Anda di halaman 1dari 13

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Motivasi Ekstrinsik

1.

Pengertian Motivasi Ekstrinsik

Motivasi adalah konsep yang menggambarkan baik ko

ndisi ekstrinsik yang

merangsang prilaku tertentu, maupun respon

intrinsik

yang menampakkan

prilaku manusia. Respon intrinsik ditopang oleh sumber energi yang disebut

motif (

Swanburg, 2000

). Motif adalah sesuatu yang merupakan alasan mengapa

seseorang memu

lai tindakan. Motivasi adalah suatu set atau kumpulan prilaku

yang memberi landasan bagi seseorang yang bertindak dalam suatu cara yang

diarahkan pada suatu tujuan spesifik tertentu

(spesific goal directed).

Memotivasi adalah menunjukkan arah tertentu kepa

da seseorang atau

sekolompok orang dan mengambil langkah yang perlu untuk memastikan

mereka sampai tujuan (Soeroso, 2013).

Menurut Stoner dan Fremaan (1995, dalam Nursalam, 2002), motivasi adalah

karakteristik psikologi manusia yang memberi konstribusi pa

da tingkat

komitmen seseorang. Hal ini termasuk faktor

faktor yang menyebabkan

menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad

tertentu. Sedangkan memotivasi adalah proses manejemen untuk mempengaruhi

tingkah laku manusia berdasarkan p

engetahuan mengenai apa yang membuat

orang bergerak. Adapun motivasi menurut Purwanto (2000, dalam Nursalam,

2002) adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu. Menurut Mangkunegara (2000, dalam Nursalam, 2002), motivasi kerja

ad

alah suatu kondisi yang berpengaruh untuk membangkitkan, mengarahkan dan

memelihara prilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

dari 21
7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Motivasi Ekstrinsik

1.

Pengertian Motivasi Ekstrinsik

Motivasi adalah konsep yang menggambarkan baik ko

ndisi ekstrinsik yang


merangsang prilaku tertentu, maupun respon

intrinsik

yang menampakkan

prilaku manusia. Respon intrinsik ditopang oleh sumber energi yang disebut

motif (

Swanburg, 2000

). Motif adalah sesuatu yang merupakan alasan mengapa

seseorang memu

lai tindakan. Motivasi adalah suatu set atau kumpulan prilaku

yang memberi landasan bagi seseorang yang bertindak dalam suatu cara yang

diarahkan pada suatu tujuan spesifik tertentu

(spesific goal directed).

Memotivasi adalah menunjukkan arah tertentu kepa

da seseorang atau

sekolompok orang dan mengambil langkah yang perlu untuk memastikan

mereka sampai tujuan (Soeroso, 2013).

Menurut Stoner dan Fremaan (1995, dalam Nursalam, 2002), motivasi adalah

karakteristik psikologi manusia yang memberi konstribusi pa

da tingkat

komitmen seseorang. Hal ini termasuk faktor

faktor yang menyebabkan

menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad

tertentu. Sedangkan memotivasi adalah proses manejemen untuk mempengaruhi

tingkah laku manusia berdasarkan p

engetahuan mengenai apa yang membuat

orang bergerak. Adapun motivasi menurut Purwanto (2000, dalam Nursalam,

2002) adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu. Menurut Mangkunegara (2000, dalam Nursalam, 2002), motivasi kerja

ad

alah suatu kondisi yang berpengaruh untuk membangkitkan, mengarahkan dan

memelihara prilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

Dari Herzberg (1996) menyimpulkan bahwa ketidakpuasan dan kepuasan kerja

dalam bekerja muncul dari dua set faktor yang te

rpisah. Satu set faktor disebut

ektrinsik, faktor penyebab ketidakpuasan faktor hygiene yang terdiri dari :

kebijakan perusahaan dan administrasi, supervisi, hubungan dengan supervisor,

kondisi kerja, gaji, hubungan dengan rekan sejawat, kehidupan pribadi,

hubungan dengan bawahan, status dan keamanan keberadaan kondisi

kondisi ini

terhadap kepuasan karyawan. Mereka menjadi tidak puas apabila tidak sesuai

dalam pengolahan, sehingga menjadikan penampilan rendah dan prilaku negatif.

Sedangkan faktor yang kedua

disebut kondisi intrinsik motivator atau faktor

penyebab kepuasan yang terdiri dari : prestasi, pengakuan, pekerjaanya sendiri,

tanggung jawab,kemauan dalam perkerjaan dan pertumbuhan.

2.

Jenis

jenis Motivasi

Menurut Djamarah (2002) motivasi terbagi men

jadi 2 (dua) jenis yaitu :


motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

a.

Motivasi intrinsik

Menurut Purwanto (1998, dalam Nursalam 2002), bentuk motivasi

terdiri

dari :

Motivasi

intrinsik

, yaitu motivasi yang datangnya dari

diri sendiri

antara lain:

sep

erti pengakuan, perasaan terpenuhi, atau pemenuhan

kebutuhan sosial

b.

Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik.

Motivasi

ekstrinsik adalah motif

motif yang aktif dan berfungsi karena adanya

perangsang atau penga

ruh dari orang lain sehingga seseorang berbuat

sesuatu (Djamarah, 2002) Menurut Taufik (2007), faktor

faktor yang

mempengaruhi motivasi ekstrinsik adalah :

1.

Dorongan keluarga.

Dorongan dari keluarga seperti suami, orang tua, teman. Misalnya karena

adan

ya dorongan (dukungan) dari suami, orang tua ataupun anggota

keluarga lainnya. Dukungan dan dorongan dari anggota keluarga semakin

menguatkan Motivasi perawat dalam melaksanakan tugasnya tersebut.

2.

Lingkungan

Lingkungan adalah tempat dimana seseorang t

inggal. Lingkungan dapat

mempengaruhi seseorang sehingga dapat termotivasi untuk melakukan

sesuatu. Selain keluarga, lingkungan juga mempunyai peran yang besar

dalam memotivasi seseorang dalam merubah tingkah lakunya. Dalam

sebuah lingkungan yang hangat da

n terbuka, akan menimbulkan rasa

kesetiakawanan yang tinggi.

3.

Imbalan

Seseorang dapat termotivasi karena adanya suatu imbalan sehingga orang

tersebut ingin melakukan sesuatu dan akan bertanggung jawab dalam

tugasnya.

3.
Tujuan Motivasi

Secara umum t

ujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah

seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu

sehingga dapat memperoleh hasil dan mencapai tujuan (Taufik, 2007). Setiap

tindakan motivasi seseorang mempunyai tujuan yang akan di

capai. Makin jelas

tujuan yang diharapkan atau akan dicapai, maka semakin jelas pula bagaimana

tindakan memotivasi itu dilakukan. Tindakan memotivasi akan lebih dapat

berhasil apabila tujuannya jelas dan didasari oleh yang dimotivasi. Oleh karena

itu, seti

ap orang yang akan memberikan motivasi pada seseorang harus

mengenal dan memahami benar

benar latar belakang kehidupan, kebutuhan,

serta kepribadian orang yang akan dimotivasi (Taufik, 2007).

4.

Fungsi Motivasi

Menurut Notoatmodjo (2007), motivasi mempun

yai 3 (tiga) fungsi yaitu :

dari 21
7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Motivasi Ekstrinsik

1.

Pengertian Motivasi Ekstrinsik

Motivasi adalah konsep yang menggambarkan baik ko

ndisi ekstrinsik yang

merangsang prilaku tertentu, maupun respon

intrinsik

yang menampakkan

prilaku manusia. Respon intrinsik ditopang oleh sumber energi yang disebut

motif (

Swanburg, 2000

). Motif adalah sesuatu yang merupakan alasan mengapa

seseorang memu

lai tindakan. Motivasi adalah suatu set atau kumpulan prilaku

yang memberi landasan bagi seseorang yang bertindak dalam suatu cara yang

diarahkan pada suatu tujuan spesifik tertentu

(spesific goal directed).

Memotivasi adalah menunjukkan arah tertentu kepa

da seseorang atau

sekolompok orang dan mengambil langkah yang perlu untuk memastikan

mereka sampai tujuan (Soeroso, 2013).

Menurut Stoner dan Fremaan (1995, dalam Nursalam, 2002), motivasi adalah

karakteristik psikologi manusia yang memberi konstribusi pa

da tingkat

komitmen seseorang. Hal ini termasuk faktor

-
faktor yang menyebabkan

menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad

tertentu. Sedangkan memotivasi adalah proses manejemen untuk mempengaruhi

tingkah laku manusia berdasarkan p

engetahuan mengenai apa yang membuat

orang bergerak. Adapun motivasi menurut Purwanto (2000, dalam Nursalam,

2002) adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu. Menurut Mangkunegara (2000, dalam Nursalam, 2002), motivasi kerja

ad

alah suatu kondisi yang berpengaruh untuk membangkitkan, mengarahkan dan

memelihara prilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

Dari Herzberg (1996) menyimpulkan bahwa ketidakpuasan dan kepuasan kerja

dalam bekerja muncul dari dua set faktor yang te

rpisah. Satu set faktor disebut

ektrinsik, faktor penyebab ketidakpuasan faktor hygiene yang terdiri dari :

kebijakan perusahaan dan administrasi, supervisi, hubungan dengan supervisor,

kondisi kerja, gaji, hubungan dengan rekan sejawat, kehidupan pribadi,

hubungan dengan bawahan, status dan keamanan keberadaan kondisi

kondisi ini

terhadap kepuasan karyawan. Mereka menjadi tidak puas apabila tidak sesuai

dalam pengolahan, sehingga menjadikan penampilan rendah dan prilaku negatif.

Sedangkan faktor yang kedua

disebut kondisi intrinsik motivator atau faktor

penyebab kepuasan yang terdiri dari : prestasi, pengakuan, pekerjaanya sendiri,

tanggung jawab,kemauan dalam perkerjaan dan pertumbuhan.

2.

Jenis

jenis Motivasi

Menurut Djamarah (2002) motivasi terbagi men

jadi 2 (dua) jenis yaitu :

motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

a.

Motivasi intrinsik

Menurut Purwanto (1998, dalam Nursalam 2002), bentuk motivasi

terdiri

dari :

Motivasi

intrinsik

, yaitu motivasi yang datangnya dari

diri sendiri

antara lain:

sep

erti pengakuan, perasaan terpenuhi, atau pemenuhan

kebutuhan sosial

b.

Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik.

Motivasi
ekstrinsik adalah motif

motif yang aktif dan berfungsi karena adanya

perangsang atau penga

ruh dari orang lain sehingga seseorang berbuat

sesuatu (Djamarah, 2002) Menurut Taufik (2007), faktor

faktor yang

mempengaruhi motivasi ekstrinsik adalah :

1.

Dorongan keluarga.

Dorongan dari keluarga seperti suami, orang tua, teman. Misalnya karena

adan

ya dorongan (dukungan) dari suami, orang tua ataupun anggota

keluarga lainnya. Dukungan dan dorongan dari anggota keluarga semakin

menguatkan Motivasi perawat dalam melaksanakan tugasnya tersebut.

2.

Lingkungan

Lingkungan adalah tempat dimana seseorang t

inggal. Lingkungan dapat

mempengaruhi seseorang sehingga dapat termotivasi untuk melakukan

sesuatu. Selain keluarga, lingkungan juga mempunyai peran yang besar

dalam memotivasi seseorang dalam merubah tingkah lakunya. Dalam

sebuah lingkungan yang hangat da

n terbuka, akan menimbulkan rasa

kesetiakawanan yang tinggi.

3.

Imbalan

Seseorang dapat termotivasi karena adanya suatu imbalan sehingga orang

tersebut ingin melakukan sesuatu dan akan bertanggung jawab dalam

tugasnya.

3.

Tujuan Motivasi

Secara umum t

ujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah

seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu

sehingga dapat memperoleh hasil dan mencapai tujuan (Taufik, 2007). Setiap

tindakan motivasi seseorang mempunyai tujuan yang akan di

capai. Makin jelas

tujuan yang diharapkan atau akan dicapai, maka semakin jelas pula bagaimana

tindakan memotivasi itu dilakukan. Tindakan memotivasi akan lebih dapat

berhasil apabila tujuannya jelas dan didasari oleh yang dimotivasi. Oleh karena

itu, seti

ap orang yang akan memberikan motivasi pada seseorang harus

mengenal dan memahami benar

benar latar belakang kehidupan, kebutuhan,

serta kepribadian orang yang akan dimotivasi (Taufik, 2007).

4.

Fungsi Motivasi

Menurut Notoatmodjo (2007), motivasi mempun

yai 3 (tiga) fungsi yaitu :

10
a.

Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari

setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b.

Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tuj

uan yang hendak dicapai.

Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus

dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan yang sudah direncanakan

sebelumnya.

c.

Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan

perbuatan apa yang

harus dikerjaka

n yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Pilihan

perbuatan yang sudah ditentukan atau dikerjakan akan memberikan

kepercayaan diri yang tinggi karena sudah melakukan proses penyel

eksian.

5.

Unsur

Unsur motivasi

Menurut Luthans (1988, dalam Nursalam, 2002), ada tiga pokok penting

dalam

pengertian motivasi yaitu hubungan antara kebutuhan, dorongan

dan tujuan.

Kebutuhan muncul karena adanya sesuatu yang kurang

dirasakan oleh

seseor

ang, baik fisiologis maupun psikologis. Dorongan

merupakan arahan

untuk memenuhi kebutuhan tadi, sedangkan tujuan

adalah akhir dari satu siklus

motivasi.

Sedangkan unsur

unsur motivasi menurut Purwanto (1998, dalam

Nursalam 2002), terdiri dari :

a.

Motivasi

merupakan suatu tenaga dinamis manusia dan munculnya

memerlukan rangsangan baik dari dalam maupun dari luar.

b.

Motivasi seringkali ditandai dengan perilaku yang penuh emosi.

c.

Motivasi merupakan reaksi pilihan dari beberapa alternatif pencapaian

tujuan.

d.

Motiva

si berhubungan erat dengan kebutuhan dalam diri manusia


dari 21
7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Motivasi Ekstrinsik

1.

Pengertian Motivasi Ekstrinsik

Motivasi adalah konsep yang menggambarkan baik ko

ndisi ekstrinsik yang

merangsang prilaku tertentu, maupun respon

intrinsik

yang menampakkan

prilaku manusia. Respon intrinsik ditopang oleh sumber energi yang disebut

motif (

Swanburg, 2000

). Motif adalah sesuatu yang merupakan alasan mengapa

seseorang memu

lai tindakan. Motivasi adalah suatu set atau kumpulan prilaku

yang memberi landasan bagi seseorang yang bertindak dalam suatu cara yang

diarahkan pada suatu tujuan spesifik tertentu

(spesific goal directed).

Memotivasi adalah menunjukkan arah tertentu kepa

da seseorang atau

sekolompok orang dan mengambil langkah yang perlu untuk memastikan

mereka sampai tujuan (Soeroso, 2013).

Menurut Stoner dan Fremaan (1995, dalam Nursalam, 2002), motivasi adalah

karakteristik psikologi manusia yang memberi konstribusi pa

da tingkat

komitmen seseorang. Hal ini termasuk faktor

faktor yang menyebabkan

menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad

tertentu. Sedangkan memotivasi adalah proses manejemen untuk mempengaruhi

tingkah laku manusia berdasarkan p

engetahuan mengenai apa yang membuat

orang bergerak. Adapun motivasi menurut Purwanto (2000, dalam Nursalam,

2002) adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu. Menurut Mangkunegara (2000, dalam Nursalam, 2002), motivasi kerja

ad

alah suatu kondisi yang berpengaruh untuk membangkitkan, mengarahkan dan

memelihara prilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

Dari Herzberg (1996) menyimpulkan bahwa ketidakpuasan dan kepuasan kerja

dalam bekerja muncul dari dua set faktor yang te

rpisah. Satu set faktor disebut

ektrinsik, faktor penyebab ketidakpuasan faktor hygiene yang terdiri dari :

kebijakan perusahaan dan administrasi, supervisi, hubungan dengan supervisor,

kondisi kerja, gaji, hubungan dengan rekan sejawat, kehidupan pribadi,

hubungan dengan bawahan, status dan keamanan keberadaan kondisi

-
kondisi ini

terhadap kepuasan karyawan. Mereka menjadi tidak puas apabila tidak sesuai

dalam pengolahan, sehingga menjadikan penampilan rendah dan prilaku negatif.

Sedangkan faktor yang kedua

disebut kondisi intrinsik motivator atau faktor

penyebab kepuasan yang terdiri dari : prestasi, pengakuan, pekerjaanya sendiri,

tanggung jawab,kemauan dalam perkerjaan dan pertumbuhan.

2.

Jenis

jenis Motivasi

Menurut Djamarah (2002) motivasi terbagi men

jadi 2 (dua) jenis yaitu :

motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

a.

Motivasi intrinsik

Menurut Purwanto (1998, dalam Nursalam 2002), bentuk motivasi

terdiri

dari :

Motivasi

intrinsik

, yaitu motivasi yang datangnya dari

diri sendiri

antara lain:

sep

erti pengakuan, perasaan terpenuhi, atau pemenuhan

kebutuhan sosial

b.

Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik.

Motivasi

ekstrinsik adalah motif

motif yang aktif dan berfungsi karena adanya

perangsang atau penga

ruh dari orang lain sehingga seseorang berbuat

sesuatu (Djamarah, 2002) Menurut Taufik (2007), faktor

faktor yang

mempengaruhi motivasi ekstrinsik adalah :

1.

Dorongan keluarga.

Dorongan dari keluarga seperti suami, orang tua, teman. Misalnya karena

adan

ya dorongan (dukungan) dari suami, orang tua ataupun anggota

keluarga lainnya. Dukungan dan dorongan dari anggota keluarga semakin

menguatkan Motivasi perawat dalam melaksanakan tugasnya tersebut.

2.

Lingkungan

Lingkungan adalah tempat dimana seseorang t


inggal. Lingkungan dapat

mempengaruhi seseorang sehingga dapat termotivasi untuk melakukan

sesuatu. Selain keluarga, lingkungan juga mempunyai peran yang besar

dalam memotivasi seseorang dalam merubah tingkah lakunya. Dalam

sebuah lingkungan yang hangat da

n terbuka, akan menimbulkan rasa

kesetiakawanan yang tinggi.

3.

Imbalan

Seseorang dapat termotivasi karena adanya suatu imbalan sehingga orang

tersebut ingin melakukan sesuatu dan akan bertanggung jawab dalam

tugasnya.

3.

Tujuan Motivasi

Secara umum t

ujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah

seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu

sehingga dapat memperoleh hasil dan mencapai tujuan (Taufik, 2007). Setiap

tindakan motivasi seseorang mempunyai tujuan yang akan di

capai. Makin jelas

tujuan yang diharapkan atau akan dicapai, maka semakin jelas pula bagaimana

tindakan memotivasi itu dilakukan. Tindakan memotivasi akan lebih dapat

berhasil apabila tujuannya jelas dan didasari oleh yang dimotivasi. Oleh karena

itu, seti

ap orang yang akan memberikan motivasi pada seseorang harus

mengenal dan memahami benar

benar latar belakang kehidupan, kebutuhan,

serta kepribadian orang yang akan dimotivasi (Taufik, 2007).

4.

Fungsi Motivasi

Menurut Notoatmodjo (2007), motivasi mempun

yai 3 (tiga) fungsi yaitu :

10

a.

Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari

setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b.

Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tuj

uan yang hendak dicapai.

Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus

dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan yang sudah direncanakan

sebelumnya.

c.

Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan

perbuatan apa yang

harus dikerjaka

n yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Pilihan

perbuatan yang sudah ditentukan atau dikerjakan akan memberikan


kepercayaan diri yang tinggi karena sudah melakukan proses penyel

eksian.

5.

Unsur

Unsur motivasi

Menurut Luthans (1988, dalam Nursalam, 2002), ada tiga pokok penting

dalam

pengertian motivasi yaitu hubungan antara kebutuhan, dorongan

dan tujuan.

Kebutuhan muncul karena adanya sesuatu yang kurang

dirasakan oleh

seseor

ang, baik fisiologis maupun psikologis. Dorongan

merupakan arahan

untuk memenuhi kebutuhan tadi, sedangkan tujuan

adalah akhir dari satu siklus

motivasi.

Sedangkan unsur

unsur motivasi menurut Purwanto (1998, dalam

Nursalam 2002), terdiri dari :

a.

Motivasi

merupakan suatu tenaga dinamis manusia dan munculnya

memerlukan rangsangan baik dari dalam maupun dari luar.

b.

Motivasi seringkali ditandai dengan perilaku yang penuh emosi.

c.

Motivasi merupakan reaksi pilihan dari beberapa alternatif pencapaian

tujuan.

d.

Motiva

si berhubungan erat dengan kebutuhan dalam diri manusia.

11

6.

Model Motivasi

Terdapat beberapa model dalam penerapan motivasi. Meskipun demikian tidak

ada satu modelpun yang dapat digunakan untuk setiap orang pada setiap

kesempatan. Menurut Soeroso (2003),

model motivasi antara lain :

a.

Model manusia rasional

Dalam model ini seseorang akan termotivasi mendapatkan penghargaan

berupa uang bila berprestasi atau hukuman bila tidak berprestasi.

b.

Model hubungan manusia

Model ini dikembangkan oleh para peneli

ti yang memiliki asumsi bahwa

program

insentif

resmi sering tidak berfungsi karena adanya

sabotase

, karena
tidak menyentuh kebutuhan dasar manusia lainnya. Model ini menunjukan

bahwa produktifitas berhubungan dengan kepuasan kerja yang lebih banyak

dipenga

ruhi oleh faktor

instrinsik

, seperti pengakuan, perasaan terpenuhi,

atau pemenuhan kebutuhan sosial, dari pada oleh faktor

ekstrinsik

seperti

gaji dan lingkungan kerja.

c.

Model aktualisasi diri

d.

Model dikembangkan oleh Maslow (1970, dalam Nursalam, 20

02) dimana

Maslow memandang manusia sebagai hirarki lima macam kebutuhan, mulai

dari kebutuhan fisiologis yang paling mendasar sampai kebutuhan tertinggi

yaitu aktualisasi diri. Menurut Maslow, individu akan termotivasi untuk

memenuhi kebutuhan yang paling

menonjol atau paling kuat bagi mereka

pada waktu tertentu.

e.

Model

kompleks

Motivasi adalah sesuatu yang

kompleks

dan manusia merupakan mahluk

yang kompleks, sedangkan situasi lingkungan kerja yang berpengaruh

memiliki hubungan yang

kompleks

serta dinam

is sehingga selalu ada

kemungkinan mengalami perubahan. Model ini memandang dua faktor

utama yang menentukan motivasi seseorang pada saat diberikan tugas yaitu :

nilai penghargaan kepada individu dan harapan bahwa usaha yang dilakukan

akan menghasilkan pen

ghargaan yang mereka inginkan. Dua

variabel

lain

yang mempengaruhi motivasi adalah

: kemampuan individu (kecerdasan

12

ketrampilan, dan pengetahuan) dan persepsi peranan, perasaan individu

tentang pekerjaan yang ditugaskan. Saat mengkaji motivasi kerja peraw

at

muncul permasalahan dimana

motivasi seseorang akan berbeda karena

dipengaruhi oleh beberapa faktor baik

instrinsik

maupun

ekstrinsik

. Menurut

Herzberg (1966, dalam Nursalam, 2002), kepuasan kerja berasal dari

keberadaan
instrinsik

motivator dan ketidak

puasan berasal dari ketidak

beradaan faktor

faktor

ekstrinsik

Anda mungkin juga menyukai