Anda di halaman 1dari 9

TUGAS FARMAKOTERAPI TERAPAN

EPILEPSY
Pengampu : Yance Anas, M. Sc., Apt

Kelompok 4:

Abdul aziz (19405021133)

Siti Solekhatul Maksumah (19405021140)

Nita Nikhlatul Faridah (19405021158)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2020
Kasus

Seorang pasien, perempuan usia 25 tahun, penderita epilepsy mioklonik saat remaja dengan
riwayat pengobatan levetiracetam salama 5 tahun. Gejala penyakit pasien dapat dikontrol dengan
baik bila pasien rutin menggunakan obat. Akan tetapi, pasien mengalami kejang kambuhan
ketika dia lupa untuk minum obatnya. Saat ini pasien sudah menikah dan ingin hamil. Dokter
dan apoteker berdiskusi mengenai tindak lanjut pengobatan pasien.

Pertanyaan dan Jawaban:


1. Jelaskan mengenai penyakit epilepsy mioklonik (patofisiologi, penyebab, gejala, tujuan
terapi dan sasaran terapi).
Jawab :
Patofisiologi
Epilepsi dipengaruhi oleh Hipereksitabilitas neuron dan hipersinkronisasi. Awalnya
selama kejang sejumlah neuron mengalami hipereksitasi tidak normal dalam sinkronisasi
yang menyebabkan konduktansi membran normal hambatan sinaptik rusak dan rangsangan
berlebih menyebar baik secara lokal untuk menghasilkan local seizure atau secara luas
menghasilkan generalized seizure.
(Sima I. Patel and Page B. Pennell. 2016)
Hipereksitabilitas dapat diterjadi dari sejumlah mekanisme. Di antaranya adalah, perubahan
dalam jumlah, jenis, dan sifat biofisik tegangan ion K +, Na +, Ca2 +, dan CL- dalam
membran saraf. (Depiro ed X)
Penyebab
Beberapa kejang terjadi akibat dari sistemik, racun, atau metabolik seperti verdosis obat;
alkohol, barbiturat atau penarikan benzodiazepine; atau neurologis akut (misalnya, perdarahan
otak) atau penyakit sistemik (misalnya, hipokalsemia, hipoglikemia, uremia, dan eklampsia).
Beberapa pasien hanya akan mengalami kejang dengan demam (mis. kejang demam).
(Dipiro, Ed X)
Gejala Epilepsi Mioklonik
Kejang myoclonic dicirikan dengan waktu yang singkat, kontraksi otot seperti shock
umumnya disebut sebagai tersentak. Tersentak ini dapat terjadi sekali atau bebrapa kali dan
biasanya berlangsung hanya dalam hitungan milidetik. Umumnya gejala epilepsy mioklonik
tidak memperngaruhi kesadaran dan biasanya gejala akan lebih parah jika terjadi pada malam
hari menjelang tidur atau pagi hari setelah bangun tidur. (Depiro ed X)
Tujuan dan Sasaran Terapi Epilepsi
Tujuan pengobatan ini adalah pasien epilepsi dapat hidup normal dan tercapainya kualitas
hidup optimal sesuai dengan perjalanan penyakit  dan disabilitas fisik maupun mental yang
dimilikinya. Harapannya adalah bebas bangkitan tanpa efek samping.
Bagi pasien yang merencanakan program kehamilan dapat meminimalkan resiko efek
samping OAE dalam upaya untuk mengurangi risiko efek teratogenik dan gangguan
perkembangan saraf pada janin. (Sima I. Patel and Page B. Pennell. 2016)
Tatalaksana Pengobatan Pada Epilepsy Dan Penggantian (Switching) Antiepilepsy
2. Jelaskan konsep terapi pada kasus epilepsy pada wanita hamil.
Jawab:

Pada wanita penderita epilepsy yang sedang hamil obat antiepilepsi yang
digunakan adalah lamotrigin. Dan bedasarkan logaritma diatas wanita hamil yang
menderita epilepsy membutuhkan asam folat untuk meminimalkan kecacatan pada bayi
saat mengkonsumsi obat antiepilepsi. (Dipiro, Ed X)
Perawatan Pra-kehamilan : untuk mendapatkan keputusan dan pilihan yang tepat
dan untuk mengurangi kesalahan pengobatan. Wanita penderita epilepsy dan
pasangannya harus diberi informasi dan konseling yang akurat tentang konsepsi dan
kehamilan.
 Konsepsi
1. Konseling sebelum kehamilan harus dibeikan untuk pemahaman yang jelas
tentang resiko kejang yang tidak terkontrol dan kemungkinan teratogenisitas agen
antikonvulsan.
2. Kebanyakan ahli merekomendasikan asam folat dosisi tinggi untuk wanita yang
memakai obat antiepilepsi yaitu 4-5mg/hari (10 kali dosis pofilaksis) salama
trimester pertama.
3. Gunakan dosis efektif paling rendah satu antikonvulsan sesuai dengan jenis
epilepsy dengan tujuan untuk mencapai tingkat kisaran terapeutik sebelum
pembuahan dan meminimalkan resiko efek samping pada bayi.
 Kehamilan
1. Sarankan pada pasien segera berbicara dengan ahli saraf atau dokter spesialis.
2. Jelaskan pentingnya meneruskan pengobatan antikonvulsan bila hal ini dipelukan
karena resiko ibu dan janin terkait dengan kejang.
3. Yakinkan pada pasien bahwa tidak ada bukti kambuhnya kejang mioklonik tidak
mempengaruhi kehamilan atau perkembangan janin , kecuali jika pasien jatuh dan
mengalami cidera. Maka harus berhati-hati untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
(South Australian Perinatal Practice Guidelines, 2017).

3. Lakukanlah komunikasi dengan dokter dalam menetapkan usulan terapi yang akan diberikan
kepada pasien ! Buatlah keputusan mengenai obat yang akan diberikan kepada pasien !
(sebutkan lengkap dengan regiment terapi: nama obat, bentuk sediaan, dosis/jumlah/volume
pemberian/kecepatan pemberian yang diberikan, dan durasi penggunaan obat).

Percakapan dokter dan apoteker

Apoteker : (mengetuk pintu) Permisi…

Dokter : Iya silahkan masuk

Apoteker : Sebelumnya maaf dok, sudah menganggu waktunya

Dokter : Oh iya tidak apa-apa silahkan duduk mbak


Apoteker : Iya dok terimakasih. Perkenalkan saya Ummah, apoteker di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit ini. Saya ingin mendiskusikan dengan dokter terkait pengobatan
untuk pasien atas nama Ny. Ani.

Dokter : Oh iya itu pasien saya yang menderita epilepsy.

Apoteker : Bagaimana dengan kasusnya dok?

Dokter : Jadi begini mbak pasien saya ini sudah mengkonsumsi levetiracetam selama 5
tahun dan hasilnya efektif selama pasien patuh, namun pasien merencanakan
untuk hamil. Nah kalau dari saya obat anti epilepsinya saya ganti dengan
lamotrigine dan kita tambahkan terapi vitamin asam folat. Menurut mbak
sendiri bagaimana?

Apoteker : Baik dok saya setuju untuk antiepilepsi ibu hamil diganti menggunakan obat
lamotrigine ( sambil menunjukan dipiro, Ed X pada dokter) menyebutkan
bahwa lamotrigine merupaka antiepilepsi untuk ibu hamil dan relatif kecil
menimbulkan teratogenitas. Dan ditambah vitamin asam folat ya dok.

Dokter : Iya mbak. Dan untuk dosisnya sediri lamotrigine 25 mg 1 x sehari 1 tablet
setelah makan sedangkan asam folat 1 x sehari 1 tablet setelah makan. Nanti
kita lihat efektivitasnya seperti apa pada saat pasien cek up setiap bulannya.

Apoteker : Baik dok, terimaksih waktu dan saranya

Dokter : Oh iya sama-sama mbak terimakasih juga untuk masukannya

Apoteker : Mari dok….( sambil menutup pintu)

Dokter : Mari……

4. Siapkan dan Serahkanlah obat kepada pasien serta lakukan pemberian informasi obat.
Penyerahan obat kepada pasien.
Apoteker : Pasien atas nama Ny. Ani...
Pasien : Iya mbak
Apoteker : Dengan Ny. Ani ya?
Pasien : Iya mbak saya sendiri
Apoteker : Baik bu, ini obatnya ya..saya jelaskan terlebih dahulu mengenai obatnya ya bu..
Pasien : Iya mbak silahkan..
Apoteker : Sebelumnya mohon maaf ya bu, berdasarkan informasi yang saya dapat dari
Dokter, ini obatnya diganti ya untuk meminimalkan efek samping jika nanti Ibu
sudah hamil.
Pasien : Oh iya mbak, tadi saya sudah berkonsultasi sama dokternya
Apoteker :Baik bu, ini obatnya ya..di sini Ibu mendapatkan 2 obat. Yang ini untuk
epilepsinya diminum 1 × sehari 1 tablet sesudah makan dan ini untuk
vitaminnya juga diminum 1 × sehari 1 tablet sesudah makan ya bu. Apakah ada
pertanyaan?
Pasien : Untuk minumnya kapan ya mbak? Dan boleh tidak diminum bersamaan?
Apoteker : Untuk obat epilepsinya diminum pada malam hari dan untuk vitaminnya pagi
hari ya bu..apakah ada pertanyaan lagi?
Pasien : Oh sudah cukup mbak, terimakasih..
Apoteker : Baik, kalau sudah cukup boleh saya minta Ibu mengulang aturan pakai obatnya
ya bu?
Pasien : Iya mba, obat epilepsinya diminum 1 × sehari 1 tablet sesudah makan pada
malam hari dan vitaminnya juga 1 × sehari 1 tablet sesudah makan di pagi hari.
Apoteker : Iya benar bu..obatnya diminum secara teratur ya bu. Semoga lekas membaik
dan cepat diberikan momongan ya bu..
Pasien : Aamiin..terimakasih banyak mbak
Apoteker : Kembali kasih bu..
5. Jelaskan mekanisme aksi obat yang anda berikan kepada pasien !
●Mekanisme Obat Lamotrigine
Obat lamotrigin mempunyai mekanisme kerja menghambat sensitivitas tegangan
sodium sehingga dapat menstabilkan membran saraf dan mengatur transmiter presinaptik
pada rangsangan asam amino seperti glutamat dan aspartat (Dipiro ed X).
●Mekanisme Obat Asam Folat
Folic acid atau asam folat merupakan jenis vitamin B yang larut dalam air. Asam folat
dibutuhkan tubuh untuk membantu pembentukan DNA,  sebagai kofaktor vitamin B12 yang
berfungsi penting dalam pembentukan sel darah. Asam folat juga berfungsi menormalkan
kembali homosistein yang tinggi (Dipiro ed X).
DAFTAR PUSTAKA

Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M., 2017,
Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach Tenth Edition, Mc Graw Hill
Education, United States of America, 1335-1351.

Sima I. Patel and Page B. Pennell. 2016. Management of epilepsy during pregnancy: an
update. Vol. 9(2) 118–129.

South Australian Maternal & Neonatal Community of Practice. (2017). Clinical


Guideline Anaemia in Pregnancy. South Australia: Goverment of south australia

Anda mungkin juga menyukai