Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nama :
KELOMPOK 2
1. Dapat mengetahui dan mempelajari isolasi suatu biakkan campuran menjadi biakkan
murni.
Isolasi merupakan proses untuk memisahkan jenis jenis mikroba tertentu dari
kumpulan mikroba lainnya, sehingga diperoleh biakan yang benar-benar murni. Proses
isolasi dilakukan pembuatan isolat tunggal dari isolat campuran. Isolat tunggal atau biakan
murni merupakan biakan yang asalnya dari pembelahan satu sel (tunggal). Isolasi mikroba
memiliki beberapa cara yaitu goresan (streak plate), tuang (pour plate), sebar (spread plate),
pengenceran (dilution plate), agar miring, agar tegak, dan micromanipulator.
Dalam praktikum kali ini akan dipelajari 3 cara isolasi suatu biakkan murni dari biakkan
campuran, yaitu :
1. Teknik penggoresan
Metode penggoresan ini paling sering digunakan karena lebih menguntungkan jika
ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu.
2. Teknik tuang
Cara taburan/tuang (pour plate),metode cawan tuang merupakan teknik lain yang
dapat digunakan untuk mendapatkan koloni murni mikroorganisme (Volk, 1993).
Kelemahan metode ini adalah membutuhkan waktu dan bahan yang lama dan
banyak, akan tetapi tidak memerlukan keterampilan tinggi. Biakan campuran diencerkan
dalam medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan yang kemudian di cawankan.
3. Teknik Sebar
Alat: Bahan:
1. Batang L 1. Bakteri E.coli
2. Pipet ukur steril 2. Bakteri Bacillus substilis
3. Tabung reaksi 3. Aquadest
4. Ose 4. Media NA
5. Korek api 5. Alkohol 70%
6. Cawan petri steril
7. Pembakar spirtus
IV. Cara Kerja
Diinkubasi
pada ± 300C
selama ± 2
hari
4. Isolasi Spread Plate
Suspensi diatas
media agar Diinkubasi pada
diratakan dengan suhu 300C selama 2
batang pengaduk L hari.
steril.
V. Data Pengamatan
Gambar Keterangan
Praktikum isolasi bakteri dari suatu campuran ini adalah untuk mempelajari jenis
dan sifat mikroorganisme. Ada 3 metode yang digunakan dalam praktikum, yakni : teknik
penggoresan (streak plate), teknik agar tuang (pour plate), dan teknik agar sebar (spread
plate). isolasi bakteri dengan metode penggoresan/streak plate dilakukan untuk
mengurangi terjadinya kontaminasi pada media yang akan digunakan untuk pengisolasian
bakteri, dimana penggoresan dilakukan dengan jarum ose yang disterilkan dengan api
spirtus, kemudian bakteri diambil setelah jarum ose didinginkan sejenak. Suhu yang
terlalu tinggi dapat menyebabkan bakteri mati. Sepertinya ini terjadi pada percobaan
cawan kedua dan ketiga. Karena dari hasil pengamatan bakteri negatif (bakteri tidak
nampak timbul/bentuk datar). untuk metode ini dibutuhkan keahlian. Proses penggoresan
juga menjadi poin keritis dalam pengisolasian bakteri untuk mendapatkan biakkan murni
bakteri yang diinginkan. Hal ini oerlu diperhatikan dalam proses penggoresan, yaiitu
cawan yang selalu dekat dengan spirtus agar tidak terkontaminasi, jarum ose didinginkan
sejenak agar tidak merusak atau membunuh bakteri.
Pada metode streak plate isolasi dilakukan pada biakkan suspensi campuran
Escherichia coli dan Bacillus substilis. Media Nutrient agar didinginkan sampai suhu ±
400C, dituangkan ke dalam cawan petri steril dan ditunggu hingga memadat. Setelah
media padat, diambil 1 mata ose suspensi bakteri campuran, kemudian goreskan pada
permukaan. Selama proses penggoresan, tutup cawan dibuka secukupnya. Perlu
diperhatikan teknik penggoresan yang baik dan benar, yaitu dimula dari ujung. Tipe
goresan yang digunakan dalam praktikum ini adalaha goresan sinambung. Namun karena
teknik kerja yang kurang sempurna, menyebabkan tidak adanya koloni terpisah yang
membuat hasil menjadi bias dan perbedaan warna dapat disimpulkan bahwa goresan
konsisten adalah Escherichia coli yaitu berwarna dominan krem.
Pada metode agar tuang/pour plate terdiri dari penginokulasian biakkan murni.
Dalam hal ini digunakan suspensi campuran Escherichia coli dan Bacillus substilis.
Setelah diinkubasi akan terlihat koloni tumbuh pada agar tersebut. Inkubasi dilakukan
dengan kondisi cawan terbalik untuk mencegah air kondensasi atau jatuh diatas
permukaan, sehingga dapat terjadi penyebaran koloni. Tujuannya adalah memisahkan
sel-sel bakteri satu sama lain, sehingga terbentuk menjadi koloni-koloni yang terpisah
dalam medium yang padat. Kemudian dapat diambil sel-sel dari satu koloni untuk
mendapatkan biakan murni. Pada percobaan isolasi bakteri dengan menggunakan media
NA ini didapatkan bentuk koloni menyebar tidak teratur dibawah, diatas dan ditengah
media dimana terlihat sekali hasil pertumbuhan bakteri yang berbentuk koloni menyebar.
Dan konsisten berwarna krem yaitu Escherichia coli.
Pada metode spread plate atau metode sebar dengan menyebarkan suspensi
bakteri di permukaan agar diperoleh kultur murni. Media yang digunakan terlebih dulu
dipadatkan pada cawan petri dan baru sampel dituangkan kedalam cawan yang telah
berisi media padat kemudian diratakan dengan menggunakan batang Latau dengan
memutar angka 8. Sampel yang digunakan dalam media NA ini berupa suspensi
campuran Bacillus subtilis dan Escherichia coli yang dituang sebanyak 0.2 ml pada
cawan. Alasan dituang sebanyak 0.2 ml karena pada teknik spread palate hanya
ditunjukan untuk menumbuhkan bakteri di permukaannya saja. Pada waktu inokulasi
pipet volume yang digunakan untuk memindahkan mikroba harus dilewatkan diatas api
segera sebelum dan sesudah melakukan pemindahan. Pemanasan ini menghancurkan
semua bentuk kehidupan yang ada pada permukaan pipet volume atau alat pemindahan,
setelah di inokulasi biakan bakteri disimpan dan diinkubasi dalam lingkungan yang
sesuai untuk pertumbuhan dengan suhu 370C. Pada percobaan isolasi bakteri dengan
menggunakan media NA ini didapatkan bentuk koloni yang tumbuh di permukaan media,
yakni konsisten berwarna krem yaitu adalah Escherichia coli.
VII. Kesimpulan