Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENDAHULUAN

FITOKIMIA
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

DIBUAT OLEH :

NAMA : TITI PUSPA DEWI


NIM : 18.119.AF
KELAS : REGULER C
INSTRUKTUR : DZULASFI S.Farm,M,Si,Apt

AKADEMI FARMASI YAMASI


MAKASSAR
202
1. jelaskan cara pembuatan lempeng KLT?
Jawab :
1. Disiapkan alat dan bahan
2. diaktifkan lempeng silica gel GF 254 di dalam oven pada suhu 105-110°C
selama 1 jam
3. digunting lempeng sesuai ukuran yang dikehendaki, dalam hal ini 2x7 cm
4. ditandai batas lempeng dengan pensil pada jarak 1 cm pada batas bawah,
dan 0,5 cm pada batas atas
5. dilarutkan sampel dengan pelarut yang cocok sampai diperoleh kepekatan
yang sama (ekstrak awal dilarutkan dengan kloroform
2. bagaimana cara pembuatan eluen dengan perbandingan :
a. N-hexan : etil acetat 8:2 sebanyak 20 ml = Eluen N-hexan dan etil acetat
dibuat dengan cara mencampurkan 80 ml N-hexan dan 20 ml etil asetat
didalam corong pisah, campurkan lalu di kocok dan di setimbangkan selama
1 malam hingga terbentuk 2 fase larutan. Yang digunakan sebagai Eluen yaitu
fasa atas sedangkan fasa bawahnya tidak digunakan. (fasa atas diambil
sebanyak 20 ml).
b. Kloroform : Methanol : air 15:6:1 sebanyak 30 ml = dibuat dengan cara
mencampurkan 150 ml kloroform, 60 ml methanol dan 10 ml aquadest
didalam corong pisah. Campurkan di kocok dan disetimbangkan selama 1
malam hingga terbentuk 2 fasa larutan. Yang digunakan sebagai Eluen yaitu
fasa atas sedangkan fasa bawahnya tidak digunakan. (Eluen fasa atas diambil
sebanyak 30 ml).
3. jelaskan mekanisme penampakan noda pada UV 254, UV 366 dan asam sulfat 10%
Jawab :
1. UV 254 nm, lempeng akan berfluosensi sedangkan sampel akan tampak
berwarna gelap. Penampakan noda pada lampu UV 254 nm terjadi karena
adanya daya interaksi antara UV dengan indikator fluoresensi yang terdapat
pada lempeng. Fluoresensi cahaya yang tampak merupakan emisi cahaya
yang dipancarkan oleh komponen tersebut ketika electron yang tereksitasi
dari tingkat energy dasar ke tingkat energy yang lebih tinggi kemudian
kembali lagi ke keadaan semua sambil melepaskan energy.
2. UV 366 nm, noda akan berfluoresensi dari lempeng akan berwarna gelap.
Penampakan noda pada lampu UV 366 nm adalah karena adanya daya
interaksi antara sinar UV dengan gugus kromofor yang terikat oleh
komponen tersebut ketika electron yang tereksitasi dari tingkat energy dasar
ketingkat energy yang lebih tinggi kemudian kembali lagi ke keadaan semula
sambil melepaskan energy. Sehingga noda yang tampak pada lampu UV 366
nm terlihat karena silica gel yang digunakan tidak berfluoresensi pada sinar
UV 366 nm.
3. H2SO4 10%, adalah berdasarkan kemampuan asam sulfat yang bersifat
reduktor dalam merusak gugus kromofot dari zat aktif simplisia sehingga
panjang gelombangnya akan bergeser kearah yang lebih panjang (UV
menjadi VIS) sehingga noda menjadi tampak oleh mata.
4. tuliskan urutan tingkat kepolaran macam-macam jenis pelarut yang sering
digunakan?
Jawab :

Pelarut Indeks polaritas


Pentane 0
1-1,2-triklorotrifluoroetana 0
Sikloheptana 0,1
Heptana 0,1
Heksana 0,1
Iso oktana 0,1
Petroleum eter 0,1
Sikloheksana 0,2
N-butilklorida 1,0
Tuloena 2,4
Metal t-butil eter 2,5
O-xylene 2,5
Klorobenzena 2,7
O-diklorobenzena 2,7
Etil eter 2,8
Diklorometana 3,1
Etilen diklorida 3,5
N-butil alcohol 3,9
Isopropoil alcohol 3,9
N-butil asetat 4,0
Isobutyl alcohol 4,0
Metal isoamil keton 4,0
N-propoil alcohol 4,0
Tetrahidrofuran 4,0
Kloroform 4,1
Metal isobutyl keton 4,2
Etil asetat 4,4
Metal n-propil keton 4,5
Metal etil keton 4,7

5. apa yang dimaksud dengan sifat polar suatu senyawa dan bagaimana senyawa
yang mempunyai sifat kepolaran yang tinggi?
Jawab :

 senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan
antar electron pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang
berkaitan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda.
 Senyawa mempunyai sifat kepolaran yang tinggi ketika memiliki cirri- cirri:
1. dapat larut dalam air dan pelarut polar lain
2. memiliki kutub + (positif) dan kutub – (negatif) akibat tidak meratanya
distribusi electron.

Anda mungkin juga menyukai