diastolik
1 Optimal < 120 mmHg < 80 mmHg
2 Normal < 130 mmHg < 85 mmHg
3 Normal tinggi 130 – 139 mmHg 85 – 89 mmHg
4 Hipertensi ringan 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
5 Hipertensi sedang 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg
6 Hipertensi berat > 180 mmHg > 110 mmHg

Tekanan darah normal


Tekanan darah setiap orang bervariasi setiap hari, tergantung pada
keadaan dan dipengaruhi oleh aktivitas seseorang, jadi tekanan darah
normalpun bervariasi.
Orang dewasa bila tekanan darah menunjukkan angka 140/ 90
mmHg ke atas dianggap tidak normal. Ada anggapan tekanan darah rendah
kurang baik, hal tersebut kurang tepat. Sebab data statistik menunjukkan
bahwa orang dengan tekanan darah rendah mempunyai umur yang sama
dengan yang disebut normal. Yang terbaik adalah menjaga tekanan darah
agar normal dan anggapan bahwa semakin bertambah usia tekanan darah
lebih tinggi tidak menjadi masalah, adalah anggapan yang perlu
diluruskan, karena berdasarkan data statistik orang tua yang tekanan
darahnya berkisar di normal, kecenderungan mendapat gangguan stroke
rendah. Periksa tekanan darah secara teratur minimal 6 bulan sekali atau
setiap kali ke dokter/ fasilitas kesehatan.
Di kenal 2 klasifikasi hipertensi (berdasarkan penyebabnya) yaitu :
1. Hipertensi primer (hipertensi idiophatik), dimana penyebabnya
tidak diketahui dengan pasti. Dikatakan juga bahwa hipertensi ini
adalah dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan.

7
2. Hipertensi secundary, adalah hipertensi yang terjadi akibat dari
penyakit dari penyakit lain misalnya kelainan pada ginjal atau
keruskanan dari sistem hormon.

WHO mengklasifikasikan hipertensi berdasarkan ada tidaknya kelainan


pada organ tubuh lain, yaitu:
1. Hipertensi tanpa kelainan pada organ tubuh lain.
2. Hipertensi dengan pembesaran jantung.
3. Hipertensi dengan kelainan pada organ lain di samping jantung.

Klasifikasi hipertensi berdasarkan tingginya tekanan darah yaitu :


1. Hipertensi borderline: tekanan darah antara 140/90 mmHg dan
160/95 mmHg.
2. Hipertensi ringan: tekanan darah antara 160/95 mmHg dan
200/110 mmHg.
3. Hipertensi moderate: tekanan darah antara 200/110 mmHg dan
230/120 mmHg.
4. Hipertensi berat: tekanan darah antara 230/120 mmHg dan
280/140 mmHg.

D. Penyebab hipertensi
Ada 2 macam hipertensi, yaitu esensial dan sekunder.
1. Hipertensi esensial adalah hipertensi yang sebagian besar tidak
diketahui penyebabnya. Ada 10-16% orang dewasa mengidap
takanan darah tinggi.
2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui sebab-
sebabnya. Hipertesnsi jenis ini hanya sebagian kecil, yakni hanya
sekitar 10%.
Beberapa penyebab hipertensi, antara lain :
1. Keturunan                                        
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang
tua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka

8
kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik
menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada
kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian
menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah
tekanan darah tinggi.
2. Usia
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa
seraya usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat.
Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda
akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat
mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.
3. Garam
Faktor ini bisa dikendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan
darah dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi
penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua,
dan mereka yang berkulit hitam.
4. Kolesterol
Faktor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih
dalam darah Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada
dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah
menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat. Kendalikan
kolesterol Anda sedini mungkin.
5. Obesitas/Kegemukan
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di
atas 30 persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar
menderita tekanan darah tinggi.
6. Stres
Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak
stabil juga dapat memicu tekanan darah tinggi.
7. Rokok
Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan
tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan

9
risiko diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan
merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi,
merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu
penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
8. Kafein
Faktor ini dapat di kendalikan. Kafein yang terdapat pada
minuman kopi, teh maupun minuman cola bisa menyebabkan
peningkatan tekanan darah pada manusia
9. Alkohol
Faktor ini bisa dikendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan
juga menyebabkan tekanan darah tinggi.
10. Kurang Olahraga
Faktor ini bisa dikendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa
menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur
mampu menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan
melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah
tinggi.

E. Tanda dan Gejala hipertensi


Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan
gejala, meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan
dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal
sebenarnya tidak ada ).
Gejala-gejala hipertensi, antara lain :
1. Sebagian besar tidak ada gejala.
2. Sakit pada bagian belakang kepala.
3. Leher terasa kaku.

10
4. Kelelahan.
5. Mual.
6. Sesak napas.
7. Gelisah.
8. Muntah.
9. Mudah tersinggung.
10. Sukar tidur.       
11. Pandangan jadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata,
jantung, dan ginjal

Keluhan tersebut tidak selalu akan dialami oleh seorang penderita


hipertensi. Sering juga seseorang dengan keluhan sakit belakang kepala,
mudah tersinggung dan sukar tidur, ketika diukur tekanan darahnya
menunjukkan angka tekanan darah yang normal. Satu-satunya cara untuk
mengetahui ada tidaknya hipertensi hanya dengan mengukur tekanan
darah.

F. Akibat-akibat hipertensi
Komplikasi/bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit hipertensi:
1. Pada mata: penyempitan pembuluh darah pada mata karena
penumpukan kolesterol dapat mengakibatkan retinopati, dan efek
yang ditimbulkan pandangan mata kabur.
2. Pada jantung: jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung
yang lama dapat menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga
timbul rasa sakit dan bahkan menyebabkan kematian yang
mendadak.
3. Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun menyebabkan
terjadi penumpukan produk sampah yang berlebihan dan bisa
menyebabkan sakit pada ginjal.
4. Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai
O2 berkurang bisa menyebabkan pusing. Jika penyempitan

11
pembuluh darah sudah parah mengakibatkan pecahnya pembuluh
darah pada otak (stroke).

G. Pencegahan hipertensi
Resiko seseorang untuk mendapatkan hipertensi (kecuali yang
esensial), dapat dikurangi dengan cara :
1. Memeriksa tekanan darah secara teratur.
2. Menjaga berat badan ideal.
3. Mengurangi konsumsi garam.
4. Jangan merokok.
5. Berolahraga secara teratur.
6. Hidup secara teratur.
7. Mengurangi stress.
8. Jangan terburu-buru.
9. Menghindari makanan berlemak.

a. Pencegahan Primer :
1. Tidur yang cukup, antara 6-8 jam per hari.
2. Kurangi makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak aktifitas fisik
untuk mengurangi berat badan.
3. Kurangi konsumsi alkohol.
4.  Konsumsi minyak ikan.
5. Suplai kalsium, meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan darah
tapi kalsium juga cukup membantu.

b. Pencegahan Sekunder
1. Pola makanam yamg sehat.
2. Mengurangi garam dan  natrium di diet anda.
3. Fisik aktif.
4. Mengurangi Akohol intake.
5. Berhenti merokok.
c. Pencegahan Tersier

12
1. Pengontrolan darah secara rutin.
2. Olahraga dengan teratur dan di sesuaikan dengan kondisi tubuh.

H. Pengobatan hipertensi
Pengobatan hipertensi yang paling baik adalah :
1. Selalu mengontrol tekanan darah secara teratur dengan memeriksakan
diri ke dokter.
2. Selalu minum obat teratur meskipun tanpa keluhan.
3. Mengurangi konsumsi garam.
4. Perbanyak konsumsi sayur dan buah.
5. Mematuhi nasihat dokter.
Selain obat-obatan yang diijinkan oleh dokter,ada cara lain yang
tradisisonal yaitu dengan :
1. Dua buah belimbing diparut kemudian diperas airnya sehingga menjadi
satu gelas belimbing dan diminum setiap pagi.
2. Daun salam 4 lembar + 2 gelas air direbus sampai menjadi 1 gelas,
minum 2 gelas/hari.
3. Makan 2 buah ketimun / hari atau dibuat jus

Cara membuat jus mentimun:


1. ½ kg buah mentimun dicuci bersih
2. Dikupas kulitnya kemudian diparut
3. Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih
4. Diminum setiap hari ± 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari

13
DAFTAR PUSTAKA

SUMBER INTERNET

http://lindamariani.blogspot.co.id/2013/05/makalh-tentang-penyakit-
hipertensi.html 17 November 2015. 11.50 wib

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tekanan _darah _tinggi. 17 November


2015. 12.10 wib

14
15

Anda mungkin juga menyukai