Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI ANALISA

PERILAKU ORGANISASI DALAM PERUSAHAAN DI


MASA COVID-19 DAN MASA NEW NORMAL
(Studi kasus PT Matahari Department Store Tbk)

Dosen Pengampu :
Susi Yuliastanty,Mm

Disusun Oleh :

Monica Pricilia Novita


1710003530001

UNIVERSITAS EKA SAKTI PADANG


FAKULTAS EKONOMI
BAB I

1.1 Latar Belakang


Department store adalah tempat berbelanja yang kini semakin
diminati oleh konsumen. Hal tersebut dikarenakan department store
dapat memberikan kelebihan seperti keleluasaan bagi konsumen
untuk memilih barang-barang yang diminati dengan berbagai
alternatif pilihan harga, merek, ukuran dan kualitas dari produk
yang dibutuhkan. Beberapa department store yang ada di Indonesia
diantaranya seperti PT.

Matahari department store, Ramayana department store, Yogya


department store, Borma department store dll. Pesatnya
perkembangan department store di Indonesia didorong oleh ekspansi
usaha Matahari Department Store dan Ramayana department store
yang menguasai sekitar 55% pangsa pasar. (Bank Mandiri, 2014 : 2).
Banyaknya perusahaan ritel terutama department store membuat
konsumen menghadapi banyak pertimbangan dalam memilih
department store.

PT. Matahari department store Tbk (Matahari) merupakan salah satu


industri ritel yang ada di Indonesia. PT. Matahari department store
Tbk (Matahari) menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat seperti
pakaian, aksesoris, perlengkapan kecantikan dan perlengkapan
rumah untuk konsumen yang menghargai nilai mode dan nilai
tambah. Didukung oleh jaringan pemasok lokal dan internasional
terpercaya, gabungan antara mode yang terjangkau, gerai dengan
visual yang menarik, berkualitas dan modern, memberikan
pengalaman berbelanja yang dinamis dan menyenangkan, dan
menjadikan Matahari sebagai department store pilihan utama bagi
kelas menengah Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang
masalah
diatas, maka rumusan masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi/situasi di Matahari department store cabang
Padang Sebelum Masa Pandemi?
2. Bagaimana kondisi/situasi di Matahari department store cabang
Padang Sesudah Masa Pandemi atau New normal life?

1.3 Hipotesa
Adapun hipotesa dari penelitian yang dilakukan adalah untuk
mengetahui :
1. Tanggapan konsumen mengenai penetapan harga di Matahari
department store cabang Padang.
2. Tanggapan konsumen mengenai suasana toko di Matahari
department store cabang Padang.
3. Tanggapan konsumen mengenai citra toko Matahari department
store cabang Padang.
BAB II

1. Landasan Teori

Pandemi COVID-19 yang menghantam Indonesia selama tiga


bulan terakhir tidak dimungkiri membawa signifikansi penting
terhadap sektor perekonomian. Pemberlakuan PSBB secara
langsung ataupun tidak, telah berdampak pada sektor industri
yang harus mengurangi biaya produksi (cost of production)
dengan menutup pabrik, merumahkan karyawan, hingga
melakukan PHK, sebagai upaya rasional dalam merespons
penurunan jumlah permintaan dan pendapatan.

Hal ini membawa efek domino seperti meningkatnya jumlah


pengangguran dan penurunan kualitas hidup masyarakat.
Pemerintah pun harus merogoh kocek lumayan dari anggaran
negara untuk menyediakan stimulus fiskal dalam rangka
menopang berbagai sektor yang terdampak. Secara lugas,
pandemi COVID-19 dalam tiga bulan terakhir telah
menimbulkan guncangan yang cukup hebat (turbulensi)
terhadap perekonomian nasional.

Kondisi tersebut pada akhirnya membawa pemerintah


Indonesia pada pemahaman untuk menerapkan kebijakan new
normal sebagai respons realistis terhadap eksistensi COVID-19
serta resultansi analisis di berbagai sektor kehidupan nasional,
khususnya masa depan perekonomian nasional dalam jangka
menengah dan jangka panjang. Hal ini diperkuat dengan
estimasi penemuan vaksin sebagai satu-satunya senjata untuk
menanggulangi COVID-19 yang belum bisa ditemukan dalam
waktu singkat karena masih dalam tahap pengembangan dan
membutuhkan waktu untuk uji coba.

2. Faktor Indikator
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi citra toko antara
lain lokasi dari toko tersebut, kualitas produk yang ditawarkan,
harga yang dibebankan kepada setiap produk, promosi yang
dilakukan oleh perusahaan, kualitas pelayanan yang diberikan
serta suasana toko yang diberikan untuk memberikan
kenyamanan.

3. Kerangka Konseptual
Pertama adalah penetapan objektif yang hendak dicapai.
Objektif merupakan alasan dasar mengapa sebuah kebijakan
dikeluarkan. Secara eksplisit, penerapan kebijakan new
normal ini memiliki relevansi kuat dengan upaya pemerintah
untuk menggerakkan sektor perekonomian nasional yang laju
pertumbuhannya di kuartal pertama 2020 hanya berada pada
level 2,97%.

Kedua, social acceptance atau tingkat penerimaan masyarakat.


Masyarakat sebagai penerima manfaat (beneficiaries) harus
benar-benar memahami objektif dari kebijakan ini untuk
mendorong kepatuhan dan mereduksi resistensi dalam
implementasi kebijakan. Oleh sebab itu, transparansi data dan
informasi melalui skema sosialisasi terbuka adalah sebuah
kewajiban yang harus dipenuhi pemerintah. Pemerintah harus
meyakinkan masyarakat bahwa model kebijakan inilah yang
paling tepat untuk situasi dan kondisi yang ada.
Ketiga, dibutuhkannya instrumen regulatif untuk mengawal
kebijakan. Saat ini, salah satu instrumen regulatif yang sudah
disusun adalah protokol kesehatan Kemenkes RI yang tertuang
dalam Keputusan Menkes mengenai panduan bekerja dalam
situasi new normal.

Instrumen ini tentu saja tidak cukup mengingat begitu luasnya


cakupan sektor terdampak COVID-19. Pengaturan tidak hanya
dibutuhkan di tempat kerja saja, tapi juga di fasilitas publik
lainnya seperti pasar, sekolah, pesantren, tempat-tempat
ibadah, serta berbagai fasilitas publik lainnya.

Khusus untuk sekolah dan pesantren, pemerintah harus


memberikan atensi yang lebih mengingat kedua pranata
tersebut memiliki urgensi vital dalam pengembangan sumber
daya dan akhlak manusia Indonesia.
BAB III
A. Pembahasan

1) Dimasa Pandemi

Toko ritel Matahari Departement Store, Tbk (LPPF) kini


menutup seluruh gerai secara nasional.

Penutupan gerai dilakukan selama 14 hari atau lebih jika


diharuskan sebagai langkah untuk menjaga kesehatan
para karyawan, dan untuk mendukung gerakan nasional
physical distancing.

Sekretaris Perusahaan Matahari Department Store,


Miranti Hadisusilo mengatakan penutupan gerai ini
dilakukan sejak Senin 30 Maret 2020 sampai Senin 13
April 2020.

Namun demikian lini usaha lain seperti, Matahari.com


akan terus beroperasi seperti biasa dan meningkatkan
sumber dayanya untuk melayani permintaan yang
meningkat.

Walau penjualan meningkat, namun sejauh ini


Matahari.com masih belum bisa menjadi tulang
punggung dari pendapatan perusahaan.

“Belum bisa, karena kami ada 160 gerai secara nasional,


tapi belum bisa dibandingkan dengan penjualan e-
commerce

Sebelumnya melalui siaran media, Terry O’Connor selaku


CEO Matahari mengatakan ketidakpastian kondisi
pandemic Covid-19, mengharuskan perusahaan
memberlakukan kebijakan penangguhan rekomendasi
pembagian dividen tunai.

Hal ini juga telah disepakati oleh Tim Manajemen, Direksi


dan Dewan Komisaris Matahari.

“Dalam pendekatan dan penggunaan sumber dana


sebagai bentuk antisipasi terhadap tekanan atas traffic
dan permintaan konsumen yang mungkin akan
berkepanjangan. Oleh karena itu, Manajemen menarik
rekomendasi pembayaran dividen sebelumnya dan
mengusulkan penangguhan semua pembayaran dividen
pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
mendatang,” ungkap O'Connor.

Selain itu, perusahaan juga menelaah semua beban


usaha yang tidak esensial dalam rangka penurunan
beban secara besar-besaran.

Ini termasuk bekerja sama dengan pemilik mall untuk


penurunan beban sewa, penurunan beban pemasaran
untuk jangka menengah, melarang perjalan dinas,
penurunan beban sumber daya manusia dengan
kombinasi pengurangan jam kerja, penerapan cuti tidak
berbayar dan penurunan gaji dengan penurunan terbesar
di tingkat manajemen senior.

“Kondisi ritel menurun dengan tajam pada Maret.


Meskipun Januari dan Februari memenuhi ekpektasi,
saat ini kami beroperasi di kondisi yang sangat tidak
pasti dimana kesehatan para karyawan dan sumber daya
perusahaan merupakan prioritas utama dalam
menghadapi masa pandemi COVID-19 ini agar dapat
memiliki perusahaan yang sehat dan memiliki posisi yang
baik di masa depan yang lebih cerah,” sebut O'Connor.

Terry menjelaskan saat ini perusahaan sedang


menghadapi masa yang penuh tantangan dan berhati-
hati. Tim senior perusahaan juga berdedikasi penuh
untuk dapat melakukan respon secara cepat apabila
terjadi perubahan.

“Kami tetap siap untuk melakukan langkah lebih lanjut


untuk memastikan agar Matahari dapat melalui krisis ini
dan siap melayani pelanggan kami secara lebih baik dan
untuk menyambut kembali rekan kerja kami ke gerai dan
kantor kami,” tegasnya.

langkah dalam menghadapi dampak virus corona (covid-


19), di antaranya memangkas gaji karyawan dan
menutup gerai untuk sementara.

Dalam keterbukaan yang disampaikan ke Bursa Efek


Indonesia (BEI), Selasa (31/3/2020), pihak Matahari
menyatakan telah menelaah semua beban usaha yang
tidak esensial dalam rangka penurunan beban secara
besar-besaran, termasuk bekerja sama dengan pemilik
mall untuk penurunan beban
sewa, penurunan beban pemasaran untuk jangka
menengah, dan melarang perjalan dinas.

Perseroan juga akan menurunkan beban sumber daya


manusia dengan kombinasi pengurangan jam kerja,
penerapan cuti tidak berbayar, dan penurunan gaji
dengan penurunan terbesar di tingkat manajemen
senior," demikian pernyataan Matahari dalam
keterbukaan ke BEI.

Perseroan pun telah mengkomunikasikan kepada seluruh


karyawan secara nasional bahwa sebagai langkah
sukarela untuk menjaga kesehatan para pegawai,
manajemen akan menutup sementara seluruh gerai
secara nasional.

Penutupan tersebut dilakukan minimal selama 14 hari


sejak Senin (30/3/2020) sampai Senin (13/4/2020) atau
lebih, tergantung situasi perkembangan penyebaran dan
dampak covid-19.

Manajemen Matahari meyakini hal tersebut merupakan


bentuk dukungan atas gerakan di rumah saja dan
langkah pemerintah untuk mengawasi penyebaran virus
corona. Sementara itu, matahari.com akan terus
beroperasi biasa dan meningkatkan sumber dayanya
untuk melayani permintaan yang meningkat.

Selain menutup sementara gerai, emiten dengan kode


saham LPPF ini juga melakukan pendekatan hati-hati
atas manajemen dan penggunaan sumber dana sebagai
bentuk antisipasi terhadap tekanan atas traffic dan
permintaan konsumen, yang mungkin berkepanjangan.

"Oleh karena itu, manajemen menarik rekomendasi


pembayaran dividen sebelumnya dan mengusulkan
penangguhan semua pembayaran dividen pada Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan mendatang."

Semua non-committed capital expenditure juga


dihapuskan dan pembukaan empat gerai baru ditunda ke
beberapa bulan mendatang di tahun ini.

Terry O’Connor, CEO Matahari, mengatakan kondisi ritel


menurun dengan tajam di Maret, meskipun Januari dan
Februari memenuhi ekspektasi.

"Saat ini kami beroperasi di kondisi yang sangat tidak


pasti dimana kesehatan para karyawan dan sumber daya
perusahaan merupakan prioritas utama dalam
menghadapi masa pandemi COVID-19 ini agar dapat
memiliki perusahaan yang sehat dan memiliki posisi yang
baik di masa depan yang lebih cerah," katanya.

Dia menyampaikan pihaknya menghadapi masa yang


penuh tantangan ini secara berhati-hati dan tim senior
perseroan berdedikasi penuh untuk dapat melakukan
respons secara cepat apabila terjadi perubahan.

"Kami tetap siap untuk melakukan langkah lebih lanjut


untuk memastikan agar Matahari dapat melalui krisis ini
dan siap melayani pelanggan kami secara lebih baik dan
untuk menyambut kembali rekan kerja kami ke gerai dan
kantor kami," ujarnya.

Matahari juga memiliki kebijakan untuk tidak


memberikan arahan untuk periode mendatang, di mana
hal ini menjadi sangat relevan di kondisi saat ini yang
tidak pasti.

Maka dari itu, pemberitahuan kepada para pemegang


kepentingan di masa mendatang akan dilakukan melalui
informasi secara menyeluruh dan detil seperti saat ini, di
mana waktu manajemen senior diperlukan untuk
menindak-lanjuti situasi pandemi COVID-19, dan tidak
dapat memberikan waktu secara individual kepada
investor sepanjang masa tersebut.

2) Dimasa Sesudah Pandemi atau New Normal Life

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) kembali


membuka pusat perbelanjaan sejak Senin (15/6/2020)
dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19 di
area pusat perbelanjaan.

Pembukaan kembali gerai Matahari di Indonesia dimulai


secara bertahap dengan

pembukaan kembali 24 gerai di awal Mei 2020 dan


sampai dengan 95 gerai pada saat Lebaran.

Sementara 15 dan 16 Juni 2020 ini gerai yang dibuka


kembali mencapai 141 dari total 153 gerai.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI)


yang dikutip Selasa (16/6/2020), Matahari menyebutkan,
pihaknya mulai aktif kembali pada 15 atau 16 Juni 2020
untuk area Jabodetabek, sementara untuk Bogor
dijadwalkan tanggal 22 Juni 2020.
Perseroan juga memastikan protokoler new normal
diberlakukan, yakni penerapan standar pencegahan
Covid-19 di lingkungan perbelanjaan melalui peralatan
kesehatan, keselamatan dan keamanan pelanggan
termasuk staf.

CEO Matahari Terry O’Connor menyebutkan, pihaknya


akan menerapkan kehati-hatian yang terukur, meliputi
jarak aman, dan tim Matahari dilengkapi dengan
peralatan pencegahan seperti sekat pelindung di kasir,
tanda jaga jarak aman, sterilisasi produk, thermometer,
masker dan hand sanitizer.

Kami juga menerapkan langkah-langkah rekomendasi


terbaik, agar kami dapat terus melayani pelanggan secara
aman pada saat yang sulit ini bagi para staf, pelanggan
dan keluarganya,” kata Terry melalui keterbukaan
informasi BEI.

Adapun beberapa komitmen yang dijalankan Matahari


Departement Store dalam masa transisi PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar) meliputi penyediaan
kasir khusus untuk keluarga dan lansia, mendahulukan
pekerja medis sebagai bentuk apresiasi, mengatur tata
letak secara efisien mencakup produk primer dan
kebutuhan bayi yang berada di lokasi yang mudah
didapatkan.

Perseroan juga menjamin keamanan toko untuk


berbelanja dengan membersihkan toko secara
menyeluruh, menggunakan masker, dan menyediakan
sanitizer untuk semua pelanggan yang datang.
Selanjutnya perseroan juga menerapkan sistem jaga
jarak di area perbelanjaan.

“Selama fase pembukaan kembali ini, Matahari telah


diperiksa oleh otoritas setempat sebanyak 133 kali
dengan tingkat kepatuhan 100 persen atas keamanan
staf dan pelanggan. Saat ini kami akan memprioritaskan
membantu rantai pasokan lokal secara bertahap dan
meningkatkan pasokan produk lokal yang tidak dapat
didapatkan selama periode penutupan karena alasan
keamanan,” tegas Terry.

B. Struktur Organisasi
C. Populasi dan Sampel
§ Populasi
Sugiyono (2015:115), Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: Objek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Universitas Eka Sakti Padang, yang
berbelanja di PT. Matahari Department Store, Tbk
Cabang Padang, dengan jumlah yang tak diketahui
secara pasti.

§ Sampel
1. Penentuan jumlah sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut, Sugiyono
(2015:116). Karena populasi dalam penelitian ini tidak
diketahui banyaknya secara pasti, maka pengambilan
sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan beberapa pertimbangan tertentu.
BAB IV

i. Kesimpulan
Berdasarkan dari apa yang telah dibahas, saya menarik
kesimpulan dan menjadikannya beberapa poin, sebagai
berikut :
Ø Aplikasikan bagaimana cara pencegahan penyebaran
COVID-19 dalam kehidupan sehari-hari.
Ø Hindari kontak langsung dengan orang lain, dan
usahakan agar tidak keluar rumah kecuali di saat
yang genting.
Ø COVID-19 adalah virus yang merusak sistem
pernapasan dan dapat menyebabkan beberapa
komplikasi akibat infeksinya hingga kematian.

ii. Saran
Pertama,menjaga kesehatan fisik dan mental seoptimal
mungkin. Sikap menerima tanpa syarat dan realistis.
Kedua, memelihara optimisme dan menyadari
sepenuhnya bahwa hidup itu dinamis.Ketiga, jangan
pernah berhenti untuk belajar sesuatu yang baru.
Keempat, melihat ke belakang hanya sebagai referensi
dan belajar dari kesalahan di masa lalu. Kelima, fokus
pada kemajuan bukan pada kesempurnaan dan keenam,
langkah kecil selalu lebih baik dari tidak melangkah.
Daftar Pustaka

https://www.inews.id/lifestyle/health/3-saran-who-agar-tidak-
cemas-hadapi-pandemi-covid-19
https://bebas.kompas.id/baca/riset/2020/04/18/rangkaian-
peristiwa-pertama- covid-19/
https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-
public https://www.cnbcindonesia.com/news/20200312075307-4-
144247/who-nyatakan- wabah-covid-19-jadi-pandemi-apa-
maksudnya https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus
https://www.kompasiana.com/ratnanirmala/5e7617a3097f3676b
41aebf2/latar- belakang-dan-perkembangan-virus-corona
https://www.alodokter.com/virus-corona

https://news.detik.com/berita/d-4943950/latar-belakang-virus-
corona-perkembangan- hingga-isu-terkini

Anda mungkin juga menyukai