Laporan Akhir PLP

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KEGIATAN

PENGENALAN LINGKUNGAN PERSEKOLAHAN

SEMESTER GENAP TAHUN 2019/2020

SMPN 13 PALU

Jalan : ……………......................................................................
Desa/Kelurahan : ……………......................................................................
Kecamatan : …………..........................................................................
Kabupaten : ……………......................................................................

Oleh

Nama : NURHALIMA
Stambuk : A111 16 055
Program Studi : PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Jurusan : PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TADULAKO

1
2

2019

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN
PENGENALAN LINGKUNGAN PERSEKOLAHAN
FKIP UNIVERSITAS TADULAKO

SEMESTER GENAP TAHUN 2019/2020

Nama Mahasiswa : NURHALIMA


Stambuk : A111 16 055
Program Studi : PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Jurusan : BAHASA DAN SENI
Nama Sekolah Tempat Praktek : SMPN 13 PALU
Alamat Sekolah Tempat Praktek : Jl. MUNIF RAHMAN
Desa/Kelurahan …….....................................
Kecamatan ……….........................................
Kabupaten/Kota ……….................................

Laporan ini telah disetujui oleh kepala sekolah dan dosen pembimbing

Palu, …………………..20……

Mahasiswa,

……………………...................
Stambuk …………………........
Menyetujui:

Dosen Pembimbing Guru Pamong

................................ ...................................

Mengetahui
3

Kepala Sekolah
.......
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan Manfaat
BAB II PENGENALAN SEKOLAH
A. Visi Misi Sekolah
B. Struktur organisasi dan Tata Kerja Sekolah
C. Peraturan dan tatatertib sekolah,
D. Kegiatan-kegiatan serimonial-formal sekolah,
E. Kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler,
F. Praktik-praktik pembisaan positif disekolah.

BAB III PRAKTEK PEMBELAJARAN


A. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
B. Praktek Pembelajaran Secara Terbimbing
C. Refleksi Pelaksanaan Praktek Pembelajaran
BAB IV PRAKTEK TUGAS-TUGAS KEGURUAN NON TEACHING
A. Penanaman Pohon
B. Perlombaan
BAB V FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PELAKSANAAN
PLP
A. Faktor Pendukung Pelaksanaan PLP
B. Faktor Penghambat Pelaksanaan PLP
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
Tuliskan seluruh bahan rujukan, dengan format: Nama penulis. Tahun. Judul
Buku. Kota Penerbit: Penerbit

LAMPIRAN :
1. Lembar Observasi yang sdah diisi
4

2. Kalender akademik
3. Semua RPP/RPBK/RKH-RKM beserta perangkatnya
4. Foto kegiatan PPL
5

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen Pasal 1 Ayat (1) menyatakan bahwa Guru adalah pendidik
professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, mem.bimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Pada pasal 8 menyatakan bahwa guru wajib
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Selanjutnya pasal 9 menyatakan bahwa kualifikasi
akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui
pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.
Berdasarkan amanah Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen maka penyiapan calon pendidik selanjutnya diatur di
dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
(Permenristekdikti) Nomor 55 tahun 2017 tentang standar Pendidikan
Guru (SN Dikgu). Pendidikan guru sebagaimana dijelaskan pada SN
Dikgu meliputi Program Sarjana Pendidikan dan Program Pendidikan
Profesi Guru. Hal ini sesuai dengan SN DIkgu Pasal 1 Ayat (4) Program
Sarjana Pendidikan adalah program pendidikan akademik untuk
menghasilkan sarjana pendidikan yang diselenggarakan oleh LPTK.
Selanjutnya pasal 5 menyatakan bahwa program pendidikan Profesi Guru
yang selanjutnya disebut PPG adalah program Pendidikan yang
diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana terapan untuk
mendapatkan sertifikat pendidik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah.
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yang selanjutnya disingkat
LPTK sebagaimana dinyatakan pada undang-undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru an Dosen Pasal 1 Ayat (14) adalah perguruan tinggi
6

yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program


pengadaan guru pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah serta untuk
menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu kependidikan dan
nonkependidikan.
Implikasi dari berbagai peraturan perundangan yang terkait dengan guru
dan pendidikan, hal yang paling mendasar adalah perubahan,
pengembangan, dan penyesuaian adalah kurikulum untuk penyiapan guru
professional, khususnya kurikulum pendidikan Program Sarjana
Pendidikan. Khususnya kurikulum pendidikan Program Sarjana
Pendidikan yang bermutu, akan menghasilkan lulusan calon pendidik yang
bermutu. Calon pendidik yang bermutu akan dapat mengikuti Program
PPG dengan baik, dan akhirnya akan dihasilkan luaran sebagai guru
professional.
Menyikapi berbagai perundangan di atas, maka model pengembangan
kurikulm pendidikan guru dilakukan dengan memperhatikan prinsip-
prinsip berikut. Pertama, keutuhan penguasaan kompetensi yang terkait
dengan akademik kependidikan dan akademik bidang studi. Dan jika
memungkinkan keutuhan untuk pendidikan akademik dan pendidikan
profesi, mulai dari perekrutan, pendidikan akademik, dan pendidikan
profesi. Namun jika tidak memungkinkan terintegrasi antara pendidikan
akademik dan pendidikan profesi, maka keutuhan antara
akademikkependidikan dan akademi bidang studi adalah mutlak.
Kedua, keterkaitan mengajar dan belajar. Prinsip ini menunjukan bahwa
bagaimana cara guru mengajar harus didasarkan pada pemahaman tentang
bagaimana peserta didik sebenarnya belajar dalam lingkungannya. Dengan
demikian penguasaan teori, metode, strategii pembelajaran yang mendidik
dalam perkuliahan di kelas harus dikaitkan dan dipadukan dengan
bagaimana peserta didik belajar di sekolah. Dengan segenap latar
belakangsosial-kulturalnya. Oleh karena itu, pada struktur kurikulum
pendidikan akademik untuk calon guru harus menempatkan pemajanan
7

awal (early exposure), yaitu pemberian pengalaman sendiri mungkin


kepada calon guru dengan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) atau
intership di sekolah mitra secara berjenjang.
Ketiga, adanya kherensi antar konten kurikulum. Koherensi dalam
konten kurikulum pendidikan guru bermakna adanya keterkaitan diantara
kelompok mata kuliah bidang studi, kelompok mata kuliah yang berkaitan
dengan pengetahuan tentang metode pembelajaran secara umum yang
berlaku untuk semua bidang studi tertentu, pengetahuan dan keterampilan
dalam pengembangan kurikulum, pengetahuan dan keterampilan dalam
pemilihan pengembangan alat penilaian, pengetahuan tentang konteks
pendidikan, serta didukung dengan pengetahuan dan keterampilan dalam
memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran. Selain
koherensi internal, kurikulum untuk program Sarjana Pendidikan harus
memperhatikan pula keterkaitan anta konten, baik pedagogi umum,
pedagogi khusus maupun konten matakuliah keahlian dan keterampilan
dengan realitas pembelajaran di kelas hingga terbangun keterkaitan
kurikulum program studi dengan kebutuhan akan pembelajaran di kelas
atau sekolah.
Berdasarkan kerangka piker tersebut dapat dinyatakan bahwa
penyiapan guru professional harus disiapkan mulai dari jenjang akademik
baik pada tataran akademik di kampus maupun pengenalan lapangan
sedini mungkin pada seting nyata di sekolah atau lembaga pendidika
lainnya. Hal ini dimaksudkan agar sedini mungkin calon pendidik
memahami, mengetahui, menghayati, menjiwai, dan memiliki kemampuan
kritis dari analistis terhadap profesinya kelak. Untuk itulah, seluruh
mahasiswa Program Sarjana Pendidikan wajib mengikuti tahapan
pemagangan penyiapan calon guru professional melalui PLP.
Visi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
adalah “Pada Tahun 2020 unggul dalam pengabdian kepada masyarakat
melalui penelitian dan pengembangan pendidikan keguruan.” Dan dengan
Misi, yaitu: 1) Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu FKIP untuk
8

menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas di bidang


pendidikan keguruan, 2) Menyelenggarakan kegiatan pengabdian pada
masyarakat melalui penelitian pendidikan dan pengembangan pendidikan
keguruan yang professional, dan 3) Meningkatkan inovasi dan kualitas
penyelenggaraan kerjasama dalam bidang pendidikan keguruan.
Pengenalan Lapangan Persekolahan berdasarkan Permenristekdikti
Nomor 55 Tahun 2017 Pasal 1 butir 8, PLP adalah proses
pengamatan/observasi dan pemagangan yang dilakukan mahasiswa
Program Sarjana Pendidikan untuk mempelajari aspek pembelajaran dan
pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan.
PLP adalah suatu tahapan dalam proses penyiapan guru professional
pada jenjang Program Sarjana Pendidikan, berupa penugasan kepada
mahasiswa untuk mengimplementasikan hasil belajar melalui pengamatan
proses pembelajaran di sekolah/lembaga pendidikan, latihan
mengembangkan perangkat pembelajaran, dan belajar megajar terbimbing,
serta disertai tindakan reflektif di bawah bimbingan dan pengawasan
dosen pembimbing dan guru pamong secara berjenjang.
PLP sebagai salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa FKIP yang
dilaksanakan per semester sesuai kuota mahasiswa yang ada. Biasanya
mahasiswa yang mengambil mata kuliah PLP berada di semester akhir
seperti semester 6 dan seterusnya. Kegiatan PLP akan langsung
melibatkan mahasiswa untuk melakukan praktek mengajar dan
mengobservasi sekolah. Prosedurnya, sebelum mahasiswa melakukan
praktek mengajar atau turun PLP ke sekolah, mahasiswa PLP sebelumnya
sudah lulus dalam mata kuliah Micro Teaching atau Pembelajaran Mikro
dengan nilai minimal mendapatkan nilai B.
Praktek mengajar dilakukan setelah melakukan observasi selama 1
minggu di minggu pertama PLP, seperti mengenal keadaan sekolah,
melihat bentuk program dan perangkat pembelajaran serta mengamati guru
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Setelah melakukaan observasi,
mahasiswa PLP kemudian akan menyusun RPP, bahan ajar, instrument
9

penilaian dan media pembelajaran dengan dibimbing oleh guru pamong.


Jika prosedur telah dijalankan semuanya, mahasiswa PLP dapat
melakukan proses pembelajaran kepada mahasiswa untuk melatih
profesionalisme sebagai calon guru. Sehingga program PLP sangatlah
penting untuk diikuti mahasiswa FKIP karena tidak hanya sebagai
persyaratan kelulusan akademik, namun juga dapat melatih keprofesional
sebagai calon guru yang akan siap untuk terjun langsung ke lapangan kerja
ketika sudah menjadi guru.
Adapun mahasiswa yang memprogramkan PLP di SMA Negeri 1 Palu
sebanyak 12 orang, dengan rincian, Program studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia 2 orang, pendidikan bahasa Inggris 1 orang, pendidikan
Geografi 2 orang, pendidikan Olahraga 3 orang, pendidikan Biologi 1
orang, pendidikan Sejarah 1 orang, dan pendidikan Matematika 2 orang.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
Tujuan utama pelaksanaan PLP adalah mendukung upaya
pembangunan pendidikan dalam konteks peningkatan kualitas dan
pemerataan pendidikan melalui keterlibatan mahasiwa sebagai
fasilitator dan motivator sekaligus pendamping kegiatan proses
pendidikan di sekolah. Dan sedangkan secara khusus pelaksanaan PLP
bertujuan untuk:
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat
menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah
dikuasai di bangku perkuliahan ke dalam kehidupan nyata di
sekolah.
2. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam manajerial dan
pembelajaran di sekolah, dalam rangka melatih dan
mengembangkan kompetensi dna keguruan atau kependidikan.
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari,
mengenal dan menghayati permasalahan lembaga pendidikan baik
10

terkait dengan proses pembelajaran maupun kegiatan manajerial


kelembagaan pendidikan.
4. Membangun kerja sama antara Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Tadulako dengan sekolah.
2. Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan PLP bagi para peserta
kegiatan ini antara lain :
a) Bagi mahasiswa PLP
- PLP memberikan suatu pengalaman bagi mahasiswa PLP dalam
upaya belajar untuk meningkatkan kemampuan mengajar
kepada siswa secara profesional. Serta memberikan pengalaman
kepada mahasiswa PLP untuk belajar membangun interaksi
antara guru dan siswa.
- Memberikan latihan dalam kemampuan berpikir ilmiah,
sistematis, rasional dan pemecahan masalah.
- Mampu mengembangkan pengetahuan tentang proses belajar
mengajar (PBM) dan tugas keguruan lainnya
b) Bagi sekolah
- Memperoleh kesempatan untuk dapat andil dalam menyiapkan
calon guru atau tenaga kependidikan yang profesional
- Mendapat bantuan pemikiran, tenaga, ilmu dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah
- Membantu mengatasi permasalahan yang ada di sekolah guna
meningkatkan kualitas pendidikan sekolah
c) Bagi fakultas
Memperoleh umpan balik dari pengalaman mahasiswa praktikan
terhadap perkembangan pendidikan di lapangan bagi penyesuaian
dan pengembangan program akademik fakultas.
11

BAB II
PENGENALAN SEKOLAH
A. Visi Misi Sekolah
Visi:
Dapat menghasilkan siswa yang berwawasan IMTAK IPTEK Seni dan
olahragawan dan /olahragwati yang handal
Misi:
1. Melaksanakan pembelajaran secara efektif, efesin, inovatif
2. Menumbuhkembangkan sikap kompetitif untuk berprestasi
3. Membina olahraga sepak takraw untuk berprestasi
4. Menumbuhkembangkan kemampuan berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa indonesia
5. Menumbuhkan dan mengamalkan penghayatan dan pengamalan
terhadap ajaran agama
6. Mengaktifkan pembinaan tari bagi siswa yang berbakat

B. Struktur organisasi dan Tata Kerja Sekolah


SMP Negeri 13 palu
1. Kepala Sekolah :Masnur, S.Pd, M. Pd.
2. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum :Muhctar luffi, S. Pd
3. Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan :Allen S Manganti, S.
Pd.
4. Wakil Kepala Sekolah Sarana dan Prasarana :Dra. fatma
5. Wakil Kepala Sekolah Humas :Iwayan Gede Sutirta
S. Pd
6. wakil Urusan Kurikulum :Mohammad Edwin
S.Pd
7. Dewan Komite :Alimudin S Kundje
8. Tata Usaha : syarifah
9. Kepala Tata Usaha
10. Kepala Leb. Biologi : Dra.hj. kartini
12

11. Kepala Leb. Komputer :


12. Kepala Perpustakaan :Tishar S.Pd

Struktur organisasi sekolah merupakan suatu bentuk yang berupa


urutan atau daftar yang berfungsi sebagai suatu upaya dalam
menjelaskan tugas dan fungsi dari setiap komponen penyelenggara
pendidikan yang bersangkutan dengan sekolah tersebut. Selain sebagai
penjelasan mengenai tugas dan fungsi dari setiap komponen yang
bersangkutan, pada struktur tersebut kita dapat melihat mengenai
kepeminpinan seseorang siapa yang menjadi peminpin dan siapa saja
yang dipimpin.
Berikut merupakan daftar atau urutan dari struktur organisasi sekolah,
diantaranya :
1. Kepala Sekolah
Secara singkatnya kepala sekolah dapat diartikan sebagai seorang
pemimpin dalam suatu sekolah. Namun secara garis besar kepala
sekolah merupakan seorang tenaga pendidik/guru yang diberi tugas
tambahan untuk memimpin suatu sekolah dalam menyelenggarakan
proses belajar mengajar yang sekaligus memiliki tanggung jawab
terhadap pengelolaan dan administrasi sekolah.
2. Wakil Kepala Sekolah
Wakil kepala sekolah merupakan seorang tenaga pendidik/guru
yang yang diberi tugas tambahan untuk membantu kepala sekolah
dalam menyelenggarakan proses pendidikan di sekolah. Dalam
membantu kepala sekolah, wakil kepala sekolah memiliki tugas yang
mencakup beberapa bidang yaitu sebagai berikut : Wakasek Bidang
Kurikulum, Wakasek Urusan Kesiswaan, Wakasek Bidang Humas,
Wakasek Urusan Sarana dan prasarana
3. Guru Mapel
13

Merupakan seorang tenaga pendidik atau pengajar yang memiliki


peran dan tanggung jawab dalam proses pembelajaran pada satu atau
dua bidang pelajaran.
4. Guru Kelas
Pada dasarnya guru kelas memiliki perbedaan dengan guru mapel.
Dilihat dari jam dan mata pelajaran yang diampu guru kelas lebih
banyak atau hampir semua pelajaran di ajarkan dalam satu kelas atau
satu rombongan belajar pada satuan pendiddikan. Namun dilihat dari
fungsinya baik guru mapel maupun guru kelas keduanya sama-sama
memiliki peran dan tanggung jawab dalam proses belajar mengajar di
dalam kelas.
5. Guru BK (Bimbingan Konseling)
Secara garis besar guru BK merupakan seorang tenaga
pendidik/guru yang memiliki tugas dan tanggung jawab memberikan
bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta didik di sekolah.
6. Tata Usaha
Merupakan seorang petugas sekolah yang berperan sebagai
pengelola dan pelaksana dalam tekhnis penyelenggaraan sistem
administrasi dan informasi di sekolah.

C. Peraturan dan tata tertib sekolah,


Tata Tertib Sekolah:
I. KETENTUAN JAM SEKOLAH DAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN
1. Sekolah dimulai senin-sabtu.
2. Semua siswa harus hadir disekolah selambat0lambatnya 10 menit
sebelum pelajaran dimulai.
3. Waktu pelajaran berlangsung tidak boleh ada gangguan.
4. Pengumuman sangat penting atau pengontrolan kelas harus seizin
kepala sekolah.
14

5. Selama pelajaran siswa tidak boleh menerima tamu kecuali dalam hal
yang sangat penting dan harus seizin kepala sekolah atau waktu
istirahat.
6. Siswa wajib masuk kelas dnegan tertib
II. KETERLAMBATAN
1. Siswa yang datang terlambat tidak diperbolehkan langsung masuk
kelas, melainkan harus melapor pada petugas piket atau guru atau wakil
kepala sekolah kesiswaan dan mengisi buku pribadi.
2. Siswa yang datang terlambat diperkenankan masuk kelas pada jam
pelajaran berikutnya setelah mendapat izin dari petugas piket atau wakil
kepala sekolah kesiswaan.
3. Siswa yang datang terlambat akan diberi sanksi poin sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
III. IZIN MENINGGALKAN PELAJARAN ATAU SEKOLAH
1. Izin meninggalkan pelajaran yang direncanakan sebelumnya harus
menyerahkan surat izin atau buku pribadi yang ditandatangani oleh
orang tua kepada wali kelas atau wakil kepala sekolah kesiswaan
2. Izin meninggalkan pelajara

secara mendadak karena sakit atau hal lain yang mendadak karena sakit
atau hal lain yang mendesak dilakukan dengan melapor kepada petugas
piket atau guru atau wakil kepala sekolah kesiswaan dengan mengisi
buku pribadi.
3. Siswa yang meninggalkan pembelajaran pada pergantian jam wajib
minta izin pada guru yang mengajar berikutnya.
4. Siswa meninggalkan pelajaran atau sekolah tanpa izin dianggap bolos
D. Kegiatan-kegiatan serimonial-formal sekolah
Selama observasi di SMP Negeri 13 Palu, kegiatan-kegiatan
serimonial-formal sekolah, yaitu: kegiatan upacara bendera yang wajib
diikuti oleh setiap siswa di SMP Negeri 13 Palu. Upacara bendera
15

dilaksanakan setiap hari Senin di Lapangan SMP Negeri 13 Palu pukul


07.15 WITA sampai dengan pukul 07.55 WITA.

E. Kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler,


SMP Negeri 13 Palu memiliki beragam kegiatan ekstrakurikuler
(ekskul). Kegiatan ekskul tersebut terbagi lagi ke dalam beberapa
Bidang yaitu :
Bidang 1 :
 Risma (Remaja Islam Mesjid)
 Bidang 2 :
 Upacara
Bidang 3
 Fokus & Mading
 OSIS
Bidang 4
 Pramuka
 Bulu tangkis
 Bola voli
 Futsal
 Takraw
Bidang 8
 Tari
 Alat musik daerah (gulitang, rebana, seruling, kakula,)
 Seni kaligrafi
Bidang 9
 TIK
Bidang 10 :
Perpustakaan

F. Praktik-praktik pembiasaan positif disekolah.


16

1. Shalat Dzuhur berjamaah


2. Shalat Ashar berjamaah
3. Galigaza (membersihkan semua lingkungan sekolah)
4. Hari pengadilan ( setiap yang tidak melaksanakan sholat bersama
dihukum pada hari rabu)
5. Setiap apel pagi sluruh siswa membaca asmaul husna
6. Membaca doa sebelum dan menutup jam mata pelajaran
7. Setiap hari kamis menggunakan sampoulu dan siga
8. Hari jum’at pertama seluruh siswa menggunakan seragam olahraga
dan melakukan kegiatan senam bersama jum’at kedua
menggunakan pakaian muslim dan melakasanakan sholat dhuha,
zikir dan membaca asmaul husna bersama setiap minggu secara
bergilir
17

BAB III
PRAKTEK PEMBELAJARAN

A. Praktek Pembelajaran Secara Terbimbing


Praktek pembelajaran secara terbimbing adalah praktek belajar yang dilakukan
oleh mahasiswa yang dibimbing oleh guru pamong. Pada kegiatan ini mahasiswa
dilatih keterampilan mengajarnya langsung di depan kelas dengan bimbingan atau
pengawasan dari guru pamong, dalam hal ini guru pamong adalah Yuli s,pd.
Sebelum mahasiswa masuk ke dalam kelas, mahasiswa PLP melakukan kegiatan
observasi selama 1 Minggu di dalam kelas pada tanggal 9-14 September 2019.
Disamping tugas praktek mengajar, mahasiswa PLP juga dibimbing dan
dibekali dengan tugas-tugas dalam mengajar antara lain yaitu :
1. Merancang Perangkat Pembelajaran
2. Mempelajari kurikulum K13 mengembangkan
materi pelajaran dan menyusun instrument penilaian
3. Merencanakan dan membuat satuan pelajaran,
memilih dan menyesuaikan materi dengan metode serta strategi belajar
mengajar.
4. Merancang strategi mengajar di dalam kelas.
5. Membuat soal evaluasi sebagai hasil dari mengajar.
Pada praktek pembelajaran terbimbing, penulis sedikit merasa grogi
karena selalu diawasi atau dipantau oleh guru pamong dan penulis takut akan
adanya kesalahan konsep sejarah ataupun penyampaian materi yang kurang sesuai
dengan yang sebenarnya namun, dengan berjalannya waktu penulis dapat
melaluinya dengan baik. Komentar dari guru pamong juga membuat semangat
penulis dalam mengajar meningkat dan memberikan banyak masukkan positif
bagi penulis dalam kegiatan mengajar kedepannya untuk menghadapi tingkah laku
siswa atau peserta didik yang selau kritis dan peka terhadap lingkungan dan
perkembangan zaman. Beliau mengatakan bahwa penguasaan materi dan
penguasaan lingkungan kelas itu penting dalam mengajar, itulah nasihat awal
18

yang diberikan oleh guru pamong saat penulis pertama kali mengajar di kelas dan
siswa-siswa pun merasa nyaman terhadap materi yang diberikan tanpa adanya
gangguan yang diakibatkan oleh hal-hal yang tidak diinginkan.
Semua tugas-tugas ini dibimbing oleh guru pamong untuk kelancaran
proses belajar mengajar bagi penulis yang nantinya bisa digunakan pada praktek
mengajar mandiri dan ujian praktek pembelajaran. Walaupun ada beberapa
kekurangan sehingga dikoreksi oleh guru pamong, penulis tidak mengalami
kesulitan maupun putus asa dan tetap semangat untuk melaluinya dengan berbagai
pembenahan perangkat pembelajaran dan persiapan materi dan konsep
pembelajaran Bahasa Indonesia. Penulis berusaha mengajar dengan memberikan
kenyamanan pada siswa terutama pada saat materi pembelajaran di dalam kelas.
Adapun kegiatan praktek pembelajaran secara terbimbing adalah sebagai berikut:

No Hari/Tanggal Mengajar Jam Kelas Pokok Bahasan


1. Senin , 16 september 07.55-09.15 IX B Mengidentifikasi Unsur
2019 Pembangun Karya
Dan dan IX
Sastra Dalam Teks
Sambung C Cerita Pendek
11.45-13.05

B. Praktek Pembelajaran Secara Mandiri


Praktek pembelajaran secara mandiri adalah praktek mengajar yang
dilakukan mahasiswa tanpa pengawasan langsung oleh guru pamong. Pada
kegiatan ini, penulis mendapatkan kesempatan untuk mengajar di kelas IX A,IX
B, IX C dan IX D adapun materi dan kegiatan praktek pembelajaran secara
mandiri adalah sebagai berikut:

No Hari/Tanggal Mengajar Jam Kelas Pokok Bahasan


.

1. Selasa, 17 september 07.15-09.15 dan IX D Mengidentifikasi Unsur


2019 09.05-11.05 B, Pembangun Karya Sastra
Dalam Teks Cerita
sambung 11.05- dan A
19

12.25 Pendek

2 Rabu, 18 september 08.35-09.55 dan IX C Mengidentifikasi Unsur


2019 sambung 11.05 dan A Pembangun Karya Sastra
Dalam Teks Cerita
-12.25
Pendek

3 Kamis 19 september 07.15-08.35 dan Mengidentifikasi Unsur


IX BPembangun Karya Sastra
2019 sambung 11.05-
dan D Dalam Teks Cerita
12.25
Pendek

4 Jumat 20 september 07.55-09.15 dan Mengidentifikasi Unsur


IX A Pembangun Karya Sastra
2019 sambung 09.45-
dan C Dalam Teks Cerita
11.05
Pendek

5 SABTU ,20 september 07.55-09.55 dan VIII Peristiwa-peristiwa


2019 sambung 11.05- C dan Sekitar Proklamasi dan
12-25 D Proses Terbentuknya
Negara Kesatuan
Republik Indonesia

6 Selasa, 27 Februari 08.35-09.55 dan VIII Peristiwa-peristiwa


2018 sambung 10.25- A dan Sekitar Proklamasi dan
Proses Terbentuknya
12.25 B
Negara Kesatuan
Republik Indonesia

7 Rabu, 28 Februari 2018 07.15-08.35 dan VIII Peristiwa-peristiwa


sambung 10.25- B dan Sekitar Proklamasi dan
Proses Terbentuknya
12.25 A
Negara Kesatuan
Republik Indonesia

8 Sabtu, 03 Maret 2018 07.55-09.15 dan VIII Peristiwa-peristiwa


sambung 11.05- C dan Sekitar Proklamasi dan
Proses Terbentuknya
13.00 D
Negara Kesatuan
Republik Indonesia

9 Senin, 05 Maret 2018 07.55-09.55 dan VIII Pranata Sosial Dalam


20

sambung 11.05- C dan Kehidupan Masyarakat


12-25 D

10 Selasa, 06 Maret 2018 08.35-09.55 dan VIII Pranata Sosial Dalam


sambung 10.25- A dan Kehidupan Masyarakat
12.25 B

11 Rabu, 07 Maret 2018 07.15-08.35 dan VIII Pranata Sosial Dalam


sambung 10.25- B dan Kehidupan Masyarakat
12.25 A

12 Sabtu, 10 Maret 2018 07.55-09.15 dan VIII Pranata Sosial Dalam


sambung 11.05- C dan Kehidupan Masyarakat
13.00 D

13 Senin, 12 Maret 2018 07.55-09.55 dan VIII Proses Pergerakan


sambung 11.05- C dan Nasional
12-25 D

14 Selasa, 13 Maret 2018 08.35-09.55 dan VIII Proses Pergerakan


sambung 10.25- A dan Nasional
12.25 B

15 Rabu, 15 Maret 2018 07.15-08.35 dan VIII Proses Pergerakan


sambung 10.25- B dan Nasional
12.25 A

16 Senin, 19 Maret 2018 07.55-09.55 dan VIII Masa Kolonialisme Dan


sambung 11.05- C dan Imperialisme
12-25 D

17 Selasa, 20 Maret 2018 08.35-09.55 dan VIII Masa Kolonialisme Dan


sambung 10.25- A dan Imperialisme
12.25 B

18 Rabu, 21 Maret 2018 07.15-08.35 dan VIII Masa Kolonialisme Dan


sambung 10.25- B dan Imperialisme
12.25 A
21

19 Sabtu, 24 Maret 2018 07.55-09.15 dan VIII Masa Kolonialisme Dan


sambung 11.05- C dan Imperialisme
13.00 D

C. Refleksi Pelaksanaan Praktek Pembelajaran

Pelaksanaan praktek pembelajaran hakekatnya tak pernah lepas dari


ketidak sempurnakan seorang manusia yang mana memiliki kelebihan dan
kekurangan. Hal tersebut juga dialami oleh mahasiswa peserta PLP dalam
melaksanakan praktek pembelajaran di kelas, satu diantaranya pada pelaksanaan
praktek pembelajaran terbimbing. Apabila dalam pelaksanaan pembelajaran
terdapat kesalahan yang tidak disengaja oleh mahasiswa peserta PLP, maka guru
pamong akan melakukan koreksi dan memberikan saran-saran yang membangun
sebagai pembelajaran bagi mahasiswa PLP untuk melaksanakan praktek
pembelajaran yang berikutnya. Pada pelaksanaan praktek pembelajaran untuk
yang pertama kali, guru pamong berkesempatan untuk mengikuti, sehingga
pelaksanaan praktek pembelajaran tersebut dikatakan pelaksanaan praktek
pembelajaran terbimbing. Adapun kelebihan dan kekurangan yang disampaikan
guru pamong pada pertemuan tersebut, kekurangannya yaitu interaksi tanya
jawab kepada peserta didik masih kurang kurang. Namun guru pamong
mengatakan bahwa mahasiswa PLP sudah cukup menguasai kelas, hanya perlu
bersikap lebih santai lagi namun tetap tegas.
Berdasarkan bimbingan yang diberikan pada pertemuan tersebut,
mahasiswa PLP berusaha untuk memperbaiki kekurangan yang dilakukan.
Mahasiswa PLP juga mempersiapkan bahan ajar dari berbagai sumber dan
mengkonsultasikan pada guru pamong sebelum melaksanakan praktek
pembelajaran. Selain itu, mahasiswa PLP juga merasa perlu menambah ilmu
tentang cara penguasaan kelas, sehingga pada saat pelaksanaan praktek
pembelajaran mahasiswa PLP bisa lebih santai dan menyatu dengan suasana
kelas.
Pada pertemuan berikutnya, mahasiswa PLP melaksanakan praktek
pembelajaran secara mandiri. Dengan bekal yang didapatkan dari pertemuan
22

pertama dan usaha-usaha yang telah dilakukan, mahasiswa PLP melaksanakan


praktek pembelajaran sesuai perencanaan yang telah dibuat. Pada pertemuan
selanjutnya, mahasiswa PLP sudah lebih terlatih dalam menyesuaikan langkah-
langkah pembelajaran pada RPP, dan merasa sudah lebih baik dalam
penguasaan kelas walaupun masih ada sedikit rasa gerogi saat menit-menit awal
pembelajaran dimulai.
Praktek pelaksanaan pembelajaran terus berlangsung secara mandiri
dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning dengan
pendekatan saintifik dan menggunakan kurikkulum K13. Sebelum melaksanakan
pembelajaran,mahasiswa PLP selalu berkonsultasi dengan guru pamong jika tidak
ada kesibukan. Segala hal yang dirasakan masih menjadi kekurangan dalam
mengajar menjadi bahan refleksi untuk setiap kali pertemuan.
Berdasarkan tugas yang diberikan ke siswa, diperoleh data nilai siswa
yang cukup memuaskan. Hanya masih ada beberapa siswa yang masih
membutuhkan bimbingan dalam pengerjaan tugas. Hal itu kembali menjadi
pelmbelajaran bagi mahasiswa PLP untuk lebih baik lagi dalam mentransfer ilmu
yang dimiliki.
23

BAB IV
PRAKTEK TUGAS-TUGAS KEGURUAN NON TEACHING

Kegiatan Non Teaching atau kegiatan tidak mengajar yang dilaksanakan


oleh Guru (mahasiswa) PLP UNTAD yaitu sebagai berikut:
A. Penanaman Pohon
Penanaman pohon mangga, ketapang kencana dilingkungan sekolah
dengan tujuan untuk untuk menambah penghijauan area depan sekolah.
B. Pembenahan Taman
pembenahan taman dengan merapikan taman dengan melakukan
pengecatan.
D. Pengadaan Lomba
lomba ranking 1 yang diikuti oleh seluruh siswa SMP Negeri 13 palu
untuk menambah wawasan siswa
24

BAB V
FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PELAKSANA PLP

A. Faktor Pendukung Pelaskanaan PLP


Dalam melaksanakan kegiatan PLP di SMP Negeri 3 Palu, ada beberapa hal
yang menjadi faktor pendukung guru (Mahasiswa PLP), yaitu:
1) Guru pamong yang selalu meluangkan waktunya saat guru (mahasiswa
PLP) ingin berkonsultasi;
2) Selain guru pamong, guru-guru mata pelajaran lain juga ikut membantu
guru (mahasiswa PLP) dalam mensukseskan kegiatan PLP;
3) Staf tata usaha yang membantu guru (mahasiswa PPL) dalam mencari data-
data sekolah yang diperlukan;
4) Tersedianya penjual makanan dekat ruang PLP;
5) Tempat sampah yang tersedia di setiap ruang kelas;
6) Tersedianya printer sehingga membuat guru (mahasiswa PLP) lebih mudah
untuk membuat perangkat belajar.
B. Faktor Penghambat Pelaksanaan PLP
Selain faktor pendukung, adapun yang menjadi faktor penghambat bagi guru
(mahasiswa PLP) dalam melaksanakan kegiatan PLP, yaitu:
1) Sebagian siswa yang kurang sopan santun, sulit diajak kerjasama, seperti
tidak mendengarkan apa yang di sampaikan oleh guru, tidak mau mencatat
pelajaran yang diberikan, tidak mau mendengarkan penjelasan guru, dan
bermain saat guru di dalam kelas;
2) Siswa yang tidak mau menerima anggota kelompok yang dibentuk oleh guru
(mahasiswa PLP);
3) Kurangnya sarana dan prasana pada saat kegiatan.
25

BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melalui program Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) ini dapat
memberikan pengalaman lapangan nyata bagi para mahasiswa sebagai calon Guru
dalam usaha memantapkan sikap profesional keguruan. Sehingga guru
(mahasiswa PLP) dapat mengetahui bagaimana cara menghadapi sikap siswa, cara
mengajar yang menyenangkan sehingga ketika mengajar tidak membuat siswa
merasa bosan atas apa yang telah diajarkan dikelas. Kemudian, dengan program
pengenalan lingkungan persekolahan (PLP) ini mahasiswa dapat mengetahui
banyak hal tentang guru, bagaimana menjadi guru yang professional dan
bagaimana menjadi sosok tauladan bagi para siswanya. Selain itu, dapat
mendorong para mahasiswa FKIP untuk senantiasa mawas diri atas kegiatan
profesional, sebagai tolak ukur kemampuan profesional guru dan sebagai bahan
pembelajaran untuk menjadi real teacher atau guru yang sebenarnya.

B. Saran
Agar kegiatan PLP dapat tercapai secara optimal sebagaimana yang
diharapakan oleh suatu lembaga pendidikan, maka para mahasiswa yang ingin
mengikuti kegiatan PLP hendaknya perlu dipersiapkan sedini mungkin, dan
dipermantap kembali melalui pendidikan dan latihan maupun pembekalan baik
observasi lapangan maupun simulasi di kampus.

.
26

DAFTAR PUSTAKA

Gazali Ramayadi.2016. pengenalan lingkungan persekolahan. Palu: FKIP


UNTAD

Putra Adihardianto. 2014. Laporan Kegiatan Persekolahan Praktek Pengalaman


Lapangan Terpadu. Palu: FKIP UNTAD

Wikipedia Ensiklopedia. 2019 “SMP Negeri 13 Palu.” Wikipedia Bahasa


Indonesia [Online]. Diakses pada tanggal 8 Mei 2014. Dapat diakses di
“https://id.wikipedia.org/wiki/SMP_Negeri_13_Palu”

Anda mungkin juga menyukai