Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MICHELLE VALERIE

NPM : 0619403523241
KELAS : 2 TEB

SOAL LATIHAN PRAKTEK PERANCANGAN ELEKTRONIKA


1. Bagaimana hubungan arus dan tegangan pada dioda? Apa saja parameter yang
mempengaruhinya?
- Bila dioda diberi tegangan panjar maju (forward bias), maka arus mengalir
dengan kuat dari arah anoda ke katoda. Ini berarti dari arah anoda ke
katoda, hambatannya kecil.
- Bila dioda diberi tegangan panjar terbalik (reverse bias), maka arus
mengalir dengan lemah (sangat kecil) dari arah katoda ke anoda. Ini berarti
dari arah katoda ke anoda, hambatannya sangat besar.
- Parameter yang mempengaruhinya adalah bahan semikonduktor, tegangan
jatuh maju, tegangan jatuh mundur, arus maju maksimum, arus bocor
dioda, dan nilai kapasitansi dioda.

2. Apa perbedaan karakteristik dioda germanium dan dioda silikon?


- Dioda germanium :
a. Memiliki tegangan kerja sekitar 0,3 Volt.
b. Digunakan untuk rangkaian yang power outputnya besar.
c. Tahan terhadap tegangan tinggi maksimal 500 Volt.
d. Tahan terhadap arus tinggi maksimal 10 Ampere.
- Dioda silikon :
a. Memiliki tegangan kerja sekitar 0,7 Volt.
b. Sering dipakai dalam rangkaian adaptor sebagai perata arus.
c. Tahan terhadap tegangan tinggi maksimal 1000 Volt.
d. Tahan terhadap arus tinggi maksimal 150 Ampere.

3. Jelaskan pengaruh karakteristik tegangan output terhadap perubahan resistansi


dan kapasitansi pada rangkaian filter (penyearah gelombang setengah penuh).
- Semakin besar nilai resistor dan kapasitor akan mengakibatkan nilai
tegangan ripple semakin kecil sehingga perubahan nilai tegangan ouput
akan semakin kecil begitu juga sebaliknya.

4. Bagaimana mekanisme kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2


dioda dan dioda bridge? Apa perbedaan karakteristik tegangan output pada
kedua konfigurasi tersebut? Jelaskan.

Sumber : Modul Perancangan Rangkaian Elektronika Hal. 9


- Kita asumsikan pada trafo bagian atas adalah A dan titik B adalah pada CT
serta bagian bawah adalah titik C, dan dioda bagian atas adalah D1 dan
dioda bagian bawah adalah D2. Ketika A lebih positif dari B dan C, maka
dioda D1 akan forward bias dan dioda D2 akan reverse bias. Sedangkan
ketika titik C lebih positif dari B dan B lebih positif dari A, maka dioda
D1 akan reverse bias dan dioda D2 akan forward bias.

Sumber : Modul Perancangan Rangkaian Elektronika Hal. 9


- Kita asumsikan pada trafo bagian atas adalah A dan titik B adalah pada
bagian bawah trafo, dan dioda dari bagian atas dan berputar searah jarum
jam adalah dioda D1, D2, D3, dan D4. Ketika A lebih positif dari B, maka
dioda D1 dan D3 akan akan forward bias dan dioda D2 dan D4 akan
reverse bias. Sedangkan ketika titik B lebih positif dari A, maka dioda D1
dan D3 akan reverse bias dan dioda D2 dan D4 akan forward bias.
- Untuk tegangan output yang dihasilkan, yaitu sama-sama setengah
gelombang dengan output selama kedua setengah siklus yang halus dan
stabil. Perbedaan antara 2 dioda dan dioda bridge adalah nilai PIV dari 2
dioda gelombang penuh sama dengan Vm, sedangkan dioda bridge PIV =
Vm.

5. Bagaimana mekanisme kerja rangkaian clipper dengan dioda biasa dan dioda
zenner? Apa perbedaan karakteristik tegangan output pada kedua konfigurasi
tersebut? Jelaskan.
- Selama setengah siklus positif tegangan input dioda akan konduksi,
dengan demikian dioda akan seperti saklar tertutup. Tegangan dengan
hubung singkat harus sama dengan nol. Oleh sebab itu, tegangan output
sama dengan nol selama tiap-tiap setengah siklus positif sehingga semua
tegangan jatuh pada resistor R. Sedangkan selama siklus negatif, dioda
reverse bias dengan rangkaian akan open circuit, maka rangkaian akan
membentuk pembagi tegangan dengan output :
𝑅𝑙
Vout = △𝑖

- Untuk perbedaan karakteristik output antara rangkaian clipper dioda biasa


dengan dioda zenner, yaitu terletak pada besaran output dimana pada dioda
biasa, besar sinyal output tidak terpotong, sedangkan pada clipper dioda
biasa, besaran output sinyal akan terpotong oleh tegangan zenner.
Perbedaan antara clipper dioda biasa dengan zenner, nilai pemotong
sinyalnya untuk dioda silikon adalah 0,7 V dan dioda germanium bernilai
0,3 V, sedangkan untuk dioda zenner sama dengan tegangan impedansi
Vz.
6. Bagaimana mekanisme kerja dari rangkaian clamper pada percobaan?
- Mekanisme kerja dari rangkaian clamper pada percobaan adalah dengan
memberikan komponen DC pada masukan sehingga seolah-olah terjadi
pergeseran tegangan. Pada percobaan yang dilakukan, dioda pada
rangkaian clamper ini diberi bias atau tegangan DC. Pada rangkaian
clamper ini, nilai Vs sebanding dengan nilai Vout dan pada clamper,
bagian yang bergeser adalah bagian yang terbuang atau terpotong.

7. Apa fungsi rangkaian clipper dan clamper?


- Rangkaian clipper adalah rangkaian yang digunakan untuk membatasi
tegangan agar tidak melebihi dari suatu nilai tegangan tertentu. Rangkaian
clipper berfungsi untuk memotong atau menghilangkan sebagian sinyal
masukan yang berada di bawah atau di atas level tertentu.
- Rangkaian clamper adalah rangkaian yang digunakan untuk memberikan
offset tegangan DC. Rangkaian clamper berfungsi untuk mendorong sinyal
masukan pada suatu level tegangan DC tertentu.

Anda mungkin juga menyukai