Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum “ GERINDA ” ini
dengan baik dan benar serta tepat pada waktunya.

Ucapan terima kasih tidak lupa penulis ucapkan kepada dosen pembimbing mata
kuliah yang telah membimbing penulis dalam masa praktikum dan juga terimaksih kepada
orangtua yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil serta juga kepada teman
– teman yang juga senantiasa memberikan bantuan sampai dalam penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari dalam pembuatan laporan praktikum ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan, hal ini karena keterbatasan ilmu pengetahuan penulis, karena itu
kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini dimasa yang akan
datang.

Akhir kata penulis ucapkan semoga laporan ini berguna bagi kita semua khususnya
bagi penulis sendiri

Padang, 25 Mei 2013

Penulis

1
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kegiatan praktek merupakan suatu proses pengaplikasian pelajaran teori kedalam


bentuk praktek atau kerja yang sebenarnya. Kegiatan praktek dikatakan berhasil apabila
seseorang mampu bekerja dengan baik sesuai denga teori dan prosedur-prosedur kerja
yang telah di tetapkan.

Praktikum mesin gerinda ini juga sekaligus melatih kesabaran serta keuletan dan
ketelitian dalam melakukan suatu pekerjaan.Dengan menguasai teknik-teknik dasar pada
mesin gerinda, diharapkan agar setiap mahasiswa mempunyai keahlian yang dapat di
andalkan untuk mengimbangi kemajuan teknologi.
Teknik dalam praktikum pada mesin gerinda merupakan salah satu dasar
keterampilan yang harus dikuasai oleh setiap mahasiswa teknik mesin. Pada umumnya
setiap mahasiswa teknik mesin harus dapat memahami serta menguasai teknik-teknik
dalam menggunakan mesin gerinda. Di dalam praktikum mesin gerinda ini juga akan
membahas tentang bagaimana cara menggunakan mesin gerinda, pengenalan mesin
gerinda, dan faktor-faktor keamanan selama praktikum mesin gerinda.

I.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum mesin gerinda yaitu :


1. Agar setiap mahasiswa dapat menggunakan mesin Gerinda Cylindrical.
2. Agar setiap mahasiswa dapat mengetahui apa fungsi mesin gerinda dan
kegunaannya.
3. Agar setiap mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dari mesin gerinda.
4. Agar setiap mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen yang terdapat
pada mesin gerinda.

2
1.3 Manfaat

Adapun manfaat yang didapatkan dari praktikum pemesinan gerinda diantaranya adalah
sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat melatih kedisiplinan dalam bekerja


2. Meningkatkan keterampilan serta menerapkan pekerjaan yang dilakukan dalam
praktikum kedunia kerja
3. Mahasiswa dapat melatih kesabaran dalam bekerja dan
4. Mahasiswa dapat bersaing dalam dunia usaha, dan propesional dalam bidangnya
5. Menambah wawasan dalam bidang mesin gerinda

3
BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Definisi
            Menggerinda silinder adalah salah satu proses pemotongan/ pengasahan benda
kerja yang berbentuk silinder dengan menggunakan alat potong (batu gerinda) yang
berputar. Prinsip kerjanya ialah batu gerinda memotong benda kerja silinder dengan arah
putaran yang berlawanan.

II.2 Mesin Gerinda


Mesin gerinda adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk menyelesaikan,
mengerjakan, membentuk, menghaluskan suatu benda kerja dengan menggunakan tool atau batu
gerinda yang berputar pada sumbu mesin atau poros mesin.Menggerinda berarti menggosok,
menghaluskan dengan gesekan atau mengasah dalam manufaktur, ditunjukan dengan pelepasan
logam oleh suatu roda amplas putar. Sedangkan gerak makannya yaitu benda kerja dimana benda
kerja yang bergerak lurus sepanjang mejamesin. sedangkan gerak potongnnya yaitu batu gerinda
berputar pada sumbu mesin.

Prinsip kerja mesin gerinda adalah memotong beberapa bagian dari benda kerja
dengan menggunakan media gesekan dengan batu gerinda. Pada penggerindaan kali ini
kita menggunakan mesin gerinda silindris yang mana prinsip kerjanya dasarnya yaitu
benda kerja yang berbentuk silindris dalam keadaan berputar berlawanan arah dengan
putaran batu gerinda, maka langkah pemakanannya adalah dengan cara mendekatkan
batu gerinda pada permukaan benda kerja yang berputar berlawanan arah dan dilakukan
pemakanan sedikit demi sedikit.

Sedangkan untuk mesin gerinda selindris gerak makannya yaitu benda kerja berputar,
sedangkan gerak potongnya pahat berputar pada sumbu mesin dan bergerak sepanjang benda
kerja.

Pada umumnya fungsi cylindrical gerinda ini adalah sebagai berikut :

a. Menggerinda bagian luar dengan proses lurus, step, tirus atau bentuk tertentu.
b. Menggerinda bagian dalam dari poros berlubang lurus, step tirus atau bentuk
tertentu.
c. Menggerinda produksi massal.

Pada mesin gerinda kali ini terdapat dua cara memotong benda kerja yaitu :

a. Pemakanan dengan ketelitian 0,01 atau 1/100


b. Pemakanan dengan ketelitian 0,001 atau 1/1000

4
Pada mesin gerinda kali ini, batu gerinda putarannya konstan sedangkan yang
dirubah hanya kecepatan putaran benda kerja dan kecepatan pergerakan benda kerja
kekiri dan kekanan.Dalam hal ini dapat kita sesuaikan dengan kekerasan material.

Perhitungan Teoritis pada Mesin Gerinda Silindris


a. Menghitung kecepatan putar roda gerinda

Vc x 1000 x 60
n= (rpm)
π xd

Dimana:
n = kecepatan putar (rpm)
Vc = kecepatan potong (mm/det)
d = diameter roda gerinda (mm)

b. Menghitung kecepatan putar benda kerja

vw x 1000
nw = (rpm)
π xd

Dimana:
nw= kecepatan putar benda kerja (rpm)
Vw = kecepatan potong benda kerja (mm/mnt).
d = diamter benda kerja (mm)

c. Menghitung kecepatan gerak meja (feeding)

Ls = nw x s

Dimana:
Ls = kec. gerak meja (mm/mnt)
nw= kec. putar benda kerja (rpm)
S = kec. pemotongan setiap putaran benda kerja
(mm/putaran).

Penampang batu gerinda yang sering digunakan untuk pengasahan alat–alat


potong yaitu:
1. Roda Rata
2. Roda Pembentuk
3. Roda Cekung Satu Sisi
4. Roda Topi/Mangkok
5. Roda Cakra
6. Roda Silinder
7. Roda Piring Sisi Radius

5
Jenis-jenis Mesin Gerinda
Jenis – jenis mesin gerinda dikategorikan sesuai dengan bentuk dan kegunaannya mesin
gerinda terdiri dari :

A. Mesin Gerinda Selindris

Mesin gerinda ini berfungsi untuk menggerinda permukaan silindris walaupun permukaan tirus
dan berbentuk sederhana dapat juga dilakukan oleh mesin gerinda tersebut.

1. Macam – Macam Mesin Gerinda Silindris

Berdasarkan konstruksi mesinnya, mesin gerinda silindris dibedakan mejadi menjadi


empat macam, yaitu :

a. Mesin Gerinda silindris luar

Mesin gerinda silindris luar berfungsi untuk menggerinda diameter luar benda kerja yang
berbentuk silindris dan tirus.

b. Mesin Gerinda silindris dalam

Mesin gerinda silindris jenis ini berfungsi untuk menggerinda benda-benda dengan diameter
dalam yang berbentuk silindris dan tirus.

c. Mesin Gerinda silindris luar tanpa center (centreless)

Mesin gerinda silindris jenis ini digunakan untuk menggerinda diameter luar dalam jumlah
yang banyak baik panjang maupun pendek.

d. Mesin Gerinda silindris universal

Mesin gerinda jenis ini mampu untuk menggerinda benda kerja dengan diameter luar dan
dalam baik bentuk silindris.

2. Bagian – Bagian Utama Mesin Gerinda Silindris

 Kepala utama, yaitubagian yang menghasilkan gerak putar batu gerinda.


 Spindel utama benda kerja (workhead), yaitu bagian yang mengatur kecepatan putar dan
pencekaman benda kerja.
 Kaki mesin, yaitu sebagai pendukung mesin.
 Panel kontrol, yaitu bagian pengatur proses kerja mesin.
 Meja bawah,yaitu sebagai dudukan meja atas.
 Meja atas, yaitu sebagai tempat dudukan kepala lepas di spindel utama benda kerja dan
dapat diatur sudutnya.
 Kepala lepas (tailstock),yaitu untuk menyangga benda kerja pada pencekaman di antara
dua senter.
 Perlengkapan pendingin, yaitusebagai tempat pengatur aliran cairan pendingin.

3. Perlengkapan Mesin Gerinda Silindris

6
 Cekam, cekam rahang tiga universal ini digunakan untuk mencekam benda kerja pada
saat penggerindaan. Cekam ini dihubungkan langsung dengan motor penggerak.
 Collet,ber-fungsi untuk mencekam benda kerjadengan permukaan yang halus.
 Face Plate, digunakan untuk menggerinda permukaan diameter dalam benda kerja. Face
plate juga bisa berfungsi sebagai pengganti ragum (chuck).
 Pembawa,digunakan untuk mencekam benda kerja pada pencekaman di antara dua
senter.
 Senter dengan ulir, pada mesin gerinda silinder alat ini berfungsi sebagai senter
penyangga dan dipasang pada spindel utama benda kerja untuk pencekaman di antara
dua senter.
 Senter tanpa ulir, senter tanpa ulir ini berfungsi sebagai penumpu benda kerja.

1. Mesin Gerinda Berdiri

Mesin gerinda ini berfungsi untuk menggerinda tool ( pahat ), bubut, skrap untuk
pekerjaan menggerinda benda yang kecil yang dijangkau oleh tangan.

2. Mesin Gerinda Bangku

Mesin gerinda ini berfungsi untuk pengerjaan penggerindaan kecil. Bagian-bagian yang
terdapat pada mesin ini yaitu roda-roda gerinda

3. Mesin Gerinda Sabuk

Mesin gerinda sabuk ini berfungsi untuk melepas stok dan persiapan stok.

4. Mesin Gerinda Rata Vertikal

Mesin Gerinda tersebut memiliki kedudukan batu gerinda yang tegak lurus dengan meja kerja
atau vertical.

II.3 Batu Gerinda

Roda gerinda merupakan pahat/pisau penyayatnya dari mesin gerinda, hasil yang
bagus dapat dengan menggunakan tipe yang benar, putaran roda dalam kecepatan yang
sesuai untuk benda kerja yang sedang dikerjakan.

Bila memilih batu gerinda perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:


a. Benda kerja yang digerinda.

b. Permukaan/hasil penggerindaan yang diinginkan.

c. Banyaknya benda kerja yang akan digerinda/tebal tipisnya benda kerja


yang akan dikurangi dalam penggerindaan.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih batu gerinda yang sesuai
dengan pekerjaan yang dikerjakan adalah:
1. Jenis penggerindaan.

2. Material (bahan) yang digerinda.

7
3. Jenis pengasah dan perekat.

4. Banyaknya bahan yang digerinda.

5. Permukaan/hasil akhir yang diinginkan.

6. Busur singgungan.

7. Kecepatan roda gerinda.

8. Kecepatan benda kerja.

9. Kondisi mesin.

10. Struktur bahan pengasah dan ukuran butiran.

Adapun macam-macam roda gerinda sesuai dengan penggunaanya adalah:


a. Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap,
countersink, mata bor, dan sebagainya.
b. Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter,
pahat bubut, dan sebagainya.
c. Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.
d. Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang
sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat
treatment.
e. Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam
suatu jenis produk.
II.4Sistem pendinginan (Coolant)

Pada setiap pekerjaan akan menggunakan bahan pendingin (coolant) yang


digunakan pada saat pengerjaan benda kerja. Adapun Tujuan pemberian air coolant atau
pendinginan secara terus menerus adalah sebagai berikut:

1.      Mengurangi gesekan antara serpihan pahat dengan benda kerja

2.      Mengurangi suhu padat pada benda kerja

3.      Mencuci serpihan

4.      Menaikan atau memperpanjang umr pahat

5.      Menurunkan gaya potong

6.      Memperbaiki atau memperhalus permukaan benda kerja

7.      Mengurangi kemungkinan keropos pada benda kerja dan mesin bubut.

8.      Membantu mencegah pengelasan serpihan pada pahat.

8
Syarat-syarat pendingin yang baik :

1.      Mampu menyerap panas dengan baik.

2.      Tidak mudah panas.

3.      Mempunyai tingkat kekentalan rendah ( viskositas ).

4.      Tidak mengandung asam.

Jenis-jenis pendingin :

1.      Soluble oils

Oli tambang dengan bahan tambah. Bila dicampur dengan air akan terbentuk suatu
campuran yang berwarna putih seperti susu. Tipe oli yang digunakan dipasaran : Dromus D dan
E, Produksi SHEEL.

2.      Pendinginan campuran kimia

Campuran kimia yang mengandung :sodium nitride, triethanolamine dan sodium


mercaptobenzothia zole. Pendingin ini mempunyai keseimbangan yang baik, pelindung karat
yang baik dan mempunyai sifat tembus pandang.Contoh : BP Energol GF.15.

II.5 Toleransi
Toleransi adalah batas minimum dan maksimum yang di izinkan dari ukuran
standarnya.Dimana komponen atau benda kerja tersebut tidak pas atau sesuai dengan yang kita
inginkan. Toleransi terbagi dua, yaitu toleransi max dengan tanda plus (+) dan toleransi bawah
dengan tanda minus (-).

Tabel Variasi Ukuran Linier


Ukuran nomina 0,5 Diatas 3 Diatas Diatas 30 Diatas Diatas 315 Diatas 1000
120
6
(mm) s/d 3 s/d 6 s/d 120 s/d 1000 s/d 2000
s/d 30 s/d 315

Seri  0,05  0,05  0,1  0,15  0,2  0,3  0,5


teliti
Variasi
yang di Seri  0,1  0,1  0,2  0.3  0,5  0,8  1,2
sedang
izinkan
Seri  0,2  0,5  0,8  1,2 2 3
kasar

9
Untuk melakukan pengerjaan, gambar job sheet perlu diberi arahpengerjaan sehingga
benda kerja yang dibuat sesuai dengan bentuk yang dinginkan.

Tabel Lambang Arah Pengerjaan

Sifat yang diberi


Elemen dan toleransi Lambang
toleransi

Kelurusan

Kedataran
Elemen tunggal
Kebulatan
Toleransi bentuk
Kesilindrisan

Profil garis
Elemen tunggal atau yang
berhubungan
Profil permukaan

Kesejajaran

Toleransi orientasi Ketegak lurusan

Ketirusan

Posisi
Elemen yang berhubungan Konsentrisitas dan
Toleransi lokasi
koaksialitas

Kesimetrisan

Putar tunggal
Toleransi putar
Putar total

10
BAB III
PERALATAN DAN BAHAN
III.1 Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan dalam praktek gerinda silindris adalah sebagai
berikut :
a. Cylindrical grinding machine
b. Mikrometer digital
c. Lathe Dog
d. Kepala Centre

12 3 4

514
13 12 8 7 6
11 10 9

11
16 15 17 18
Adapun fungsi dari tombol-tombol yang di beri nomor tersebut adalah:

 Tombol No 1.
Berfungsi untuk : untuk mengatur kecepatan putaran benda kerja pada saat
penggerindaan.
 Tombol No 2
Berfungsi untuk : tempat benda kerja dicekam pada saat pengerindaan.
 Tombol No 3.
Berfungsi untuk : tempat pengeluaran coolant untuk batu gerinda pada saat
melakukan penggerindaan.
 Tombol No 4.
Berfungsi untuk : menggunci atau melepaskan benda kerja.
 Tombol No 5.
Berfungsi untuk : untuk mengatur pemakanan yang kecil.
 Tombol No 6.
Berfungsi untuk : untuk menggerakan gerinda maju atau mundur secara manual.
 Tombol No 7.
Berfunsi untuk : untuk mengatur pemakanan gerinda secara otomatis.
 Tombol No 8.
Berfungsi untuk : mengatur lamanya batu gerinda di ujung-ujung langkah.
 Tombol No 9.
Untuk menagtur posisi gerinda, dan juga untuk mengatur gerinda jalan ke kiri
dan ke kanan.
 Tombol No 10.
Untuk mengatur : cepat atau lambatnya jalan benda kerja.
 Tombol No 11.
Berfungsi untuk ; mengatur besar kecilnya pemakanan batu gerinda.
 Tombol No 12.
Berfungsi untuk: mengatur dimana posisi batu gerinda memakan benda kerja.
 Tombol No 13.
Berfungsi untuk: untuk mengatur langkah benda kerja.
 Tombol No 14.
Berfungsi untuk : menghidupkan atau meamatikan hidrolik

12
 Tombol No 15.
Berfungsi untuk: menghidupkan atau mematikan putaran benda kerja.
 Tombol No 16.
Berfungsi untuk: mematikan atau menghidupkan putaran batu gerinda.
 Tombol No 17
Berfungsi untuk : sebagai handel manual gerakan meja gerinda ( horizontal )
 Tombol no 18
Berfungsi untuk : Tombol darurat ( Emergency Button )

III.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah :
 ST 37 berbentuk silindris.

13
BAB IV
PROSEDUR KERJA

IV.1Langkah Kerja.
Adapun langkah kerja dari praktek gerinda silindris adalah :
1. Persiapkan semua peralatan yang diperlukan terlebih dahulu
2. Hidupkan mesin gerinda silindris.
3. Selanjutnya lakukan setingan awal terhadap mesin gerinda silindris seperti :
mengatur panjang langkah kerja, besar pemakanan, dan posisi batu gerinda agar
tidak bertabrakan dengan benda kerja.
4. Setelah melakukan semua setingan, maka pasanglah benda kerja dengan erat
agar pada saat penggerindaan benda kerja tidak goyang.
5. Selanjutnya kita akan mencari titik nol dari benda kerja. Letakkan batu gerinda
pada slah satu ujung benda kerja dan cari titik nol nya. selanjutnya mundurkan
batu gerinda dan letakkan batu gerinda padda ujung yang satunya lagi dan cari
titik nolnya. Lalu bandingkan besar tiap-tiap titik nol tersebut dan yang terrbesar
itu lah yang menjadi titik nol.
6. Selanjutnya lakukan pemakanan awal terlebih dahulu, agar benda kerja rata.
7. Selanjutnya, ukur benda kerja dan tentukan besar pemakanan yang diinginkan .
misalnya kita akan mengurangi ukuran dari 6,500 mm menjadi 6,005 mm. Jadi
besar yang akan dikurangi adalah 0,045mm. jadi kita kurangi dulu 0,04 atau
4/100 dengan cara melonggarkan pengatur pemakanan dan distel menjadi 4
garis, lalu bautnya dikencangkan dan tuas pemakanan otomatis di tarik. Maka
mesin gerinda akan mengurangi secara otomatis ukuran benda kerrja sebesar
0,04 mm. selanjutnya ukur benda kerja dan apabila ukuran sesuai maka lakukan
pemakanan sebesar 0,005 seperti langkah di atas. Dan ukuran benda kerja sudah
seperti yang kita inginkan.
8. Begitu juga untuk selanjutya untuk melakukan pemakanan lagi terhadap benda
kerja.
9. Setelah melakukan praktek, bersihkan mesin dan kembalikan alat yang telah
dipinjam.

14
IV.2 Kendaladan pemecahannya.
Adapun kendala yang penulis temukan dalam melakukan praktek adalah:
Permasalannya:
1. Pada saat melakukan pengukuran terhadap benda kerja terkadang terjadi
selisih antara hasil pengukuran penulis dengan hasil pengukuran instruktur.
2. Tidak sesuainya hasil yang kita inginkan pada saat melakukan gerinda.
Misalnya kita menyetel untuk besar pemakanan 5/100 namun hasil
pengerindaan hanya mengurangi sebesar 4/100.
Pemecahannya:
1. Mungkin penulis belum terlalu mahir dalam melakukan pengukuran terhadap
benda kerja yang bulat. Selain itu dalam pengukuran benda bulat micrometer
harus berada di tengah-tengah benda kerja dan tegak lurus.
2. Ini mungkin disebabkan karena kondisi mesin yang sudah tua dan penulis
menyadari hal tersebut sesuai bimbingan dari instruktur.

15
BAB V
KESELAMATAN KERJA

V.1 Keselamatan Operator.


Adapun keselamatan operator yang perlu diperhatikan adalah:
 Selalu berdoa sebelum dan sesudah praktek.
 Memakai alat pelindung diri seperti pakaian praktek, sepatu praktek dan lain
sebagainya.
 Berhati-hati dalam bekerja dan bekerja sesuai prosedur yang ada.
 Sebelum melakukan praktek pahami dahulu prinsip kerja dari mesin.

V.2 Keselamatan Peralatan Dan benda kerja.


 Gunakanlah mesin ssesuai dengan fungsinya.
 Bila ada hal yang tidak dimengerti dari mesin, maka bertanyalah kepada
instruktur agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
 Sesudah praktek letakkan benda kerja pada tempatnya kembali.
 Setelah melakukan praktek, maka bersihkan mesin dan matikan mesin.

V.3 keselamatan Lingkungan.


 Selalu menjaga kebersihan lingkungan kerja.
 Menjauhkan lingkungan kerja dari bahan-bahan yang mudah terbakar agar tidak
terjadi kebakaran.

16
BAB VI
PENUTUP

VI.1 Kesimpulan

Mesin gerinda ialah merupakan suatu alat yang dipergunakan dalam proses
menggerinda pada permukaan benda kerja hingga rata dan halus. Bentuk mesin gerinda
ada yang duduk dan ada juga yang berdiri, pengertian dari mesin gerinda duduk ialah
pemasangannya dengan cara diikat dengan baut pada bangku kerja sedangkan pengertian
dari mesin gerinda berdiri ialah mesin yang terpasang pada kakinya yang tinggi.
Menggerinda berarti menggosok, menghaluskan dengan gesekan atau mengasah
dalam manufaktur, ditunjukan dengan pelepasan logam oleh suatu roda amplas putar.
Mesin gerinda silindris merupakan pekerjaan yang halu, karna hasil pengerjaannya yang
sangat halus. Dengan mesin gerinda kita dapat nelakukan berbagai pekerjaan.
Tergantung mesin yang kita gunakan.

VI.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah:
 Selalu berdoa sebelum dan sesudah praktek.
 Berhati-hati dalam bekerja, presisi dan selalu disiplin.
 Apabila ada hal yang tidak diketahui maka bertanyalah kepada instruktur agar
tidak terjadi kecelakaan kerja.
 Sebelum bekerja pahami terlebih dahulu langkah kerja dari mesin gerinda
silindris.

17
Daftar Pustaka

∆mazing Ѳf Σngineering: GERINDA SILINDRIS

Course Note Teknik Bengkel Semester IV POLITEKNIK NEGERI PADANG. 2013

18

Anda mungkin juga menyukai