Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 8 / No.

2 / Agustus 2013

Langkah Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif


di Kabupaten Semarang

Aam Amalia*), Zahroh Shaluhiyah**)


*)
Puskesmas Duren, Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang
Korespondensi bintang_6674@yahoo.com
**)
Magister Promosi Kesehatan Universitas Diponegoro Semarang

ABSTRAK
Cakupan ASI Eksklusif di Kab.Semarang dalam kurun waktu tahun 2005-2011 hanya bergerak
pada angka 32,4 %, sementara cakupan ASI Eksklusif secara nasional sebesar 80%. Tujuan
penelitian ini untuk analisis Implementasi Program ASI Eksklusif di Kab.Semarang. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian yang terdiri dari informan primer yaitu
jajaran Dinas Kesehatan, dan triangulasi yaitu Ketua Pokja IV PKK, Ketua Muslimat, Ketua
Gabungan Organisasi Wanita dan Direktur Rumah Bersalin Harapan Bunda. Teknik analisa data
menggunakan content analysis/analisa isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ASI eksklusif
yang meliputi sosialisasi, advokasi, kampanye, pelatihan konselor ASI dan kelompok pendukung
ASI, hanya sosialisasi dan advokasi ASI eksklusif yang berjalan namun belum optimal, hal ini
dikarenakan program ASI eksklusif belum merupakan program prioritas di Kab Semarang. Saran
bagi Pemerintah Kab.Semarang dapat melaksanakan Peraturan Gubernur tentang Peningkatan
Pemberian ASI ekslusif dan bagi Dinas Kesehatan Kab.Semarang memprioritaskan program ASI
eksklusif sehingga dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif di Kab.Semarang.
Kata Kunci : Implementasi, ASI eksklusif, Sosialisasi, Advokasi

ABSTRACT
Coverage of exclusive breastfeeding in Semarang District in 2011 is only 32.4%, It is far from
the national target of 80%. The purpose of this study is to analysis the implementation of
exclusive breastfeeding program in Semarang District. This study uses the qualitative approach
to the subject of study which consists of primary resource persons, they are Head of District
Health Office and resource persons of triangulation, they are Chairman of Working Group IV
of PKK (Empowerment of Family Welfare), Chairman of Muslimat NU (Nahdlatul Ulama),
Chairman of GOW (Woman Organization Group), and Director of Harapan Bunda Hospital.
The technique of Data analysis used in this study is content analysis. The result of this study
is that the exclusive breastfeeding program which includes socialization, advocacy, campaign,
training of breastfeeding counselors, and supporting groups of breastfeeding, only two of
them: those are socialization and advocacy which run, but they are not optimal. This is because
the program has not been a priority in Semarang District. Suggestion for the local government
(Semarang District) is to implement the Governor Regulations on Improving Exclusive
Breastfeeding, and for Semarang District Health Office to prioritize the programs of exclusive
breastfeeding in order to increase the coverage of exclusive breastfeeding of Semarang District.
Keyword : Implementation, Exclusive Breastfeeding, Socialization, Advocacy

90
Langkah Peningkatan Pemberian ASI ... (Aam A, Zahroh S)

PENDAHULUAN kampanye, pelatihan konselor ASI dan


ASI memberi semua energi dan gizi (nutrisi) pembentukan kelompok pendukung ASI di
yang dibutuhkan bayi selama 6 (enam) bulan Kabupaten Semarang, beserta faktor-faktor
pertama hidupnya. (1) Pada tahun 2001 pendukung.
laporan(WHO) menyebutkan bahwa ASI Tinjauan pustaka dalam penelitian ini terdiri
eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi dari pengertian ASI eksklusif, kebijakan ASI
adalah yang terbaik.(2) ASI eksklusif adalah eksklusif nasional, kebijakan ASI eksklusif
pemberian ASI tanpa makanan dan minuman Kab.Klaten, Pengelola program ASI eksklusif
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai di Dinas Kesehatan Kab.Semarang dan teori
enam bulan.Bahkan air putih pun tidak diberikan L.Green.
dalam tahap ASI eksklusif ini. Memberi cairan
sebelum usia 6 (enam) bulan berisiko METODOLOGI PENELITIAN
membahayakan kesehatan bayi. Mengganti ASI Jenis Penelitian ini dimaksudkan untuk
dengan cairan yang sedikit dan tidak bergizi, memahami fenomena yang terjadi pada informan
berdampak buruk pada kondisi gizi bayi, daya penelitian mengenai implementasi program ASI
tahan hidupnya, pertumbuhan dan Eksklusif di Kab. Semarang digambarkan
perkembangannya. Penelitian menunjukkan dengan cara deskripsi dengan pendekatan
bahwa memberi air putih sebagai tambahan cairan kualitatif (J.Moleong Lexy,2010)
sebelum bayi berusia enam bulan dapat Adapun metode yang digunakan dalam
mengurangi asupan ASI hingga 11%. penelitian ini adalah studi kasus. Pada Studi kasus
Berdasarkan data riset pemberian ASI di ini peneliti memberikan uraian dan penjelasan
Indonesia saat ini masih memprihatinkan. Bayi komprehensif mengenai implementasi program
yang menyusu eksklusif sampai 6 bulan hanya ASI eksklusif di Kab.Semarang dengan
15,3 persen. Artinya masih ada 84,7 persen ibu pengambilan sampel sumber data dilakukan
yang masih memberikan susu formula pada bayi secara purposive sampling yaitu pengambilan
sebelum usia 6 (enam) bulan atau bahkan sampel dengan sengaja didasarkan pertimbangan
semenjak lahir (Risdaskes,2011). Rendahnya tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian
pemberian ASI merupakan ancaman bagi tumbuh dan lokasi dimana penelitian di lakukan.
kembang anak yang akan berpengaruh pada Informan primer dalam penelitian ini adalah
pertumbuhan dan perkembangan kualitas sumber orang yang berperan dalam pelaksanaan
daya manusia secara umum. program ASI Eksklusif. Informan primer dalam
Rendahnya cakupan ASI Eksklusif di pelaksanaan penelitian implementasi program
Kabupaten Semarang terjadi karena terbatasnya ASI Eksklusif di Kab.Semarang adalah Kepala
program ASI Eksklusif yang dilaksanakan. Dinas Kesehatan, Kabid Pelayanan Kesehatan,
Pergeseran cakupan ASI ekslusif pada pada Kabid Promosi Kesehatan, seksi Upaya gizi
tahun 2011 hanya mencapai 32,4 % di masyarakat, seksi Upaya Kesehatan Ibu dan
kab.Semarang, padahal bila dilihat cakupan ASI Anak, serta seksi Promosi Kesehatan. Informan
eksklusif secara nasional sebesar 80%. sekunder dalam penelitian ini adalah orang-orang
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis yang tidak terlibat secara langsung dalam
implementasi program ASI eksklusif di pelaksanaan program ASI Eksklusif namun
Kabupaten Semarang. Secara spesifik hal memiliki peranan dalam keberhasilan program
tersebut diarahkan pada bagaimana Dinas untuk meningkatkan cakupan ASI Eksklusif,
Kesehatan dalam menjalankan program ASI antara lain : Ketua Muslimat Kab.Semarang,
Eksklusif yang meliputi sosialisasi, advokasi, Direktur Rumah Bersalin Harapan Bunda, Ketua

91
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 8 / No. 2 / Agustus 2013

Gabungan Organisasi Wanita/GOW pelaksana gizi Puskesmas beserta kepala


Kab.Semarang dan wakil Pemberdayaan Puskesmas dengan metoda penyuluhan disertai
Kesejahteraa Keluarga/PKK Kab.Semarang. tanya jawab dalam rangka Gerakan Nasional
Sebagaimana layaknya penelitian kualitatif, Keluarga Sadar Gizi. Penyuluhan lainnya
peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian. diberikan kepada kader posyandu serta
Peneliti sebagai instrument berfungsi menetapkan pembinaan kepada perusahaan berupa
focus penelitian, memilih informan sebagai penyuluhan dan pembinaan kepada pekerja
sumber data dengan menggunakan metode perempuan dan memfasiltasi ruang laktasi kepada
wawancara mendalam dan triangulasi. pemilik perusahaan..
Adapun Teknik pengumpulan data dalam Bidang Promosi Kesehatan mengatakan
penelitian ini menggunakan Wawancara sejak tahun 2010 Kab.Semarang dijadikan
Mendalam (in-depth interview) dengan rekaman kabupaten percontohan dalam Upaya Kesehatan
tape recording serta teknik pengolahan data Kerja/UKK, salah satu program tersebut
dalam penelitian ini melalui editing dan koding memfasilitasi ruang perah ASI/laktasi bagi
data. Peneliti melakukan analisis memakai model pekerja perempuan menyusui untuk memerah
Miles dan Huberman (1984),yang ASI serta tersedianya konsultan ASI eksklusif
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis di perusahaan/pabrik.
data kualitatif dilakukan secara terus menerus Pada tahun yang sama Bidang Pelayanan
sampai tuntas, hingga data tersebut jenuh. Kesehatan dengan keprihatinan cakupan ASI
Dengan langkah-langkah aktivitas analisis eksklusif, mengadakan sosialisasi Inisiasi
sebagai berikut( Emzir,2010): Data Reduction Menyusui Dini/IMD dan ASI eksklusif dibawah
(Reduksi Data),Data Display (Penyaji Data) dan seksi Kesehatan Ibu dan Anak dengan alokasi
Conclution Drawing/ Verification dana dari Bantuan Operasional Kesehatan.
Kegiatan ini sangat membantu peningkatan
HASIL PENELITIAN cakupan ASI eksklusif pada tahun 2010 dan
Sosialisasi ASI Eksklusif 2011. Diperoleh data dari KIA bahwa Inisiasi
Sosialisasi ASI eksklusif pada tahun 2012 Menyusui Dini tahun 2011 rata-rata dari bayi yang
menindaklanjuti Peraturan Gubernur tentang lahir hidup hampir 90% dilakukan IMD oleh
ASI eksklusif tingkat kabupaten yang bidan.
diselenggarakan oleh bagian Kesejahteraan Selain sosialisasi ASI eksklusif yaitu
Rakyat dengan mengundang instansi terkait yaitu peningkatan pemberian ASI eksklusif dari usia
TP-PKK kabupaten, Keluarga Berencana dan 0-6 bulan, dalam bentuk penyuluhan juga telah
Pemberdayaan Perempuan/KB-PP, dilakukan siaran di 2(dua) radio yaitu Radio
Bapermasdes, Pertanian serta Bappeda. Serasi dan Rasika pada bulan Maret dan April
Menurut penuturan Kadinkes.Kabid Pelayanan 2012,serta melalui pengeras suara di beberapa
Kesehatan dan seksi Gizi. masjid/musholla di desa atas prakarsa bidang
“...sosialisasi untuk ASI eksklusif Promosi Kesehatan dengan mensosialisasikan
mengundang PKK, Dinas Pertanian, Bappeda program kesehatan lainnya.
namun Dinas pertanian di undang kaitannya Sosialisasi ASI eksklusif telah dilakukan
dengan gizi ibu hamil, sedangkan Bappeda dalam namun tidak diadakan secara khusus, melainkan
perencanaan terkait pendanaan….Sosialisasi bersama dengan kegiatan yang lain seperti pada
tahun 2012 sudah dilakukan 3x…” bidang Promosi Kesehatan dalam rangka Upaya
Seksi Gizi mengatakan bahwa sosialisasi Kesehatan Kerja/UKK sementara bidang
yang diadakan oleh Dinas Kesehatan kepada Pelayanan Kesehatan Masyrakat dalam rangka

92
Langkah Peningkatan Pemberian ASI ... (Aam A, Zahroh S)

Gerakan Nasional Keluarga Sadar Gizi dan hasil advokasi tersebut memperkuat pelaksanaan
Pencanangan Kabupaten Layak Anak/ KLA program. Adapun Advokasi ASI eksklusif ini
pada sosialisasi ASI eksklusif ini mengundang diselenggarakan tidak terlepas dengan
unsur masyarakat seperti lurah, kader posyandu, pendanaan. Dalam hal ini untuk pendanaan telah
PKK. alokasikan dari APBN.
Selain penyuluhan dan siaran radio, dalam
rangka sosialisasi ASI eksklusif telah dilakukan Kampanye ASI eksklusif
pembagian baik leaflet, poster maupun buku Kampanye ASI di Kab. Semarang belum
kepada 5 instansi/SKPD, perusahaan dan pernah diselenggarakan, dikarenakan dalam
Puskesmas dalam rangka UKK.Hal ini mengadakan kampanye perlu persiapan
diungkapkan oleh seksi Promosi Kesehatan. diantaranya pendanaan yang tidak sedikit, hal ini
Kabupaten Semarang merupakan daerah diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan beserta
padat karya yang ditempati puluhan perusahaan/ Kepala Bidang Promosi Kesehatan.
pabrik. Sebagaian besar pekerjanya adalah
perempuan yang tergolong usia reproduksi. Pelatihan Konselor ASI
Kesadaran dari para pemilik perusahaan untuk Dinas Kesehatan Kab.Semarang baru
memfasilitasi ruang perah serta memberikan mengikuti pelatihan konseling menyusui pada
waktu untuk memerah pun masih rendah. tanggal 16-21 September 2012 yang diadakan
Disamping itu pun para pekerja khususnya ibu oleh Dinas Kesehatan Provinsi dengan mengirim
menyusui masih rendah kesadaran untuk petugas KIA dan Gizi seperti yang diungkapkan
memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. oleh Kepala Dinas Kesehatan.Sedangkan untuk
Berbagai macam alasan yang diungkapkan seperti mengadakan pelatihan konselor menyusui di
repot, tidak ada waktu serta ada yang tingkat kabupaten untuk pendanaan baru
berpendapat lebih praktis dengan memberi susu dianggarkan tahun 2013. Seperti diungkapkan
formula. seksi KIA.
Undangan mengikuti pelatihan konseling
Advokasi ASI eksklusif menyusui/konselor ASI dari Dinas Provinsi baru
Advokasi ASI eksklusif dilakukan Dinas dilakukan dengan beberapa pertimbangan
Kesehatan dengan pembuat kebijakan Bupati diantarannya bahwa pelatihan konselor menyusui
dan DPR melalui rapat-rapat komisi pada tahun diutamakan bagi kab/kota yang nilai cakupan ASI
2012 ini. Hal ini dilakukan disela-sela rapat eksklusif diantara 5%-10%, adanya dampak dari
komisi dikarena tidak adanya anggaran untuk cakupan ASI ekslusif yang rendah bagi
menyelenggarakan advokasi ASI eksklusif secara kesakitan/kematian Bayi. Sementara
seremonial.Menurut penuturan Kepala Dinas Kab.Semarang dalam 3(tiga) tahun terakhir
Kesehatan. cakupan ASI Eksklusif berada diatas
Sedangkan advokasi dengan dengan Asisten 10%.Seperti yang diungkapkan seksi Gizi.
II Bupati Semarang dalam rangka Upaya
Kesehatan Kerja sejak tahun 2010 telah Pembentukan Kelompok Pendukung ASI/
dilaksanakan oleh Bidang Promosi Kesehatan. KP –ASI
Adapun kontribusi dari hasil advokasi dengan Di Kab.Semarang Kelompok Pendukung
asisten II bupati dalam rangka Kabupaten ASI secara khusus di masyarakat belum
Semarang sebagai Kabupaten Percontohan terbentuk, hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas
Nasional dalam Upaya Kesehatan Kerja yang Kesehatan. Sedangkan yang ada saat ini
telah dituangkan dalam SK bupati, kontribusi dari Kelompok Pendukung Kesehatan Ibu dan Anak

93
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 8 / No. 2 / Agustus 2013

seperti PKK, Kelas Ibu,dan Kader Posyandu. telah berjalan semestinya diadakan pelatihan bagi
Salah satu kegiatanya memberikan pengetahuan konselor untuk pembinaan masyarakat, namun
ASI eksklusif, baru dianggarkan tahun depan.
Sementara pelaporan ibu pemberi ASI “...saya dulu di RSUD telah melaksanakan
eksklusif dilakukan oleh kader Posyandu kepada program ASI eksklusif….setiap ibu melahirkan
bidan setempat guna dilaporkan ke Puskesmas dipraktekan cara menyusui,memerah…”
serta di teruskan ke Dinas Kesehatan.Seperti Sementara menurut Kepala Bidang
yang diungkapkan seksi KIA.Dan pelaporan Pelayanan Kesehatan, bahwa program ASI
IMD berasal dari bidan yang dilaporkan eksklusif sudah ada sejak dulu.Pelaporan dari
Puskesmas ke Dinas Kesehatan sepanjang tahun Puskesmas telah berjalan setiap bulan. Saat ini
2011. yang menjadikan program utama dalam mencapai
Seksi Gizi mengatakan bahwa belum MDGs adalah menurunkan AKI/ angka
terbentuknya Kelompok Pendukung ASI di Kematian Ibu dan AKABA/ Angka Kematian
masyarakat, hal ini dikarenakan pelatihan Balita, jangan sampai ada kematian ibu atau
Kelompok Pendukung ASI belum difasilitasi oleh Balita. Hal senada diungkapkan oleh seksi
Dinas Kesehatan. Upaya Gizi Masyarakat bahwa program ASI
eksklusif sudah ada sejak tahun 2003, hanya saja
Pengetahuan SDM Kesehatan tentang saat itu yang disebut ASI eksklusif pemberian
implementasi program ASI eksklusif. ASI hingga usia 4(empat) bulan, namun dalam
Program ASI eksklusif di Kab.Semarang perjalananya tahun 2009 bahwa pemberian ASI
menurut Kepala Dinas Kesehatan telah berjalan hingga usia 6(enam) bulan. Walaupun program
dengan beberapa kegiatan antara lain kegiatan ASI eksklusif sudah 9(Sembilan) tahun, namun
rutin yaitu penyuluhan di tingkat posyandu dan capainya masih dibawah standar.Hal ini
kelas ibu yang dilakukan di tiap-tiap dusun. dikarenakan belum adanya konselor ASI yang
Selain kegiatan di atas Dinas Kesehatan dimiliki Kab.Semarang sehingga dalam
sedang mematangkan konsep untuk pelaksanaan mensosialisasikan ASI ekslusif materi yang
program ASI eksklusif di tingkat masyarakat diberikan kurang mendalami.
dengan akan dicanangkan bank ASI di rumah
kader. Bank ASI ini merupakan terobosan Sikap SDM Kesehatan tentang
program ASI eksklusif sehingga tidak ada alasan implementasi program ASI eksklusif.
lagi bagi ibu menyusui bekerja tidak memberikan Dalam perjalanan melaksanakan program
ASI kepada bayinya. Bahwa bank ASI akan ASI eksklusif pada tahun ini masih terkendala
ditempatkan kulkas di rumah kader atau yang pendanaan karena pada tahun ini tidak ada
disepakati sebagai tempat menyimpan ASI perah anggaran bagi program eksklusif ASI, namun
dari ibu menyusui pekerja. tetap berupaya sebisa mungkin untuk
Menselaraskan konsep bank ASI Kepala mencanangkan program bank ASI.
Dinas Kesehatan mengadakan kegiatan unggulan Sementara seksi Promosi Kesehatan sangat
untuk ASI eksklusif di perusahaan. Mengadakan berharap bahwa program ASI dapat berjalan
advokasi kepada pemilik perusahaan untuk dengan baik, menurutnya program ASI eksklusif
memfasilitasi ruang perah ASI serta penyuluhan dapat dimulai dari kalangan internal Dinas
kepada karyawan perempuan terutama yang Kesehatan, mulai dari dokter, bidan, dan
hamil dan menyusui pentingnya ASI eksklusif. seterusnya. Hal ini berangkat dari keprihatinan
Kegiatan Unggulan ini ada pada bidang Promosi melihat kalangan ibu yang baru melahirkan sudah
Kesehatan. Selain sosialisasi, advokasi, yang diberi susu formula oleh bidan yang membantu

94
Langkah Peningkatan Pemberian ASI ... (Aam A, Zahroh S)

persalinan. Selama memegang seksi ini sudah Pada kesempatan konsultasi tidak hanya masalah
bertahun-tahun namun tidak melihat perubahan ASI eksklusif saja yang diberikan dan ditanyakan,
yang signifikan bagi kenaikan cakupan ASI semua yang menjadi permasalahan yang
eksklusif, jika tidak diawali program ASI dihadapai para dokter dan bidan dalam
eksklusif ini dari jajaran kesehatan sendiri, ia memberikan pelayanan kesehatan. Namun
merasa pesimis dapat berhasilnya program ASI belum secara khusus bimbingan teknis /konsultasi
eksklusif di kab.Semarang. tersebut tentang ASI eksklusif, sehingga
hasilnyapun belum optimal.
Dukungan pimpinan terhadap program ASI
eksklusif Kebijakan ASI eksklusif
Kepala Daerah sangat mendukung program Informan mengatakan bahwa berdasarkan
ASI eksklusif, saat ini yang menjadi perhatian manfaat dari ASI ekskusif yang sangat
beliau selaku pimpinana daerah adalah kematian berpengaruh terhadap status gizi Balita
ibu serta kematian bayi/Balita. Sehingga dalam dikemudian hari, sehingga multak pemberian ASI
pencanangan Kabupaten Layak Anak beliau eksklusif dalam rangka penanganan gizi buruk.
menyerukan pemberian ASI. Seiring dengan
adanya dukungan dari kepala daerah, Seksi Gizi Hasil Penelitian Sumber Data Informan
serta Kepala Bidang Promosi Kesehatan Sekunder
menyatakan bahwa pemimpin Dinas Kesehatan Sosialisasi ASI Ekslusif
saat ini sangat konsentrasi terhadap ASI eksklusif Sosialisasi program ASI eksklusif dari Dinas
dengan direncanakan bank ASI di 3(tiga) desa, Kesehatan telah berjalan menurut informan dari
dengan tujuan untuk memberi kemudahan bagi PKK namun dalam beberapa kegiatan secara
ibu menyusui pekerja yang tidak memiliki kulkas bersama.
namun dapat memberikan ASI eksklusif dengan Selain itu informan pernah mengahadiri
cara memerah dan menyimpan/menitipkan ASI pembahasan program ASI ekalusif yang akan
tersebut di bank ASI. dituangkan dalam peraturan Bupati. Namun
kelanjutannya sampai saat ini belum diketahui.
Supervisi Dinas Kesehatan terkait ASI Terkait dengan program ASI eksklusif,
eksklusif informan dari organisasi agama pernah diundang
Supervisi yang dilakukan oleh Dinas Dinas Kesehatan namun materi yang disampai
Kesehatan selama ini dilakukan bersama program bukan hanya membahas ASI eksklusif saja
gizi melalui pelaksana gizi Puskesmas.Tidak melainkan masalah kesehatan secara umum.
dilaksanakannya supervisi ASI eksklusif secara Informan dari pemilik Rumah Bersalin belum
khusus dikarenakan belum ada anggaran.seperti pernah dilibatkan secara langsung dalam
yang diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan. sosialisasi ASI eksklusif yang dilakukan Dinas
Kesehatan. Namun demikian menurutnya
Bimbingan teknis Dinas Kesehatan terkait mendukung program ASI eksklusif sekaligus
ASI eksklusif sudah diterapkan di tempatnya.
Bimbingan teknis/konsultasi ASI eksklusif Lain halnya informan dari organisasi wanita
yang dilakukan Dinas Kesehatan sudah berjalan menuturkan bahwa kurang lebih lima tahun yang
pada seksi Kesehatan Ibu dan Anak diantaranya lalu sosialisasi ASI Eksklusif pernah dilakukan
pembinaan bidan koordinator dan konsultasi ahli oleh produk susu dan Ikatan Bidan Indonesia
dengan mendatangkan dokter spesialis Anak dan Kab.Semarang kepada organisasinya.
Spesialis.Obsgyn Ginekologi ke Puskesmas.

95
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 8 / No. 2 / Agustus 2013

Advokasi ASI eksklusif Kebijakan ASI Eksklusif


Sementara hasil wawancara dengan Informan mengharapkan adanya kebijakan
informan sekunder bahwa Advokasi ASI ekslusif, terhadap program ASI eksklusif. Sehingga pada
kampanye, pelatihan konselor ASI dan saat ibu melahirkan tidak langsung diberi susu
pembentukan kelompok pendukung ASI belum botol. Dan semua bidan dapat
pernah diselenggarakan. memprakarsainnya.

Pengetahuan dan sikap terhadap Program PEMBAHASAN


ASI eksklusif Sosialisasi
Informan dari PKK telah memahami Sosialisasi ASI eksklusif adalah
pentingnya ASI eksklusif bagi bayi.ASI eksklusif penyebarluasan informasi mengenai peranan ASI
dipahami memberikan manfaat yang besar bagi eksklusif bagi tumbuh kembang bayi, bagaimana
perkembangan bayi. Dengan pemahaman yang memerah ASI, menyimpan dan memberikan ASI
baik ini dapat menginformasikan kepada perah kepada bayi di jajaran kesehatan serta
masyarakat khususnya para ibu hamil. lintas sektoral yang terkait dalam rangka
Pemberian ASI eksklusif menurut informan meningkatkan penggunaan ASI eksklusif.
dari organisasi Agama merupakan amanat al- Pada tahun 2010 diadakan sosialisasi IMD
Qur’an. Dalam al-Qur’an bahkan diperintah dan ASI eksklusif yang diadakan 26 Puskesmas
untuk memberikan ASI sampai usia 2 (dua) dengan sasaran ibu hamil dan menyusui, dengan
tahun. Berdasarkan pengalamannya bahwa anak- hasil cakupan meningkat
anak yang diberikan ASI eksklusif memiliki Sosialisasi ASI eksklusif bertujuan untuk
keunggulan dari segi intelektual dan juga segi menciptakan perubahan pengetahuan, sikap
kesehatan fisiknya mental, dan perilaku (Sugiyana ,2008) agar para
Sementara menuurut informan pemilik ibu menyusui dapat memberikan ASI eksklusif
Rumah Bersalin setiap peristiwa persalinan di kepada bayinya serta orang-orang disekitarnya
tempatnya selalu langsung diperkenalkan ASI dapat mendorong perilaku memberikan ASI
eksklusif. Namun setelah berada di lingkungan eksklusif kepada bayi.
tempat tinggalnya yang memiliki wewenang Dalam Undang-undang kesehatan no 36
sebagai kontro ada pada Puskesmas yang berada tahun 2009, pasal 128 ayat 1 Setiap bayi berhak
dibawah Dinas Kesehatan. mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak
dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas
Dukungan Pimpinan indikasi medis. Sangat jelas bahwa bayi berhak
Informan yang dilibatkan dalam sosialisasi mendapatkan ASI, sosialisasi ASI eksklusif pun
program ASI eksklusif mendukung program telah dilakukan namun bukan prioritas program
Dinas Kesehatan yang akan menuangkan Dinas Kesehatan. Sehingga faktor inilah yang
program tersebut dalam bentuk peraturan berkontribusi dalam cakupan ASI eksklusif di
daerah. Sementara informan yang lain karena Kab. Semarang. Seperti hal di Kab. Klaten,
belum pernah dilibatkan sehingga tidak sosialisasi program dilakukan secara efektif
mengetahui sejauhmana dukungan ASI sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Bupati
eksklusif dari pimpinan baik kepala daerah mengenai Inisiasi Menyusui Dini dan Pemberian
maupun Dinas Kesehatan.Namun pada ASI eksklusif.(Perda No7, 2008) Pada Pasal
prinsipnya mendukung program pemerintah ke 5 menyatakan bahwa setiap tenaga kesehatan
maupun Dinas Kesehatan. dan tenaga kesehatan lainnya wajib memberikan
informasi dan bimbingan kepada masyarakat,

96
Langkah Peningkatan Pemberian ASI ... (Aam A, Zahroh S)

terutama semua ibu yang baru melahirkan, ibu kontribusi yang besar bagi peningkatan cakupan
hamil, calon pengantin dan, serta remaja putri ASI eksklusif di Kab.Semarang
untuk memberikan ASI eksklusif dan cara Dalam kaitan dengan sosialisasi ini,
menyusui yang baik serta tidak memberikan Kabupaten Semarang secara umum belum
makanan tambahan apapun termasuk susu melakukan sosialisasi program ASI eksklusif
formula kecuali atas indikasi yang ditentukan secara khusus, artinya bahwa sosialisasi ASI
dokter. eksklusif dilakukan bersama kegiatan lain yang
Peraturan ini yang dijadikan dasar terkait dengan adanya kegiatan ASI eksklusif
pelaksanaan sosialisasi program ASI eksklusif misalya kegiatan yang dilakukan oleh bidang
dilakukan dengan efektif dan melibatkan Dinas Promosi Kesehatan yaitu Upaya Kesehatan
Kesehatan Kab.Klaten dalam bekerjasama Kerja dan bidang kesehatan masyarakatn yaitu
dengan berbagai media massa serta melibatkan dalam Kesehatan ibu dan Anak. Kegiatan seperti
komponen masyarakat, seperti berikut ini : untuk ini menjadikan sosialisasi program ASI menjadi
memperkuat pesan yang telah disampaikan tidak focus karena keterbatasan baik substansi
petugas kepada para ibu dengan menggunakan materi ASI, metode sosialisasi, sasaran, anggaran,
media poster, pamplet, lembar balik, alat bantu dan juga alokasi waktunya.
konseling dan video ASI. Bahkan baliho besar
dipasang diruang publik di pusat kota Klaten Advokasi
dengan pesan mendukung pemberian ASI yang Advokasi kesehatan adalah suatu usaha
menampilkan gambar bapak dan ibu bupati untuk mempengaruhi kebijakan publik dengan
sebagai tokoh sentral yang sangat mendukung tujuan mendapatkan komitmen dan dukungan
program ASI. Tokoh agama pun ikut terlibat dalam upaya kesehatan baik itu kebijakan berupa
dalam program pemberian ASI pada konseling peraturan dari para pembuat kebijakan maupun
pranikah. Pesan yang sama pun disebarluaskan dana, tenaga, sarana, kemudahan, keikutsertaan
melalui petunjukan wayang dengan tujuan untuk dalam kegiatan maupun berbagai bentuk
memperoleh lebih banyak dukungan dari kaum dukungan dari lintas sektoral.(Advokasi
pria yang merupakan penonton utama dalam Kesehatan Jateng, 2005)
pagelan wayang tersebut. Perlunya mengetahui dan menyadari bahwa
Sosialisasi program ASI eksklusif di dengan pemberian ASI eksklusif kepada bayi
Kabupaten Semarang telah dilakukan , baik dapat menurunkan subsidi Pemerintah Daerah
dalam bentuk penyuluhan sebagai kegiatan rutin untuk kesehatan karena bayi dan anak lebih sehat
di tingkat posyandu dan kelas ibu yang dilakukan sehingga akan menurunkan angka kesakitan dan
di tiap-tiap dusun juga adanya kegiatan unggulan kematian bayi sekaligus juga akan meningkatkan
untuk ASI eksklusif yaitu mengadakan kualitas SDM daerah.(Kemeneg PP,2008) Hal
penyuluhan di perusahaan bagi karyawan ini yang harus disampaikan kepada eksekutif dan
perempuan menyusui, serta sosialisasi ASI legislatif.
eksklusif lintas sektoral dengan PKK,KB- Dari aspek kebijakan, advokasi dilakukan
PP,Bappeda, instansi Pertanian dan dengan mendorong diterbitkannya peraturan
Bapermasdes dalam rangka menindaklanjuti daerah mengenai ASI eksklusif sebagai tindak
Peraturan Gubenur tentang ASI eksklusif. lanjut Peraturan Gubenur tentang pelaksanaan
Sosialisasi ASI ekskklusif yang telah dilakukan ASI eksklusif. Advokasi dilakukan dengan
belum melibatkan organisasi masyarakat serta dengan kegiatan hearing dengan pihak DPRD.
pelayanan kesehatan swasta yang berada di Meskipun belum secara seremonial advokasi ASI
Kab.Semarang, dua komponan ini memberikan dilakukan karena terkendala anggaran, namun

97
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 8 / No. 2 / Agustus 2013

dengan adanya kegiatan hearing pada setiap diutamakan bagi kab/kota yang nilai cakupan ASI
rapat komisi di DPRD menunjukkan adanya eksklusif diantara 5%-10%, dan berdampak
upaya advokasi dalam program ASI eksklusif di pada angka kesakitan dan kematian Balita.
Kab. Semarang. Sementara di Kab.Semarang walaupun cakupan
Peraturan Gubernur Jawa Tengah tentang ASI eksklusif masih jauh dibawah target nasional
ASI eksklusif tahun 2011 yaitu melaksanakan namun dalam 3 tahun terakhir di atas 10%
4(empat) hal pertama tingkatkan pemberian ASI (Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan
eksklusif, kedua Lakukan 10(sepuluh) langkah Kab.Semarang ). Komitmen dan perhatian pihak
ketiga jangan promosi susu formula, keempat provinsi dalam implementasi program ASI
Setiap SKPD memfasilitasi Ruang Laktasi. eksklusif, menjadi faktor pemungkin peningkatan
Sudah seharusnya dapat dilaksanakan di program ASI eksklusif, yang menjadi stimulant
Kab.Semarang,sehingga tidak ada alasan untuk terhadap kegiatan yang sama di tingkat
tidak melakukan Peraturan Gubernur tersebut. kabupaten dengan perencanaan anggaran
pelatihan konselor ASI pada tahun 2013.
Kampanye
Kampanye ASI eksklusif adalah upaya Kelompok Pendukung ASI
mempengaruhi pendapat, pandangan, sikap Kelompok pendukung ASI merupakan
individu, kelompok masyarakat (community) elemen penting untuk mendorong peningkatan
maupun masyarakat (public) agar berperilaku cakupan ASI eksklusif di Kab. Semarang.
memberikan ASI eksklusif kepada bayi.( Zulazmi Peningkatan cakupan ASI eksklusif pada
Mamdi ZT,1989) hakikatnya merupakan suatu program yang harus
Kampanye ASI eksklusif merupakan bagian dilakukan secara sinergi antara pemerintah dan
penting dalam rangka penyebaran informasi masyarakat. Apabila pemerintah dan masyarakat
pentingnya pemberian ASI eksklusif. Kegiatan memiliki visi yang sama dan dapat bersinergi akan
kampanye karena melibatkan banyak peserta menghasilkan output kegiatan yang efektif.
sudah barang tentu membutuhkan pos anggaran Teori L.Green mengatakan faktor penguat/
yang besar. Keterbatasan anggaran yang ada di reinforcingfactormerupakan faktor penyerta
Kab. Semarang untuk kegiatan kampanye yang berfungsi menguatkan perilaku sesuai yang
sehingga pelaksanaan kampanye belum dapat diharapkan. Untuk menguatkan perilaku
dilaksanakan dan peningkatan pemberian ASI pelaksana program ASI eksklusif dibutuhkan
eksklusif belum menjadi perhatian bagi dukungan pimpinan,supervisi serta bimbingan
Kab.Semarang. teknis. Namun yang ada saat ini faktor-faktor
tersebut belum terwujud dalam program ASI
Pelatihan Konselor eksklusif karena belum menjadi program
Konselor ASI eksklusif merupakan gugus prioritas.
terdepan dalam program ASI eksklusif. Dengan
tugas yang strategis tersebut para konselor ASI SIMPULAN
perlu mendapatkan pelatihan keterampilan dan Advokasi ASI eksklusif telah dilakukan oleh
pengetahuan yang berkaitan dengan pemberian bidang promosi kesehatan Dinas Kesehatan
ASI eksklusif. Kab.Semarang. Kampanye belum dilakukan di
Kab. Semarang mengikuti pelatihan konselor Kab.Semarang, karena program ASI eksklusif
ASI pada tanggal 16-21 September 2012 yang bukan program prioritas. Pelatihan konselor ASI
diadakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi.Hal ini baru saja diikuti oleh pelaksana KIA dan Gizi
dikarenakan pelatihan konselor menyusui Dinas Kesehatan Kab.Semarang pada tanggal

98
Langkah Peningkatan Pemberian ASI ... (Aam A, Zahroh S)

16-21 September 2012 di Dinas Kesehatan Menyusui dan Pemberian ASI secara
Provinsi. Pelatihan konselor ASI direncanakan EKsklusif. Kabupaten Klaten.
pada anggaran tahun 2013 di Kab.Semarang. Riset Dasar Kesehatan 2010. 2011. Badan
SDM Kesehatan mendukung program ASI Peneliti Dan Pengembangan Kesehatan,
eksklusif dengan berupaya mensosialisasikan Kemenkes RI. Jakarta.
dan melakukan advokasi walaupun dengan Mamdi Z, Kresno S. 1989. Perencanaan
keterbatasan anggaran. Dukungan pimpinan Pendidikan Kesehatan-Sebuah Pendekatan
terhadap program ASI eksklusif pada tahun 2012 Diagnostik, Proyek Pengembangan
baru sebatas perencanaan bank ASI di 3(tiga) Fakultas Kesehatan Masyarakat-
desa sehingga diharapkan ibu pekerja tetap dapat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
memberikan ASI kepada bayinya. Supervisi yang RI, Jakarta.
telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan adalah
supervisi gizi dalam rangka keluarga sadar gizi
yang salah satu indikatornya adalah pemberian
ASI eksklusif. Supervisi khusus untuk ASI
eksklusi belum dilakukan karena keterbatasan
dana.
Bimbingan Teknis yang telah dilakukan oleh
Dinas Kesehatan yaitu bimbingan teknis terkait
Kesehatan Ibu dan Anak dengan mengundang
dokter spesialis anak dan dokter spesialis
kandungan dan kebidanan.
Kebijakan ASI eksklusif yang diutarakan
oleh Kepala Dinas Kesehatan yaitu mutlak
pemberian ASI eksklusif dalam rangka
penanganan gizi buruk. Namun kebijakan ini
belum sampai ke organisasi masyarakat ataupun
fasilitas kesehatan swasta.

KEPUSTAKAAN
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif
Analisis Data, Rajawali, Jakarta.
Moleong, L. 2010. Metodologi Penelitian
Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2005.
Panduan Ringkas Advokasi Kesehatan,
Semarang.
Kementerian Negara Pemberdaya Perempuan.
2008. Pemberdaya Perempuan Dalam
Peningkatan Pemberian ASI , Republik
Indonesia.
Perda No 7 No. 2008 Tentang Inisiasi Dini

99

Anda mungkin juga menyukai