Bernard Hutabarat)
Pure endocrine gland : bukan bagian dari Diencephalon (pituitary gland, pineal gland, thyroid)
Tidak Pure ( Pancreas).
Folikel de Graaf : folikel yang sudah matang yang mempunyai karakteristik terdiri dari
pembungkus (teka folikuli).
Teka folikuli terdiri dari 2 bagian, yaitu : teka lamina eksterna (jaringan ikat) dan teka lamina
interna (kelenjar-kelenjar).
Ruangan (antrum folikuli) berisi cairan Liqour foilkuli
Ovum beserta sel-sel sekitarnya harus sdah ada di tepi sehingga membentuk bukit (ovigierus)
FSH-releasing factor akan merangsang lobus anterior sehingga mengeluarkan FSH, FSH
merangsang ovarium sehingga ovarium melakukan pematangan dan folikel de graaf terbentuk.
Setelah folikel de graaf terbentuk, kemudian keluar estrogen yang dihasilkan oleh teka interna.
Estrogen memiliki 2 tugas, yaitu feedback ke Hypothalamus yang nantinya menghambat FSH,
dan stimulasi LH.
Terhadap Endomethrium, Estrogen akan merangsang Stratum Basale untuk mulai tumbuh
kembang.
Endomethrium terdiri dari 3 lapis (luar ke dalam) : Stratum Basale, Stratum Spongiosum, dan
Stratum Compactum.
LH-releasing factor akan merangsang lobus anterior supaya mengeluarkan glutanizing hormone
bersama dengan FSH yang masih ada didarah sehingga mempengaruhi proses pematangan
folikel de graaf optimal. Diameter 15mm, pematangan optimal folikel de graaf.
Titik singgung antara folikel de graaf dengan permukaan ovarium dinamakan Stigma. Karena
titik singgung maka artei tidak dapat masuk sehingga Stigma mengalami ischemia.
Liqour folikuli akan mengubah Stigma menjadi lunak.
Setelah ovulasi, LH akan mempengaruhi folikel de graaf sehingga sel-sel tersebut berwarna
kekuningan. Corpus Luteum, gabungan dari sel-sel kekuningan. Corpus luteum akan merangsang
Hypothalamus sehingga Hypothalamus mengeluarkan Prolaktin.
Saat proses pembuahan, Progesteron akan dipertahankan oleh Corpus Luteum. Corpus luteum
umurnya 9-12 hari. Apabila tidak terjadi pembuahan, setelah 12 hari Corpus luteum akan runtuh.
By : Dharmawan Lokanata
Anatomy Endokrin Week 2 (dr. Bernard Hutabarat)
By : Dharmawan Lokanata