MEKANIKA FLUIDA
OLEH :
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-NYA penulis dapat menyelesaikan
laporan praktek labor mekanika fluida tepat pada waktunya.
Akhirnya, penulis berharap agar laporan ini berguna dan bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
1801011007
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
LANDASAN TEORI...............................................................................................2
2.1 Pengertian HEADLOSS...............................................................................2
2.2 Headloss Mayor dan Headloss Minor.........................................................2
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehilangan Tekanan pada Pipa....3
BAB III....................................................................................................................5
DATA PERCOBAAN.............................................................................................5
3.1 Peralatan yang digunakan...........................................................................5
3.2 Langkah Kerja..............................................................................................6
3.4 Pengolahan Data.........................................................................................10
BAB IV..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
4.1 Kesimpulan..................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 L A T A R B E L A K A N G
Untuk mengalirkan fluida dari tempat yang satu ke tempat yang lain
diperlukan suatu peralatan. Selain peralatan utama yang digunakan, ada bagian-
bagian yang tidak kalah penting dimana dalam bagian ini, sering terjadi peristiwa-
peristiwa yang dapat mengurangi efisiensi kerja yang diinginkan. Bagian dari
peralatan ini dapat berupa pipa-pipa yang dihubungkan. Dalam menggunakan pipa
yang harus diperhatikan adalah karakteristik dari fluida yang digunakan, misalnya
: sifat korosi, explosive, racun, suhu dan tekanan. Apabila fluida dilewatkan ke
dalam pipa maka akan terjadi gesekan antara pipa dengan fluida tersebut.
Besarnya gesekan yang terjadi tergantung pada kecepatan, kekerasan pipa,
diameter dan viskositas fluida yang digunakan.
1.2 T UJUAN
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kerugian
head yang terkait dengan aliran melalui alat kelengkapan satandar yang
digunakan dalam instalasi pipa.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Headloss Mayor
Hf = f x L / d x V 2/ 2g
Dimana:
2
g = percepatan gravitasi (9.8m ¿ dt 2)
2. Headloss Minor
h = k.u2/2g
Dimana :
h : Headloss (mH20)
k: Fitting Factor
u : Kecepatan (m/dt)
g : Percepatan Gravitasi (m ¿ dt 2)
H0 = k0. v2/2g
3
2. Kerugian karena sambungan
v2
Hl=Kl
2g
Hl=headloss
Kl=koefisien kerugian
4
v= kecepatan aliran
g= gravitasi
BAB III
DATA PERCOBAAN
1. Stop Watch
2. Set Armfield C6-MKII-10 Fluid Friction Apparatus
3. Jangka Sorong
4. Katup yang di gunakan seperti
Suddent Contraction
Suddent Enlargement
Ball Valve
45° Elbow
45° Y Junction
Gate Valve
Globe Valve
In line Strainer
90° Elbow
90° Short Radius Bend
90° Long Radius Bend
90° T Junction
5
Gambar : scheme Armfield C6-MKII-10 Fluid Friction Apparatus
1. Buka salah satu katup utama dari sambungan/katup yang akan diuji
2. Hubungkan alat pengukur kerugian (head loss) di mana pipa yang
berbentuk (+) dihubungkan pada sisi masuk sambungan/katup yang diuji
dan pipa yang bertanda (-) dihubungkan pada sisi keluar dari
sambungan/katup yang akan diuji dan buka katup nomor 21 dengan cara
memutarnya berlawanan dengan arah jarum jam, tutup katup nomor 20
dengan cara memutarnya searah jarum jam
3. Buka katup bak penampungan utama (A), hubungkan pompa dengan
sumber arus dan hidupkan pompa dengan cara menekan MCB yang
bertanda (1) . Apabila ada gelembung udara hilangkan dengan cara
memperbesar bukaan katup (A), setelah gelembung udara hilang, kecilkan
kembali keluaran fluida (air) dengan cara mengatur bukaan katup
(A)menjadi minimal.
4. 4.tutup bak penampung fluida dari pipa sambungan/yang diuji, amati
gerakan fluida air dalam pipa ukur hidupkan alat pengukur kerugian (head
loss) apabila fluida (air) dalam pipa uji telah bergerak stabil catat waktu (t)
dan kerugian dengan volume fluida (air) = 1 liter.
5.lakukan pengujian sesuai petunjuk, setelah selesai matikan pompa
dengan menekan MCB yang bertanda (0)
1. Suddent Contraction
6
Volume Waktu Diameter pipa (d) Headlos
No (V) (t) (meter) s (h) Keterangan
Liter detik d1 d2 mH2O
1 1 21.34 0.0172 0.007 1.2236
2 1 15.9 0.0172 0.007 4.0514
3 1 12.7 0.0172 0.007 6.8929
4 1 10.25 0.0172 0.007 16.3417
2. Suddent Enlargement
3. Ball Valve
4. 45° Elbow
7
5. 45°Y Junction
7. Globe Valve
8. In Line Strainer
9. 90° Elbow
8
1 1 17.3 0.0172 0.1223
2 1 14.56 0.0172 0.1631
3 1 8.15 0.0172 0.2311
4 1 5.69 0.0172 0.3126
9
3.4 P ENGOLAHAN D ATA
V
Debit (Q) =
t
1 liter
=
21.34 dt
0.001m3
=
21.34 dt
= 4.68x 10−5 m3/dt
π . d2
Luas Penampang (A) =
4
= 3.14 x ¿ ¿
= 3.9x 10−5 m 2
Q
Kecepatan (v) =
A
4.7 x 10−5 m3 /dt
=
3.8 x 10−5 m2
= 1.2 m/dt
h .2 g
Fitting factor (k) =
v2
1.2236 mH 2O x 2 x 9.8 m/dt 2
= 2
(1.2) m/dt
= 6.46
1. Suddent Contraction
10
2. Suddent Enlargement
3. Ball Valve
4. 45° Elbow
11
5. 45° Y Junction
6. Gate Valve
7. Globe Valve
8. In Line Strainer
12
Debit (Q) Luas Kecepatan Fitting Keterangan
No m3/dt Penampang (v) Factor (k)
(A) m/s
m2
1 5.83 x10−5 23.2 x10−5 0.25 16.89
2 7.59 x10−5 23.2 x10−5 0.33 19.95
3 14.75 x10−5 23.2 x10−5 0.64 36.35
4 21.74 x10−5 23.2 x10−5 0.94 45.02
9. 90° Elbow
13
1 7.87 x10−5 23.2 x10−5 0.34 74.20
2 9.47 x10−5 23.2 x10−5 0.41 44.89
3 15.92 x10−5 23.2 x10−5 0.69 15.42
4 21.93 x10−5 23.2 x10−5 0.94 7.92
BAB IV
PENUTUP
14
1. Headloss terbesar terjadi pada katup Suddent Contructrion yaitu sebesar
16.3472 mH2O
2. Untuk mencari nilai fitting factor (k), terlebih dahulu dicari Debit (Q),
Luas Penampang (A), Dan Kecepatan aliran fluida (v)
3. Semakin besar kecepatan aliran yang melalui pipa maka semakin besar
kehilangan energi yang ditimbulkan.
4. Nilai k setelah dirata-rata kemudian di bandingkan dengan data k literature
yang dapat dilihat pada tabel berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet Labor Pengujian Bahan dan Metrologi Semester 4. Jurusan teknik Mesin
https://www.slideshare.net/mobile/hafi3d/laporan-praktikum-tugi-rugi-aliran
https://www.rucika.co.id/head-loss-pada-instalasi-pipa/
https://www.Script.co.id
15
16