Anda di halaman 1dari 7

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ceri

1. Klasifikasi Tanaman Ceri


Berbicara tentang klasifikasi tanaman ceri, tanaman yang satu ini termasuk dalam kingdom
plantae karena merupakan tumbuhan. Selain kingdom plantae, tanaman ceri termasuk kingdom
trachebionta atau tumbuhan yang berpembuluh. Nah, klasifikasi tanaman ceri selanjutnya,
tanaman ini termasuk divisi maghnoliophyta atau tumbuhan berbunga, kelas magnoliopsida atau
tumbuhan berkeping dua.
Tanaman ceri ini juga termasuk ordo malvales, familia elaeocarpaceae genus muintinga dan
species muintinga calabura.

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Elaeocarpaceae
Genus : Muntingia
Spesies : Muntingia calabura L

2. Morfologi
Nah setelah membahas tentang klasifikasi tanaman ceri, selanjutnya kita akan membahas tentang
morfologi tanaman ceri. Nah apasih yang dimaksud dengan morfologi ? morfologi bisa diartikan
ciri fisik yang dimiliki oleh bagian-bagian tumbuhan. Berikut ini adalah morfologi tumbuhan
ceri.
a. Batang
Morfologi tanaman ceri yang pertama yaitu batang. Tanaman ceri memiliki batang yang
mendatar. Selain itu batang pada tanaman ceri ini menggantung diujungnya. Sehingga, tumbuhan
ceri bisa menjadi tumbuhan yang sangat rindang. Nah selain itu, pada ranting tumbuhan ceri ini
memiliki rambut yang halus dan bercampur dengan rambut kelenjar.
Ciri khas dari batang tanaman ceri ini kayu batangnya yang mudah kering dan sangat lunak.
Sehingga batang tanaman ceri ini sangat mudah sekali patah. Karena ciri khasnya yang mudah
kering dan sangat lunak ini, banyak orang yang memanfaatkan batang tanaman ceri sebagai
bahan kayu bakar, bahan tali dan bahan pembuatan pembalut.

b. Daun
Ciri fisik daun tanaman ceri sangat mudah sekali kita lihat. Daun tanaman ceri memiliki tulang
daun yang menyirip. Nah fisik daun tanaman ceri ini tidaklah simetris dan memiliki tepi daun
yang bergerigi. Daun tanaman ceri ini sangatlah mudah sekali tumbuh, dalam jangka waktu
berapa bulan saja kita bisa melihat daun tanaman ceri yang semakin lebat.

c. Bunga
Letak bunga tanaman ceri ini umumnya berada di ketiak daun. Bunga tanaman ceri memiliki
kelamin ganda dan memiliki benang sari yang sangat banyak. Bahkan benang sari pada tanaman
ceri bisa mencapai jumlah 100 helai. Nah, pada saat tumbuh bunga tanaman ceri ini menonjol
keluar dan berada di atas helai-helai daun.
d. Buah dan Biji
Tentu kamu sudah mengerti bahwa buah tanaman ceri ini berbentuk bulat dengan warna
kemerahan dan ada yang kehijauan. Buah tanaman ceri memiliki diameter antara 1-15 cm dan
didalamnya terdapat banyak biji kecil yang halus , berwarna putih kekuningan dan bijinya
terbenam dalam daging buah.
Nah itulah klasifikasi dan morfologi tanaman ceri. Dengan membaca klasifikas dan morfologi
tanaman ceri, pengetahuan kamu terhadap tanaman ceri juga semakin bertambah. Kamu tidak
hanya melihat dengan sekilas, namun bisa mengetahui detailnya.

e. akar
Klasifikasi Tanaman Arbei
Tanaman arbei adalah tanaman yang termasuk spesies pohon berry yang berasal dari Cina
Selatan. Termasuk juga di dalamnya tanaman blueberry dan murbei yang juga banyak ditanam di
Indonesia.

Sekalipun demikian tanaman arbei memiliki kemampuan adaptasi yang baik untuk segala macam
suhu dan cuaca. Maka dari itu, tumbuhan ini bisa hidup di mana saja baik di alam tropis maupun
sub tropis.

Tanaman arbei adalah tanaman yang unik, karena buahnya bisa dimakan terutama yang sudah
matang. Sayang tanaman ini dianggap berumur pendek dan rentan mati jika diserang hama.

Pohon arbei termasuk ke dalam kingdom plantae dengan ciri-ciri divisi spermatophyta.
Sedangkan untuk kelasnya adalah tanaman berjenis Dicotyledonae.

Tanaman pohon arbei lahir dari spesies Fragaria vesca L yang masih termasuk ke dalam
golongan family Rosaceae. Untuk ciri-ciri genus adalah fragaria yang berkarakter rosales.

Ini dia klasifikasi tanaman arbei:

 Divisi : Spermatophyta
 Subdivisi : Angiospermae
 Kelas : Dicotyledonae
 Bangsa : Resales
 Suku : Rosaceae
 Marga : Fragaria
 Jenis : Fragaria vesca L

Morfologi Tanaman Arbei


Setelah mengetahui tentang klasifikasi tanaman arbei, maka artikel taksonomi berikut ini akan
menguraikan tentang morfologi tanaman arbei. Ini dia uraian yang dimaksud:

1. Morfologi Akar
Akar tanaman arbei berbentuk akar tunggang yang tumbuh menusuk ke dalam tanah dengan
ukuran yang cukup dangkal. Sedangkan di beberapa bagiannya muncul helai ranting-ranting akar
yang menjalar hinga ke atas permukaan tanah.

Akar tanaman arbei memiliki warna putih pucat jika masih muda. Tetapi jika sudah tua, biasanya
warna akar berubah menjadi warna cokelat kotor. Jika dilihat dari warnanya, akar arbei memang
serupa dengan akar tumbuhan jenis yang lain.

Akar inilah yang menjadi sarana untuk menumbuhkan tanaman dengan lebih cepat. Namun jika
ingin yang lebih praktis, untuk penanaman bisa menggunakan steak batang yang lurus.
2. Morfologi Batang
Batang tanaman arbei bertekstur lemah dan menjalar yang semakin lama akan semakin panjang.
Untuk bentuknya bulat dengan beberapa ruas atau buku di permukaannya yang antar ruas
memiliki jarak cukup renggang.

Jika batang diraba terasa ada bulu-bulu halus yang menempel di permukaan luarnya. Namun
bentuknya tidak terlihat karena tersembunyi oleh warna batang yang hijau kental.

Karena batang tanaman arbei menjalar, maka alangkah baiknya kalau tanaman ini diikat pada
benda yang akan menjadi penopang-nya. Sehingga penjalaran akar menjadi lebih bagus dan
menarik dilihat.

3. Morfologi Daun
Daun tanaman arbei berjenis daun majemuk yang menempel pada tangkai. Untuk satu daun
dibutuhkan satu tangkai sebagai penopang agar tetap menghadap ke atas sedangkan ranting
berada di bawahnya.

Untuk tangkai daun sendiri, ukurannya  tidak terlalu panjang hanya berkisar 15-25 cm saja.
Warnanya adalah kuning terang sedangkan daun yang menempel berwarna hijau tua. Warna-
warna ini tidak berubah sampai tanaman mati karena usianya sudah tua.

Untuk bentuk daun adalah bulat telur tetapi di bagian pangkalnya tidak terlalu meruncing.
Sedangkan di bagian ujungnya meruncing tetapi tidak terlalu tajam. Di bagian tepian daun
terdapat gerigi yang tidak terlalu tajam tetapi cukup terasa perbedaannya saat diraba.
4. Morfologi Buah
Sama dengan daunnya, buah arbei ternyata juga memiliki karakter buah majemuk. Sedangkan
untuk warnanya sama dengan spesies berry yang lain yaitu memiliki tiga varian warna.

Untuk buah yang masih mentah biasanya warnanya hijau tua sedangkan jika buah setengah
matang berwarna kuning dan merah. Nah, buah yang matang biasanya berwarna ungu gelap
bahkan hitam.

Buah arbei yang hitam inilah yang bisa dikonsumsi karena rasanya manis sekalipun sedikit asam.
Buah ini pula yang memiliki kandungan saponin dan betakaroten yang bagus untuk kesehatan.

Untuk ukuran buah tidak terlalu besar karena diameternya hanya 1-3 cm saja. Jadi kalau
mengkonsumsi satu tangkai buah kurang lezat mending 2-3 buah dikonsumsi secara bersamaan
baru terasa kelezatannya.

5. Morfologi Bunga
Morfologi tanaman arbei berikutnya tentang bunga yang mana tanaman ini memiliki bunga
jantan dan betina yang posisinya terpisah. Keduanya menempel pada ranting yang berlainan
tempat.

Bunga arbei berwarna putih dengan kelopak berpasangan berjumlah 4 helai yang saling
berhadapan. Untuk kelopaknya berwarna putih kental dan terlihat mengkilap. Sedangkan di
tengahnya terdapat mahkota yang melingkar dikelilingi oleh beberapa putik.
Warna mahkota bunga arbei adalah kuning sedangkan putik berwarna kuning agak pucat. Jika
mekar, warna yang kontras inilah yang membuat bunga arbei menarik dan cantik.

Jika bunga arbei sudah mekar terutama arbei hutan, bentuknya seperti melati. Hanya tidak
beraroma seperti bunga khas Indonesia tersebut.

Anda mungkin juga menyukai