KLH Mei

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MAKALAH

HUTAN TROPIS DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8

YULFINA A. YUSUF A 231 16 080

KELAS : C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada
kami dalam proses pembuatan makalah dengan pembahasan mengenai “HUTAN
TROPIS DI INDONESIA”.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bimbingan Bapak Dr. H. Amirudin Kasim M.Si selaku dosen mata kuliah
Kajian Lingkungan Hidupsehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat
teratasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dosen mata
kuliahKajian Lingkungan Hidup yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga kami termotivasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Kami menyadari bahwa tidak ada hasil karya manusia yang sempurna.
Makalah ini pun tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan.Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang besifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.Semoga hasil karya yang sederhana ini dapat memenuhi harapan dan
dapat berguna bagi pemakainya.

Palu, 12 November 2019

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................4
3.1 Pengertian Hutan Tropis.....................................................................................4
3.2 Bentuk Hutan Tropis............................................................................................4
3.3 Tipe Hutan Tropis Menurut Iklim di Indonesia..................................................7
3.4 Manfaat Hutan Tropis..........................................................................................8
3.5 Penyebab Kerusakan Hutan Tropis di Indonesia.................................................9
3.6 Cara Melestarikan Hutan Tropis di Indonesia.....................................................12
BAB IV PENUTUP...................................................................................................15
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................15
4.2 Saran.....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan
dan tumbuhan lainnya. Hutan menurut Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999
tentang kehutanan, hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan
lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam
persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat
dipisahkan. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang
luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida ( carbon
dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah,
dan merupakan salah satu aspek biosfer bumi yang paling penting.
Pada dasarnya hutan di bagi dua, hutan primer dan hutan sekunder. Hutan
perawan (primer) merupakan hutan yang masih asli dan belum pernah dibuka
oleh manusia. Hutan sekunder adalah hutan yang tumbuh kembali secara alami
setelah ditebang atau kerusakan yang cukup luas. Akibatnya, pepohonan di hutan
sekunder sering terlihat lebih endek dan kecil. Namun jika dibiarkan tanpa
gangguan untuk waktu yang panjang, kita akan sulit membedakan hutan
sekunder dan hutan primer. Di bawah kondisi yang sesuai, hutan sekunder akan
dapat pulih menjadi hutan primer setelah berusia ratusan tahun.
Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumber daya alam
berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil
manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian ada lahan
hutan. Sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal
seperti penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan
fauna, dan peran penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya
pemanasan global. Sebagai fungsi penyedia air bagi kehidupan hutan merupakan
salah satu kawasan yang sangat penting, hal ini dikarenakan hutan adalah tempat
bertumbuhnya berjuta tanaman.

1
Tumbuhan dan satwa yang berbagi tempat hidup yang sama justru lebih
banyak saling memengaruhi diantara mereka. Agar mampu bertahan hidup
dilingkungan tertentu, berbagai tumbuhan dan hewan memang harus memilih
antara bersaing dan bersekutu. Burung kutul, misalnya, menghinggapi punggung
banteng liar untuk mendapatkan kutu sebagai makanannya. Sebaliknya banteng
liar terbantu karena badannya terbebas dari sumber penyakit.
Jadi, hutan merupakan bentuk kehidupan yang berkembang dengan sangat
khas, rumit, dan dinamik. Pada akhirnya, cara semua penyusun hutan saling
menyesuaikan diri akan menghasilkan suatu bentuk klimaks, yaitu suatu bentuk
masyarakat tumbuhan dan satwa yang paling cocok dengan keadaan lingkungan
yang tersedia.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa Pengertian Hutan Tropis ?
1.2.2 Bagaimana Bentuk HutanTropis ?
1.2.3 Bagaiman Tipe Hutan Tropis Menurut Iklim di Indonesia ?
1.2.4 Apa Manfaat Hutan Tropis ?
1.2.5 Apa Penyebab Kerusakan Hutan Tropis di Indonesia ?
1.2.6 Bagaimana Cara Melestarikan Hutan Tropis di Indonesia ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui Pengertian Hutan tropis.
1.3.2 Mengetahui Bentuk Hutan Tropis.
1.3.3 Mengetahui Tipe Hutan Tropis Menurut Iklim di Indonesia.
1.3.4 Mengetahui Manfaat Hutan Tropis.
1.3.5 Mengetahui Penyebab Kerusakan Hutan Tropis di Indonesia.
1.3.6 Mengetahui Cara Melestarikan Hutan Tropis di Indonesia.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
Hutan dapat memperbaiki kondisi lingkungan dan ekologi serta menyediakan
bahan mentah bagi industri dan bangunan. Fungsi hutan diantaranya adalah sebagai
berikut (Suparmoko, 1997): a. Mengatur tata air, mencegah dan membatasi banjir,
erosi, serta memelihara kesuburan tanah. b. Menyediakan hasil hutan untuk keperluan
masyarakat pada umumnya dan khususnya untuk keperluan pembangunan industri
dan ekspor sehingga menunjang pembangunan ekonomi. c. Melindungi suasana iklim
dan memberi daya pengaruh yang baik. d. Memberikan keindahan alam pada
umumnya dan khususnya dalam bentuk cagar alam suaka margasatwa, taman
perburuan dan taman wisata, serta sebagai laboratorium untuk ilmu pengetahuan,
pendidikan dan pariwisata. e. Merupakan salah satu unsur strategis pembangunan
nasional. Struktur dan Komposisi Vegetasi Struktur komunitas tumbuhan
didefinisikan sebagai distribusi spasial daun, batang dan akar dari semua populasi
yang hidup bersama dalam suatu stand. Kenampakan struktur vegetasi pada dasarnya
berhubungan dengan karakteristik distribusi spasial biomasa (Indriyanto, 2008),
secara garis besar struktur vegetasi dibatasi oleh 3 komponen, yaitu a. Struktur
vertikal, berupa susunan vertikal spesies-spesies tumbuhan dalam lapisan-lapisan atau
strata. b. Struktur horizontal, berupa distribusi spasial individu suatu spesies menurut
pola tertentu dibandingkan dengan spesies lain atau vegetasi secara keseluruhan. c.
kemelimpahan tiap spesies tumbuhan yang ada, kemelimpahan dapat dinyatakan
secara kuantitatif dengan nilai kerapatan (Fachrul, 2008). Hutan hujan tropis terkenal
karena pelapisannya, ini berarti bahwa populasi campuran di dalamnya disusun pada
arah vertikal dengan jarak teratur secara kontinyu. Pelapisan vertikal komunitas hutan
mempunyai sebaran populasi hewan yang hidup dalam hutan tersebut, baik untuk
mencari makanan atau bertahan hidup (Whitmore, 1975).

3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Hutan Tropis
Hutan tropis adalah hutan alam yang terletak di antara garis 23°27" Lintang
Utara dan 23°27" Lintang Selatan, berada pada daerah iklim tropis. Hutan Tropis
terdapat di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara, Australia bagian Utara, sebagian
besar wilayah Afrika, Kepulauan Pasifik, Amerika Tengah dan sebagian besar
wilayah Amerika Selatan. Luas dari daerah tropis mencakup 30 persen dari
keseluruhan wilayah di permukaan bumi.

Di daerah hutan tropis hanya terdapat dua musim yaitu musim hujan dan
musim kemarau, dengan curah hujan yang tinggi.Berbeda dengan daerah sub tropis
atau temperate yang mempunyai empat musim yaitu musim panas (summer), musim
gugur (autum), musim dingin (winter) dan musim semi (spring).

Keragaman jenis satwa maupun flora di daerah hutan tropis sangat tinggi
dibandingkan pada lokasi yang lain. Kondisi habitat pada daerah hutan tropis sangat
heterogen,menyebabkan muculnya keanekaragaman jenis yang
tinggi.Keranekaragaman jenis yang terbesar terdapat pada hutan tropis di Asia
Tenggara, kemudian hutan tropis Amazon setelah itu hutan tropis Afrika. Perkiraan
jumlah spesies pohon di hutan tropis Asia Tenggara sebanyak 12.000 - 15.000
spesies, untuk hutan tropis Amazon Amerika Latin sebesar 5000 - 7000 spesies,
sedang pada hutan tropis Afrika sebesar 2000 - 5000 spesies.

3.2 Bentuk Hutan tropis

Secara umum terdapat tiga bentuk hutan tropis :

1. Hutan tropis kering

4
Penyebaran tipe ekosistem hutan hujan bawah atau kering meliputi
pulau-pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Irian,Sulawesi,
dan beberapa pulau di Maluku misalnya di pulau Taliabu, Mangole,
Sanan, dan Obi. Di hutan hujan bawah atau kering banyak terdapat
spesiespohon anggota famili Diptono carpaceae terutama anggota genus
Shorea, Dipterocarpus, Hopea, Vatiea, Dryobalanopa, dan Cotyledo
bium. Dengan demikin hutan hujan bawah disebut juga hutan
Dipterocarps. Selain spesis pohon anggota famili Dipterocarpacea
tersebut juga terdapat spesies pohon lain dari anggota famili Lauraceae,
serta anggota pohon-pohon anggota genus Agathis.
Pada ekosistem hutan hujan bawah atau kering di Jawa dan Nusa
Tenggara terdapat spesis pohon anggota Altingia, serta spesis-spesis
pohon dari famili Leguminosae. Adapun ekosistem hujan bawah di
Sulawesi, Maliku, Irian, merupakan hutan campuran yang didominasi oleh
spesies pohon palaqulum spp. Spesies-spesies tumbuhan merambat yang
banyak dijumpai di hutan hujan bawah adalah anggota famili
Apocynaceae, Araceae, dan berbagai spesies lain.
Karakteristik dari hutan hujan bawah atau hutan tropis kering ini adalah :
 Curah hujan 250-1000 mm\tahun
 Tajuk terbuka
 Spesies pohon pendek, tumbuhan berlukar unggul
 Keanekaragaman tumbuhan relative rendah
 Air merupakan faktor lingkungan pembatas
 Bisa dihuni manusia
2. Hutan tropis basah
Penyebaran tipe ekosistem hutan hujan tengah/hutan tropis basah
meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, sebagian daerah Indonesia
Timur, Aceh, dan Sumatra Utara. Secara umum, ekosistem hutan hujan

5
tengah didominasi oleh genus Quercus, dan spesies pohon anggota famili
Magnoliaceae. Dibeberapa daerah, tipe ekosistem hutan hujan tengah
agak khas, misalnya di Aceh dan Sumatra Utara terdapat spesies pohon
pinus merkusii, di Jawa Tengah terdapat spesies pohon Anaphalis
javanica,dibeberapa daerah di Jawa Timur terdapat spesies
pohonCasuarina spp, di Sulawesi terdapat kelempok spesies pohon
anggota genus Agahtis dan Podocarpus. Di sebagian daerah Indonesia
Timur terdapat spesies pohon anggota genus Trema, Vacinium, dan pohon
Podocarpus, sedangkan spesies pohon anggota famili Dipterocarpaceae
hanya terdapat pada daerah-daerah yang memiliki ketinggian tempat 1.200
m dpl.
Karakteristik dari hutan tropis basah atau hutan hujan basah adalah :
 Curah hujan 1000-3500 mm/tahun
 Tajuk tertutup; tumbuhan tinggi
 Keanekaragaman ini, memiliki pohon-pohon bernilai ekonomi
tinggi pula
 Palingbanyak dan paling sering diganggu manusia untuk pertanian
baik berpindah-pindah maupun menetap. Disini pulalah
pemukiman manusia berkembang dengan makmur dan pesat;
 Hutan-hutan tanaman / buatan dari hasil tumbuh dengan baik
disini.
3. Hutan hujan tropis
Penyebaran tipe ekosistem hutan hujan atas hanya ada di Irian Jaya
dan dibagian daerah Indonesia bagian barat. Tipe ekosistem hutan hujan
atas pada umumnya berupa kelompok hutan yang terpisah-pisah oleh
padang rumput dan belukar.

Pada ekosistem hutan hujan atas di Irian Jaya banyak mengandung


spesies pohon Conifer (pohon berdaun jarum) genus Dacrydium,

6
Libecedrus, Phylocladus, dan Podocarpus. Disamping itu, mengandung
juga spesies pohon Eugenia spp. dan Calophyllum, sedangkan disebagian
daerah Indonesia Barat dijumpai juga kelompok-kelompok tegakan
Leptospermum,Tristania, dan Phyllocladus yang tumbuh dalam ekosistem
hutan hujan atas pada daerah yang memiliki ketinggian tempat lebih dari
3.300 m dpl.

Karakteristik dari hutan hujan tropis/hutan hujan atas adalah :

 Curah hujan amat tinggi, lebih dari 3.500 mm/tahun ;


 Air disini justru terlampau melimpah;
 Dalam kondisi alaminya, pertumbuhan vegetasi, daur ulang materi,
kemmpuan pemulihan diri mencapai maksimum;
 Keanekaragaman tumbuhan dan hewan tertinggi;
 Tidak baik untuk pemukiman manusia
 Kesuburan tanah mudah turun karena tercuci oleh curah hujan
yang tinggi. Peristiwa erosi dan banjir sangat besar, khususnya di
lahan belereng, bukit dan gunung

3.3 Tipe Hutan Tropis Menurut Iklim di Indonesia

1. Hutan tropis basah

Hutan tropis basah adalah hutan yang memperoleh curah hujan


yang tinggi, sering juga kita kenal dengan istilah hutan pamah. Hutan
jenis ini dapat dijumpai di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku
bagian utara dan Papua. Jenis-jenis yang umum ditemukan di hutan ini
yaitu : Meranti, keruing, kapur, kayu besi, kayu hitam.

2. Hutan muson basah

7
Hutan muson basah merupakan hutan yang umumnya merupakan
hutan yang di jumpai di Jawa Tengah dan Jawa Timut, periode musim
kemarau 4-6 bulan. Curah hujan yang dialami dalam satu tahun 1.200
mm – 2.000 mm. Jenis-jenis pohon yang tumbuh dihutan ini antara
lain jati, mahoni, sonokeling, pilang, dan kelampis.

3. Hutan muson kering


Hutan muson kering terdapat diujung timur Jawa, Bali,
Lombok dan Sumbawa. Tipe hutan ini berada pada lokasi yang
memiliki musim kemarau berkisar antara 6-8 bulan. Curah hujan
dalam setahun kurang dari 1.250 mm. Jenis pohon yang tumbuh
pada hutan ini yaitu : jati dan eukaliptus.

3.4 Manfaat Hutan Tropis

 Menyediakan bahan pangan, sandang, papan, energi, makanan ternak,


obat dst.
 Habitat : satwa liar
 Perlindungan lingkungan hidup.
 Sumber kayu balok.
 Sumber daya air bersih di permukaan atau dalam tanah bergantung juga
pada keutuhan hutan tropis.
 Tempat rekreasi.
 Sumber daya nabati juga terkaya disini (mengandung kurang lebih
3.000.000 spesies tumbuhan dan hewan.
 Penghasilan bahan ekspor.
- Hutan tropis asia tenggara ( termasuk Indonesia mengekspor kayu
balok 70% khusunya ke Jepang, Taiwan, Korea Selatan dan beberapa
negara lainnya

8
- Ekapor kayu hingga kini terus meningkat dengan kecepatan 7,5%
dalam volume atau 17% (dalam nilai uang) pertahun selama 10 tahun
terakhur ini.
- Ekspor lateks, damar, minyak asirih, bahan obat, rotan, biji-bijian,
tumbuhan hias juga tinggi.
 Dalam skala global mempunyai peran penting sebagai bahan studi ilmu
pengetahuan dan sebagai sarana pendidikan.
 Pelunak iklim mikro dan makro.
3.5 Penyebab Kerusakan Hutan Tropis di Indonesia
Kerusakan hutan ini bisa disebabkan karena proses alam secara alami maupun
karena ulah manusia. Manusia sebagai makhluk yang paling leluasa untuk
melakukan berbagai macam aktivitas di atas Bumi ini terkadang tidak sadar telah
merusak hutan. Berikut ini merupakan penyebab kerusakan hutan yang berupa
proses alam maupun aktivitas manusia:
a. Pembabatan hutan dengan sengaja
Pembabatan merupakan penyebab dari kerusakan hutan yang
pertama.Pembabatan hutan ini dilakukan secara sengaja oleh
manusia.pembabatan hutan ini pastinya berupa penebangan hutan secara
massal. Pembabatan hutan ini menyebabkan matinya banyak pepohonan
dan juga menyebabkan binatang-binatang kehilangan rumahnya.Manusia
melakukan pembabatan hutan karena berbagai tujuan, salah satunya
adalah pembukaan lahan baru untuk bercocok tanam maupun untuk
pemukiman dan industri.Pembabatan hutan ini adalah kerusakan hutan
yang bersifat serius, terutama jika tidak segera ditindak-lanjuti oleh
pemerintah dan penegak hukum.
b. Pembakaran hutan dengan sengaja
Penyebab kerusakan hutan yang kedua adalah pembakaran hutan yang
dilakukan sengaja oleh manusia. Kebakaran hutan bisa disebabkan karena

9
proses alamiah maupun sengaja oleh manusia. Namun kebakaran hutan
yang dilakukan secara sengaja oleh manusia biasanya menyebabkan
kerusakan hutan yang lebih besar.Hal ini karena biasanya manusia dalam
melakukan pembakaran hutan meliputi wilayah yang sangat luas. Sama
dengan halnya pembabatan hutan, pembakaran hutan juga akan
memusnahkan pepohonan dan juga menyebabkan hilangnya tempat
tinggal bagi banyak binatang yang hidup di dalam hutan tersebut.
c. Penebangan hutan secara liar dengan disengaja
Penyebab kerusakan hutan selanjutnya adalah penebagan hutan secara
liar dengan disengaja. Tentunya sama dengan pembabatan hutan,
penebangan hutan secara liar ini artinya menebang pepohonan yang ada di
hutan dengan tanpa ijin dari petugas atau pemerintah. Penebangan hutan
secara liar ini adalah kemauan manusia sendiri.Dan penebangan hutan
secara liar yang menyebabkan kerusakan pada hutan ini adalah yang
disengaja. Karena penebangan yang disengaja biasanya akan
menyebabkan kecanduan sehingga akan melakukan penebangan secara
berulang- ulang dan menyebabkan banyak pohon yang mati.
d. Sistem cocok tanam perladangan yang berpindah
Penyebab dari kerusakan hutan yang selanjutnya adalah ladang
bercocok tanam yang berpindah.Manusia memang menjadikan cocok
tanam sebagai salah satu sumber mata pencaharian.Bercocok tanam
tersebut bisa berupa pertanian maupun perkebunan. Ketika lahan suatu
daerah sudah dipenuhi dengan pemukiman penduduk, maka masyarakat
akan mencari lahan baru untuk melakukan cocok tanam. Salah satu
alternatif lahan yang digunakan adalah lahan hutan.
Maka dari itulah manusia bisa dengan sengaja menebang pepohonan
yang ada di hutan dan membuka lahan untuk bercocok tanam. Meskipun
sama- sama ditanami tumbuh- tumbuhan namun  hutan yang digunakan

10
sebagai lahan cocok tanam tetap akan berbedafungsi hutan dengan hutan
yang semestinya. Maka hal inilah yang disebut sebagai kerusakan hutan.
e. Usaha pertambangan yang berada di wilayah hutan
Usaha pertambangan yang dilakukan di wilayah hutan juga akan
menyebabkan kerusakan pada hutan. Usaha pertambangan dilakukan
dengan mengambil barang tambang yang tersimpan di dalam tanah. Oleh
karena itulah pasti tanah akan digali demi mendapatkan barang tambang
tersebut. Hal seperti ini akan menyebabkan kerusakan pada tanah tersebut.
Dan apabila hal seperti ini terjadi di wilayah hutan maka akan menjadikan
hutan tersebut mengalami kerusakan, yaitu tanah di hutan akan rusak dan
tidak akan berfungsi dengan baik seperti seharusnya.
f. Transmigrasi
Transmigrasi juga bisa dikatakan sebagai salah satu hal yang
menyebabkan kerusakan pada hutan. Transmigrasi akan menyebabkan
munculnya lahan pemukiman baru. Transmigrasi pada umumnya
dilakukan dari tempat yang ramai menuju tempat yang sepi demi
kemerataan pemukiman. Namun hal ini biasanya akan menggunakan lahan
hutan untuk membuka lahan pemukinan yang baru. Hal ini otomatis akan
menyebabkan pohon-pohon ditebangi agar bisa digunakan untuk membuat
tempat pemukinan yang baru. Jika banyak pohon-pohon yang ditebangi
maka hutan tidak akan berfungsi yang sebenarnya dan dibutuhkan oleh
alam.
g. Musim kemarau yang berlangsung lama
Penyebab dari alam yang dapat menyebabkan kerusakan pada hutan
adalah musim kemarauyang berlangsung terlampau lama. Musim kemarau
yang berlangsung terlalu lama akan menjadikan pepohonan kering dan
juga mati. Selain itu, musim kemarau juga akan menyebabkan struktur
tanah juga akan rusak. Maka dari itu tanah di hutan juga akan rusak akibat

11
musim kemarau yang terlampau panjang. Oleh karena itulah musim
kemarau yang panjang ini akan menyebabkan kerusakan pada hutan.

3.6 Cara Melestarikan Hutan Tropis di Indonesia


1. Penanaman Kembali Hutan
Cara pertama dan paling sering digunakan untuk melestarikan hutan
yaitu melakukan penanaman kembali dan rehabilitasi hutan. Dalam
melakukan rehabilitasi hutan perlu diketahui seberapa besar kerusakan yang
dialami hutan dan bagaimana cara merehabilitasi hutan yang telah gundul.
Meskipun tidak semua hutan bisa ditanami kembali, akan tetapi ada beberapa
hutan yang dapat pulih kembali setela beberapa pohonnya ditebangi.
Pemulihan secara alami bisa dipercepat dengan membantu menanam kembali
pohon-pohon yang telah ditebang.
Wilayah hutan yang tidak bisa direhabilitasi atau ditanami pohon
kembali, biasanya akan dijadikan lahan pertanian oleh penduduk disekitar
hutan. Ketika penduduk yang bermukim di sekitar hutan sudah memiliki lahan
untuk bercocok tanam dan menjadi sumber pangan, harapannya mereka tidak
lagi melakukan penebangan pohon di hutan. Dengan demikian kelestarian
hutan bisa tetap terjaga.
2. Memperkaya kesuburan tanah di hutan
Tanah mempunyai peran penting bagi hutan tropis. Ketika tanah di
hutan tropis subur, maka pohon-pohon akan mudah tumbuh kembali setelah di
tebang. Jika tanah di hutan tropistandus, maka regenarasi pohon akan
berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Kesuburan tanah dapat diperkaya
dengan menggunakan tulang belulang hewan yang sudah mati dan juga pupuk
alami yang diperoleh dari dedaunan hutan yang telah mengering.
3. Melakukan edukasi kepada masyarakat
Di Indonesia sendiri masih banyak penduduk lokal terutama suku
pedalaman yang tidak paham tentang peran penting hujan tropis.Hal tersebut

12
tentu dapat menyebabkan terjadi penebangan dan perambahan hutan hujan
tropis secara sembarangan.Agar mereka paham tentang peran hutan hujan
tropis, perlu dilakukan edukasi terhadap masyarakat sekitar hutan.
Masyarakat harus tahu bahwa hutan hujan tropis merupakan bagian
penting dari kehidupan, baik itu kehidupan manusia maupun makhluk hidup
lainnya.Hutan hujan tropis juga menjadi sumber air bersih yang harus dijaga
kelestarianya.Selain itu, hutan hujan tropis adalah tempat tinggal atau habitat
bagi beberapa satwa endemik yang hanya bisa hidup di daerah tertentu.
Dengan mengedukasi masyarakat, harapannya masyarakat mengerti arti
penting hutan hujan tropis dan dapat berperan aktif dalam melestarikannya .
4. Mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap hutan
Masyarakat lokal di sekitar hutan biasanya menggantungkan hidupnya
kepada hutan secara langsung.Mereka mencari makan di hutan dan melakukan
perburuan di hutan.Meskipun perburuan yang mereka lakukan tidak secara
besar-besaran, hal itu tetap saja dapat mengurangi populasi satwa di hutan
terutama satwa yang dilindungi.Mengurangi ketergantungan masyarakat
terhadap hutan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan taraf hidup
mereka. Meningkatkan kesejahteraan mereka sama hal-nya dengan
melindungi hutan hujan tropis dari kerusakan. Jika pemerintah tidak berperan
aktif dalam meningkatkan taraf hidup masyarakatnya terutama mereka yang
tinggal di sekitar hutan, maka tidak akan mudah untuk menghentikan
kerusakan hutan. Bila menghentikan kerusakan hutan hujan tropis saja sulit
dilakukan, maka melestarikan hutan juga tidak akan mudah dilakukan.
5. Menjadikan hutan hujan sebagai cagar alam
Cara yang dinilai paling efektif untuk melestarikan hutan hujan tropis
adalah dengan menjadikan hutan hujan sebagai cagar alam yang dilindungi
keberadaannya.Cagar alam juga bisa dijadikan tempat wisata edukasi (hutan
wisata).Dengan belajar langsung di alam, harapannya masyarakat lebih
merasakan dan peka dengan permasalahan yang terjadi di hutan hujan

13
tropis.Penduduk di sekitar hutan hujan tropis juga bisa dijadikan sebagai
pengelola wisata hutan tersebut karena merekalah yang sebenarnya paling
tahu tentang seluk beluk hutan. Setelah menerima pendidikan tentang
pentingnya menjaga hutan, penduduk lokal akan menjadi garis depan yang
menjaga kelestarian ekosistem hutan hujan tropis. Jika penduduk lokal dan
masyarakat secara umum bisa saling bersinergi, maka akan semakin mudah
dalam mewujudkan kelestarian hutan hujan tropis.
6. Melindungi satwa langka yang hidup di hutan
Keberadaan beberapa satwa mempengaruhi ekosistem hutan.Satwa
tersebut biasanya adalah hewan-hewan karnivora yang sudah terancam punah,
misalnya harimau. Dalam rantai makanan, harimau akan memangsa rusa atau
hewan- hewan herbivora lainnya. Hal ini berkaitan dengan aliran energi dalam
ekosistem. Jika populasi harimau berkurang atau terancam punah, maka
populasi hewan yang menjadi mangsanya akan bertambah.Banyaknya
populasi hewan- hewan herbivora akan mempengaruhi kehidupan tanaman di
hutan hujan tropis. Tanaman yang baru saja tumbuh bisa saja mati karena
hewan- hewan herbivora memakan tunas atau daun- daun yang masih muda.
Ketika hal tersebut dibiarkan maka regenerasi hutan hujan akan terhambat.
Karena hal itu, maka menjadi penting untuk melindungsi satwa- satwa di
hutan hujan agar ekosistem hutan tetap seimbang .
7. Membuat undang- undang yang melindungi keberadaan hutan
Peran serta lembaga legislatif untuk melestarikan hutan hujan tropis
dapat diwujudkan dengan cara membuat undang-undang yang berpihak pada
kelestarian hutan. Undang-undang juga harus membahas sanksi bagi pihak-
pihak yang secara sengaja melakukan kerusakan terhadap hutan.Aparat
keamanan juga harus menindak tegas mereka yang melanggar peraturan yang
telah dibuat.Semua usaha tersebut dapat terwujud jika masyarakat dan
organisasi sosial juga melakukan pengawasan terhadap pelakasanaan
perundangan- undangan yang sudah dibuat.

14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan
dan tumbuhan lainnya. Hutan menurut Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999
tentang kehutanan, hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan
berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam
lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.Hutan tropis adalah
hutan alam yang terletak di antara garis 23°27" Lintang Utara dan 23°27" Lintang
Selatan, berada pada daerah iklim tropis. Secara umum terdapat tiga bentuk hutan
tropis yaitu, hutan tropis kering, hutan tropis basah, dan hutan hujan tropis.
Sedangkan tipe hutan tropis menurut iklim di indonesia yaitu hutan tropis basah,
hutan muson basah, dan hutan muson kering. Adapun manfaat dari hutan tropis yaitu
menyediakan bahan pangan, sandang, papan, energi, makanan ternak, obad dst,
perlindungan lingkungan hidup, tempat rekreasi dan sebagainya.
Penyebab kerusakan hutan tropis antara lain :
a. Pembabatan hutan dengan sengaja
b. Pembakaran hutan dengan sengaja
c. Penebangan hutan secara liar dengan sengaja
d. Sistem cocok tanam perladangan yang berpindah
e. Usaha pertambangan yang berada di wilayah hutan
f. Transmigrasi
g. Musim kemarau yang berlangsung lama
Cara melestarikan hutan tropis di Indonesia
1. Penanaman kembali hutan
2. Memperkaya kesuburan tanah di hutan
3. Melakukan edukasi kepada masyarakat
4. Mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap hutan
5. Menjadikan hutan sebagai cagar budaya alam

15
6. Melindungi satwa langka yang hidup di hutan
7. Membuat undang-undang yang melindungi keberadaan hutan
4.2 Saran
Dengan selesainya penyusunan makalah ini, diharapkan mampu memberikan
informasi yang lebih luas mengenai hutan tropis, pengaplikasiannya dalam kehidupan
sehari-hari serta perlunya pembelajaran yang lebih lanjut dan mendalam untuk
menambah pengetahuan. Makalah ini masih perlu diperbaiki lagi mengenai cara
penulisannya, pemuatan materinya serta informasi materi yang ada di dalamnya dan
penyusun berharap adanya kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah.

16
DAFTAR PUSTAKA
Wijana, Nyoman. 2014. Ilmu Lingkungan Edisi 2. Yogyakarta : Graha Ilmu.

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hutan/cara-melestarikan-hutan( 9November
2019, 16.00 Wita )

https://ilmugeografi.com/bencana-alam/kerusakan-hutan( 10 November 2019, 08.00


Wita )

https://www.academia.edu/34802193/MAKALAH_HUTAN_HUJAN_TROPIS ( 10
November 2019, 08.30 Wita )

https://docplayer.info/45861515-Bab-ii-landasan-teori.html ( 10 November 2019,


16.00 Wita )

17

Anda mungkin juga menyukai