Anda di halaman 1dari 16

PERHITUNGAN STRUKTUR

GERBANG TOL
MERAK
Perhitungan Gerbang Toll Gate Merak

A. Review Analisa Desain Terdahulu


1. Ketidaksesuaian Pemodelan dengan Desain
Pemodelan menggunakan asumsi design seluruh potongan portal sama, tidak sesuai
dengan DED Arsitektural, sehingga dimungkinkan adanya ketidak sesuaian model
perhitungan dengan real model.

2. Lendutan yang terjadi


Lendutan Yang Terjadi
Berdasarkan SNI syarat lendutan maksimum adalah 1/240 dikali dengan bentang bersih,
apakah sudah memenuhi syarat tersebut? Mengingat lendutan yang terjadi cukup besar
yaitu 8.979 cm dan 7,235 cm yang terjadi pada beberapa frame.

1
Perhitungan Gerbang Toll Gate Merak

3. Frame Overstressed
Berdasarkan hasil pemodelan struktur, terdapat beberapa profil yang overstress/ tidak
kuat terhadap beban dan sistem struktur yang ada.

2
Perhitungan Gerbang Toll Gate Merak

B. Analisa Desain Baru (Mengacu Gambar Rencana Terdahulu)


1. Standar Desain
Standar desain yang digunakan untuk perencanaan :
a. SNI 03 – 1729 – 2015
Tata Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung.
b. SNI 03 – 1726 – 2012
Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non
Gedung.
c. SNI 03 – 1727 – 2013
Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain.

2. Properti Material
Properti material yang digunakan :
a. Material Beton
Mutu beton : K-350 (fc’= 30 MPa)
Modulus elastisitas beton : 4700 √ fc
Angka Poisson beton : 0.2
Berat jenis beton : 2,4 ton/m3
b. Material Tulangan Ulir
Mutu baja tulangan : BJTD 40 (fy = 400 MPa) tulangan ulir
Modulus elastisitas baja : 200.000 MPa
Angka Poisson baja : 0,3
Berat jenis baja tulangan : 7,85 ton/m3
c. Material Baja Profil
Mutu baja : BJ37 ( fy = 240 MPa ; fu = 370 MPa )
Modulus elastisitas baja : 200.000 MPa
Angka Poisson baja : 0,3
Berat jenis baja : 7,85 ton/m3

3
Perhitungan Gerbang Toll Gate Merak

3. Kasus Beban
Kasus beban yang direncanakan bekerja pada struktur selama umur rencana :
a. Beban Mati (Dead Load)
 Beban mati struktural seperti kolom, balok, gording, dan atap dihitung secara
otomatis dengan menggunakan program analisis struktur SAP 2000 versi 14.2.2.
 Beban mati atap dan beban tambahan lain didistribusikan merata yang di hitung
menjadi beban terpusat.
b. Beban Hidup (Live Load)
 Beban hidup atap didistribusikan merata 100kg/m2 yang di hitung menjadi beban
terpusat.
c. Beban Gempa (Earthquake Load)
Beban gempa direncanakan menggunakan standar beban gempa 2012, dengan
properti sebagai berikut :
Lokasi/kota : Merak, Cilegon, Banten
Spektral percepatan, SS : 0,788
Spektral percepatan, S1 : 0,332
Faktor keutamaan gempa, Ie : 1,25
Koefisien modifikasi respons, R :7
Kategori resiko : III
Kelas situs : E (tanah lunak)

d. Perhitungan Berat Seismik Efektif


Sesuai SNI 03-1726-2012 poin 7.7.2, perhitungan berat struktur ditetapkan
berdasarkan kontribusi :
 Beban mati total struktur di atas elevasi tanah (100%).
 Beban hidup sebesar 33%.
Perhitungan berat struktur masing – masing tingkat dilakukan dengan menggunakan
bantuan program analisis struktur SAP 2000 dan ditunjukkan pada Tabel 1.

4
Perhitungan Gerbang Toll Gate Merak

Tabel 1 Berat struktur dan Beban Mati Tambahan


weight
level
(kg) (ton)
1 283.548,00 283,548

4. Kombinasi Pembebanan
Kombinasi pembebanan ditentukan berdasarkan SNI 03-1726-2012 poin 4.2.2 dan 4.2.3
dengan detail sebagai berikut :
COMB01 1,4D
COMB02 1,2D + 1,6L
COMB03 1,2D + 1,0Ex + 0,3Ey + 1,0L
COMB04 1,2D + 1,0Ey + 0,3Ex + 1,0L
COMB05 1,0D + 1,0L
COMB06 1,2D + 1,0Wx + 0,3Wy + 1,0L
COMB07 1,2D + 1,0Wy + 0,3Wx + 1,0L
COMB08 0,9D + 1,0Wx + 0,3Wy
COMB09 0,9D + 1,0Wy + 0,3Wx
COMB10 0,9D + 1,0Ex + 0,3Ey
COMB11 0,9D + 1,0Ey + 0,3Ex

Faktor redundansi struktur diambil ρ = 1,0 dengan mempertimbangkan poin 7.3.4.2 pada
SNI 03-1726-2012. Dengan memperhitungkan pengaruh beban gempa, maka kombinasi
pembebanan di atas berubah sesuai pengaruh beban gempa horizontal dan vertikal.
Perubahan kombinasi pembebanan yang dimaksud (SNI 03-1726-2012 poin 7.4.2.3) adalah
sebagai berikut :

Kombinasi COMB03 & COMB04, berubah menjadi :


(1,2 + 0,2SDS)D + ρQE + L
COMB03 1,3212D + 1,0Ex + 0,3Ey + 1,0L
COMB04 1,3212D + 1,0Ey + 0,3Ex + 1,0L

Kombinasi COMB010 & COMB11, berubah menjadi :

5
Perhitungan Gerbang Toll Gate Merak

(0,9 – 0,2SDS)D + ρQE


COMB10 0,7788D + 1,0Ex + 0,3Ey
COMB11 0,7788D + 1,0Ey + 0,3Ex

Dengan demikian, kombinasi akhir yang digunakan untuk analisis struktur adalah :
COMB01 1,4D
COMB02 1,2D + 1,6L
COMB03 1,3212D + 1,0Ex + 0,3Ey + 1,0L
COMB04 1,3212D + 1,0Ey + 0,3Ex + 1,0L
COMB05 1,0D + 1,0L
COMB06 1,2D + 1,0Wx + 0,3Wy + 1,0L
COMB07 1,2D + 1,0Wy + 0,3Wx + 1,0L
COMB08 0,9D + 1,0Wx + 0,3Wy
COMB09 0,9D + 1,0Wy + 0,3Wx
COMB10 0,7788D + 1,0Ex + 0,3Ey
COMB11 0,7788D + 1,0Ey + 0,3Ex

5. Pemodelan Struktur
Struktur terdiri dari rangkaian struktur baja yang terdiri dari kolom, balok, dan balok
pengaku dimodelkan sebagai elemen batang (frame).
Pemodelan struktur diperlihatkan pada gambar 1 sampai dengan gambar 5.

Gambar 1. Model struktur

6
Perhitungan Gerbang Toll Gate Merak

Gambar 2. Model struktur – Pipa Baja D 273 – 11

Gambar 3. Model struktur – Pipa Baja D 406 - 12,7

Gambar 4. Model struktur – Balok Baja IWF 400 x 200 x 8 x 13

7
Perhitungan Gerbang Toll Gate Merak

Gambar 5. Model struktur – Besi Beton D25 + Turn Buckle

6. Pemodelan Beban
Pemodelan beban diperlihatkan pada gambar 7 sampai dengan gambar 24.

Gambar 6. Beban Mati Terpusat (satuan kg)

8
Perhitungan Gerbang Toll Gate Merak

Gambar 7. Beban Hidup Terpusat (satuan kg)

7. Analisis Struktur
Analisis struktur meliputi gaya dalam elemen struktur, deformasi struktur, dan reaksi
perletakan.
7.1. Gaya Dalam Elemen Struktur
Visualisasi gaya dalam struktur diperlihatkan pada gambar 8 sampai dengan gambar 30.

Gambar 8. Bidang Normal N (COMB 02)

Gambar 9. Bidang Shear V2 (COMB 02)

9
Perhitungan Gerbang Toll Gate Merak

Gambar 10. Bidang Shear V3 (COMB 02)

Gambar 11. Bidang Torsion T (COMB 02)

Gambar 12. Bidang Moment M2 (COMB 02)

10
Perhitungan Gerbang Toll Gate Merak

Gambar 13. Bidang Moment M3 (COMB 02)

7.2. Rasio Tegangan


Apabila hasil stress ratio baja kurang dari 1, maka frame baja aman digunakan. Rasio
tegangan rangka baja struktural ditampilkan pada Gambar 14. Dari hasil perhitungan
diperoleh bahwa terdapat beberapa batang pipa baja dengan nilai stress ratio diatas 1
sehingga direkomendasikan untuk meningkatkan dimensi profil batang tersebut.

Gambar 14. Stress Ratio Rangka Baja 3D

11
Perhitungan Gerbang Toll Gate Merak

Gambar 15. Stress Ratio Rangka Baja

7.3. Displacement / Lendutan


Lendutan ijin berdasarkan SNI 1729 : 2015 yaitu sebesar L/240. Struktur dengan bentang
11.200 mm dan 5.600 mm maka lendutan yang di izinkan yaitu 46,67 mm dan 23,33 mm.
Lendutan maksimal yang terjadi pada bentang 11.200 mm dan 5.600 mm di tunjukan pada
Gambar 16 dan Gambar 17, lendutan yang terjadi melebih batas yang di ijinkan yaitu
sebesar 127,23 mm pada bentang 11.200 mm dan 222,979 mm pada bentang 5.600 mm
sehingga di sarankan untuk melakukan perubahan design struktur atau melakukan
perkuatan agar lendutan yang terjadi sesuai dengan batas yang di ijinkan.

12
Perhitungan Gerbang Toll Gate Merak

Gambar 16. Deformasi Struktur

Gambar 17. Deformasi Struktur

13
Perhitungan Gerbang Toll Gate Merak

7.4. Rekomendasi Perbaikan


Rekomendasi perbaikan struktur yang dapat dilakukan namun tidak terbatas pada hal
berikut yaitu antara lain dengan penambahan sling baja atau dengan melakukan
pergeseran lokasi kolom pelengkung yang ditunjukan pada sketsa Gambar 18 dan Gambar
19.

Gambar 18. Penambahan Sling Baja

14
Perhitungan Gerbang Toll Gate Merak

Gambar 19. Perubahan Sistem Struktur

15

Anda mungkin juga menyukai