Bab 2
Bab 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
a. Definisi Hipertensi
b. Klasifikasi Hipertensi
darah sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik kurang
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.
Berdasarkan The Joint National Commite VIII (2014) tekanan darah dapat
adalah:
c. Etiologi Hipertensi
b) Jenis kelamin dan usia: laki – laki berusia 35- 50 tahun dan wanita
perempuan.
dengan jumlah rokok yang dihisap dalam waktu sehari dan dapat
10
2) Hipertensi sekunder
tekanan darah karena suatu kondisi fisik yang ada sebelumnya seperti
d. Patofisiologi Hipertensi
(curah jantung) dengan total tahanan prifer. Cardiac output (curah jantung)
diperoleh dari perkalian antara stroke volume dengan heart rate (denyut
jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah korda spinalis dan keluar dari
diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi (Padila, 2013).
12
2011).
oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh
gejala. Bila demikian gejala baru muncul setelah terjadinya komplikasi pada
ginjal, mata, otak, atau jantung. Gejala lain yang sering ditemukan adalah
2014).
Jika hipertensi berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul
1) Sakit kepala
2) Kelelahan
4) Sesak nafas
5) Gelisah
6) Pandangan kabur
7) Mata berkunang-kunang
8) Mudah marah
9) Susah tidur
f. Pengobatan Hipertensi
1) Pengobatan farmakologi
a) Kalium
b) Antagonis Aldosteron
c) Beta Blocker
dan efek inotropik jantung dan inhibisi pelepasan renin dan ginjal.
beberapa jaringan dan ada pada beberapa tipe sel yang berbeda
dalam hipertensi.
f) Alpha blocker
efek takikardia.
e) Olahraga
kesehatan fisik.
sehingga kondisi tubuh seimbang. Hal ini pijat refleksi kaki juga
darah.
g. Komplikasi Hipertensi
masyarakat sehat.
oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri
secara rinci.
puskesmas.
dengan metode dan media yang tepat, serta tersedianya sumber daya
1) Tempat pendaftaran
disediakan, yaitu:
c) Denah poliklinik
2) Poli klinik
dan gambar-gambar.
5) Laboratorium
leaflet.
6) Kamar obat
7) Tempat pembayaran
8) Klinik khusus
support).
24
advokasi (advocacy).
a) Pemberdayaan
b) Advokasi
c) Kemitraan
sejak esensi zaman dahulu. Sejak nenek moyang kita telah mengenal
(Waryana,2016).
d) Kesetaraan
tinggi, duduk sama rendah). Keadaan ini dapat dicapai apabila semua
26
kesehatan.
peruntuknya.
perubahan perilaku seperti apa yang ingin dicapai dari target grup,
waktu yang dibutuhkan, hubungan dengan media, tipe dari media, dan
kemampuan, aksi sosial, dan perencanaan sosial (Dignan & Car, 1992,
sesuai dengan setting yang spesifik. Jadi, ada dua hal utama memilih
akan disampaikan.
adalah :
televisi, radio, vidio, dan komputer; media cetak yang terdiri atas
1) Spanduk
2) Baliho
3) Leafleat
4) Poster
5) Selebaran
6) Billboard
infornasi.
kesehatan perlu melakukan uji coba media. Uji coba media promosi
2018).
Ada dua hal yang harus diukur pada saat uji coba program (media
dan metode). Pertama yaitu menguji cobakan media dan yang kedua
yaitu menguji cobakan pilot media pada kelompok yang mirip dengan
Tes terakhir yaitu dengan menguji cobakan format awal dari media
dengan metode dan media yang tepat, serta tersedianya sumber daya
(KMK/NO/585/MENKES/SK/V/2007).
bersih dan sehat 2010” atau PHBS 2010”. Adapun yang dimaksud
lain.
bersumber masyarakat.
yang lain. Visi umum promosi kesehatan tidak terlepas dari Undang-
1) Advokat
2) Menjembatani
program-program kesehatan.
3) Memampukan
masyarakat.
3. Penelitian Terkait
sarana prasarana masih kurang dan tidak disediakan leaflet untuk dibaca
pengunjung.
B. Kerangka Teori
1. Tempat pendaftaran
2. Ruang tunggu
Media promosi kesehatan :
poliklinik
3. Ruang KIA dan KB 1. Spanduk
4. Ruangan rawat inap 2. Baliho
5. Laboratorium 3. Leaflet
6. Kamar obat 4. Poster
7. Tempat pembayaran 5. Selebaran
8. Klinik khusus
6. Billboard
9. Halaman puskesmas
10. Tempat ibadah
Sumber: Kepmenkes No. 585 tentang pedoman pelaksanaan promosi kesehatan di puskesmas
37
D. Kerangka konsep
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan
maka dapat disusun kerangka konsep dalam penelitian ini seperti gambar 2.2
berikut :
Sumber: Kepmenkes No. 585 tentang pedoman pelaksanaan promosi kesehatan di puskesmas