Anda di halaman 1dari 6

COVID-19 dan Implikasi Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Aknolt Kristian Pakpahan


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Parahyangan, Indonesia, pakpahan@unpar.ac.id

Abstrak
Pandemi COVID-19 memberikan implikasi ekonomi, sosial, dan politik tidak saja negara-
negara besar akan tetapi hamper seluruh negara di dunia. Rasanya tidak ada satu negarapun yang
tidak terdampak pandemic COVID-19 saat ini. Indonesia adalah salah satu negara yang
terdampak terutama pada sisi ekonomi. Indonesia yang didominasi oleh Usaha Mikro, kecil, dan
Menengah (UMKM) perlu memberikan perhatian khusus terhadap sektor ini karena kontribusi
UMKM terhadap pereknomian nasional yang cukup besar. Tulisan pendek ini mencoba untuk
menganalisa dampak pandemi COVID-19 terhadap eksistensi UMKM di Indonesia dan
bagaimana solusi darurat dalam membantu UMKM bertahan dalam situasi pandemi COVID-19.

Kata kunci: UMKM, tenaga kerja, bantuan keuangan, kebijakan struktural.

Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini mau tentu mengancam juga perekonomian nasional
tidak mau memberikan dampak terhadap Indonesia. Aknolt Kristian Pakpahan
berbagai sektor. Pada tataran ekonomi global, menyebutkan ada tiga implikasi bagi Indonesia
pandemi COVID-19 memberikan dampak yang terkait pandemi COVID-19 ini yakni sektor
sangat signifikan pada perekonomian domestik pariwisata, perdagangan, dan investasi.3
negara-bangsa dan keberadaan UMKM. Laporan Indonesia yang didominasi oleh keberadaan
Organisation for Economic Co-operation and Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Development (OECD) menyebutkan bahwa sebagai tulang punggung perekonomian nasional
pandemi ini berimplikasi terhadap ancaman krisis juga terdampak secara serius tidak saja pada
ekonomi besar yang ditandai dengan terhentinya aspek total produksi dan nilai perdagangan akan
aktivitas produksi di banyak negara, jatuhnya tetapi juga pada jumlah tenaga kerja yang harus
tingkat konsumsi masyarakat, hilangnya kehilangan pekerjaannya karena pandemi ini.
kepercayaan konsumen, jatuhnya bursa saham Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
yang pada akhirnya mengarah kepada Menengah (KemenkopUKM) menunjukkan
ketidakpastian.1 Jika hal ini berlanjut, OECD bahwa pada tahun 2018 terdapat 64.194.057
memprediksi akan terjadi penurunan tingkat UMKM yang ada di Indonesia (atau sekitar 99
output antara seperlima hingga seperempat di persen dari total unit usaha) dan mempekerjakan
banyak negara, dengan pengeluaran konsumen 116.978.631 tenaga kerja (atau sekitar 97 persen
berpotensi turun sekitar sepertiga.2 Prediksi ini dari total tenaga kerja di sektor ekonomi).4

1 4
“SME Policy Responses,” OECD 2020, diakses 23 “Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil,
April 2020, https://read.oecd- Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun
ilibrary.org/view/?ref=119_119680- 2017-2018,” Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
di6h3qgi4x&title=Covid- Menengah, diakses 23 April 2020,
19_SME_Policy_Responses. http://www.depkop.go.id/uploads/laporan/158022312
2
OECD, ”SME Policy Responses.” 9_PERKEMBANGAN%20DATA%20USAHA%20
3
Aknolt Kristian Pakpahan, “Tanggung Jawab MIKRO,%20KECIL,%20MENENGAH%20(UMKM
Pemerintah,” Pikiran Rakyat, 4 Maret 2020.
Dampak bagi UMKM yang sudah meminta kelonggaran batas dan
besaran pembayaran cicilan hutang dan kredit
Kajian yang dibuat oleh Kementerian
kepada bank. Belum lagi para pengusaha harus
Keuangan menunjukkan bahwa pandemi
memperhatikan fluktuasi nilai tukar rupiah yang
COVID-19 memberikan implikasi negatif bagi
akan mengganggu proses produksi terutama
perekonomian domestik seperti penurunan
untuk perusahaan-perusahaan yang bergantung
konsumsi dan daya beli masyarakat, penurunan
pada bahan baku impor. Selain itu, pandemi ini
kinerja perusahaan, ancaman pada sektor
menyebabkan ancaman kaburnya investasi asing
perbankan dan keuangan, serta eksistensi
dari Indonesia yang tentu mengancam proyek-
UMKM.5 Pada aspek konsumsi dan daya beli
proyek strategis pemerintah. Pada aspek UMKM,
masyarakat, pandemi ini menyebabkan banyak
adanya pandemi ini menyebabkan turunnya
tenaga kerja berkurang atau bahkan kehilangan
kinerja dari sisi permintaan (konsumsi dan daya
pendapatannya sehingga berpengaruh pada
beli masyarakat) yang akhirnya berdampak pada
tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat
sisi suplai yakni pemutusan hubungan kerja dan
terutama mereka yang ada dalam kategori pekerja
ancaman macetnya pembayaran kredit.
informal dan pekerja harian. Sebagian besar
masyarakat sangat berhati-hati mengatur Dalam situasi pandemi ini, menurut
pengeluaran keuangannya karena ketidakpastian KemenkopUKM ada sekitar 37.000 UMKM yang
kapan pandemi ini akan berakhir. Hal ini memberikan laporan bahwa mereka terdampak
menyebabkan turunnya daya beli masyarakat sangat serius dengan adanya pandemi ini ditandai
akan barang-barang konsumsi dan memberikan dengan: sekitar 56 persen melaporkan terjadi
tekanan pada sisi produsen dan penjual. Pada penurunan penjualan, 22 persen melaporkan
aspek perusahaan, pandemi ini telah mengganggu permasalahan pada aspek pembiayaan, 15 persen
kinerja perusahaan-perusahaan terutama yang melaporkan pada masalah distribusi barang, dan
bergerak dalam sektor perdagangan, transportasi, 4 persen melaporkan kesulitan mendapatkan
dan pariwisata. Kebijakan social distancing yang bahan baku mentah.6 Masalah-masalah diatas
kemudian diubah menjadi physical distancing juga semakin meluas jika dikaitkan dengan
dan bekerja dari atau di rumah berdampak pada adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala
penurunan kinerja perusahaan yang kemudian Besar (PSBB) yang diterapkan di beberapa
diikuti oleh pemutusan hubungan kerja. Bahkan wilayah di Indonesia. Merujuk pada Peraturan
ada beberapa perusahaan yang mengalami Menteri Kesehatan No. 9/2020 tentang Pedoman
kebangkrutan dan akhirnya memilih untuk PSBB dalam rangka Percepatan Penanganan
menutup usahanya. Pada aspek perbankan dan COVID-19, PSBB meliputi pembatasan kegiatan
keuangan, pandemi ini memunculkan ketakutan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang
akan terjadinya masalah pembayaran hutang atau diduga terinfeksi COVID-19 termasuk
kredit yang pada akhirnya berdampak pada pembatasan terhadap pergerakan orang dan/atau
keberlangsungan kinerja bank. Banyak kreditur barang untuk satu provinsi atau kabupaten/kota

6
)%20DAN%20USAHA%20BESAR%20(UB)%20T Riska Rahman, “37,000 SMEs hit by COVID-19
AHUN%202017%20-%202018.pdf. crisis as government prepares aid,” The Jakarta Post,
5
Yusuf Imam Santoso, “Menghitung dampak Covid- 16 April 2020,
19 terhadap dunia usaha hingga UMKM,” https://www.thejakartapost.com/news/2020/04/16/37
Kontan.co.id, diakses 22 April 2020, 000-smes-hit-by-covid-19-crisis-as-government-
https://nasional.kontan.co.id/news/menghitung- prepares-aid.html.
dampak-covid-19-terhadap-dunia-usaha-hingga-
umkm?page=all.
tertentu untuk mencegah penyebaran COVID- memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan
19.7 Pembatasan tersebut paling sedikit dilakukan minus 3 persen.9 Sementara untuk pertumbuhan
melalui peliburan sekolah dan tempat kerja, ekonomi Indonesia, IMF meramalkan Indonesia
pembatasan kegiatan keagamaan, dan/atau masih akan mengalami pertumbuhan ekonomi
pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas positif sebesar 0,5 persen dari target awal 5
umum. Ditakutkan dengan adanya PSBB, persen di 2020 sementara Menteri Keuangan Sri
aktivitas ekonomi terutama produksi, distribusi, Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi
dan penjualan akan mengalami gangguan yang Indonesia ada di kisaran 0,3-2.8 persen di tahun
pada akhirnya berkontribusi semakin dalam pada 2020.10 Angka-angka tersebut, baik jumlah
kinerja UMKM dan perekonomian nasional UMKM dan kontribusinya serta prediksi
seperti hasil kajian Kementerian Keuangan pertumbuhan ekonomi global dan Indonesia,
diatas. Tidak salah jika muncul kekhawatiran perlu mendapatkan perhatian serius dan dijadikan
apalagi jika melihat besarnya jumlah UMKM di bahan evaluasi pemerintah untuk merancang
Indonesia dan jumlah tenaga kerja yang terserap kebijakan dan strategi yang tepat bagi eksistensi
dalam UMK. Menurut data Badan Pusat Statistik UMKM di Indonesia.
(BPS), kontribusi UMKM terhadap Produk
Apa yang dapat dilakukan?
Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai
61,41 persen pada tahun 2018. Tentu kontribusi Situasi pandemi COVID-19 memberikan
ini menunjukkan peran UMKM sebagai tulang tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah
punggung ekonomi nasional Indonesia.8 untuk menjaga eksistensi UMKM. Tantangan
diartikan, perlu adanya solusi jangka pendek
Tugas besar ada di pundak Pemerintah
untuk membantu UMKM dan pekerja yang
Indonesia terkait dengan pandemi COVID-19
tergabung didalamnya. Peluang diartikan, solusi
saat ini: pertama, menjaga keselamatan dan
jangka pendek perlu dilanjutkan dengan solusi
kesehatan masyarakat Indonesia sebagai fokus
jangka panjang apalagi jika dikaitkan dengan era
utama dan kedua, menjaga laju pertumbuhan
industri 4.0 yang mensyaratkan ketersediaan
ekonomi. Prediksi pertumbuhan ekonomi global
teknologi digital untuk mendukung aktivitas
perlu dijadikan input bagi pemerintah dalam
ekonomi. Ada beberapa solusi jangka pendek
merancang kebijakan-kebijakan ekonomi
untuk tetap menjaga eksistensi UMKM. Menurut
terutama solusi bagi UMKM. Sejumlah lembaga
OECD, beberapa solusi perlu dipertimbangkan
internasional telah merilis prediksi mereka akan
untuk dilakukan yakni: protokol kesehatan ketat
pertumbuhan ekonomi global di 2020 seperti JP
dalam menjalankan aktivitas ekonomi oleh
Morgan yang menyebutkan pertumbuhan
UMKM, penundaan pembayaran hutang atau
ekonomi global akan minus 1,1 persen dan
kredit untuk menjaga likuiditas keuangan
International Monetary Fund (IMF) yang bahkan
UMKM, bantuan keuangan bagi UMKM, dan

7 https://economy.okezone.com/read/2018/09/22/320/1
Lihat Peraturan Menteri Kesehatan No. 9/2020
tentang Pedoman PSBB dalam rangka Percepatan 954112/8-juta-umkm-ditarget-bertransaksi-online-
Penanganan COVID-19, diakses 23 April 2020, pada-2019.
9
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/P Thea Fatanah Abrar , “Jangan Kaget, Ini Prediksi
MK_No__9_Th_2020_ttg_Pedoman_Pembatasan_So Sri Mulyani Soal Ekonomi RI,” CNBC Indonesia,
sial_Berskala_Besar_Dalam_Penanganan_COVID- diakses 22 April 2020,
19.pdf. https://www.cnbcindonesia.com/market/2020041909
8
Arif Budianto, “8 Juta UMKM Ditarget 2613-17-152924/jangan-kaget-ini-prediksi-sri-
Bertransaksi Online Pada 2019,” Koran Sindo, mulyani-soal-ekonomi-ri.
10
diakses 22 April 2020, The Fatanah Abrar, “Jangan Kaget.”
kebijakan struktural.11 Pertama, protokol terjaga. Selain anggaran yang telah ditetapkan,
kesehatan yang ketat dapat diterapkan ketika pemerintah juga dapat mendorong sektor
pemerintah memberikan izin bagi UMKM untuk perbankan baik bank milik pemerintah ataupun
menjalankan aktivitasnya. Kewajiban bank swasta untuk dapat memberikan pinjaman
penggunaan masker, sarung tangan, dan jarak lunak kepada para pelaku UMKM tentu dengan
aman antar pekerja dapat dijadikan persyaratan mekanisme ketat siapa saja yang berhak
bagi UMKM untuk terus menjalankan mendapatkan pinjaman dengan suku bunga lunak
aktivitasnya. Tentu perlu ada kerjasama dari ini. Jangan sampai pinjaman ini disalahgunakan
pelaku UMKM dan pengawasan yang ketat dari dan akhirnya malah merugikan kinerja bank
instansi yang berwenang agar protokol kesehatan pemberi pinjaman.
ini dapat berjalan dengan baik. Dalam konteks
Terkait bantuan kepada UMKM, dua
ini, pemerintah dapat melibatkan aparatur sipil
lembaga pemerintah yang berurusan langsung
pada kantor desa bekerjasama dengan bintara
dengan UMKM yakni Kementerian Koperasi dan
pembina desa (Babinsa/TNI) dan bhayangkara
Usaha Kecil Menengah (KemenkopUKM) dan
pembina keamanan dan ketertiban masyarakat
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah
(Babinkamtibmas/polisi) dalam pengawasan
merancang beberapa strategi untuk membantu
implementasi protokol kesehatan bagi UMKM
UMKM. KemenkopUKM telah memberikan
yang diizinkan menjalankan aktivitasnya. Kedua,
setidaknya tiga stimulus bagi UMKM di masa
pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan untuk
pandemi ini guna menjaga keberlangsungan
memberikan kelonggaran pembayaran cicilan
aktivitas UMKM, yakni: kelonggaran
hutang atau kredit bagi UMKM atau bahkan
pembayaran pinjaman, keringanan pajak UMKM
menunda proses pembayaran tersebut sampai
enam bulan, dan transfer tunai untuk bisnis skala
enam bulan kedepan dengan mempertimbangkan
mikro.13 Sementara Kementerian Perindustrian
likuiditas keuangan UMKM. Termasuk juga
merencanakan untuk: memberikan pinjaman
menyederhanakan proses administrasi
dengan bunga rendah (lebih rendah dari tingkat
mendapatkan pinjaman di tengah situasi darurat
suku bunga untuk usaha mikro) kepada usaha
ini. Hal ini dapat dilakukan agar supaya para
kecil dan menengah (UKM), menghubungkan
pelaku UMKM termasuk para pekerja tetap dapat
para pelaku UKM dengan toko-toko teknologi
menjaga tingkat konsumsi dan daya belinya
daring untuk membantu pemasaran dan penjualan
sekaligus mendukung berjalannya roda
produk-produk UKM seperti Tokopedia, Shopee,
perekonomian nasional. Ketiga, bantuan
dan Blibli, melakukan kerjasama dengan industri
keuangan kepada para pelaku UMKM.
lokal penyedia bahan baku mentah untuk
Pemerintah Indonesia telah menggelontorkan
keperluan produksi UKM, dan melakukan
anggaran sebesar Rp. 70,1 triliun untuk insentif
kerjasama dengan Kementerian Luar Negeri dan
perpajakan dan stimulus kredit usaha rakyat dari
Atase Industri di luar negeri untuk terus
total anggaran Rp. 405,1 triliun mengatasi
melakukan proses negosiasi perdagangan untuk
pandemi Covid-19 melalui APBN 2020.12
Pendistribusian anggaran tersebut harus
transparan, jelas, dan tepat sasaran agar eksistensi
UMKM dan aktivitas perekonomian riil tetap

11
OECD, ”SME Policy Responses.” https://nasional.kompas.com/read/2020/03/31/182538
12
Rakhmat Nur Hakim, “Jokowi Gelontorkan Rp 71/jokowi-gelontorkan-rp-4051-triliun-untuk-atasi-
405,1 Triliun untuk Atasi Covid-19, Ini Rinciannya,” covid-19-ini-rinciannya.
13
Kompas, diakses 22 April 2020, Riska Rahman, “37,000 SMEs.”
melanjutkan aktivitas ekspor produk-produk dilakukan untuk mendukung penguatan UMKM
yang dihasilkan oleh UKM Indonesia.14 sekaligus mendukung pengembangan UMKM di
era Industri 4.0.
Keempat, kebijakan struktural untuk
kepentingan jangka panjang. Kebijakan ini tidak Cara lain yang dapat dilakukan untuk
saja digunakan untuk menghadapi pandemi membantu UMKM bertahan dalam situasi
COVID-19 tapi juga era Industri 4.0 kedepannya. pandemi ini adalah dengan memanfaatkan dana
Kebijakan ini meliputi kebijakan-kebijakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)
jangka pendek bagi UMKM yakni pengenalan yang dimiliki oleh perusahaan swasta dan badan
teknologi digital dan pelatihan bagi para pelaku usaha-badan usaha milik negara (BUMN).
dan pekerja UMKM serta kebijakan panjang bagi Pemerintah perlu mengeluarkan instruksi dan
UMKM untuk beradaptasi dengan penggunaan pedoman untuk seluruh BUMN agar
teknologi untuk proses produksi, penggunaan mengalihkan dana TJSL yang ada untuk
media teknologi digital untuk mempromosikan membantu secara langsung UMKM-UMKM
produk UMKM, dan menemukan pasar potensial yang terdampak pandemi COVID-19. BUMN
bagi produk yang dihasilkan. Dalam jangka pun dapat melibatkan UMKM dalam proses
pendek, perlu adanya pendampingan bagi para produksi produk-produk yang bisa diisi oleh para
pelaku UMKM untuk dapat memanfaatkan media pekerja UMKM. Misalnya, BUMN yang
e-commerce (belanja daring) untuk menjual bergerak dalam produksi farmasi dan alat
produk-produk mereka. Data dari Badan Pusat perlindungan diri (APD) seperti masker dan
Statistik menunjukkan bahwa pada tahun 2018 pakaian medis dapat melibatkan para pekerja
baru 3,79 juta UMKM (atau sekitar 8 persen) UMKM yang bergerak dalam bidang usaha
yang memanfaatkan platform online untuk produksi pakaian untuk memproduksi dalam
memasarkan produknya.15 Tentu situasi seperti skala besar kebutuhan APD. Melihat potensi
ini dapat menjadi salah satu jalan keluar untuk pasar mengenai kebutuhan APD baik untuk
meningkatkan jumlah UMKM yang kebutuhan domestik maupun internasional,
memanfaatkan platform online tadi. Kemudian, peluang ini dapat dimanfaatkan sekaligus
kebijakan jangka pendek tadi dilanjutkan dengan memberi rasa aman ancaman pemutusan
kebijakan jangka panjang. Pemerintah dapat hubungan kerja atau penutupan produksi yang
memulainya dengan membuat peta jalan dialami UMKM dalam jangka pendek. Untuk
pengembangan UMKM dalam menghadapi era perusahaan swasta, dana TJSL juga bisa
Industri 4.0 mulai dari pelatihan ulang (re- dialihkan untuk membantu UMKM yang berada
training) para pekerja UMKM guna beradaptasi di sekitar perusahaan tersebut berada. Bentuk
dengan penggunaan teknologi produksi baru dan bantuan bisa dalam bentuk bantuan langsung
teknologi digital, pembangunan infrastruktur seperti pemberian paket sembako atau pembelian
telekomunikasi dan program internet masuk desa, produk-produk UMKM untuk kemudian
pelibatan dunia akademisi dan usaha besar dalam disalurkan ke tempat lain. Tindakan seperti ini
pendampingan pengenalan dan penggunaan setidaknya dalam jangka pendek mampu
teknologi produksi dan media digital, serta memberikan rasa aman para pelaku UMKM.
menghidupkan kembali program kemitraan usaha
besar dan UMKM. Kebijakan struktural ini

14
Petir Garda Bhwana, “Ministry Proposes Soft https://en.tempo.co/read/1327970/ministry-proposes-
Loans for SMEs Affected by COVID-19,” Tempo.co, soft-loans-for-smes-affected-by-covid-19.
15
diakses 22 April 2020, Arif Budiyanto, “8 Juta UMKM.”
Penutup 4051-triliun-untuk-atasi-covid-19-ini-
rinciannya.
Tidak ada satupun negara yang dapat
memprediksi kapan pandemi COVID-19 ini akan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
berakhir. Cara sederhana beradaptasi dan Menengah. “Perkembangan Data Usaha
menghadapi pandemi ini adalah dengan Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan
menyiapkan strategi-strategi jangka pendek dan Usaha Besar (UB) Tahun 2017-2018.”
jangka panjang sambil terus berharap vaksin Diakses 23 April 2020.
virus COVID-19 segera ditemukan dan http://www.depkop.go.id/uploads/lapora
diproduksi massal. Kebijakan jangka pendek n/1580223129_PERKEMBANGAN%2
yang dapat diterapkan adalah bantuan keuangan 0DATA%20USAHA%20MIKRO,%20
baik dalam bentuk pinjaman lunak atau bantuan KECIL,%20MENENGAH%20(UMKM
tunai langsung dengan melibatkan pemerintah )%20DAN%20USAHA%20BESAR%2
dan sektor swasta. Sementara strategi jangka 0(UB)%20TAHUN%202017%20-%202
panjang difokuskan pada pengenalan dan 018.pdf.
penggunaan teknologi digital bagi UMKM
OECD. “SME Policy Responses.” Diakses 23
sekaligus persiapan untuk memasuki era Industri
April 2020. https://read.oecd-
4.0.
ilibrary.org/view/?ref=119_119680-
di6h3qgi4x&title=Covid-
19_SME_Policy_Responses.

Pakpahan, Aknolt Kristian. “Tanggung Jawab


Bibliografi
Pemerintah.” Pikiran Rakyat, 4 Maret 2020, hal.
Abrar, Thea Fatanah. “Jangan Kaget, Ini Prediksi 14.
Sri Mulyani Soal Ekonomi RI.” CNBC
Rahman, Riska. “37,000 SMEs hit by COVID-19
Indonesia. diakses 22 April 2020.
crisis as government prepares aid.” The
https://www.cnbcindonesia.com/market/
Jakarta Post. 16 April 2020.
20200419092613-17-152924/jangan-
https://www.thejakartapost.com/news/2
kaget-ini-prediksi-sri-mulyani-soal-
020/04/16/37000-smes-hit-by-covid-19-
ekonomi-ri.
crisis-as-government-prepares-aid.html.
Bhwana, Petir Garda, “Ministry Proposes Soft
Santoso, Yusuf Imam. “Menghitung dampak
Loans for SMEs Affected by COVID-
Covid-19 terhadap dunia usaha hingga
19.” Tempo.co. Diakses 22 April 2020.
UMKM.” Kontan.co.id. Diakses 22 April
https://en.tempo.co/read/1327970/minist
2020.
ry-proposes-soft-loans-for-smes-
https://nasional.kontan.co.id/news/meng
affected-by-covid-19.
hitung-dampak-covid-19-terhadap-
Hakim, Rakhmat Nur. “Jokowi Gelontorkan Rp dunia-usaha-hingga-umkm?page=all.
405,1 Triliun untuk Atasi Covid-19, Ini
Rinciannya.” Kompas. Diakses 22 April
2020.
https://nasional.kompas.com/read/2020/
03/31/18253871/jokowi-gelontorkan-rp-

Anda mungkin juga menyukai