Laporan Observasi Lapangan Kelompok 13 2018
Laporan Observasi Lapangan Kelompok 13 2018
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Oleh
Kelompok 13
FAKULTAS KEDOKTERAN
MAKASSAR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
fetus di dalam tubuhnya. Maka dari itu diperlukan pengetahuan, pengawasan, dan
perawatan dini ibu hamil dalam mempersiapkan janin yang baik, ibu yang sehat
selama awal kehamilan hingga proses perawatan ibu dan anak pasca melahirkan.
Dalam field observation ini akan diuraikan tentang proses – proses Antenatal Care
yang meliputi edukasi kepada suami dan istri dalam mempersiapkan janin yang
sehat melalui kontrol tiap triwulan. Postnatal care yang meliputi proses persalinan
dan antenatal care yang meliputi perawatan ibu dan bayi setelah lahir.
A. GAMBARAN UMUM
dan interaktif didukung oleh dokter pembimbing kami yang begitu telaten
teman kelompok yang begitu tertib dalam mengikuti seluruh kegiatan dan
juga faktor-faktor pendukung lain seperti kakak co-ass, perawat, dan bidan
kegiatan kami :
Haji
d. Jumat, 9 maret 2018, pukul 16.00-17.00 WITA, kami melakukan
Haji.
B. GAMBARAN KHUSUS
1. Antenatal Care
a. Identitas Pasien :
- Nama : Ny. S
- Umur : 31 tahun
- GPA : G4P3A0
- HPHT : 22/-/-
b. Hasil Pemeriksaan :
keguguran.
- Pemeriksaan luar :
Palpasi
20detik
(PUKI).
T/G : Tunggal
- KARDIOTOKOGRAFI : -
2. INTRANATAL CARE
a. Identitas
4. Umur : 20 tahun
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : IRT
7. Alamat : Makassar
Riwayat Hipertensi (-), Asma (-), alergi (-), riw.jatuh (-), riw.
Riwayat obstetri : -
b. Pemeriksaan tanda vital
- Suhu : 36,70C
c. Hasil Pemeriksaan
a. Pemeriksaan luar
Palpasi :
Xyphoideus
T/G : Tunggal
Auskultasi
Pembukaan : 2 cm
Kedudukan : Hodge 1
Lendir :+
Darah :+
Air ketuban : -
Kemajuan persalinan :
menit : -
a. Pemeriksaan luar
Palpasi :
Xyphoideus
T/G : Tunggal
b. Pemeriksaan Dalam
Pembukaan : 2 cm
Kedudukan : Hodge 1
Lendir :+
Darah :+
Air ketuban : -
PBL : 42 cm.
Keadaaan : Bayi lahir tidak menangis, setelah
janin & distosia bahu tidak ada, dan lain-lain tidak ada.
BB : 1200 gr
PB : 42 cm
VU = Vesica Urinaria
3. POSTNATAL CARE
i. Identitas Pasien :
Umur : 21 Tahun
Diagnosa : partus preterm dengan presentasi
belakang kepala
mammae kiri dan kanan tidak ada keluhan, , fundus uteri 1 jari
POSTNATAL CARE
3. Umur : 21 Tahun
5 Suhu 36,5’C
7 Laktasi +/+
9 Perineum Kering
10 Lokia Rubra
11 BAK Sudah
12 BAB Belum
13 Terapi Asam
mefenamat
3x500 mg, SF
1x1, amoxilin
3x500 mg
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi kehamilan
a. Trimester I. Dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu
b. Timester II. Dari 12 minggu sampai 24 minggu
c. Trimester III. Dari bulan 24 minggu sampai 36 minggu
d. Nidasi
Masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium
lamanya kehamilan dimulai dari konsepsi sampai partus adalah kira-kira
280 hari (40 mingu) dan lebih dari 300 hari (42 minggu). Kehamilan 37-42
minggu disebut aterm, bila lebih dari 42 minggu disebut dengan
postmatur, sedangkan kehamilan 28-36 minggu (prematur).
Serviks
Serviks menjadi lunak 8 minggu karena meningkatnya vaskularisasi,
oedema, dan hiperplasi dan kelenjar serviks. Pada akhir kehamilan
memproduksi mucus dengan sedikit darah (blood show).
Ovarium
Sebelum kehamilan, ovarium tidak memproduksi sel telur, korpus
luteum tetap memproduksi hormon (kehamilan 10-12 minggu).
Vagina
Esterogen menyebabkan mukosa vagina lebih gelap, sekresi vagina
berlebihan, karena darah ke vagina berlebihan maka disebut chadwick
sign.
Payudara
Adanya peningkatan esterogen dan progesteron sehingga payudara
membesar siap untuk laktasi, timbul tanda kehitaman, putting lebih
kencang, areola lebih besar diameternya menjaid 5-6 cm, folikel
montgomery melebar dan timubl strie, kolostrum keluar pada bulan
kedua – keempat.
b. Sistem pernafasan
Secara umum perubahan pernafasan pada ibu hamil disebabkan oleh
efek mekanik dari unsur yang membesar, meningkatnya kebutuhan O 2
total dan efek rangsangan oleh progesteron. Konsumsi kebutuhan O 2
meningkat 15-20% volume udara pernafasan meningkat sampai 30-40
x/menit.
c. Sistem gastrointestinal
Karena pengaruh esterogen, pengeluaran asam lambung meningkat
menyebabkan:
Pengeluaran air liur berlebih (hipersalivasi)
Daerah lambung terasa panas
Terjadi sakit/pusing kepala terutama pada pagi hari yang disebut
“morning sickness”
Muntah berlebih sehingga menganggu kehidupan sehari-hari yang
disebut “hiperemesis gravidarum”.
Progesteron menimbulkan gerakan usus makin berkurang dan dapat
menyebabkan obstipasi.
d. Sistem urinaria
Disebabkan oleh faktor nominal dan mekanis. Perubahan ini
menimbulkan permasalahan urinaria. Meskipun aliran darah ke ginjal
meningkat, urine tambah tidak diproduksi karena terjadinya peningkatan
retensi Na dan air.
e. Sistem integumen
Kelenjar hipofise anterior yang dirangsang oleh kadar esterogen yang
tinggi akan meningkatan sekresi msit (me hophore stimulating hormon)
yang akibatnya bervariasi menurut warna kulit alami wanita tersebut.
Pigmentasi ini berkurang setelah melahirkan.
f. Sistem skeleton dan persendian
Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan terhadap titik pusat
daya tarik bumi dan garis bentuk tubuh. Lengkung tulang belakang akan
berubah untuk mengimbangi pembesaran abdomen yang disebut
“lordosis”. Jaringan ikat pada persendian panggul akan melunak dalam
persiapan untuk persalinan, morbilitas dan persendian sakro iliaka akan
bertambah sehingga rongga panggul menjadi lebih besar.
g. Sistem metabolisme
Laju metabolisme basal pada wanita dalam paruh kedua kehamilan
meningkat 15-25 % daripada nilai normal sehingga masukkan diet harus
cukup untuk mengatasi aktivitas fisiologis tambahan ini.
h. Sistem kardiovaskular
Volume darah selama hamil akan meningkat sebanyak 40-50% untuk
memenuhi kebutuhan bagi sirkulasi plasenta. Peningkatan curah jantung
akibat peningkatan volume darah dan daya pembekuan mengalami sedikit
peningkatan.
Trimester Antara
III minggu ke 28- Sama seperti di atas, ditambah palpasi
36 abdominal untuk mengetahui apakah ada
kehamilan ganda
Trimester Setelah
III minggu ke-36 Sama seperti di atas, ditambah deteksi
letak bayi yang tidak normal, atau kondisi
lain yang memerlukan kelahiran di rumah
sakit
Tanda-tanda inpartu
Gejala persalinan sebagai berikut :
1. Kekuatan his makin lama makin sering terjadi dan teratur dengan
jarak kontraksi yang semakin pendek.
2. Dapat terjadi pengeluaran :
Pengeluaran lendir
Lendir bercampur darah
Dapat di sertai ketuban pecah
3. Pada pemeriksaan dalam di jumpai perubahan serviks :
Perlunakan serviks
Pendataran serviks
Terjadi pembukaan serviks
Kala persalinan
Proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu :
6. Laktasi
Masing-masing buah dada terdiri dari 15-24 lobus yang terletak terpisah
satu sama lain oleh jaringan lemas. Tiap lobus terdiri dari lobuli yang terdiri
pula dari acini. Acini ini menghasilkan air susu. Tiap lobus mempunyai
saluran halus untuk mengalirkan air susu, saluran ini disebut duktus laktiferus
yang memusat menuju puting susu, dimana masing-masing bermuara.
Keadaan buah dada pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam
kehamilan. Pada waktu itu buah dada belum mengandung susu melainkan
colostrums ysng di keluarkan dengan memijat areola mamae.
7. Lochea
Adalah cairan yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas.
2. Nadi
Nadi umumnya 60-80 x/menit dan segera setelah partus dapat terjadi
takikardi. Bila terdapat takikardi dan badan tidak panas mungkin ada
perdarahan berlebihan / penyakit jantung. Pada nifas umumnya denyut nadi
lebih labil di banding suhu badan.
4. Sistem musculoskeletal
- Terjadi penuruna tonus otot secara bertahap.
- Kelainan bayi sering menimbulkan trauma musculo
pubococygealdan sfingter mayor pubis.
- Pada 24 jam PP terjadi nyeri, lemah pada kaki karena
ketegangan otot dan penggunan tenaga.
5. Sistem karsiovaskuler
- Secara bertahap akan kembali normal karena cardiac
output setelah 2-9 hari akan kembali seperti sebelum hamil.
- Setelah 1 minggu PP volume darah akan kembali
stabil.
Perubahan Psikologis
1. Peran sebagai ibu
- Teori Reva Rubin
Penekanan teori Rubin pada pencapain peran ibu. Seorang ibu / wanita
membutuhkan proses belajar melalui serangkaian aktivitas berupa
latihan-latihan. Pencapain peran ibu di mulai selama hamil sampai 6
bulan setelah persalinan.
Antisipatori
Formal
Yaitu dimulai dengan peran sesungguhnya seorang ibu.
Informal
Yaitu ibu mampu menemukan jalan yang baik untuk melaksanakan
peran seorang ibu.
Personal
Yaitu wanita yang telah mahir dalam melaksanakan perannya.
1 6-8 jam
1. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
setelah uteri.
persalina2. Mendeteksi dan merawat penyebab lain
n perdarahan, rujuk bila perdarahan berlanjut.
3. Memberikan konseling pada ibu / salah satu
anggota keluarga, bagaimana mencegah
perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
4. Pemberian ASI awal.
5. Melakukan hubungan antara ibu dan BBL
6. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara
mencegah hipotermi.
2 6 hari
1. Mem
setelah astikan involusi uterus berjalan normal, uterus
persalina berkontraksi, fundus di bawah umbilicus, tidak
n ada perdarahan abnormall, dan tidak ada bau.
2. Mwni
lai adanya tanda-tanda demam, infeksi,
perdarahan abnormal, dan tidak ada bau.
3. Mem
astikan ibu mendapat cukup makanan, cairan,
dan istirahat.
4. Mem
astikan ibu menyusui dengan baik dan tidak
memperlihatkan tanda-tanda penyulit.
5. Mem
berikan konseling pada ibu mengenai asuhan
pada bayi, perawatan tali pusat, menjaga bayi
tetap hangat, dan merawat bayi sehari-hari.
3 2 minggu
1. Sama seperti kunjungan ke-2
setelah 2. Menenyakan pada ibu tentang penyulit-
persalina penyulit yang ibu dan bayi alami.
n
4 6 minggu
1. Memberikan konseling untuk program KB
setelah secara dini.
persalina
n
BAB IV
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono Prawirohardjo