MEKANIKA FLUIDA
OLEH :
TAHUN AKADEMIK
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-NYA penulis dapat menyelesaikan laporan praktek labor mekanika
fluida tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Yanziwar selaku
dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk dan pengarahan kepada penulis dalam mata
kuliah ini, serta kepada semua teman-teman yang telah memberikan bantuan dan motivasi
kepada penulis sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam pembuatan laporan ini penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan
laporan ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun, guna penyempurnaan pembuatan laporan yang akan datang.
Akhirnya, penulis berharap agar laporan ini berguna dan bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................................
BAB I Pendahuluan
1.2 Tujuan.................................................................................................................
BAB IV Penutup
4.1 Penutup.............................................................................................................
Daftar Pustaka..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mengalirkan fluida dari tempat yang satu ke tempat yang lain diperlukan suatu
peralatan. Selain peralatan utama yang digunakan, ada bagian-bagian yang tidak kalah penting
dimana dalam bagian ini, sering terjadi peristiwa-peristiwa yang dapat mengurangi efisiensi kerja
yang diinginkan. Bagian dari peralatan ini dapat berupa pipa-pipa yang dihubungkan. Dalam
menggunakan pipa yang harus diperhatikan adalah karakteristik dari fluida yang digunakan,
misalnya : sifat korosi, explosive, racun, suhu dan tekanan. Apabila fluida dilewatkan ke dalam
pipa maka akan terjadi gesekan antara pipa dengan fluida tersebut. Besarnya gesekan yang
terjadi tergantung pada kecepatan, kekerasan pipa, diameter dan viskositas fluida yang
digunakan.
Bentuk-bentuk kerugian energy pada aliran fluida antara lain dijumpai pada aliran dalam
pipa. Kerugian-kerugian tersebut diakibatkan oleh adanya gesekan dengan dinding, perubahan
luas penampang, sambungan, katup-katup, belokan pipa dan kerugian-kerugian khusus lainnya.
Pada belokan atau lengkungan kerugian energy aliran yang terjadi lebih besar dibandingkan
dengan pipa lurus.
1.2 Tujuan
Untuk menentukan kerugian head yang terkait dengan aliran melalui alat
kelengkapan satandar yang digunakan dalam instalasi pipa.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Headloss Mayor
Kehilangan energy primer, yang disebabkan oleh gesekan sekeliling pipa dan sepanjang
pipa. Secara teoritis kehilangan energy primer dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan
yang disebut dengan persamaan Darcy-Weisbach yaitu :
Hf = f x L / d x V 2/ 2g
Dimana:
F = factor gesekan, nilainya diperoleh dari diagram Moody maupun secara persamaan
empiris
g = percepatan gravitasi
2. Headloss Minor
Kerugian minor adalah kehilangan tekanan akibat gesekan yang terjadi pada katup-katup,
T Junction, sambungan dan penampang yang tidak konstan. Kerugian minor meliputi sebagian
kecil penampang system aliran, sehingga dipergunakan istilah “minor”. Head losses minor dapat
dihitung dengan persamaan
h = k.u2/2g
Dimana :
h : Headloss (mH20)
k: Fitting Factor
u : Kecepatan (m/dt)
Ada berbagai macam factor yang mempengaruhi hilangnya energy di dalam pipa.
Jenis-jenis sambungan ikut mempengaruhi hilangnya energy pada pipa. Dengan adanya
sambungan dapat menghambat aliran normal dan menyebabkan gesekan tambahan. Pada pipa
yang pendek dan mempunyai banyak sambungan, fluida yang mengalir di dalamnya akan
mengalami banyak kehilangan energy.
H0 = k0. V2/2g
Untuk menghitung kerugian head karena belokan digunakan rumus Fuller ditulis
dalam bentuk persamaan:
Hb= f V2/2g
DATA PERCOBAAN
1. Stop Watch
2. Jangka Sorong
3. Alat ukur kerugian
4. Katup yang di gunakan seperti
Suddent Contraction
Suddent Enlargement
Ball Valve
45° Elbow
45° Y Junction
Gate Valve
Globe Valve
In line Strainer
90° Elbow
90° Short Radius Bend
90° Long Radius Bend
90° T Junction
1. Buka salah satu katup utama dari sambungan/katup yang akan diuji
2. Hubungkan alat pengukur kerugian (head loss) di mana pipa yang berbentuk (+)
dihubungkan pada sisi masuk sambungan/katup yang diuji dan pipa yang bertanda (-)
dihubungkan pada sisi keluar dari sambungan/katup yang akan diuji dan buka katup
nomor 21 dengan cara memutarnya berlawanan dengan arah jarum jam, tutup katup
nomor 20 dengan cara memutarnya searah jarum jam
3. Buka katup bak penampungan utama (A), hubungkan pompa dengan sumber arus dan
hidupkan pompa dengan cara menekan MCB yang bertanda (1) . Apabila ada gelembung
udara hilangkan dengan cara memperbesar bukaan katup (A), setelah gelembung udara
hilang, kecilkan kembali keluaran fluida (air) dengan cara mengatur bukaan katup
(A)menjadi minimal.
4. 4.tutup bak penampung fluida dari pipa sambungan/yang diuji, amati gerakan fluida air
dalam pipa ukur hidupkan alat pengukur kerugian (head loss) apabila fluida (air) dalam
pipa uji telah bergerak stabil catat waktu (t) dan kerugian dengan volume fluida (air) = 1
liter.
5.lakukan pengujian sesuai petunjuk, setelah selesai matikan pompa dengan menekan
MCB yang bertanda (0)
1. Suddent Contraction
2. Suddent Enlargement
Diameter pipa (d) Headloss
No Volume (V) Waktu (t) (meter) (h) Keterangan
liter detik d1 d2 mH2O
1 1 23.81 17.2 7 6.4
2 1 13.6 17.2 7 3.2
3 1 6.62 17.2 7 4.5
4 1 5.0 17.2 7 7.2
3. Ball Valve
Volume (V) Waktu (t) Diameter pipa Headloss (h) Keterangan
No liter detik (d) mH2O
(meter)
1 1 10.72 15.2 1.2
2 1 7.2 15.2 1.4
3 1 4.88 15.2 2.4
4 1 3.5 15.2 3.1
4. 45° Elbow
Volume (V) Waktu (t) Diameter pipa Headloss (h) Keterangan
No liter detik (d) mH2O
(meter)
1 1 10.78 17.2 2.7
2 1 7.81 17.2 4.8
3 1 6.12 17.2 2.1
4 1 5.5 17.2 2.2
5. 45°Y Junction
Volume (V) Waktu (t) Diameter pipa Headloss (h) Keterangan
No liter detik (d) mH2O
(meter)
1 1 16.75 17.2 5.7
2 1 9.43 17.2 6.5
3 1 5.78 17.2 8
4 1 4.7 17.2 10.3
6. Gate Valve
Volume (V) Waktu (t) Diameter pipa Headloss (h) Keterangan
No liter detik (d) mH2O
(meter)
1 1 8.72 17.2 7.8
2 1 8.66 17.2 9.2
3 1 5.66 17.2 8.5
4 1 4.7 17.2 4.72
7. Globe Valve
Volume (V) Waktu (t) Diameter pipa Headloss (h) Keterangan
No liter detik (d) mH2O
(meter)
1 1 11.4 17.2 1.9
2 1 6.78 17.2 2.6
3 1 4.6 17.2 2.3
4 1 3.5 17.2 3.3
8. In Line Strainer
Volume (V) Waktu (t) Diameter pipa Headloss (h) Keterangan
No liter detik (d) mH2O
(meter)
1 1 13.17 17.2 0.8
2 1 6.78 17.2 5.5
3 1 4.6 17.2 14.8
4 1 3.5 17.2 15.7
9. 90° Elbow
V
Debit (Q) =
t
1 liter
=
21.34 dt
0.001m3
=
21.34 dt
= 4.7x 10−5 m3/dt
π . d2
Luas Penampang (A) =
4
= 3.14 x ¿ ¿
= 3.8x 10−5 m 2
Q
Kecepatan (v) =
A
4.7 x 10−5 m3 /dt
=
3.8 x 10−5 m2
= 1.23 m/dt
h . v2
Fitting factor (k) =
2g
0.09 mH 2O x (1.23)2 m/dt
=
2 x 9.8 m/dt 2
= 6,94x 10−3
Debit (Q) Luas Kecepatan Fitting Factor Keterangan
No m3/dt Penampang (v) (k)
(A) m/s
m2
1 4.7x10−5 3,8x10−5 1.23 6.94x10−3
2 7.75x10−5 3,8x10−5 2.03 62.6 x10−3
3 13.3x10−5 3,8x10−5 3.05 8.54 x10−1
4 19.2x10−5 3,8x10−5 5.06 26.1 x10−1
2. Suddent Enlargement
3. Ball Valve
4. 45° Elbow
5. 45° Y Junction
6. Gate Valve
7. Globe Valve
8. In Line Strainer
9. 90° Elbow
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1 Headloss terbesar terjadi pada katup Suddent Contructrion yaitu sebesar 200.5 cmH2O
2. Untuk mencari nilai fitting factor (k), terlebih dahulu dicari Debit (Q), Luas Penampang (A),
Dan Kecepatan aliran fluida (v)
3. Nilai k setelah dirata-rata kemudian di bandingkan dengan data k literature yang dapat dilihat
pada tabel berikut :
Jobsheet Labor Pengujian Bahan dan Metrologi Semester 4. Jurusan teknik Mesin
http//:wikipedia.co.id
http//:Script.co.id