Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

(“Beriman Kepada Hari Akhir”)

Disusun oleh :
Nama : Akh. Yoga Himawan
Kelas : Xll RPL 02
No. : 01

SMK N 1 KANDEMAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Studi Islam II tentang
“Iman kepada Hari Akhir”. Dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Tidak
lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Lutfi, selaku dosen
pembimbing yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dalam
penyusunan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami maupun orang lain.

Batang,15 Oktober 2019

Tim Penyusun
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Beriman kepada hari akhir merupakan ciri mukmin dan muttaqin (orang-orang
yang bertaqwa). Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 4 : Artinya :
“Dan mereka yang beriman kepada kitab ( Al-Qur’an) yang telah diturunkan
kepadamu (Muhammad) dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya
serta mereka yakin adanya (kehidupan) akhirat.” Kehidupan seluruh manusia di
jagat raya ini kelak akan berakhir. Semua alam raya, bintang-bintang di langit
akan meredup, deburan ombak berhenti, gunung-gunung hancur, dan alam
luluh lantak. Pada saat itulah, manusia akan dibangkitkan dan harus
mempertanggungjawabkan semua perbuatannya di dunia.

B. Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian dari iman kepada hari akhir atau hari kiamat?
2.      Apa tanda-tanda datangnya hari kiamat?
3.      Apa peristiwa yang terjadi setelah hari kiamat?
4.      Apa fungsi iman kepada hari akhir?
5.      Bagaimana persiapan dan bekal dalam menghadapi hari akhir?

C. Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah  Studi Islam II dan untuk


2. Untuk menambah wawasan keagamaan khusunya tentang iman kepada hari akhir.
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Iman kepada Hari Akhir    
Hari akhir atau hari kiamat adalah suatu peristiwa luar biasa yang pasti akan terjadi
dimana seluruh makhluk, termasuk manusia yang pernah hidup di muka bumi akan
dimatikan, kemudian hidup dan dibangkitkan kembali untuk mendapatkan perhitungan
dan pembalasan atas segala amal yang pernah dilakukannya selama hidup di dunia.
Ada dua macam kiamat, yaitu sebagai berikut :
1.      Kiamat Sugra ( kiamat kecil ) Yaitu kehancuran, kematian, atau berakhirnya
kehidupan setiap makhluk yang bernyawa. Firman Allah SWT dalam surat Ar-Rahman
ayat 26-27 : Artinya : “Semua yang ada di bumi akan binasa. Dan tetap kekal Zat
Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”
2.      Kiamat Kubra ( kiamat besar ) Yaitu peristiwa besar atau hancur binasanya alam
semesta beserta isinya ( makhluk ) sebagai awal dimulainya kehidupan akhirat. Kiamat
pasti terjadi, tetapi tidak seorang pun mengetahui waktu terjadinya kiamat, termasuk
para nabi dan rasul-Nya karena kiamat itu didatangkan secara tiba-tiba dan hanya Allah
SWT yang mengetahuinya. Firman Allah SWT dalam surat Al-A’raf ayat 187 : Artinya :
“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang kiamat,”Bilakah terjadinya?”
Katakanlah,”Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu ada pada sisi  Tuhanku,
tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu
amat berat ( bagi makhluk ) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan dating
kepadamu, melainkan dengan tiba-tiba.”

B.     Tanda-tanda Datangnya Hari Kiamat


Kepastian waktu hari kiamat dirahasiakan Allah SWT. Tidak seorangpun termasuk
Rasulullah SAW mengetahui kapan datangnya hari kiamat. Allah SWT hanya
memberikan tanda-tanda menjelang datangnya  hari pembalasan tersebut.
Tanda-tanda kiamat sugra (kiamat kecil):
1. Ajaran Islam kurang diperhatikan umat Islam.
2. Jumlah Ulama (ahli agama) yang sesungguhnya semakin sedikit. Sebaliknya banyak
orang yang mengaku sebagai ulama, namun fatwanya banyak  yang menyesatkan
umat.
3.Perzinahan sudah menjadi suatu kebiasaan di masyarakat.
4.Mabuk-mabukan dilakukan secara terang-terangan, seolah-olah bukan perbuatan
yang diharamkan.
5.Jumlah wanita semakin lebih banyak dibandingkan dengan pria, dan mereka sudah
tidak malu lagi berpakaian dengan setengah telanjang.
6.Banyak wanita yang berdandan atau berpenampilan seperti pria, begitu juga
sebaliknya.
7.Umat manusia berlomba menumpuk kekayaan dengan jalan yang tidak dibenarkan
agama.
8.Para orangtua menjadi budak dan diperlakukan sewenang-wenang oleh anak-
anaknya.
9.Semakin banyak fitnah yang menimpa umat Islam.
10.Semakin sering terjadi bencana alam, pembunuhan dan peperangan.

Tanda-tanda kiamat kubra (kiamat besar):


1.      Waktu berputar begitu cepat, setahun terasa sebulan, sebulan terasa seminggu.
2.      Matahari terbit dari sebelah barat.
3.      Keluarnya Dajjal
4.      Turunnya Imam Mahdi ke dunia untuk meluruskan syariat islam yang
menghidupkan sunah-sunah Rasulullah saw.
5.      Hilangnya Al-Quran dari mahsaf san hati umat manusia hingga hilang pedoman.

C.     Apa peristiwa yang terjadi setelah hari kiamat


Ada beberapa hal yang memiliki kaitan dengan peristiwa hari kiamat, anatara lain
sebagai berikut:
1.      Yaumul ba’as Yaumul ba’as adalah hari kebangkitan semua makhluk yang
bernyawa setelah mengalami kematian atau kebinasaan dalam peristiwa kiamat. (QS
An Nahl:38)
2.      Yaumul mahsyar Yaumul mahsyar adalah hari dimana semua manusia akan
berkumpul pada suatu tempat yang sangat luas untuk diberi keputusan oleh Allah
mengenai amalan-amalan yang dikerjakan selama masih hidup di dunia. (lihat QS. Al
An’am:22)
3.      Yaumul hisab Yaumul hisab adalah hari perhitungan atas segala amal manusia
selama hidup di dunia (QS Al Mujadalah: 6, Al Insyiqaq:7-8 dan Al Haqqah:25)
4.      Mizan Mizan adalah timbangan amal. Maksudnya adalah bahwa setelah manusia
selesai diperiksa dan dihitung amal perbuatannya, maka amal tersebut akan ditimbang
untuk diketahui secara pasti timbsngsn smsl baik (pahala) dan amal buruk (dosa).
Penimbangan itu dilakukan seadil-adilnya, tanpa ada penambahan dan pengurangan.
5.      Surga dan neraka Surga (jannah) adalah tempat yang nikmat atau menyenangkan
yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa atau beramal saleh (QS Ali Imran:
133-134). Neraka merupakan suatu tempat pembalasan paling berat bagi orang yang
ingkar, durhaka, dan suka berbuat maksiat kepada Allah dan melanggar aturan-Nya.
Mereka akan kekal di dalamnya dengan penuh kesengsaraan dan azab yang dasyat
(QS Al Baqarah: 39). 3 Margiono dkk, Agama Islam 3, (Jakarta : Yudhistira, 2006), hlm
37 D.   

Fungsi iman kepada hari akhir


1.      Menjadikan sesorang lebih meyakini adanya kehidupan berikutnya (kebangkitan).
2.      Meyakini  bagian-bagian dari peristiwa hari akhir, seperti adanya hisab
(perhitungan), mizan (tibangan amal), surga dan neraka sebagai konsekuensi sebagai
manusia untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatan-perbuatanya selama
hidup di dunia.
3.      Memberi dorongan untuk bersikap disiplin, taat, dan patuh menjalankan perintah
Allah dan menjauhi larangan-Nya serta takut terhadap azab Allah.
4.      Mendorong untuk selalu berbuat baik (beramal saleh) karena semua amal
perbuatan manusia selama hidup di dunia akan nemdapatkan balasan.
5.      Iman kepada hari akhir akan memiliki nilai positif bagi hidup dan kehidupan
manusia di duinia melalui kesadarannya untuk beperilaku sebagai berikut:
a. Selalu bertindak hati-hati dengan mendasarkan kesadaran yang tinggi dan iman yang
baik sesuai dengan ajaran Islam.
b. Selalu berdisiplin dan mematuhi ajaran agama Allah, karena mengrtahui segala
prerbuatan akan selalu dipantau , dicatat, dan diperhitungkan pada pengadilan akhirat
kelak.
c. Memiliki pandangan hidup optimis dan raja atau penuh pengharapan bahhwa kelak
Allah pasti akan memberi balalasan yang setimpal atas perbuatan manusia sesuai
dengan janji-Nya.
d. Memiliki dorongan untuk merasakan kenikmatan dan merasakan siksaan. Adanya
gambaran surga dan neraka akan membuatnya selalu ingin melaksanakan kebaikan
dan tidak melaksanakan dosa dan kemaksiatan.
e. Menyadarkan manusia dari sifat lupa diri terhadap kesenangan dunia dan berusaha
menyelaraskan kebutuhan dunuaiwi dan ukhrawi.
f.Menghilangkan sifat egois dan berusaha memupuk sifat sosial agamis, yakni
mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi atau berbuat demi
kemaslahatan teman.

Anda mungkin juga menyukai