Makalah Tentang Promosi Kesehatan Pak Nizar
Makalah Tentang Promosi Kesehatan Pak Nizar
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit.
Merupakan suatu yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Bagaimana tidak,
harta yang melimpah, memiliki paras tampan atau cantik, memiliki badan tegap dan gagah,
semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita terserang penyakit atau tidak sehat. Dengan
penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat, paras tampan atau cantik berubah menjadi
pucat dan tidak enak untuk dipandang, badan yang tegap dan gagah seketika roboh dikarenakan
lemas dan lesu akibat kondisi tubuh yang menurun drastis.
Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada sakit, kita tidak
akan selalu sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu bagaimana kita bisa
menjaga diri untuk terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu merupakan hal yang mutlak
harus dijaga.
Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang apabila
jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat.
Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam
menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu
kesehatan. Dengan semakin banyaknya penderita penyakit tidak menular (degeneratif) seperti
jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak menular lainnya yang disebabkan
karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk menghindarinya kita perlu bergaya hidup yang
sehat
Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya yakni
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS, singkat kata
mengenai perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya.
Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung, atau pun flu
babi yang akhir-akhir ini marak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan ?
2. Bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat ?
3. Apa yang d maksud PHBS di tatanan tempat umum ?
4. Apa tujuan PHBS di tatanan tempat umum?
5. Apa manfaat PHBS di tatanan tempat umum?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan !
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) !
3. Mahasiswa dapat mengetahui yang di maksud PHBS di tatanan tempat umum !
4. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan PHBS di tatanan tempat umum
5. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat PHBS di tatanan tempat umum !
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh perorangan,
akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Dalam UU
Kesehatan RI No.36 Tahun 2009, “ Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis”. Hal ini berarti bahwa kesehatan pada diri seseorang atau individu itu
mencakup aspek fisik, mental, spiritual dan sosial demi tercapainya keadaan yang sejahtera bagi
seseorang baik dengan produkivitasnya dan juga ekonominya.
Sejalan dengan itu menurut Bloom (1974), derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor
yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor keturunan dan faktor pelayanan kesehatan. Dari
ke-4 faktor tersebut, faktor ke-2 yaitu faktor perilaku sangat berpengaruh dalam kesehatan
seseorang, terutama dalam penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) baik
dilingkungan pribadi, keluarga, maupun masyarakat Perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) merupakan langkah yang harus dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tidak serta merta terjadi, tetapi harus senantiasa kita
upayakan dari yang tidak sehat menjadi hidup yang sehat serta menciptakan lingkungan yang
sehat. Upaya ini harus dimulai dari menanamkan pola pikir sehat yang menjadi tanggung jawab
kita kepada masyarakat dan harus dimulai dan diusahakan oleh diri sendiri. Upaya ini adalah
untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya sebagai satu investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif. Dalam mengupayakan perilaku ini
dibutuhkan komitmen bersama-sama saling mendukung dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat khususnya keluarga sehingga pembangunan kesehatan dapat tercapai maksimal.
B promosi kesehatan
Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang
mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari sisi seni, yakni praktisi atau
aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan penunjang bagi program-program kesehatan
lain. Ini artinya bahwa setiap program kesehatan yang telah ada misalnya pemberantasan
penyakit menular/tidak menular, program perbaikan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan, upaya
kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan dan lain sebagainya sangat perlu ditunjang
serta didukung oleh adanya promosi kesehatan.
Promosi kesehatan bukanlah hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di dalamnya terdapat
usaha untuk dapat memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat. Dalam hal ini
organisasi kesehatan dunia WHO telah merumuskan suatu bentuk definisi mengenai promosi
kesehatan : “Health promotion is the process of enabling people to increase control over, and
improve, their health. To reach a state of complete physical, mental, and social, well-being, an
individual or group must be able to identify and realize aspirations, to satisfy needs, and to
change or cope with the environment“. (Ottawa Charter,1986).
Jadi, dapat disimpulkan dari kutipan tersebut diatas bahwa Promosi Kesehatan adalah
proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental,
dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya,
kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial
budaya dan sebagainya).
Selanjutnya, Australian Health Foundation merumuskan batasan lain pada promosi
kesehatan sebagai berikut : “Health promotion is programs are design to bring about
“change”within people, organization, communities, and their environment ”. Artinya bahwa
promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa
perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan
lingkungannya.
Dengan demikian bahwa promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan
menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan
lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan Ottoson,1998). Promosi
kesehatan merupakan proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat; Artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok-
kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat. Proses pemberdayaan
tersebut juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosial budaya setempat. Proses
pembelajaran tersebut juga dibarengi dengan upaya mempengaruhi lingkungan, baik lingkungan
fisik termasuk kebijakan dan peraturan perundangan.
Visi dari Promosi Kesehatan yaitu meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara
ekonomi maupun sosial.
Misi dari Promosi Kesehatan yaitu :
1. Advokat
Melakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil keputusan di berbagai program dan
sektor yang terkait dengan kesehatan.
2. Menjembatani
Menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang terkait
dengan kesehatan.
3. Meningkatkan
Memberikan kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar mereka mampu memelihara
dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri.
1.1 TUJUAN PHBS
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) memiliki tujuan yaitu meningkatkan pengetahuan,
kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta
masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal.
1.2 TATANAN PHBS
PHBS berada di lima tatanan yakni:
a. Sepuluh Indikator PHBS di Tatanan Rumah Tangga:
1) Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan.
2) Memberi bayi ASI eksklusif
3) Menimbang bayi dan balita.
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
5) Menggunakan air bersih.
6) Menggunakan jamban sehat.
7) Memberantas jentik di rumah.
8) Makan sayur dan buah setiap hari
9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
10) Tidak merokok di dalam rumah.
b. Indikator PHBS di Tatanan Sekolah :
1) Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
2) Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.
3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
4) Olahraga yang teratur dan terukur.
5) Memberantas jentik nyamuk.
6) Tidak merokok.
7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
8) Membuang sampah pada tempatnya.
c. Indikator PHBS di Tatanan Tempat Kerja :
1) Kawasan tanpa asap rokok.
2) Bebas jentik nyamuk.
3) Jamban sehat.
4) Kesehatan dan keselamatan kerja.
5) Olahraga teratur
Bagi Masyarakat:
- Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit
- Masyarakat mampu mengupayakan lingungan sehat, serta mampu mencegah dan mengatasi
masalah-masalah kesehatan yang dihadapi
1.1 Menggunakan jamban.
a. Pengertian jamban
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang
terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa
(cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk
membersihkannya.
b. Jenis jamban
- Jamban cemplung
Jamban yang penampungannya berupa lubang berfungsi menyimpan dan meresapkan cairan
kotoran / tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban
cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau.
- Jamban tangki septik / leher angsa
Jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki septik kedap air yang
berfungsi sebagai wadah proses penguraian / dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi
dengan resapannya.
c. Alasan harus menggunakan jamban
- Menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau.
- Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.
- Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat
menjadi penular penyakit Diare, Kolera, Disentri, Thypus,
kecacingan, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit
kulit dan keracunan.
d. Syarat jamban sehat
- Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber
air minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter).
- Tidak berbau.
- Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
- Tidak mencemari tanah disekitarnya.
- Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
- Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
- Penerangan dan ventilasi cukup.
- Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
- Tersedia air, sabun dan alat pembersih.
dirinya.
d. Sumber air bersih
1) Mata air.
4) Air hujan.
3) Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga
bangunannya agar tidak rusak seperti lantai sumur tidak boleh retak, bibir sumur harus
diplester.
4) Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air sekitar sumber air,
tidak ada bercak-bercak kotoran pada lantai-dinding sumur. Ember / gayung pengambil air
tidak berlumut, harus tetap bersih dan tidak diletakan di lantai (ember/gayung digantung di
tiang sumur).
f. Mengapa air bersih harus dimasak mendidih bila ingin
diminum?
Meski terlihat bersih, air belum tentu bebas kuman penyakit. Kuman penyakit dalam air mati
pada suhu 100oC (saat mendidih).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
PHBS di Tempat-tempat Umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat
pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperanaktif dalam mewujudkan Tempat-
tempat Umum Ber-PHBS.