Bab Ii
Bab Ii
LANDASAN TEORI
A. Impulse Buying
1. Perilaku Konsumen
disposing and services that they expect will satisfy their needs. Maksudnya
tentang perilaku belanja konsumen yang menjadi pasar sasaran di toko ritel
produk atau jasa dapat dikatakan sukses atau tidaknya. Konsumen dalam
13
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen,(Bogor: Ghalia Indonesia,2011).hlm.4.
14
15
faktor.
perilaku konsumen adalah premis bahwa “people often buy product not for
what they do, butfor what they mean”. Artinya konsumen membeli sebuah
namun lebih dari itu juga mencari makna tertentu (seperti citra diri, gengsi
perlu di pelajari sebagai langkah bagi pelaku usaha di dunia ritel modern
pemasarannya baik.
konsumen.
14
Fandy Tjiptono,Strategi Pemasaran,(Jakarta: Andi Publisher,2008).hlm.19.
16
dalam waktu relatif cepat, pada saat melihat barang dan mengingat barang
yang sudah hampir habis sudah menjadi kebutuhan atau tertarik dengan
secara spontan, reflek, tiba –tiba dan otomatis. Dari definisi dapat
reaksi cepat tanpa terencana. Hal itu terjadi tanpa sama sekali memiliki
terjadi ketika seorang konsumen mengalami dorongan tiba – tiba, kuat dan
dorongan yang tetap untuk membeli sesuatu dengan segera. Selain itu,
lebih cenderung dianggap sebagai sesuatu yang “buruk” dari pada yang
15
Eko Suprayitno, Ekonomi Islam,,,hlm.92.
17
yang emosional atau menurut desakan hati. Emosi dapat menjadi sangat
kuat dan kadangkala berlaku sebagai dasar dari motif pembelian yang
dominan.
pembelian yang spontan, daftar belanja lebih terbuka, serta menerima ide
yang emosional atau menurut desakan hati. Emosi dapat menjadi sangat
kuat dan kadangkala berlaku sebagai dasar dari motif pembelian yang
dominan.17
16
www://etheses.uin-malang.ac.id/1656/6/11410078_Bab_2.pdf diakses pada tanggal 26
februari 2018
17
Schiffman & Kanuk, Consumer Behavior,(America:Pearson Prentice
Hall,2007).hlm.511
18
atau gairah. Motif ini berlaku sebagai kekuatan yang timbul yang
membeli.
seseorang yang timbul karena rasa ketertarikan pada produk tertentu dan
dorongan keras untuk langsung membeli suatu barang. Hal ini dilakukan
secara cepat tanpa berfikir panjang terlebih dahulu. Emosi ini terlibat
Dengan kata lain lain seorang penjual harus melakukan segala cara
yaitu:
spontan.
iklan.
sebagainya.
B. Harga
1. Definisi Harga
Harga tidak sekedar angka yang tertera dalam sebuah label yang
menempel pada sebuah produk atau yang tertera dalam sebuah daftar
harga. Harga adalah sesuatu yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita,
yang terletak dimana – dimana. Harga sendiri akan terjadi pada saat kita
18
Christina Whidya Utami, Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Ritel
Modern,(Jakarta:Salemba Empat,2010).hlm.68
20
menikmati sebuah produk, jasa atau lain – lainnya. Tentu harga terjadi
adalah sejumlah uang yang berfungsi sebagai alat tukar untuk memperoleh
produk atau jasa. Harga dapat juga diartikan penentuan nilai suatu produk
(2008), harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk
atau jasa atau jumlah dan nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk
Selain itu menurut Kotler & Armstrong, harga juga dapat diartikan
secara sempit maupun secara luas. Dalam arti sempit, harga adalah jumlah
yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Sedangkan dalam arti secara
luas, harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan
produk atau jasa. Begitu juga, harga adalah faktor yang paling penting dan
19
Dr.H. Nana Herdiana, Manajemen Strategi Pemasaran.(Bandung: CV Pustaka
Setia,2015).hlm.109.
21
hanya terjadi pada akad, yakni sesuatu yang direlakan dalam akad, baik
lebih sedikit, lebih besar atau sama dengan nilai barang. Biasanya harga
Abu Yusuf mengatakan “tidak ada batasan tertentu tentang murah dan
20
http://basecampumj.files.wordpress.com/2010/11/cost.pdf diakses tanggal 1 agustus
2018
21
Adirwarman Azwar Karim,Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,,,,hlm.249-251.
22
ada dan digunakan sejak awal kehadiran islam. Dimana Rasulullah Saw,
adalah harga emas dan perak yaitu standar moneter. Semua barang-barang
lainnya terkena fluktuasi harga yang tergantung pada pasar. Bila suatu
barang langka dan banyak diminta, maka harganya tinggi. Jika suatu
penetapan harga (ta’sir) jika kenaikan harga yang terjadi adalah semata-
mata hasil interaksi penawaran dan permintaan yang alami. Dengan kata
22
Ibid,hlm.325.
23
Ibid,hlm.353.
24
Ibid,hlm.402.
25
Ibid.hlm.286.
23
dalam penetapan harga yang bisa dilakukan oleh perusahaan antara lain:
penjualan.
c. Berorientasi pada status quo, yaitu: (1) untuk menstabilkan harga, (2)
Saladin adalah (1) permintaan produk, (2) reaksi pesaing, (3) bauran
pemasaran, (4) target dan bagian saham pasar, (5) biaya untuk
memproduksi.
yang tepat antara kualitas dan layanan yang baik pada harga yang wajar.
26
Apri Budianto, Manajemen Pemasaran,(Yogyakarta: Penerbit Omabak,2015),hlm.257.
24
berdasarkan biaya.
bauran pemasaran, kondisi dan permintaan pasar, strategi dan harga dari
pesaing.
Pembeli cukup
Loss leader pricing, yaitu penetapan harga untuk suatu produk agar
hubungan antar harga relatif, mutu relatif dan iklan relatif, antara lain:
a. Merek yang mempunyai mutu relatif rata – rata, tetapi dengan anggaran
b. Merek yang mempunyai mutu relatif tinggi dan iklan relatif tinggi
c. Hubungan positif antara harga yang tinggi dan iklan yang tinggi
berlangsung paling kuat dalam tahap – tahap akhir siklus hidup produk
27
Apri Budiantor, Manajemen Pemasaran,,,.hlm.265.
27
harga, yaitu:28
2) Target share of the market, yaitu market share yang ditargetkan oleh
perusahaan.
perusahaan memasuki pasar denga harga yang tinggi atau dengan harga
yang rendah.
pengganti.
28
Ibid, hlm.265.
28
pembeli.
produk akhirnya.
lebih tinggi.
C. Keragaman Produk
1. Produk
objek fisik, jasa, cara, orangg, tempat, organisasi, ide atau bauran entitas –
entitas ini.
keteredian barang dalam jumlah dan jenis yang sangat variatif sehingga
dalam belanja barang (out of purchase list ). Keputusan ini muncul begitu saja
produk. Dengan adanya macam – macam produk dalam arti produk yang
lengkap mulai dari merk, ukuran, kualitas dan ketersediaan produk setiap
hari saat seperti yang telah diuraikan diatas. Dengan hal tersebut maka
Misbah, bahwa produk yang haram itu ada dua macam yaitu haram karena
produk karena zatnya, antara lain karena berbahaya bagi tubuh dan jiwa.
2. Tingkat produk
a. Tingkat yang paling dasar atau pertama adalah manfaat inti, yaitu
produk, seperti fitur, nama merk, desain, tingkat kualitas, kemasan dan
29
Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,,,.hlm.257.
30
http//:digilib.uinsby.ac.id/8647/5/bab.%20ii.pdf di akses tanggal 10 Agustus 2018
31
3. Klasifikasi Produk
(industrial product).
31
Nana Herdiana, Manajemen Strategi Pemasaran.(Bandung:CV Pustaka
Setia,2015).hlm.73-74
32
khusus.
dalam menjalankan bisnis. Produk indusrti ini terdiri atas sebagai berikut.
aksesori.
dan kertas), barang perbaikan dan pemeliharaan (cat dan paku), serta
33
lain – lain.
Artinya barang tersebut digunakan untuk konsumsi akhir dan tidak untuk
Ciri – cirinya:
32
Apri Budianto, Manajemen Pemasaran. (Yogyakarta: Ombak,2015).hlm.184-185.
34
Ciri- cirinya:
barang lainnya.
Pertimbangan marketingnya:
Ciri- cirinya:
mendapatkannya.
Pertimbangan marketingnya:
c) Merek diutamakan
tahu atau tidak tahu mengenai barangnya, tetapi tidak berpikir untuk
membelinya.
36
D. Promosi Penjualan
secara berulang serta tidak rutin, yang ditujukan untuk mendorong lebih
alat insentif, sebagian besar dalam jangka pendek, yang dirancang untuk
merangsang pembelian produk atau jasa tertentu secara lebih cepat atau
33
https://www.rumahfiqih.com diakses tanggal 5 Agustus 2018
34
http//:digilib.uinsby.ac.id/8647/5/bab.%20ii.pdf di akses tanggal 10 Agustus 2018
35
Henry Simamora, Manajemen Pemasaran Internasional.(Jakarta:Salemba
empat,2000).hlm.757.
37
produk yang ada secara lebih sering dan menggerakkan pembeli potensial
mengevaluasi hasilnya.
36
Apri Budianto, Manajemen Pemasaran....hlm.342.
38
yang lebih mudah (sebagai contoh, retur kupon memberikan suatu ukuran
efektivitas yang jelas). Promosi dapat pula digunakan untuk menarget para
penjualan dapat pula membangunan kesadaran dan minat yang lebih cepat
dapat masuk. Contoh yang lazim, tetapi kontrovesional, mengenai hal ini
b. Tujuan khusus.
37
Saladin, Intisari Manajemen Pemasaran...hlm.342
40
berdasarkan dua jenis kegiatan, yaitu pull strategi atau disebut sebagai
Promotion
a. Pull strategi
pembelian ulang.
tertentu.
c. Kemasan harga khusu atau paket harga, yaitu potongan harga lebih
rendah atau bahkan gratis sebagai suatu insentif bila orang membeli
produk tersebut.
38
Freddy Rangkuti, Strategi Promosi yang kreatif dan Analisis Kasus Integrated
Marketing Communcation,(Jakarta:PT. Gramedia,2009).hlm.37
41
barang.
perjanjian.
waktu tertentu.
mengumpulkan sesuatu.
b. Push Strategi
performance.
banner, poster, counter stand, flour stand, TV, plasma, video media
untuk promosi, (d) jangka waktu promosi, (e) total anggaran promosi
pengiriman dan lain – lain. Kedua, biaya insentif (biaya premi, potongan
harga) dikalikan dengan perkiraan jumlah unit yang akan dijual selama
promosi.
bahan – bahan yang akan di poskan atau dibagikan ke rumah – rumah, (4)
persiapan iklan, (5) bahan – bahan yang akan dijual, (6) daftar wiraniaga,
khusus atau pengemasan barang khusus, (9) produksi awal dari persedian
39
Apri Budianto,Manajemen Pemasaran...,hlm.344.
44
penjualan yang digunakan efektif atau tidak. Menurut Kotler dikutip Apri
setelah promosi.
faktor dalam sales promotion. Menurut Kotler dikutip oleh Apri, bahwa
promotion, berikut ini: (a) Estabilish the sales promotion objective and
toko kompas kota Kediri. Penelitian jurnal ini menggunakan teknik riset
analisis regresi linier berganda, uji t dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan
buyingpada toko Kompas Kota Kediri, begitu juga dengan harga berpengaruh
positif dan signifikan terhadap impulse buyingpada toko Kompas Kota Kediri
40
Fatma Citra Febriana, Pengaruh Suasana Toko, Keragaman Produk dan Harga
Terhadap Impulse buying Pada Toko Kompas Kota Kediri. Vol.1.No.11.(Simki-Economic,2017)
46
keragaman produk dan harga, begitu juga dengan variabel dependen yaitu
impulse buying.
impulse buying. perbedaan penelitian Pricylia & Jane dengan penelitian ini
pada varaibel dependen dan salah satu variabel bebas yaitu impulse buying
41
Pricylia Wauran & Jane Poluan, Pengaruh Promosi Penjualan dan Servicescape
Terhadap Impulse Buying Dengan Shopping Emotion Sebagai Variabel
Intervening.Vol.16,No.4,(Jurnal Berkala Ilmiah Efisien,2016)
47
penelitian dan objek penelitian yaitu metode path analysis dan Planet Sports
pengaruh potongan harga dan store atmosfer terhadap impulse buying pada
42
Oky Gunawan Kwan, Pengaruh Sales Promotion dan Stroe Atmosphere Terhadap
Imulse Buying dengan Positive Emotion Sebagai Variabel Intervening Pada Planet Sports
Tunjungan Plaza Surabaya.Vol.10,No.1(Jurnal Manajemen Pemasaran,2016)
43
Meigie Putri Dalihade, James D.D Massie & Maria V.J Tielung, Pengaruh Potongan
Harga dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Pada Matahari Departement Mega Mall
Manado. Vol.5, No.3,( Jurnal EMBA,2017)
48
penelitianMeigie, dkk dengan penelitian ini pada variabel bebas dan objek
juga, secara parsial dan simultan jenis kelamin dan promosi penjualan
pada variabel independen yaitu jenis kelamin dan objek penelitian yaitu
keragaman produk dan promosi penjualan dan objek penelitian yaitu Golden
44
I Komang Agus H Candra & Ni Made Purnami, Pengaruh Jenis Kelamin, Promosi
Penjualan dan Sifat Materialisme Terhadap Perilaku Impulse Buying Secara Online.Vol.3,No.8
(E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,2014)
49
positif dan signifikan terhadap impulse buying dan kualitas pelayanan dan
dari membeli impulse variabel dengan 64,9%, yang sama dengan 35,1%
sisanya dijelaskan oleh faktor – faktor lain di luar penelitian ini. Perbedaan
penelitian Jenni, Patricia & Warso dengan penelitian ini terletak pada objek
penelitian dan variabel bebas yaitu butik Cassanova Semarang dan kualitas
adalah pada metode analisis yaitu analisis linier berganda dan variabel
45
Jenni Anggraeni, Patricia Dhiana Paramita & M. Mukery Warso, Pengaruh
Keanekaragaman Produk, Kualitas Pelayanan dan Atmosphere Terhadap Impulse Buying di Butik
Cassanova Semarang. Vol.2, No.2,(Journal Of Management,2016)
50
toko memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perilaku impulse
Diah, Apriatni & Widayanto dan penelitian ini terletak pada objek penelitian
variabel bebas yaitu harga dan variabel dependen yaitu impulse buying.
metode eksplorasi. Proses eksplorasi berawal dari telaah pustaka dengan topik
46
Diah Kenanga, Apratni Endang & Widayanto,Pengaruh Kebijakan Harga, Atmosfer
Toko dan Pelayanan Toko Terhadap Perilaku Impulse Buying Konsumen Robinson Department
Store Semarang.,,,.2013.Http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/
47
Wiyono, Hartono& Hastjarja,Perilaku Impulse Konsumen Retail.(Sustainable
Competitive Advantage-7, FEB UNSOED)
51
sering kali membeli produk yang diluar perencanaan awal (impulse buying).
hal ini semakin diperkuat bila ada promosi (41%) dan strategi penempatan
teori yang atas faktor apa yang memengaruhi perilaku impulse buying,
F. Kerangka Konseptual
Salah satunya harga, dimana harga adalah suatu ukuran nilai dari
tagihan barang atau jasa atau sebagai alat tukar untuk memperoleh barang dan
52
produk tersebut, akan tetapi ketika melihat produk tersebut maka konsumen
membelinya.
jasa. Dimana hal itu bertujuaan mendorong pembelian agar membeli produk
atau jasa tersebut, tetapi dalam jangka pendek. Biasanya di beri semacam
kupon, atau jika membeli suatu produk maka dapat gratis produk lainnya.
Harga
X1
H1
Keragama Perilaku impulse
n produk buying
X2
H2
Y
Promosi H3
penjualan
X3
H4
53
Keterangan:
teori dan tinjauan penelitian terdahulu (Erma & Rahma)48 Pengaruh keragaman
produk terhadap perilaku impulse buying dikembangkan dari landasan teori dan
penjualan terhadap perilaku impulse buying dikembangkan dari landasan teori dan
G. Hipotesis Penelitian
Swalayan Tulungagung.
48
Erna Susilawati & Rahma Wahdiniwaty, Pengaruh Kepribadian dan Harga Terhadap
Impulse Buying Pada Produk Novel di Toko Buku Bandung Book Center Wilayah Bandung. Vol.1,
No.1,(JIMMUNIKOM,2017)
49
Jenni Anggraeni, Patricia Dhiana Paramita & M. Mukery Warso, Pengaruh
Keanekaragaman Produk, Kualitas Pelayanan dan Atmosphere Terhadap Impulse Buying di Butik
Cassanova Semarang. Vol.2, No.2,(Journal Of Management,2016)
50
Tjokorda Istri Dwi Pradayawati Pemayun & Ni Wayan Ekawati, Pengaruh Promosi,
Atmosfer Gerai dan Merchandise Terhadap Pembelian Impulsif Pada Hardy’s Mall Gatsu
Denpasar. Vol.5, No.7,(E-Jurnal Manajemen Unud,2016)