Anda di halaman 1dari 2

Banyaknya masyarakat Indonesia yang beragama Islam menjadi

salah satu penyebab bagi para ulama dan cendekiawan untuk mulai
mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam berbagai kegiatan sosial dan
pemerintahan. Diantaranya adalah dengan berkembangnya pemikiran
ekonomi Islam sejak sebelum Indonesia merdeka. Dengan adanya
pemikiran ekonomi Islam, masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi
atau bermuamalah haruslah berpedoman pada prinsip Islam, seperti jujur,
adil, dan ridho sama ridho.

Pada awal abad-16 hingga akhir abad-18 keinginan untuk


berekonomi Islam sudah mulai tumbuh. Berdirinya kerajaan-kerajaan
Islam di Nusantara Salah satunya menjadi pendukung asumsi tersebut.

Pada akhir abad-18 ekonomi Muslim mengalami kemunduran yang


signifikan, yaitu di tandai dengan hadirnya Belanda di tanah Indonesia
yang mana tujuannya ialah mengenalkan sistem kapitalisme Barat, yang
Sarat dengan birokrasi, bank dan bunga bank. Untuk merespon persoalan
bank dengan sistem bunga tersebut, Muhammadiyah misalnya sebagai
Salah satu organisasi sosial, setidaknya dapat dijadikan bahan
pertimbangan untuk melihat bibit SEI di Indonesia.1

Sekitar tahun 1990-an, pemikiran dan gerakan SEI berkembang


dalam dua tataran, yakni tataran teoritis dan praktis. Pada tataran teoritis
dikembangkan melalui pendidikan tinggi, kajian keiImuan dan
perkembangan riset-riset Islamisasi ekonomi. pada tataran praktis
dikembangkan mulai dari sektor moneter, bank umum, BPRS, BMT,
pengembangan pengelolaan zakat produktif, asuransi dan bursa saham
Islam serta pegadaian Islam.

Pada awal tahun 1997, Indonesia mengalami krisis yang


memberikan dampak besar terhadap masalah perekonomian, salah satunya
terhadap lembaga keuangan konvensional yang sebagian besar mengalami
1
Syahbudi, Gerakan Sistem Islam di Indonesia, Jurnal Kajian Islam Interdisipliner, (Vol. 2
No. 2 Juli-Desember 2017), Hal. 208.
likuidasi. Namun berbanding terbalik dengan Bank Islam atau Bank
Syariah yang mengalami perkembangan semakin pesat.

Anda mungkin juga menyukai