Anda di halaman 1dari 29

TSUWP6203

BETON PRATEGANG

DESAIN TERHADAP PUNTIR


Program Studi Teknik Sipil (S1)
Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Tahun Akademik 2019/2020 - 2

Athaya Zhafirah, SST., M.Tr.T.


Desain terhadap puntir
dilakukan untuk
menentukan apakah
penampang yang ada
cukup kuat untuk menahan
aksi akibat momen puntir
Prosedur Perencanaan Terhadap Puntir

Menghitung kuat
Menentukan aksi
puntir penampang
puntir yang
hingga diperoleh
bekerja pada
tulangan puntir
penampang
pada penampang
Aksi puntir bila dikalikan dengan suatu faktor
beban, harus lebih kecil dari kuat puntir yang
dikalikan dengan faktor reduksi kekuatan

Aksi puntir dihitung dengan cara statika,


terutama untuk memperoleh momen puntir

Kuat puntir penampang ditentukan dengan


persamaan pada tabel di samping
Menurut SNI 2002, pengaruh momen puntir
dapat diabaikan apabila:

φ f′ A 3f
T ≤ 1+
12 p f′

T : momen puntir terfaktor


f′ : kuat tekan beton karakteristik
A : luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton
p : tegangan tekan pada beton
φ : koefisien reduksi kekuatan, untuk puntir 0,75
Cek terhadap kemungkinan retak pada
penampang:

φ f′ A 3f
T ≤ 1+
3 p f′

T : momen puntir terfaktor


f′ : kuat tekan beton karakteristik
A : luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton
p : tegangan tekan pada beton
φ : koefisien reduksi kekuatan, untuk puntir 0,75
Kuat puntir penampang menurut SNI 2002:

2A A f
T = cot θ
s
A : luas penampang beton yang menahan penyaluran geser
A : luas satu kaki sengkang tertutup yang menahan puntir dalam
daerah dengan jarak s
f : tegangan leleh sengkang puntir
s : jarak sengkang
θ : sudut diagonal tekan pada penerapan analogi rangka untuk
puntir
θ = 45° jika gaya prategang tidak kurang dari 40% kuat tarik
tulangan longitudinal
θ = 30° jika gaya prategang efektif tidak kurang dari 40% kuat
tarik tulangan longitudinal
Luas minimum tulangan sengkang tertutup
menurut SNI 2002:

75 f′ b$ s
A + 2A! =
1200 f
dan
b$ s
A + 2A! ≥
3f

A : luas tulangan geser dalam daerah yang berjarak s


A : luas satu kaki sengkang tertutup yang menahan puntir dalam
daerah berjarak s
b$ : lebar badan balok
f : tegangan leleh tulangan sengkang puntir
Tulangan memanjang tambahan yang diperlukan
untuk menahan puntir tidak boleh kurang dari:

A f
A& = p' cot θ
s f !

p' : keliling dari garis pusat tulangan sengkang puntir terluar


f ! : tegangan leleh tulangan puntir memanjang
s : jarak sengkang dalam arah paralel dengan tulangan
memanjang
Luas tulangan memanjang minimum dinyatakan:

5 f′ A A! f
A( &) = − p'
12 f ! s f !
dengan syarat:
+, -.

/ 012

A : luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton


f ! : tegangan leleh tulangan puntir memanjang
Persamaan mencari kuat puntir bedasarkan
penampang pada Tabel

34 = 5, 7 38 ± 5, 7 38 : + ;4 :

P
f! = 0,5 f′ f =
A
Kuat puntir yang disumbangkan oleh sengkang:

5, ? 3@> AB @B C >
=> =
>
s : jarak sengkang
f : tegangan leleh baja sengkang
DE : lebar sengkang
yE : tinggi sengkang
Persamaan umum untuk menghitung luas
tulangan memanjang yang diperlukan adalah:

C > HB + @B
CG =
>
s : jarak sengkang
A : luas sengkang
DE : lebar sengkang
yE : tinggi sengkang
EXAMPLE 
Rencanakan struktur berikut terhadap puntir!

P = 250 kN
f′ = 32,5 MPa
f = 320 MPa h = 750 mm
f ! = 400 MPa
T = 105 kNm

b = 500 mm
Sengkang dan tulangan memanjang digunakan D13,
I
A = A = x 13 = 133 mm
J

Menurut SNI 2002,


jika P > 40% kuat tarik tulangan memanjang maka θ = 45°

P = 250 kN > 40% x 400 x 133 10Z[ = 21,28 kN


Maka θ = 45°
Pengaruh momen puntir dapat diabaikan jika:

] 0^_ +` _a [ 0a_
T ≤ 1+
E _a 0^_

,bc [ ,c [bc. ` [ e ,/b


1+ 10Z/ = 23,3 kNm
E c [ ,c

T = 105 kNm ≥ 23,3 kNm

Puntir tidak bisa diabaikan


Cek apabila terjadi kemungkinan retak pada penampang:

] 0^_ +` _a [ 0a_
T ≤ 1+
[ _a 0^_

,bc [ ,c [bc. ` [ e ,/b


1+ 10Z/ = 93,2 kNm
[ c [ ,c

T = 105 kNm ≥ 93,2 kNm

Puntir tidak bisa diabaikan


Kuat puntir penampang menurut SNI 2002,

2A A f 2 x 375.000 x 133 x 320


T = cot θ = cot 45° 10Z/ = 114 kNm
s 280
Kuat puntir penampang menurut Tabel,

f! = 0,5 f ± 0,5 f + τ! → τ! = 3,17 N/mm

f! = 0,5 32,5 = 2,85 kN/mm

j c .
f = = = 0,67 N/mm
+ [bc.
`n p , -` ' [,Eb e c ` e bc
τ! =
la [m o T = `n T = ` q rss 10Z/
-` ' [m o [m trs

T = 137,16 kNm
T = 114 kNm ≤ T = 137,16 kNm

Kuat puntir diambil nilai terkecil, yaitu T = 114 kNm


Sengkang diameter 13 mm
E
A = A = 2 x x π x 13 = 226 mm
J

DE = 500 − 2 25 = 450 mm
yE = 750 − 2 25 = 700 mm

Kuat puntir yang disumbangkan sengkan saja,

,v e 012 ew w +2 ,v e [ e Jc e b e /
T = = 10Z/ = 65,1 kNm
v

Digunakan D 13 – 280 mm untuk sengkang


Persyaratan tulangan sengkang tertutup minimum menurut SNI
2002 adalah:
bc 0^_ -. bc [ ,c e c e v
A + 2A! = = = 156 mm
E 012 E e[
-. c e v
A + 2A! ≥ = = 146 mm
[ 012 [e[

Diambil nilai terbesar, yaitu A + 2A! = 156 mm

C x + :C 4 = ::y + : Bzz = {|: GG: ≥ B7y GG:

Sengkang D13 – 280 memenuhi persyaratan minimum


Jarak sengkang maksimum adalah terkecil dari:

[
1. o = = 288 mm
v v
2. 300 mm
3. b! + d = 400 + 0,8 750 = 1000 mm

Sengkang tetap menggunakan D13 – 280


Tulangan memanjang dipakai D13 dengan luas penampang,
A& = A! = 133 mm

+2 ~w m w / (Jc mb )
A& = = = 928 mm
v

• v
Jumlah tulangan memanjang ≈ 7 buah dibagi merata di
E[[
sekeliling penampang pada jarak yang sama

Digunakan 7 D 13 untuk tulangan memanjang


Pengecekan kebutuhan tulangan memanjang

p' = 2 450 + 700 = 2300 mm

+2 012 E[[ [
A& = p' cot θ = x 2300 x cot 45° = 874 mm
01, v J

Luas tulangan memanjang tidak boleh kurang dari A& = 874 mm

CG = |:? GG: > CG = ?„{ GG:


Persyaratan tulangan memanjang minimum:

c 0^_ +_a +, 01…


A( &) = − p'
E 01, 01,
c [ ,c e [bc. E[[ [
A( &) = − x 2300 x = 1353 mm
E eJ v J
dengan syarat:
+, E[[ -. c
= = 0,48 ≥ = = 0,26
v / 012 /e[

Persyaratan tulangan memanjang minimum berlaku


Sengkang:
D 13 – 280

Tulangan memanjang:
7 D 13
TSUWP6203
BETON PRATEGANG

DESAIN TERHADAP PUNTIR


Program Studi Teknik Sipil (S1)
Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Tahun Akademik 2019/2020 - 2

Athaya Zhafirah, SST., M.Tr.T.

Anda mungkin juga menyukai