Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PENCEGAHAN

Trauma tulang wajah atau trauma maxillofacial seringkali diakibatkan karena adanya
trauma fisik pada wajah. Mekanisme trauma yang ditimbulkan tentunya dapat mengakibatkan
kerusakan pada jaringan lunak sekitar dan struktur tulang sekitar. Adapun hal yang perlu
diperhatikan adalah, walaupun trauma minor pada wajah, namun hal tersebut juga dapat
menimbulkan akibat yang signifikan pada pasien. 1

Kecelakaan masih merupakan penyebab tersering pada trauma tulang wajah dan paling
sering ditemui pada laki-laki usia 20 hingga 40 tahun. Selain kecelakaan, trauma karena
kekerasan juga sering menjadi penyebab pada trauma tulang wajah ini. Maka dari itu, penting
untuk menghindari hal-hal yang menjadi penyebab trauma tulang wajah. Adapun hal-hal yang
perlu diperhatikan adalah kesadaran saat berkendara dengan hati-hati sehingga tidak
menimbulkan trauma. 1
BAB V

PENUTUP

Trauma tulang wajah masih merupakan kasus tersering di unit emergensi. Trauma
tulang wajah dapat bermanifestasikan berbagai jenis fraktur. Pada fraktur tulang wajah sangat
diperlukan pemeriksaan dan penatalaksanaan yang tepat. Trauma tulang wajah atau trauma
maxillofacial seringkali diakibatkan dengan trauma fisik pada wajah. Adapun penyebab tersering
pada trauma tulang wajah adalah kecelakaan, namun juga bisa disebabkan oleh trauma karena
kekerasan. 1,2

Berbagai modalitas sudah dilakukan untuk tatalaksana trauma tulang wajah.Mengingat


trauma tulang wajah memiliki manifestasi klinis yakni jenis fraktur yang bervariasi, maka penting
untuk memastikan jenis fraktur yang terjadi melalui serangkai pemeriksaan penunjang seperti
foto polos ataupun CT scan 3D. Adapun tatalaksana definiti sesuai dengan jenis dan lokasi
fraktur serta tidak melupakan prinsip primary dan secondary survey. 1

1. Mccormick RS. The management of facial trauma. Surgery [Internet]. 2018;36(10):587–


94. Available from: https://doi.org/10.1016/j.mpsur.2018.09.012

2. Lestari DY, Hafiz A, Huriyati E. Diagnosis dan Penatalaksanaan Fraktur Le Fort I-II
disertai Fraktur Palatoalveolar Sederhana Laporan Kasus. 2018;2(Supplement 3):78–84.

Anda mungkin juga menyukai